Ilustrasi Wayang Kulit. Upaya Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelesaikan Permasalahan Sosial Budaya? PKN Kelas 9 SMP Halaman 145 146 /Dankormar/ PORTAL PEKALONGAN - Upaya apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya? Adik-adik akan memahami materi dalam pembahasan kunci jawaban PKN kelas 9 SMP halaman 145 146 pada Uji Kompetensi Bab 5. Pertanyaan tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya, akan kita pelajari dalam pembahasan kunci jawaban PKN kelas 9 SMP pada halaman 145 146 Uji Kompetensi Bab 5. Pokok bahasan kunci jawaban PKN kelas 9 SMP yang bersumber dari buku paket PPKN kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Kemendikbud ini, akan mengulas tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya? Contoh kunci jawaban PKN kelas 9 SMP ini sebagai referensi untuk belajar. Jadi, sebelum melihat kunci jawaban, sebaiknya adik-adik mencoba mengerjakan sendiri dulu. Dapat juga bertanya kepada orang tua. Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 SMP/MTs Halaman 161 Tugas Kelompok 6.2: Peristiwa Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 9. Upaya apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya? >Jawaban: Upaya untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya yakni dengan: a. Mengembangkan dan melestarikan kebudayaan nasional. b. Bersikap selektif terhadap berbagai perkembangan kebudayaan. Sumber: Buku Paket PPKN Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018 Soal ini menanyakan apa saja upaya-upaya pemberdayaan perempuan yang bisa dilakukan untuk menyelsaikan permasalahan gender. Perberdayaan perempuan adalah suatu proses kesadaran, pembentukan kapasitas dan peran perempuan dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mandiri dan berkarya. Tujuan pemberdayaan perempuan adalah untuk menumbuhkan kesadaran, memotivasi, dan membangun eksistensi diri perempuan. Upaya pemberdayaan perempuan yang dapat dilakukan antara lain:
Upaya-upaya ini diharapkan dapat memperkecil ruang ketidakadilan dan menyelesaikan permasalahan gender di Indonesia.
ITB Kampus GaneshaJl. Ganesa 10 Bandung - Jawa Barat, Indonesia
Jumat, 11 Maret 2022 | 09:00 WIB
Bobo.id - Upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan masalahdalam keberagaman di Indonesia? Negara kita memang dikenal dengan keberagamannya. Mulai dari suku, bahasa, ras,adat, agama, golongan, dan masih banyak lagi. Karena itulah semboyan Indonesia berbunyi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda, tapi tetap satu. Keberagaman bisa menciptakan persatuan dan kesatuan pada masyarakatnya. Namun, ada juga permasalahan yang bisa muncul karena danya keberagaman. Misalnya, permasalahan sosial budaya, ekonomi, gender, dan lain-lain. Nah, di artikel in Bobo ingin membahas tentang apa saja upaya penyelesaian masalah dalam keberagaman. Yuk, simak penjelasannya di sini! Upaya Penyelesaian Permasalahan Sosial Budaya Untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya, pemerintah dan masyarakat bisa melakukan hal-hal ini: Baca Juga: Upaya Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Konflik SARA? Page 2
Page 3
Bobo.id - Upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan masalah Negara kita memang dikenal dengan keberagamannya. Mulai dari suku, bahasa, ras, Karena itulah semboyan Indonesia berbunyi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda, tapi tetap satu. Keberagaman bisa menciptakan persatuan dan kesatuan pada masyarakatnya. Namun, ada juga permasalahan yang bisa muncul karena danya keberagaman. Misalnya, permasalahan sosial budaya, ekonomi, gender, dan lain-lain. Nah, di artikel in Bobo ingin membahas tentang apa saja upaya penyelesaian masalah dalam keberagaman. Yuk, simak penjelasannya di sini! Upaya Penyelesaian Permasalahan Sosial Budaya Untuk menyelesaikan permasalahan sosial budaya, pemerintah dan masyarakat bisa melakukan hal-hal ini: Baca Juga: Upaya Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Konflik SARA?
http://www.dokpenkwi.org/essay-writing-book. Foto bersama Mgr. Nicolaus Adi Saputra, MSC (Moderator SGPP KWI) dengan peserta dari Regio Papua. (M. Bramantyo/Dokpen KWI)Jakarta, dokpenkwi.org – Allah menciptakan perempuan dan laki-laki dalam kesejajaran dan martabat yang sama sebagai citra-Nya sendiri. Gereja mengakui hal ini dengan menunjukkan sikapnya yang jelas dan tegas, yakni menolak segala bentuk ketidakadilan, termasuk ketidakadilan gender yang pada akhirnya akan menciptakan diskriminasi, marginalisasi, dan kekerasan baik di dalam keluarga maupun komunitas. Meskipun demikian,isu ketidakadilan gender, human trafficking dan eksploitasi anak masih merebak di berbagai wilayah di Indonesia, dan tentu saja di setiap keuskupan. Hal ini tampak dari sharing regio yang disampaikan oleh para peserta Pernas SGPP KWI yang datang dari 36 keuskupan di Indonesia. Sharing setiap Regio tentang persoalan yang menonjol terkait dengan ketidakadilan gender maupun eksploitasi anak. (M. Bramantyo/Dopken KWI)Dari hasil sharing regio tersebut, ada beberapa persoalan yang menonjol terkait dengan ketidakadilan gender maupun eksploitasi anak yang hampir muncul di setiap regio, yakni:
Terkait hal ini Papua memiliki permasalahannya sendiri yang sangat kompleks dan rumit karena menyangkut berbagai faktor yang berkelindan satu sama lain. Permasalahan yang ada di sana menyangkut sektor ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan, serta lingkungan hidup yang berakar dari faktor adat dan budaya. Untuk menangani masalah tersebut dibutuhkan usaha dan tenaga ekstra keras dari berbagai pihak, terutama kesadaran dari masyarakat Papua sendiri untuk mengikis budaya yang tidak sehat. Sharing setiap Regio tentang persoalan yang menonjol terkait dengan ketidakadilan gender maupun eksploitasi anak. (M. Bramantyo/Dopken KWI) Meskipun demikian, ada secercah harapan yang muncul karena di berbagai tempat sudah terdapat berbagai upaya untuk menanggulangi masalah ketidakadilan gender dan perlindungan anak. Beberapa upaya yang sudah berhasil dibuat misalnya:
Segala permasalahan dan solusi yang sudah diungkap oleh setiap regio tersebut akan didalami lebih lanjut pada sesi-sesi berikutnya. |