Tuliskan apa saja yang termasuk lingkungan biotik dan abiotik?

Jakarta -

Lingkungan biotik adalah daerah atau kawasan yang terbentuk dari komponen biotik, yaitu makhluk hidup dan mikroorganisme. Dengan begitu, selain manusia, hewan, dan tumbuhan, makhluk hidup mikroskopik, seperti bakteri juga termasuk dalam komponen lingkungan biotik, lho.

Berdasarkan perannya, komponen biotik ini dibagi menjadi tiga, yaitu produsen, konsumen,
dan pengurai atau dekomposer. Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai peran komponen pembentuk lingkungan biotik yang dikutip dari Modul Ilmu Pengetahuan Alam:

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya:

Pengertian produsen yang dikenal juga dengan organisme autotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Dalam hal ini, tumbuhan adalah contoh mahkluk hidup yang berperan sebagai produsen dalam
lingkungan biotik.

Proses tumbuhan menghasilkan makanan adalah dengan cara fotosintesis. Proses ini bisa terjadi karena tumbuhan memiliki zat klorofil, mendapat karbondioksida, air, dan sinar matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis.

2. Konsumen

Konsumen atau organisme heterotrof merupakan komponen biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain untuk mendapatkan makanan. Makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen dalam lingkungan biotik adalah hewan dan manusia.

Ada tiga jenis konsumen berdasarkan sumber makanan yang dikonsumsi, yakni:

a. Karnivora: Mahkluk hidup yang sumber makanannya adalah daging organisme lain. Contohnya, singa, harimau, buaya, serigala, dan sebagainya.

b. Herbivora: Mahkluk hidup yang sumber makanannya adalah daun atau tumbuhan. Contohnya, sapi, kerbau, kambing, dan sebagainya.

c. Omnivora: Makhluk hidup yang sumber makanannya adalah daging dan tumbuhan. Contohnya: ayam, monyet, beruang, babi, dan sebagainya.

3. Pengurai

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk dijadikan mineral dan unsur hara tanah. Keberadaan pengurai menjadi penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan biotik, lho.

Contoh organisme yang termasuk dalam pengurai adalah cacing tanah, bakteri, jamur, dan sebagainya.

Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian lingkungan biotik beserta komponen pembentuknya. Sekarang detikers sudah paham mengenai lingkungan biotik, kan?

Simak Video "Safari Malam, Bertemu Karnivora Malam Singapura"



(nwy/nwy)

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Tuliskan apa saja yang termasuk lingkungan biotik dan abiotik?

Lingkungan hidup yang segar, sehat, dan alami

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebaiganya.

Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No 23 tahun 2007 adalah kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.

Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.

Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.

  • Faktor alami

Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.

  • Faktor buatan

Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.

  • Penanaman kembali hutan yang gundul
  • Pencegahan buang sampah dan limbah di sembarang tempat dengan menyediakan tong sampah di berbagai tempat
  • Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemaran lingkungan
  • Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
  • Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan untuk kehidupan berkelanjutan
  • Memberikan keterampilan dasar bagi para Ibu rumah tangga dengan menggunakan bahan bekas guna mengurangi limbah plastik

Secara kelembagaan di Indonesia, instansi yang mengatur masalah lingkungan hidup adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (dulu: Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup) dan di daerah atau provinsi adalah Bapedal. Sedangkan di Amerika Serikat adalah EPA (Environmental Protection Agency). Selain itu, Pada 31 Agustus 2013, presiden Republik Indonesia kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden No 62/2013 membentuk Badan Pengelola REDD+ (Reduksi Emisi dan Deforestasi dan Degradasi Hutan.[1]

  1. ^ http://nisbi.co/post/107739083842/badan-pengelola-redd-reduksi-emisi-dan[pranala nonaktif permanen]

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lingkungan&oldid=19417302"

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik (tidak hidup) dan biotik (hidup). Komponen biotik adalah segala sesuatu yang bersifat hidup, seperti tumbuhan (misalnya; padi), hewan (misalnya, belalang), dan manusia.
Dengan demikian, maka 3 contoh komponen biotik meliputi; tumbuhan, hewan, dan manusia.