Ulama tafsir pada umumnya berpendapat bahwa ayat Al qur an yang terakhir diturunkan adalah surah

Rabu, 20 Mei 2020 - 20:12 WIB

Al-Quran diletakkan di Baitil Izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Nabi Muhammad SAW. Foto/dok SINDOnews

Para ulama mengatakan bahwa Al-Qur'an Al-Karim diturunkan ke Baitul Izzah (langit dunia) dari Lauhul Mahfuz ketika malam Lailatul Qadar . Kemudian turun secara berangsur melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam selama 20 atau 23 tahun. Wahyu pertama yang diturunkan adalah 5 ayat pertama Surah Al-'Alaq .

Imam An-Nasa'i meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "...dan Al-Qur'an diletakkan di Baitil Izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Muhammad SAW."(Baca Juga: Mengapa Bahasa Arab Dipilih sebagai Bahasa Al-Qur'an?)

Lalu, apa ayat terakhir yang diturunkan ke langit dunia? Berikut penjelasan Ustaz Ahmad Zarkasih Lc (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Meraih Lailatul Qadar , Haruskah Iktikaf?"

Kata Ustaz Ahmad Zarkasih, banyak pendapat ulama terkait ayat mana yang menjadi ayat terakhir, yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai penutup seluruh ayat-ayat Allah Ta'ala yang telah diwahyukan sebelumnya.(Baca Juga: Inilah Ayat yang Lebih Dicintai Rasulullah dari Seisi Bumi)

1. Pendapat yang menyebut bahwa ayat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad SAW itu adalah ayat riba yang termaktub dalam Surah Al-Baqarah ayat 278.

2. Pendapat lain mengatakan bahwa yang terakhir turun adalah ayat 281 dari Surah Al-Baqarah .

وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

"Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)". (Al-Baqarah: ayat 281)

3. Sebagian ulama lain menyebut ayat terakhir yang turun kepada Nabi adalah ayat 282 dari Surah Al-Baqarah , yang merupakan ayat terpanjang dalam Al-Qur'anyakni ayat yang membahas soal utang piutang.

4. Sebagian lagi menyebut bahwa ayat yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah ayat Kallalah yaitu Surah An-Nisa ayat 176. Kallalah adalah sebutan untuk orang yang meninggalkan dunia namun tidak memiliki anak keturunan dan orang tuanya pun sudah meninggalkan lama.

Syeikh Manna' al-Qathan dalam kitabnya Mabahits fi Ulum Al-Qur'an, menyebut masih ada 5 pendapat lagi yang disebutkan oleh ulama berkaitan tentang ayat terakhir yang turun. Itu berarti secara keseluruhan, pendapat tentang ayat terakhir yang turun itu ada 9 pendapat.(Baca Juga: 15 Ilmu Ini Harus Dikuasai Jika Ingin Menafsirkan Al-Qur'an)

Pendapat ketiga yakni ayat 281 Surah Al-Baqarah dinilai sebagai pendapat yang sepertinya kuat dan bisa diterima sebagai ayat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad SAW . Sebab, ayat itu turun 81 hari sebelum Nabi SAW wafat. Bahkan ada juga yang menyebut 9 malam sebelum Nabi wafat.

Tapi kemudian, Imam Abu Bakr al-Baqilani sebagaimana dikutip oleh Sheikh Manna'’ al-Qathan dan juga Imam Badrudin al-Zarkasyi dalam Kitabnya Al-Burhan, bahwa mengetahu ayat pertama dan terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad bukanlah kewajiban agama. Dalam arti lain, bahwa kita tidak dituntut untuk mengetahui mana ayat pertama dan mana ayat terakhir. Kita tidak berdosa jika kita tidak tahu mana ayat pertama dan mana ayat yang turun. Tapi kita berdosa jika tidak mengamalkan apa yang diwajibkan oleh Allah dalam Al-Qur'an.(Baca Juga: Inilah Peran Imam Madzhab dalam Menjelaskan Isi Alqur'an)

Wallahu A'lam

(rhs)

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 15:31 WIB

Ada banyak ragam pendapat tentang ayat terakhir yang turun kepada Rasulullah SAW. Salah satunya adalah Ayat 3 Surat Al Maidah yang diterima Nabi saat Haji Wada (haji terakhir). Foto/Ist

Surat Al-Ma'idah, ayat Al-Qur'an yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Surat ini terdiri dari 120 ayat, surah kelima yang termasuk golongan Madaniyyah.

Al-Maidah (المائدة) artinya adalah jamuan atau hidangan. Ada ayat-ayat yang diturunkan di Makkah pada saat peristiwa Haji Wada' yaitu Ayat 3 Surat Al Maidah. Ayat ini disebut sebagai ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Adapun ayat pertama yang turun adalah Surat Al-'Alaq atau dikenal dengan Surat Iqra Ayat 1-5, dan semua ulama sepakat dengan ini.

Baca Juga: Inilah Ayat Terakhir yang Diturunkan ke Langit Dunia

Berikut Ayat 3 Surat Al Maidah yang diturunkan kepada Nabi saat Haji Wada' (haji terakhir):

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِيناً

"....Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)

Diriwayatkan bahwa Surat Al-Maidah Ayat 3 diturunkan sesudah Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah musim haji terakhir (Wada). Pada masa itu, Rasulullah shallalahu 'alaihi wassalam berada di atas untanya bernama Qashwa.

