KOMPAS.com - Dalam permainan musik, akor memiliki peran yang sangat penting. Akor sering muncul bersamaan dengan melodi dan membentuk harmoni yang indah dalam sebuah lagu. Show Contoh alat musik yang bisa memainkan akor di antaranya organ, piano, gitar listrik dan gitar akustik. Adanya akor membawa warna tersendiri pada sebuah lagu. Apa yang dimaksud dengan akor? Pengertian akorMenurut Priyatmo Sudibyo dalam buku Teknik Praktis Bermain Organ dan Kibor Tunggal (2008), akor sering juga disebut akord atau chord atau kunci, merupakan kumpulan beberapa nada yang biasanya terdiri atas minimal tiga nada atau lebih dan dimainkan secara bersamaan sehingga terdengar harmonis. Akor juga bisa diartikan sebagai kombinasi interval nada yang tersusun dalam format tertentu. Pada dasarnya, akor berhubungan erat dengan interval dan tangga nada musik. Baca juga: Interval Nada Harmonis dan Melodis Hal ini dikarenakan sebenarnya akor terbentuk oleh hubungan atau keterkaitan antara nada, interval serta tangga nada musik. Perpaduan ketiga hal ini akan menghasilkan akor yang jika dimainkan akan menghasilkan bunyi yang harmonis. Jumlah akor sangatlah banyak. Namun, penggunaannya bergantung pada irama lagu yang dimainkan serta jenis musiknya. Selain itu, akor juga bisa dimainkan secara terputus atau bersamaan. Fungsi akorMengutip dari buku Rahasia Jago Keyboard secara Otodidak Tanpa Guru (2015) karya Zainal Fahri, fungsi utama akor ialah sebagai pengiring lagu, untuk memainkan musik serta improvisasi lagu. Selain ketiga fungsi tersebut, akor juga berfungsi untuk memudahkan pemusik dalam mengaransemen lagu yang akan dibawakan. Akor juga berfungsi membantu pemusik dalam menciptakan sebuah lagu. Akor sangat penting dalam sebuah musik. Jika tidak ada akor, musik akan terdengar hambar atau kurang harmonis. Adanya akor akan membuat penyanyi lebih menjiwai ketika menyanyikan lagu yang sebelumnya telah diaransemen ulang. Baca juga: Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor
Dalam buku Belajar Main Piano untuk Pemula (2009) karya Yulia Rendra, dituliskan jika rumus akor bisa digunakan secara berulang dan apabila penggunaannya dibalik akan bertemu dengan hasil nada yang sama. Ada dua jenis rumus akor yang sering digunakan dalam musik, yakni: Akor ini memiliki interval jarak dua dan satu setengah. Artinya jarak pada nada pertama dan nada kedua memiliki nilai interval sebesar dua. Sedangkan jarak nada kedua ke nada ketiga nilai jarak intervalnya sebesar satu setengah. Contoh akor mayor yang sering digunakan ialah akor C = C – E – G. Akor ini memiliki interval jarak setengah dan dua. Artinya jarak pada nada pertama dan kedua memiliki nilai interval sebesar setengah. Sedangkan jarak nada kedua ke nada ketiga nilai jarak intervalnya sebesar dua. Contoh akor minor yang sering digunakan ialah Cm= C – Es – G. Baca juga: Tangga Nada Pentatonis dan Diatonis Simbol akorAkor biasa ditulis dalam bentuk simbol. Setidaknya ada tiga jenis simbol pada akor, yakni: Akor yang ditulis dengan simbol angka biasanya terdiri atas bilangan romawi I, II, III, IV, V, VI dan VII. Simbol ini dapat mempermudah harmonisasi sebuah akor musik. Penggunaan simbol angka dalam penulisan akor juga ditentukan berdasarkan jenis akornya. Akor mayor ditulis dengan huruf romawi besar (I, II, dan selanjutnya). Sedangkan untuk akor minor ditulis dengan huruf romawi kecil (I, ii, dan selanjutnya). Akor yang ditulis dengan simbol huruf biasanya ditulis dengan huruf abjad, yaitu A, B, C, D, E, F dan G. Penulisan akor dengan simbol huruf harus diikuti dengan detail akor mayor dan minornya. Untuk akor mayor ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk akor minor ditulis dengan huruf kecil. Contoh penulisan akor pada simbol huruf, yaitu:
Akor yang ditulis dengan simbol gambar biasanya ditulis dengan memakai notasi balok serta posisi jari saat menggunakan alat musik harmonis, seperti piano atau keyboard, gitar atau alat musik lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Di dalam dunia musik kalian akan sering menemui akord. Ia menjadi bagian tidak terpisahkan dari sebuah komposisi musik yang dimainkan. Apa yang dimaksud dengan akord? Apakah ada jenis-jenisnya dan lain-lain? Bagi kamu yang sedang mendalami musik ada baiknya kamu simak artikel ini. Semoga setelah membacanya, motivasi dan pengetahuan kamu mengenai musik akan bertambah. Let’s check it out! Pengertian AkordAkord adalah susunan nada yang terdiri dari tiga buah nada atau lebih dan dimainkan bersamaan. Karena tersusun dari