Tuliskan contoh dataran tinggi di Indonesia

Dataran Tinggi Dieng atau yang terkenal sebagai Dieng Plateau merupakan salah satu surga wisata di tanah Jawa. Di Dataran tinggi ini kita dapat menemukan sensasi agro wisata, budaya, melihat kawah, telaga hanya di 1 daerah. Jika berwisata ke Dieng, jangan pernah lupa membawa jaket. kaos kaki, dan topi. Barang-barang ini diperlukan mengingat cuaca Dieng yang sangat dingin di pagi hari hingga mencapai 5 derajat Celcius, namun cukup sejuk di siang hari.Kamera adalah salah satu barang yang wajib dibawa. Banyak spot cantik yang bisa ditemui disini. Berfoto di Kawah Sikidang, Sinila, atau ingin sensari berfoto di candi arjuna juga boleh. Mencoba pepaya khas Dieng atau yang terkenal dengan Carica juga tak boleh dilupakan. Rasanya yang seperti pepaya namun harum dan wangi seperti manggan, serta hanya dapat dijumpai di Dieng.Mengunjungi Dieng sebaiknya dilakukan selama 2-3 hari, hal ini tak lain karena banyak spot menarik disini yang sayang jika dilewatkan.
Keramahan khas Jawa sangat meninggalkan kesan mendalam. Sayang, di beberapa tempat wisata masih ditemukan sampah berserakan serta WC yang kotor dan bau

Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 2.664 km². Secara geografis terletak di antara 6?18'0" – 6?47'10" Lintang Selatan dan 106?23'45" – 107?13'30" Bujur  Timur,  dengan  tipe  morfologi  wilayah  yang  bervariasi,  dari  dataran  yang relative  rendah  di  bagian  utara  hingga dataran  tinggi di bagian  selatan, dataran rendah sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15 – 100 meter di atas permukaan laut (dpl), merupakan kategori ekologi hilir. Dataran bergelombang sekitar 43,62% berada pada ketinggian 100 – 500 meter dpl, merupakan kategori ekologi tengah. Sekitar 19,53% daerah pegunungan berada pada ketinggian 500 - 1.000 meter dpl, merupakan kategori ekologi hulu. Daerah penggunungan tinggi sekitar 8,43% berada pada ketinggian  1.000  –  2.000  meter  dpl,  merupakan kategori  ekologi  hulu  dan0,22% berada pada ketinggian 2.000 – 2.500  meter dpl, merupakan kategori hulu.

Batas-batas wilayah  Kabupaten Bogor adalah  sebagai  berikut :

• Sebelah  Utara,  berbatasan  dengan  Kabupaten  Tangerang,  Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kabupaten/Kota Bekasi;• Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak;• Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta;• Sebelah  Selatan,  berbatasan  dengan  Kabupaten  Sukabumi  dan  Kabupaten Cianjur;• Bagian Tengah berbatasan dengan Kota Bogor.Selain itu, kondisi morfologi Kabupaten Bogor sebagian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi oleh hasil letusan gunung, yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt. Gabungan batu tersebut termasuk dalam sifat jenis batuan relatif lulus air dimana kemampuannya meresapkan air hujan tergolong besar. Jenis pelapukan batuan ini relative rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman curah hujan yang tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup didominasi oleh material vulkanik lepas agak peka dan sangat peka terhadap erosi, antara lain Latosol, Aluvial, Regosol, Podsolik dan Andosol. Oleh karena itu, beberapa wilayah rawan terhadap tanah longsor. Secara klimatalogi, wilayah Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis sangat basah di bagian Selatan dan iklim tropis basah di bagian Utara, dengan rata -rata curah tahunan 2.500 – 5.00 mm/tahun, kecuali di wilayah bagian utara dan sebagian kecil wilayah timur curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun. Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Bogor adalah 20º - 30ºC, dengan suhu rata-rata tahunan sebesar 25º. Kelembaban udara 70% dan kecepatan angin cukup rendah, dengan rata -rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka rata-rata sebesar 146,2 mm/bulan.Sedangkan  secara hidrologis, wilayah Kabupaten Bogor terbagi kedalam 7 (tujuh) buah Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu: (1) DAS Cidurian; (2) DAS Cimanceuri; (3) DAS Cisadane; (4) DAS Ciliwung; (5) Sub DAS Kali Bekasi; (6) Sub DAS Cipamingkis; dan  (7)  DAS  Cibeet. Selain  itu  juga terdapat 32  jaringan  irigasi pemerintah,  794 jaringan irigasi pedesaan, 93 situ dan 96 mata air.

