Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Dalam dunia akuntansi, terdapat banyak sekali bentuk buku yang memiliki peran penting untuk kegiatan merekam dan mencatat kegiatan dalam siklus akuntansi. Selain buku besar umum dan  utama, terdapat juga buku besar pembantu yang fungsinya adalah menyajikan detail dari buku umum, salah satunya adalah buku besar pembantu utang.

Di dalam buku besar ini, terdapat informasi transaksi utang piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Informasi yang terdapat di dalam buku besar pembantu utang ini akan menyajikan kondisi keuangan bisnis dengan cara meninjau kewajiban atau utang yang harus dilunasi.

Kemudian, data yang berasal dari buku besar ini sangat bermanfaat untuk mencari jalan keluar dari beberapa masalah yang dialami perusahaan. Buku besar pembantu utang akan menampilkan kondisi yang yang terjadi selama kegiatan operasional bisnis.

Pada kesempatan kali ini, mari kita mengenal lebih dalam tentang pengertian buku besar pembantu utang, cara membuat, dan juga contohnya.

Pengertian Buku Besar Pembantu Utang

Pada dasarnya, buku besar pembantu utang adalah buku  yang di dalamnya terdapat simpanan rekaman atas kumpulan akun pihak kreditur atau pihak yang dihutangi oleh pihak perusahaan. Fungsi utama dari buku besar ini adalah agar bisa mengelompokkan transaksi utang piutang dari suatu pihak atau perusahaan tersebut.

Berbagai data yang diperlukan di dalam buku besar utang tersebut berasal dari faktur, bukti pengeluaran, dan nota kredit atau debit yang digunakan sebagai bukti atas pengembalian barang atau retur pembelian yang dibeli dengan menggunakan metode kredit.

Baca juga: Pengertian Lengkap Tentang Buku Besar Dan Cara Membuatnya

Cara Membuat Buku Besar Pembantu Utang

Sebenarnya, tidak ada format tertentu yang diperlukan dalam membuat atau menyusun buku besar pembantu utang. Tapi, buku besar ini bisa disajikan seperti format buku besar lainnya.

Nah agar lebih mudah untuk membuatnya, mari kita perhatikan contoh di bawah ini.

Aktivitas perusahaan dari PT QBC di bulan Juli 2020 bisa kita gambarkan seperti gambar di bawah ini:

Detail utang yang diajukan pada pihak kreditur di tanggal 1 Juli 2020 adalah sebagai berikut:

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Sedangkan transaksi atau pembelian kredit di bulan Juli 2020 adalah sebagai berikut:

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Nah, detail pelunasan utang pada pihak kreditor adalah sebagai berikut:

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Berdasarkan berbagai data diatas, bisa kita ketahui bahwa:

  • Data di tanggal 1 Juli 2020 tercatat di dalam buku besar sebagai akun utang, saldo kreditnya adalah sejumlah Rp 8.500.000,00.
  • Detail yang tercatat di dalam buku besar pembantu utang pada saldo kredit di setiap kolom kreditor, yakni untuk seluruh faktur pembelian yang dicatat pada jurnal pembelian.
  • Di tanggal 31 Juli 2020, akun perlengkapan mulai mengalami debet dari akun utang usaha kredit senilai Rp 9.000.000,00.
  • Bukti pengeluaran uang kas untuk pelunasan yang dicatat adalah bukti pengeluaran kas untuk keperluan pembayaran utang, yang mana sebesar Rp 7.500.000,00.
  • Bukti serta jumlah akan dicatat ke dalam buku jurnal pengeluaran kas, dengan cara mendebet akun utang usaha dan juga mengkreditkan setiap akun kas senilai Rp 7.500.000,00.

Setiap bukti pengeluaran kas dalam buku besar ini harus dicatat lalu di debet rekening pada kreditur yang bersangkutan. Bila seluruh rekening sudah dicatat sesuai dengan cara di atas, maka akun hutang bisnis pun bisa dimasukkan dalam buku besar pembantu seperti gambar di bawah ini:

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Dalam referensi gambar diatas, bisa ditulis dengan JBP-1 yang artinya adalah jurnal pembelian pada halaman 1 dan JKK-1 yang merujuk pada jurnal kas keluar di halaman 1. Jadi, Akun utang usaha dari PT QBC di tanggal 31 Juli 2020 mempunyai saldo kredit sebesar Rp 10.000.000,00.

Baca juga: Nilai Buku Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat dari kami tentang buku besar pembantu utang, lengkap dengan pengertian dan contoh dalam membuatnya.

Menyusun buku besar ini sangat penting untuk bisnis yang saat ini sedang Anda jalankan. Tapi, membuatnya bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan, terlebih lagi bila Anda masih menggunakan cara manual seperti menggunakan Ms. Excel atau bahkan menggunakan buku biasa.

