Unsur yang pertama dari teknik karya cipta teater adalah

Teknik-teknik penciptaan teater - Halo sob, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai teknik penciptaan teater yang mana teknik ini dibagi menjadi 10. Teater memang sangat menarik untuk dinikmati. Teater seoerti halnya karya sastra yang lain terbangun dari berbagai unsur. Nah bagi sobat yang ingin membuat sebuah teater sebaiknya perhatikan unsur-unsur pada teknik penciptaan teater berikut ini.

Teknik penciptaan teater


Unsur yang pertama dari teknik karya cipta teater adalah

1. Naskah / Lakon

Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dari naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan oleh para tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Jika sobat membaca naskah teater, sobat akan menemukan unsur-unsur seperti prolog, dialog, petunjuk pementasan, dan epilog. Dalam pembuatan naskah perlu memperhatikan hal berikut.
  • Pemilihan materi
  • Menentukan tema
  • Penyusunan watak
  • Pengolahan materi
  • Penulisan naskah
Baca juga: Contoh teks / naskah drama singkat 5 orang

2. Pentas / Panggung

Pentas atau panggung ditata oleh seorang seniman penata sebelum digunakan untuk pertunjukan. Orang yang bertugas sebagai penata disebut dengan penata pentas. Set panggung atau pentas yaitu penampilan visual lingkungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas harus memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak laku.

3. Pemain

Pemain merupakan tulang punggung pementasan. Pemainlah yang secara langsung tampil saat pementasan dan berhadapan dengan penonton. Untuk mentransformasikan naskah diatas panggung , dibutuhkan pemain yang mampu menghidupkan tokoh dalam naskah lakon menjadi sosok yang nyata. Pemain adalah alat untuk memperagakan tokoh. Namun, bukan sekedar alat yang harus tunduk kepada naskah. Pemain mempunyai wewenang untuk membuat refleksi dari naskah melalui dirinya. Agar mampu merefleksikan tokoh menjadi sesuatu yang hidup, pemain dituntun untuk menguasai aspek-aspek pemeranan yang dilatihkan secara khusus, yaitu jasmani, rohani, dan intelektual.

4. Sutradara

Sutradara adalah orang yang bertugas menafsirkan naskah dan mengaktualisasikannya ke dalam bentuk seni garap teater secara utuh, dari persinggungannya dengan naskah yang memunculkan interpensi sampai mengaktualisasikannya ke dalam seni pertunjukkan.

5. Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam sebuah pementasan teater. Properti sangat pentung untuk menunjang pertunjukkan teater. Contohnya adalah kursi, meja, hiasan ruang dekor, dan lain sebagainya.

6. Prosedur

Sutradara adalah penggagas pertama yang akan memunculkan suatu karya tetaer. Sutradara dapat pula merangkap sebagai penulis naskah, sehingga ide-idenya dapat langsung dituangkan ke dalam naskahnya, termasuk cara pementasannya. Ide-ide itu selanjutnya disampaikan kepada kelompok atau grup untuk mendapatkan respon. Setelah mendapatkan respon positif dari kelompoknya, rapat perencanaan garapan teater pun dilakukan. Setelah semua pihak sepakat, maka tahap selanjutnya adalah pembagian tugas yang akan dilakukan oleh masing-masing anggotanya sesuai dengan tugas yang didapatkan.

7. Penciptaan

Selama proses penciptaan karya teater, para penata atau tim harus selalu berkonsultasi dengan sutradara. Hasil tafsiran penata atau tim diwujudkan dalam bentuk karya cipta. Penata pentas mewujudkan karya cipta pentas atau panggung. Penata busana mewujudkan karyanya dalam bentuk desain kostum para pemain. Penata rias menghasilkan karya cipta desain rias para tokoh cerita. Penata musik sampai penataan keperluan lainnya.

8. LatihanTeater

Latihan teater diawali dengan melakukan eksplorasi idiom-idiom musik, dialog, artistik, pentas, rias, dan busana. Para pemain harus melakukan latihan olah tubuh, olah vokal, olah sukma, reading tex, dan blocking. Setelah para pemeran hafal dialog, latihan digabung dengan musik dan penggunaan properti.