Ketika ayat ini turun, Rasulullah tidak begitu jelas menangkap isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian, beliau bersandar pada untanya dan unta itu pun duduk perlahan-lahan.Lalu Malaikat Jibril turun berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla. Dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu."

Setelah itu, Malaikat Jibril pergi. Maka Rasulullah pun mengumpulkan para sahabat dan menceritakan apa yang telah diberitahu oleh Malaikat Jibril. Ketika para sahabat mendengar sabda Nabi, mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempuna."

Ketika Abu Bakar radiyallahu 'anhu mendengar keterangan Rasulullah, beliau tidak dapat menahan kesedihannya dan kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis dari pagi hingga malam. Sahabat terdekat Nabi ini sedih karena menangkap pesan akan berpisah dengan manusia paling mulia di muka bumi.

Kandungan Surat Al Maidah

Surat Al-Maidah ini berisi tentang kisah-kisah pengikut setia Nabi Isa 'alaihissalam yang meminta kepada Allah agar menurunkan untuk mereka Al-Maidah (hidangan makanan) dari langit. Surat ini dinamakan juga dengan Al-Uqud yang artinya perjanjian. Sebab, ayat pertama di dalam Surat Al-Maidah berisi tentang perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk memenuhi janjinya terhadap Allah dan perjanjian yang telah meraka buat atas sesamanya. Dinamakan juga Al-Munqiz yang artinya menyelamatkan, karena di akhir ayat Surat Al-Maidah bercerita tentang kisah Nabi Isa dan pengikut setianya yang diselamatkan dari azab Allah.

Beberapa pokok di antaranya:

1. Pokok keimanan2. Hukum-hukum3. Kisah para Nabi

4. Penyempurnaan agama Islam


Page 2

Hadits of The Day

Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum

Ustadz, apakah  Al-Maidah ayat 3 merupakan ayat yang terkahir kali diturunkan? Jika bukan, apakah berarti ayat-ayat yang diturunkan setelahnya merupakan tambahan?

Syukron laka.

Assalamu’alaikum

Dari: Adry

Jawaban:
Wa’alaikumussalam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah..

Ulama berbeda pendapat mengenai ayat apakah yang terakhir turun.

Pertama, ayat yang terakhir turun adalah ayat riba, yaitu firman Allah Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ  فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba, jika kalian beriman. Jika kalian tidak mau melaksanakannya maka umumkan untuk berperang dengan Allah dan rasul-Nya…” (QS. Al-Baqarah: 278 sampai ayat 281).

Pendapat ini berdalil dengan keterangan Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya (3/59). Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, membaca ayat tersebut kemudian beliau mengatakan:

هَذِهِ آخِرُ آيَةٍ نَزَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Ini adalah ayat yang terakhir turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua, ayat yang terakhir turun adalah firman Allah, yang menyatakan:

وَاتَّقُوا يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ

“Dan takutlah kalian terhadap hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak didzalimi.” (QS. Al-Baqarah: 281).

Pendapat ini sebagaimana keterangan dari Ibnu Abbas dan Said bin Jubair yang diriwayatkan An-Nasai.

Ketiga, ayat yang terakhir turun adalah firman Allah tentang utang, itulah ayat terpanjang dalam Al-Quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئاً ….

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya…” (QS. Al-Baqarah: 282)

Diriwayatkan dari Said bin Jubair, bahwa telah sampai kepada beliau,

أن أحدث القرآن عهداً بالعرش آية الدين

Bahwa Alquran yang terakhir kali meninggalkan Arsy adalah ayat tentang utang.

Dari tiga riwayat di atas, ada sebagian ulama yang mengkompromikan, bahwa ayat-ayat di atas turun secara bersamaan, sebagaimana urutan dalam mushaf. Kemudian sahabat dan tabi’in menyebutkan bahwa ayat-ayat itu adalah yang terakhir turun.

Keempat, ayat yang terakhir turun adalah firman Allah:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِيناً

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)

Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa ayat yang terakhir turun adalah ayat kalalah (warisan untuk orang yang tidak memiliki orang tua dan anak), yang menyatakan:

يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ وَهُوَ يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak…” (QS. An-Nisa: 176)

Pendapat ini berdasarkan keterangan dari sahabat al-Barra bin Azib radhiallahu ‘anhu, yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.

Keterangan yang paling tepat dalam masalah ini

Bahwa semua pendapat tidak ada satu pun yang berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bisa jadi sahabat yang menyampaikan ayat itu adalah dari hasil ijtihadnya atau dugaan kuatnya. Atau bisa juga yang dia sampaikan adalah ayat terakhir yang pernah dia dengar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhir hayat beliau atau ketika beliau sakit. Karena itu sikap yang tepat adalah tidak menegaskan salah satu, tapi cukup kita sandarkan kepada ulama yang menyampaikannya. Misalnya, ayat yang terakhir turun berdasarkan keterangan Ibnu Abbas atau Said bin Jubair, dst.

Allahu a’lam

Disadur secara bebas dari Fatawa Syabakah islamiyah, no. 17458

Disadur oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

🔍 Hukum Merayakan Tahun Baru Dalam Islam, Cara Mengobati Kesurupan Menurut Islam, Bolehkah Uang Mahar Dibelanjakan, Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal, Kapan Dajjal Lahir, Kisah Imam Nawawi

Ulama tafsir pada umumnya berpendapat bahwa ayat Al qur an yang terakhir diturunkan adalah surah

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28