tiga nada maka bisa juga disebut sebagai triad atau triad chord. Istilah triad diambil dari “tri” yang berarti “tiga”. Nada yang menyusun akord biasanya terdiri dari nada ke I-III-V (1-3-5) dari sebuah tangga nada. Misalnya kalian ingin memainkan C mayor maka kamu ingat dulu tangga nada C mayor yang terdiri dari C-D-E-F-G-A-B. Nada ke I adalah C, nada ke III adalah E, dan nada ke V adalah G. Lalu kamu tekan ketiga nada tersebut bersamaan maka kalian akan mendapatkan C mayor. Jadi inti pembuat sebuah akord terdiri dari nada pokok atau akarnya yang disebut root, nada ke tiga atau terts (3rd) dan nada ke lima atau kuint (5th). Itu hanyalah dasarnya saja, bagian berikutnya akan dijelaskan lebih jauh lagi. Jenis-Jenis AkordAkord terbagi menjadi beberapa jenis yaitu mayor, minor, augmented, dan diminished. Akord mayorAkord mayor adalah susunan nada yang memiliki interval antar nada 3 M (Mayor) dan 3 m (minor). Dengan kata lain memiliki interval nada atau jarak antar nada yang berjarak 2 – 1 1/2 (dua – satu setengah). Contohnya adalah akord C mayor, maka nada yang dimainkan secara bersamaan adalah C-E-G. Bila kamu ingin memainkan nada D mayor maka kamu ingat lagi susunan tangga nada yang terdiri dari D-E-F-G-A-B-C lalu kamu tengok lagi prinsip interval 2- 1 1/2. Dari situ kamu bisa mendapatkan akord D mayor yaitu D-F#-A. Karena jarak dari D ke E adalah satu, dari E ke F# juga satu maka dijumlahkan menjadi dua (D-F#) dan jarak dari F# ke A adalah 1 1/2. Prinsip ini berlaku juga untuk semua bentuk akord mayor yang lain. Maka kamu bisa mendapatkan triad chord mayor lainnya seperti di bawah ini:
Akord MinorAkord minor adalah triad yang susunan nada ke atas terdiri dari 3 m (minor) dan 3 M (mayor) dan memiliki interval nada 1 1/2 – 2. Contohnya kamu ingin memainkan Cm (minor) maka kamu menekan nada C-Es (D#)-G. Karena jarak dari C ke D adalah satu, sedangkan C ke D# atau Es adalah satu setengah, dan jarak dari Es ke G adalah dua. Jika menggunakan patokan tangga nada diatonis mayor dengan sebutan angka 1-3-5 maka nada ke tiga turun setengah laras. Sehingga dengan rumusan ini kamu bisa menerapkannya di akord minor lain, misalnya kamu ingin mencari Em, maka kamu akan mendapatkannya dengan bentuk:
Akord DiminishedAkord augmented terbentuk dari susunan triad dari bawah ke atas 3 m (minor) dan 3 m (minor). Bila menggunakan patokan tangga nada diatonis mayor dengan bahasa 1-3-5 maka nada ke tiga dan ke lima turun setengah laras. Sebagai contoh kita ambil C mayor yang terdiri dari susunan triad C-E-G. Bila di transformasikan menjadi Cdim (diminished) maka triad yang digunakan adalah C-Eb (D#)-Gb (A#). Contoh lain bila kamu ingin mencari bentuk Ddim maka tinggal kamu terapkah prinsip ini sehingga bentuk Ddim adalah D-F-Ab (G#). Kamu bisa terapkan rumusan ini pada bentuk akord lainnya dari berbagai nada root yang kamu inginkan. Akord AugmentedAkor Augmented terbentuk dari susunan triad ke atas 3 M (Mayor) dan 3 M (Mayor). Dengan kata lain bila menggunakah bahasa atau sebutan angka 1-3-5 maka pada nada ke lima naik setengah laras. Sama seperti sebelumnya misalnya kamu ingin mencari C aug maka kamu bisa berpatokan pada triad C mayor yang terdiri dari C-E-G, maka C aug adalah C-E-G#. Bila diterapkan pada nada root lainnya kamu bisa mendapatkan:
Baca juga: Mengenal Instrumen Orkestra Kualitas dan Tingkatan AkordSetiap akord memiliki kualitas dan tingkatannya masing-masing. Kita bahas dari kualitasnya masing-masing seperti di bawah ini dengan menggunakan tangga nada mayor.
Sedangkan bila menggunakan tangga nada minor maka kamu akan mendapatkan:
Selain memiliki kualitas, masing-masing akord sesuai posisinya memiliki tingkatan masing-masing. Disni kita tetap menggunakan contoh tangga nada C mayor ya agar mudah mempelajarinya. Maka kamu akan mendapatkan kualitas akor seperti di bawah ini:
Dengan menggunakan prinsip ini maka kamu bisa menerapkannya di berbagai tangga nada yang berbeda dari berbagai root. Misalnya root yang kamu mainkan adalah Do=D maka yang menjadi Tonika adalah D, yang menjadi Sub Dominan adalah G, yang menjadi Dominan adalah A. Dengan prinsip yang sama kamu bisa menemukan fungsi lain dari berbagai macam tangga nada dari nada root yang berbeda. Baca juga: Mengenal Komposisi Musik Demikian pembahasan singkat mengenai akord kali ini. Semoga menambah pengetahuan kamu ya! Tetap semangat belajar! Sumber referensi: www.wikiwand.com/id/Akord Rully. 2014. Pergerakan Akor Dasar dan Minor Hidayatullah, Ryan. 2016. Akor atau Chord. Universitas Lampung. |