Letak Geografis
Koordinat       : 6º18' 6º47'10 LS dan 106º23'45- 107º 13'30 BT

Luas Wilayah± 2.664 km²

Batas Administrasi :

  • Utara : Kab. Tangerang Kab / Kota Bekasi, Kota  Depok
  • Timur : Kab. Cianjur dan Kab. Karawang
  • Selatan : Kab. Sukabumi dan Cianjur
  • Barat : Kab. Lebak ( Prov. Banten)
  • Tengah : Kota Bogor

GENERAL DESCRIPTION OF BOGOR REGENCY

Geographical Site
Coordinate : 6º18' 6º47'10 LS (Southward) dan 106º23'45- 107º 13'30 BT (westward)

Area Vastness (size) : 268.838.304 ha

Administrative Borders :

  • North :Kab. Bekasi, Kota Depok, Tangerang (Prop. Banten)
  • East : Kab. Karawang
  • South : Kab. Cianjur, Sukabumi
  • West : Kab. Lebak (Prop. Banten)
  • Middle : Kota Bogor

PETA KABUPATEN BOGOR

Tuliskan contoh dataran tinggi di Indonesia

Jakarta -

Dataran tinggi adalah bentuk wilayah dataran bumi yang relatif datar. Dataran tinggi disebut juga dengan plateau atau plato.

Wilayah daratan adalah bagian dari permukaan bumi berbentuk padat, dan tidak digenangi oleh air.

Dikutip dari modul Geografi Kelas XI oleh Cipta Suhud WIguna, S.Pd, M.Pd, bentuk muka bumi pada wilayah daratan dapat berupa pantai, dataran rendah, pegunungan, gunung, dataran tinggi, dan dataran rendah.

Dataran tinggi terbentuk dari adanya desakan dari dalam bumi. Berdasarkan Ensiklopedia Britannica, pembentukan dataran tinggi membutuhkan salah satu proses tektonik yang akan menciptakan pegunungan vulkanisme, pemendekan kerak dengan melipat lapisan batuan, dan ekspansi termal (penggantian litosfer mantel dingin oleh astenosfer panas).

Ketika litosfer di bawah dipanaskan dengan cepat, maka konsekuensi pemanasan, dan ekspansi termal dari mantel atas akan menyebabkan pengangkatan permukaan di atasnya.

Permukaan yang terangkat awalnya rendah relief yang menonjol, ketika diangkat ke ketinggian yang relatif seragam akan berelief datar.

Ciri-ciri Dataran Tinggi


Wilayah daratan di Indonesia memiliki ciri-ciri, dan kenampakan yang berbeda-beda.

Berikut adalah ciri-ciri dataran tinggi:


1. Memiliki ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.

2. Beriklim sejuk dengan udara yang dingin, dan segar
Daerah dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit, sehingga hal tersebut membuat iklim di daerah tersebut sejuk.

3. Curah Hujan Rendah
Selain sejuk, ternyata daerah dataran tinggi juga memiliki udara yang terasa kering. Sifat udara yang kering pada dataran tinggi berpengaruh pada jarangnya hujan yang turun.

4. Area pertaniannya dibuat dengan berterasering.
Terasering dikenal juga dengan istilah sengkaend atau tanah bertingkat. Ketika detikers berkunjung ke wilayah dataran tinggi, tentu saja kalian akan melihat pemandangan sawah-sawahnya yang dibentuk berterasering bukan?

Tujuan dari penggunaan terasering adalah untuk menjaga kestabilan dan memaksimalkan lahan yang miring di lereng gunung/bukit, agar tanaman bisa tumbuh di tempat tersebut. Adanya penggunaan terasering juga dapat mengurangi erosi di daerah dataran tinggi.

5. Memiliki Amplitudo
Dataran tinggi cenderung memiliki amplitudo yang cukup besar. Amplitudo atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadi, karena adanya kenaikan dan penurunan rata-rata suatu tempat.

Manfaat Dataran Tinggi


Daerah dataran tinggi di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk bidang pertanian hortikultura seperti lahan perkebunan teh, kopi, kina (obat untuk malaria), bunga, sayuran, dan sebagainya. Selain dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, daerah dataran tinggi juga sering dimanfaatkan sebagai pilihan tempat persinggahan untuk beristirahat sekaligus banyak dijadikan objek wisata oleh masyarakat.

Daerahnya yang beriklim sejuk, membuat aktivitas dan pekerjaan penduduk di dataran tinggi cocok untuk usaha pertanian, perkebunan, perternakan, properti villa, dan hotel, hingga kuliner.

Dataran Tinggi di Wilayah Indonesia

Beberapa contoh dataran tinggi yang terdapat di Indonesia adalah: - Dataran tinggi Alas di Aceh - Dataran tinggi Bandung di Jawa Barat- Dataran tinggi Puncak Bogor di Jawa Barat- Dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah- Dataran tinggi Bone di Sulawesi Selatan- Dataran tinggi Kapuas Halu di Kalimantan Barat

- Dataran tinggi Charles Louis di Papua


Itulah beberapa ciri-ciri dan manfaat dari dataran tinggi di Indonesia yang siswa perlu ketahui.

Simak Video "Hijaunya Terasering Panyaweuyan Majalengka, Bikin Segar Mata!"



(lus/lus)

Sebutkan dimana saja dataran tinggi yang terdapat di Pulau Jawa? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas 6 dataran tinggi di Pulau Jawa yang tersebar di wilayah bagian barat, tengah hingga ke timur. Pulau Jawa merupakan pulau terluas ke 5 di Indonesia dan ke 13 di dunia. Luas Pulau Jawa mencapai kurang lebih sekitar 138.793,6 km2. Selain luas, Pulau Jawa adalah pulau terpadat nomor 1 di Indonesia dan Dunia. Jumlah penduduknya tercatat lebih dari 160 juta jiwa di tahun 2015. 