9. Pergelaran Teater

Pergelaran teater adalah persentasi estetis hasil pencarian dan latihan melalui proses yang sangat panjang. Teater harus dikelola sedemikian rupa agar pergelaran teater berjalan dengan lancar dan sukses. Semua pihak harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

10. Evaluasi

Evaluasi bisa dilakukan sutradara setelah pergelaran berakhir. Evaluasi dilakukan mulai dari proses hingga pertunjukkan berakhir. Jika sobat mengevaluasi suatu teater, sobat harus memperhatikan jalannya teater secara keseluruhan. Evaluasi bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan karya teater berikutnya.

Nah, demikianlah teknik penciptaan teater yang perlu sobat ketahui, semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan sobat mengenai seni teater. Cukup sekian artikel pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat.

197 Seni Budaya atau ingin digarap melalui media teater. Di samping harus menyediakan lakon, juga memilih bentuk serta jenis lakon yang sesuai dengan kemampuan para pendukung teater. Sebab ada lakon yang sulit untuk dipahami apalagi dipentaskan. Kalaupun dapat, memerlukan pengetahuan yang sangat tinggi baik dibidang teater itu sendiri, di bidang sastra, serta pemahaman budaya secara luas. Oleh karena itu, lakon mutlak harus dipahami dulu oleh penggarap teater sebelum nantinya secara otomatis penonton pun ikut paham. Dengan memahami lakon akan cepat mendapatkan ide-ide untuk sebuah pertunjukan. Di dalam lakon terdapat tema atau dapat disebut inti ceritera yang merupakan pesan pengarang yang ingin disampaikan kepada penonton. Ada lakon yang terdiri dari beberapa tema multitematik dan ada lakon yang hanya terdiri dari satu tema monotematik. Begitu juga dalam pembabakannya dan pengadegannya, ada yang beberapa babak, ada yang hanya satu babak dan beberapa adegan. Lakon atau Naskah adalah bahan baku untuk membuat sebuah garapan Teater. Unsur kedua adalah pentas atau panggung tempat untuk menyelenggarakan pertunjukan teater. Panggung atau pentas ditata oleh seorang seniman penata sebelum dipergunakan untuk pertunjukan. Karya seni dimaksud disebut Tata Pentas, sedangkan orang yang menatanya disebut Penata Pentas. Pentas pada dasarnya adalah karya seni yang ikut menjelaskan gagasan-gagasan yang terdapat dalam ceritera dalam bentuk visual dapat dilihat. Materi pembelajaran Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya. Istilah lain dapat disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya dan belum pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu yang unik adalah sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan sesorang seniman atau kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya seni. Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan apresiator seni. Sebuah karya seni Teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat penonton. Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan penonton, terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan adalah