Menggunakan cara yang manual hanya akan memakan banyak waktu, rentan terjadi kesalahan, dan bahkan kecurangan.

Oleh karena itu, mulai gunakanlah software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online yang sudah dipercaya oleh lebih dari 377 ribu pebisnis selama sekitar 20 tahun. Aplikasi yang dikembangkan dengan basis cloud ini akan menyajikan laporan buku besar, laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan neraca, dan lebih dari 200 jenis laporan pada Anda secara otomatis, cepat serta akurat.

Berbagai laporan tersebut juga bisa Anda akses di mana saja dan kapan saja Anda perlukan dengan hanya menggunakan perangkat laptop, komputer, atau smartphone yang sudah terkoneksi dengan internet.

Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan fitur penjualan, persediaan, pembelian, perpajakan manufaktur, dan berbagai fitur luar biasa lainnya yang akan membuat bisnis Anda bergerak lebih efisien.

Dengan konsistensi tersebut, bahkan Accurate Online sudah berhasil meraih penghargaan TOP Brand Awards selama 7 kali berturut-turut, dari tahun 2016 hingga tahun 2022.

Masih kurang percaya? Ayo buktikan sendiri semua keunggulan dari Accurate Online secara gratis selama 30 hari, dan rasakan efisiensi yang luar biasa pada bisnis Anda dengan klik banner di bawah ini.

Bagaimana tahapan pencatatan atau posting transaksi keuangan menjadi buku besar? Berikut cara mencatat transaksi keuangan bisnis dengan tepat yang akan dijelaskan oleh Blog Mekari Jurnal.

Salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mencatat transaksi keuangan.

Pencatatan transaksi ini merupakan dasar dalam proses akuntansi.

Tanpa melakukan pencatatan pada transaksi keuangan yang telah dilakukan, Anda tidak dapat membuat laporan keuangan.

Padahal yang kita tahu, laporan keuangan merupakan tugas dan kewajiban bagi perusahaan kepada stakeholder-nya.

Dengan melakukan pencatatan dan membuat laporan keuangan, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti melakukan penilaian, menentukan langkah evaluasi atau perbaikan, membantu pengambilan keputusan, menilai kinerja perusahaan, dan banyak keuntungan lain yang masih bisa didapatkan.

Sayangnya, masih banyak pelaku usaha terutama usaha kecil yang belum banyak mencatat transaksi keuangan yang sudah dilakukannya.

Beberapa alasan yang mereka sebutkan yakni karena susah dan ribet.

Padahal perusahaan dapat dikatakan tumbuh dengan baik jika memiliki pelaporan keuangan yang rapi, valid, akurat, dan dapat terbaca dengan mudah.

Pencatatan transaksi keuangan secara teratur memegang peranan penting untuk melengkapi laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan sebagai kepentingan bisnis.

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Tahapan Pencatatan atau Posting Transaksi Keuangan Menjadi Buku Besar

Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, berikut ini adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk membuat pencatatan transaksi keuangan.

Menyiapkan Bukti Transaksi

Sebelum membuatpostingtransaksi keuangan, tentunya Anda harus menyiapkan bukti-bukti transaksi bisnis secara kronologis sebagai dasar dari pencatatan keuangan.

Adapun contoh bukti transaksi seperti faktur atau invoice, nota, bukti penerimaan, bukti pembayaran, buku kwitansi, akte, surat perjanjian, wesel, cek, dan lainnya.

Bukti-bukti tersebut dapat dikatakan sebagai alat pertanggungjawaban terhadap transaksi yang sudah dilakukan perusahaan.

Menyusun bukti transaksi harus dilakukan secara kronologis, artinya membuatnya secara terurut dan terperinci.

Identifikasi Keaslian Bukti Transaksi Keuangan

Bukti yang sudah dikumpulkan bukan berarti dapat dicatat semua.

Bukti yang boleh dicatat dalam pembukuan adalah yang asli sehingga Anda harus memastikan keaslian dari bukti transaksi tersebut.

Langkah ini penting karena akan berkaitan dengan proses-proses selanjutnya terutama proses audit.

Jika Anda ketahuan mencatat transaksi dengan bukti yang palsu maka resikonya akan sangat besar.

Bisnis Anda dapat mengalami banyak masalah sampai akhirnya mungkin akan dibekukan.

Oleh karena itu, pastikan bukti yang dicatat adalah bukti yang asli bukan bukti yang dibuat-buat atau palsu.

Terlebih dengan adanya kecanggihan teknologi, membuat atau meniru bukti merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, sehingga Anda juga harus waspada.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengecek keaslian bukti yakni dengan melakukan pengecekan silang antar pihak, baik pihak internal maupun eksternal.

Selain itu, Anda juga dapat mengeceknya dengan melihat informasi perusahaan, tanda tangan atau stempel sebagai bukti keaslian.