Dataran paling tinggi di Pulau Jawa berada di puncak Gunung Semeru, tingginya mencapai 3676 mdpl (meter di atas permukaan laut). Dataran tinggi di Pulau Jawa banyak dimanfaatkan sebagai daerah wisata, contohnya seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, dan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Selain untuk kegiatan wisata, masyarakat juga memanfaatkannya untuk kegiatan pertanian sayur-sayuran. Sebab sumber daya alam di dataran tinggi sangat cocok untuk pertanian maupun perkebunan. 

1. Dataran Tinggi Cianjur, Jawa Barat

Dataran tinggi di Pulau Jawa pertama berada di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Cianjur memiliki luas kurang lebih sekitar 2.432 km2 dengan ibu kotanya berada di kota Cianjur. Sebagian besar wilayah Cianjur adalah pegunungan, sementara sebagian kecilnya dataran rendah, dan pantai yang terletak di sebelah selatan.

Keadaan geografis berupa pegunungan membuat banyak sekali lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi masyarakat. Lebih dari 97 ribu hektar tanah pertanian lahan basah terdapat di kabupaten Cianjur, sementara pertanian kering sebanyak 57 ribu hektar. 

Tuliskan contoh dataran tinggi di Indonesia

Puncak merupakan salah satu dataran tinggi di Jawa Barat. Dataran tinggi puncak masuk ke dalam wilayah Kab. Bogor dan Kab. Cianjur, Jawa Barat. Wilayah puncak sangat sejuk dan asri, sehingga banyak wisatawan yang memilih Puncak sebagai salah satu tujuan wisata saat liburan. 

Dataran tinggi puncak berada di lereng pegunungan Gede Pangrango. Wilayah ini juga termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Rata-rata ketinggian wilayah Puncak berkisar diantara 700 hingga 1.800 meter diatas permukaan laut, sementara rata-rata ketinggiannya mencapai 14 hingga 18 derajat celcius.

Baca Juga : Pengertian dan Ciri-Ciri Dataran Tinggi

3. Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah

Selain puncak, salah satu dataran tinggi di Pulau Jawa yang dimanfaatkan sebagai daerah wisata adalah dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, Kawasan dataran tinggi ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Banyak sekali obyek wisata di kawasan dataran tinggi Dieng, mulai dari danau-danau, wisata sejarah berupa percandian dan pemandangan cantik lainnya.

Dataran tinggi Dieng memiliki ketinggian rata-rata kurang lebih 2000 mdpl. Suhu udara di kawasan Dieng di siang hari rata-rata mencapai 12 hingga 20 derajat celcius, sementara di malam hari mencapai 1 hingga 10 derajat celcius. Bahkan, saat musim puncak musim kemarau suhunya bisa mencapai 0 derajat celcius di pagi hari dan mengakibatkan munculnya embun es.

4. Dataran Tinggi Magelang, Jawa Tengah

Wilayah yang termasuk dataran tinggi di Pulau Jawa selanjutnya adalah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Magelang memiliki julukan Panca Arga (5 gunung). Hal ini karena wilayah kabupaten Magelang dikelilingi oleh lima gunung, yaitu Andong, Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing. Sebagian besar wilayah Magelang adalah dataran tinggi, oleh sebab itu wilayahnya sangat sejuk. Magelang juga terkenal sebagai kabupaten yang memiliki banyak sekali obyek wisata, salah satunya adalah Candi Borobudur.

5. Dataran Tinggi Malang, Jawa Timur

Dataran tinggi di Malang tersebar di wilayah bagian utara, selatan, timur, dan barat. Dataran tinggi bagian utara memiliki tanah yang subur sehingga cocok untuk kegiatan pertanian. Dataran tinggi di bagian selatan sangat luas, cocok untuk kegiatan industri. Dataran tinggi di bagian timur memiliki tanah yang kurang subur, sementara di bagian barat merupakan pusat pendidikan. Salah satu hasil perkebunan yang cukup terkenal adalah apel malang.

Tuliskan contoh dataran tinggi di Indonesia

Siapa yang tak kenal dengan Gunung Bromo yang memiliki pemandangan indah dan menawan. Jika kalian mengunjungi dataran tinggi Tengger maka jangan lewatkan untuk melihat keindahan gunung Bromo. Dataran tinggi di Pulau Jawa ini terkenal sebagai obyek wisata yang populer.

Selain dimanfaatkan sebagai daerah wisata, dataran tinggi Tengger juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian. Dikutip dari kompasiana, hampir diseluruh wilayah Tengger memiliki perkebunan sayur-sayuran, beberapa hasil pertaniannya seperti bawang, kol, wortel, kentang dan sebagainya.

Baca Juga :

Demikian pembahasan mengenai dataran tinggi di Pulau Jawa, baik di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Timur, beserta pemanfaatan sumber daya alamnya. Terimakasih.

Share ke teman kamu:

Tags :