A. Konsep Karya Cipta Teater

198 Kelas XII SMA MA SMK MAK Dilihat dari bentuk isiknya, pentas atau panggung tempat pertunjukan di Indonesia pada garis besarnya ada dua. Pertama adalah pentas yang berbentuk prosenium yang disebut juga teater prosenium . Ciri-cirinya adalah bahwa bentuk pentas ini senantiasa terdapat jarak antara tempat permainan dengan tempat penonton. Jarak tersebut nampak pada ketinggian tempat permainan panggung dengan tempat penonton tidak sama. Tempat permainan biasanya lebih tinggi atau lebih rendah dari tempat penonton. Maksudnya agar peristiwa yang terjadi di atas panggung nampak jelas di mata penonton. Di samping terdapat perbedaan ketinggian, juga biasanya antara tempat permainan dengan tempat penonton dibatasi oleh layar penutup. Layar ini berfungsi sebagai tanda dimulainya pertunjukan dengan cara dibuka, serta tanda pertunjukan berakhir dengan cara ditutup. Teknik tutup buka layar ada yang ditarik oleh petugas yang berada di samping kiri-kanan panggung, ada juga yang hidrolik, menggunakan tenaga listrik, tinggal pijit kenop saja secara otomatis layar akan bergerak menutup atau membuka. Bentuk isik pentas prosenium banyak terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang biasanya di kota- kota besar. Bentuk yang kedua adalah apa yang disebut pentas arena atau teater arena. Bentuk pentas ini berbeda dengan bentuk pentas prosenium. Pentas arena merupakan tempat terbuka, tidak ada dinding penyekat, serta tidak ada perbedaan ketinggian lantai yang dipergunakan untuk permainan dengan lantai untuk tempat penonton. Bentuknya biasanya tapal kuda atau lingkaran. Antara pemain dengan penonton tidak terdapat jarak. Penonton dapat berkomunikasi langsung dengan pemain atau sebaliknya. Bentuk teater ini biasanya dipergunakan untuk pentas teater rakyat atau teater tradisional. ide-ide atau gagasan-gagasan seni. Komunikasi dapat terwujud apabila ada kesesuaian antara karya cipta teater dengan tingkat apresiasi penontonya. Dengan kata lain bahwa antara karya seni teater dengan penontonnya harus ada kesesuaian. Oleh karena demikian, dalam penyajian teater senantiasa mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga terwujud sebuah komunikasi. 199 Seni Budaya Sumber: http:lorongteatersubang.blogspot.com201212 Gambar 7.1 Pentas Proscenium Gambar 7.2 Pentas Arena Lingkup kerja yang menjadi tanggung jawab penata pentas adalah: 1. Menata ruang untuk permainan. 2. Menata cahaya untuk memberikan suasana serta menerangi permainan. 3. Menata suara agar suara vokal para pemain serta suara musik dapat terdengar jelas dan enak ditelinga penonton. Oleh karena itu perlu ditata sedemikian rupa. 4. Menata ruang tempat penonton agar penonton dapat menyaksikan pertunjukan dengan nyaman dan tertib, maka harus ditata dan disesuaikan dengan daya tampung ruangan yang dipergunakan. 5. Menata pintu masuk serta pintu keluar untuk para penonton agar berjalan dengan tertib. Pada waktu penonton masuk harus dipandu oleh panitia atau seksi yang bertugas untuk menerima tamu biasanya di ruang loby. Kemudian dipandu dan diantar oleh petugas sampai pada tempat yang disediakan. Unsur ketiga adalah pemain. Yang dimaksud dengan pemain adalah orang-orang yang tergabung dalam sebuah tim kerja untuk memproduksi karya pertunjukan. Ada pemain yang muncul di atas panggung disebut pemeran dan ada pemain yang berada di belakang layar. Walaupun tidak muncul di atas panggung, namun mereka sama-sama memiliki peran penting dalam pertunjukan. Contohnya: sutradara, penata pentas, penata musik, penata tari, serta penata-penata lainnya. Mereka ini biasanya tidak menjadi pemeran tokoh yang harus muncul di atas panggung. Kecuali dalam keadaan terpaksa karena kekurangan pemain. Namun peran mereka di belakang layar sungguh sangat penting untuk terwujudnya sebuah garapan Teater. 200 Kelas XII SMA MA SMK MAK Sumber: Foto Dokumen Penulis Gambar 7.3 Pemain sedang memerankan tokoh cerita Kerja sama dalam tim harus terjalin dengan baik dari berbagai unsur, karena tanpa itu maka pertunjukan Teater tidak akan berjalan dengan lancar. Semua pemain dalam kerja teater penting. Unsur keempat, yaitu sutradara. Orang yang pertama menemukan naskah yang akan digarap dalam bentuk pertunjukan adalah sutradara. Dia adalah seniman penafsir pertama terhadap naskah yang akan dipentaskan. Gagasan- gagasannya kemudian disosialisasikan kepada calon-calon pemain atau calon-calon penata. Sehubungan dengan sangat luasnya tugas dan tanggung jawab seorang sutradara, maka akan dibahas secara khusus pada bagian berikutnya. Dalam karya cipta teater, kahadiran sutradara sangat penting. Orang yang pertama menafsirkan naskah ke dalam bentuk pertunjukan teater adalah sutradara. Oleh karena demikian jika tidak ada sutradara, maka tidak ada gagasan untuk mementaskan teater atau drama. Sehubungan bahwa sutradara adalah orang yang pertama membaca dan memahami naskah, maka sutradara dianggap orang yang paling tahu tentang isi ceritera atau naskah yang akan dipentaskan. Fungsi sutradara dalam karya cipta teater adalah penggagas pertama dalam mewujudkan karya pertunjukan, penafsir pertama 201 Seni Budaya terhadap naskah yang akan digarap, serta koordinator dalam melaksanakan kerja kolektif. Setelah memahami naskah, melalui analisis peran-peran tokoh yang terdapat dalam naskah, tempat dan waktu peristiwa, maka sutradara akan menghimpun orang-orang yang berminat untuk diajak kerja sama dalam produksi teater. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara dapat dikomunikasikan langsung kepada penonton. Unsur kelima adalah properti. Dalam permainan Teater, di samping mengoptimalkan kemampuan para pemeran di bidang akting, juga dibantu oleh perlengkapan lain untuk membantu menjelaskan maksud yang terkandung dalam naskah. Perlengkapan tersebut dapat berupa benda-benda yang dihadirkan di atas panggung, atau juga benda-benda yang dipegang oleh para aktris dan aktor untuk mendukung permainannya. Properti yang diletakan di atas pentas untuk kebutuhan pementasan disebut stageprop perlengkapan panggung, sedangkan yang dipegang atau dibawa oleh aktor dan aktris disebut handprop. Misalnya, dalam sebuah adegan drama yang menceriterakan peristiwa yang terjadi di sebuah dapur pada sebuah rumah di desa. Untuk itu, barang-barang yang harus hadir di pentas adalah barang- barang yang menjadi ciri khas dan terdapat di dapur. Contohnya: tungku api, panci, wajan, serta perkakas masak lainnya. Walaupun tidak ada kata- kata yang menjelaskan tentang tempat peristiwa tadi, hanya dengan melihat barang-barang yang terdapat di atas pentas, secara cepat para penonton akan menafsirkan bahwa itu adalah dapur. Adapun perlengkapan yang dibawa atau dipegang oleh aktor atau aktris, fungsinya untuk menegaskan status atau profesi. Kalau ada seorang pemeran muncul di atas panggung dengan membawa cangkul, para penonton akan menafsirkan ganda, yaitu petani atau tukang cangkul. Oleh karena itu supaya tegas, tidak terjadi penafsiran ganda di pihak penonton, maka alat itu harus dimainkan sebagaimana mestinya. Kalau pemain itu memerankan seorang petani, maka biasanya cangkul itu menjadi handprof yang digunakan petani Indonesia untuk mencangkul. Lain halnya apabila seorang pemain memerankan seorang tukang cangkul, maka dia harus memperlakukan cangkul sebagai barang dagangan, dengan cara dijajagan atau ditawarkan. Status tokoh selain dipertegas oleh properti juga biasanya kostum serta rias sudah sangat membantu dalam penampilannya. 202 Kelas XII SMA MA SMK MAK Untuk belajar menguasai teknik pengungkapan gagasan, guru mengajak siswa untuk mempersiapkan tubuh sebagai media ungkap dengan cara latihan berikut. 1. Olah tubuh, yaitu melatih anggauta badan agar mencapai kelenturan. Jika sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak apa saja tanpa merasa kaku dan nyeri di otot. 2. Selain olah tubuh juga olah vokal olah suara. Guru mengajak siswa untuk mengucapkan huruf-huruf, kata-kata dan kalimat-kalimat dengan artikulasi yang jelas, power yang kuat, serta dinamika. Suara harus terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak lagi terdengar lagi. Keunikan sebuah gagasan seni dapat kita tanggapi melalui teknik pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teater yang senantiasa menyertakan berbagai media ungkap seni membutuhkan kemampuan teknis para penggarap untuk mengolah dan mengomunikasikannya kepada penonton. Gagasan yang orisinal dan unik harus didukung oleh kemampuan teknis mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak, harapan tidak akan menjadi kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara ideal. Dengan demikian, orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap seni tidak akan dapat ditanggapi oleh penonton. Jika kondisi itu terjadi, komunikasi seni tidak berjalan dengan baik. Teknik pengungkapan gagasan-gagasan dalam teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur pokok dalam teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka pertunjukjan tersebut dapat dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon. Setelah memahami naskah yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi ke suatu tempat yang telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk mengadakan pendekatan terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah. Misalnya jika cerita itu berbentuk fabel cerita tentang binatang, maka observasi dapat dilakukan ke kebun binatang. Siswa diminta dengan cermat jenis-jenis binatang yang diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku binatang-binatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-geriknya secara cermat. Setelah memahami betul tentang perilaku binatang yang diobservasi, kemudian mengadakan latihan.

B. Teknik Pengungkapan Gagasan