Tuliskan dan jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi kepadatan populasi?

Jakarta -

Dinamika penduduk membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan jumlah penduduk. Seperti yang kita tahu, jumlah penduduk dalam suatu wilayah selalu berubah setiap waktu. Apa sebabnya?

Penduduk adalah sejumlah manusia baik individu maupun kelompok yang mendiami suatu wilayah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Penduduk di suatu wilayah terus mengalami perubahan. Perubahan jumlah penduduk itulah yang disebut dengan dinamika penduduk. Dijelaskan dalam buku IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VII B oleh Agung Wijaya, dinamika penduduk adalah keadaan perubahan jumlah atau kepadatan populasi penduduk. Perubahan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.

Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk antara lain, kelahiran, kematian, dan perpindahan. Ketiga hal tersebut juga sering disebut sebagai unsur dinamika penduduk. Berikut penjelasan dari masing-masing faktor:

1. Kelahiran (Natalitas)

Natalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir per 1.000 penduduk per tahun. Dikutip dari buku Geografi oleh Bambang Utoyo, secara umum, angka kelahiran atau fertilitas terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya angka kelahiran kasar, kelahiran umum, dan kelahiran menurut kelompok usia.

Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk dalam periode tahun tertentu, angka kelahiran umum menunjukkan jumlah komposisi bayi lahir hidup dari 1.000 penduduk wanita usia reproduksi dalam periode tertentu.

Sedangkan angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk wanita berdasarkan kelompok umur pada usia reproduksi salam periode tahun tertentu.

2. Kematian (Mortalitas)

Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah mortalitas. Mortalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk per tahun. Angka kematian penduduk dalam suatu wilayah disebabkan oleh banyak faktor.

Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas kesehatan yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga konflik antar bangsa. Sementara itu, mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, hingga kesadaran penduduk tentang pentingnya kesehatan.

3. Migrasi (Perpindahan)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat berupa emigrasi yakni perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri, imigrasi yakni perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri, transmigrasi yakni perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya, dan urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Nah, itulah penjelasan tentang dinamika penduduk. Jumlah penduduk akan mengalami peningkatan jika natalitas lebih besar dari mortalitas atau imigrasi lebih besar dari emigrasi.

Simak Video "WHO Perkirakan Kematian Covid-19 di Dunia Mendekati 15 Juta"



(kri/lus)

Ilustrasi kepadatan penduduk. Foto: Unsplash.

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah berdasarkan satuan tertentu. Kepadatan penduduk merupakan indikator awal untuk mendeteksi tingkat perkembangan wilayah. Kawasan dengan kepadatan tinggi umumnya adalah pusat pemukiman dan perekonomian.

Namun, kepadatan penduduk yang berlebihan tentu saja akan mengganggu kenyamanan bersama di lingkungan tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari kepadatan penduduk pun bermacam-macam. Mulai dari tingginya tingkat kompetisi dunia kerja, turunnya kualitas lingkungan, sampai terganggunya stabilitas keamanan.

Inilah penjelasan lengkap mengenai kepadatan penduduk yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk

Suatu wilayah tumbuh lebih padat dibanding daerah lain karena didorong beberapa faktor. Berikut tiga faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk.

Keadaan wilayah secara fisik menjadi salah satu penentu manusia untuk menetap. Indikator fisiografis di antaranya letak ketinggian, kesuburan tanah, iklim, ketersediaan air, dan kondisi sumber daya. Pemusatan penduduk tentu lebih banyak di dataran rendah dibandingkan dataran tinggi.

Selain itu, manusia juga sangat sulit bertahan di daerah yang jauh dari sumber air. Perkembangan pemukiman juga sangat cepat di daerah dengan elevasi datar, karena mobilitas penduduk relatif lebih cepat dibandingkan dengan daerah berbukit.

Wilayah dengan pertumbuhan ekonomi pesat seperti daerah industri akan menarik pendatang lebih banyak. Faktor-faktor seperti ketersediaan pekerjaan dan upah yang relatif tinggi juga berkontribusi dalam hal ini. Dampaknya, pemukiman menjadi semakin padat karena adanya arus urbansiasi.

Keadaan lingkungan sosial yang kondusif dan cenderung aman menjadi salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menetap di suatu wilayah. Selain itu, budaya perkotaan yang jauh lebih modern dari pedesaan membuat masyarakat memilih untuk tinggal dan menetap di perkotaan.

Ilustrasi kepadatan penduduk. Foto: Unsplash.

Jenis-Jenis Kepadatan Penduduk

1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian

Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dibedakan menjadi dua, yaitu kepadatan penduduk agraris dan fisiologis. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.

Istilah lain untuk kepadatan penduduk agraris adalah kepadatan penduduk netto. Sementara kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan jumlah penduduk total, baik yang berprofesi sebagai petani maupun yang bukan petani, dengan luas lahan pertanian.

2. Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)

Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah per kilometer persegi. Kepadatan penduduk aritmatik merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah, baik wilayah lahan pertanian maupun tidak.

3. Kepadatan Penduduk Ekonomi

Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah tetapi menurut kapasitas produksinya. Kepadatan penduduk ekonomi juga memperhitungkan sektor industri serta perdagangan yang berlangsung dalam daerah tersebut.

Cara Penanggulangan Kepadatan Penduduk

Melalui langkah-langkah penanggulangan berikut, diharapkan masalah kepadatan penduduk bisa teratasi.

  • Melaksanakan program transmigrasi penduduk.

  • Membuat peraturan pemerintah yang mengatur tentang imigrasi dan emigrasi.

  • Melengkapi sarana dan prasarana sampai ke pelosok desa.

  • Melaksanakan program pemerataan pembangunan selain di Pulau Jawa.

  • Penyebaran pendirian pusat industri dan perdagangan ke berbagai daerah.