Melakukan Pencatatan Transaksi Keuangan

Setelah melakukan analisis bukti-bukti transaksi yang ada, saatnya mencatat bukti-bukti tersebut ke dalam jurnal harian.

Jurnal merupakan catatan yang disusun secara sistematis dan didasarkan pada kronologis transaksi-transaksi yang dilakukan.

Fungsi dari adanya jurnal ini adalah:

  • Mencatat semua transaksi yang dilakukan berdasarkan pada bukti yang ada.
  • Mencatat transaksi yang ada berdasarkan waktu kejadiannya.
  • Semua transaksi yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal merupakan hasil analisa dari bukti-bukti yang tersedia.
  • Dapat digunakan sebagai instruksi untuk melakukan posting debit atau kredit ke buku besar.
  • Memberikan informasi terkait dengan transaksi-transaksi yang sudah dilakukan.

Dalam pembagiannya, jurnal terdiri dari dua jenis yaitu jurnal umum yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi ke dalam sebuah kesatuan berdasarkan pada urutan waktu.

Kemudian ada buku jurnal khusus penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksikeuangan yang dilakukan secara spesifik.

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Melakukan Posting Transaksi ke Buku Besar

Setelah mencatat semua bukti transaksi ke dalam jurnal lalu apa?

Langkah setelah mencatat transaksi dalam jurnal yaitu adalah mem-posting ke dalam buku besar.

Berikut adalah langkah yang harus dilakukan untuk mem-postingnya.

  • Pindahkan tanggal transaksi dari jurnal ke lajur perkiraan yang berkaitan di dalam buku besar.
  • Pindahkan jumlah debit dan kredit yang ada di jurnal ke lajur debit atau kredit perkiraan yang ada di buku besar.
  • Catat nomor kode akun pada kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal yang sudah dipindahkan ke dalam buku besar.
  • Catat nomor halaman jurnal pada kolom referensi yang ada di dalam buku besar setiap pemindah bukuan.

Setelah mengetahui tentang tahapan mencatat transaksi keuangan hingga mempostingnya dalam buku besar yang cukup memerlukan usaha dan ketelitian.

Membuat Neraca Keuangan

Jika Anda sudah mencatat transaksi keuangan dengan rapi, cara selanjutnya Anda dapat membuat neraca.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah saldo sisi aktiva (debit) sama dengan saldo sisi pasiva (kredit).

Jika belum seimbang maka artinya ada transaksi yang belum dicatat atau ada kesalahan dalam menghitung.

Anda dapat membetulkannya sebelum membuat laporan keuangan.

Dengan demikian membuat neraca juga dapat mengurangi risiko Anda salah dalam membuat laporan keuangan.

Karena jika kesalahan diketahuinya pada saat sudah menjadi laporan keuangan, tentu saja pekerjaan Anda pun akan semakin banyak.

Maka ada baiknya, jika perusahaan mulai beralih menggunakan software akuntansi online atau aplikasi pencatatan keuangan yang memudahkan pencatatan dan pengecekan setiap saat.

Baca Juga : Cermati Fitur-fitur Ini saat Pilih Accounting Software Terbaik

Pilih Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal Untuk Permudah Pencatatan Transaksi Keuangan di Perusahaan Anda

Mencatat transaksi dengan rapi tidaklah sulit. Anda hanya perlu meluangkan waktu dan tenaga dalam prosesnya.

Namun, sekarang Anda tidak perlu khawatir kehilangan banyak waktu dan tenaga hanya untuk mencatat transaksi dengan rapi.

Karena mencatat transaksi keuangan kini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan Jurnal sebagai sistem pemrosesan transaksi.

Jurnaldapat membantu Anda membuat laporan keuangan dengan mudah, cepat, dan nyaman.

Dengan Jurnal, Anda hanya perlu mencatat seluruh transaksi ke dalam sistem, dan Jurnal akan membantu Anda membuat laporan keuangan dengan mudah.

Jurnal juga dilengkapi dengan berbagai fitur lain yang mempermudah Anda dalam mengelola bisnis mulai dari membuat faktur secara profesional, software invoice, memonitor kondisi keuangan di mana saja, mengelola stok dan aset perusahaan, mengelola utang piutang, dan masih banyak fitur lainnya.

DenganJurnal, rasakan akselerasi bisnis yang lebih pesat lagi.

Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Jurnal juga memiliki penawaran harga yang kompetitif dan menarik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda.

Untuk informasi lebih lengkap tentang fitur Mekari Jurnal, bisa Anda dapatkan di sini.

Nah setelah membaca tulisan tentang tahapan pencatatan atau posting transaksi keuangan menjadi buku besar disini, sekarang tentu anda bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti :

  • Bagaimana cara mencatat transaksi keuangan bisnis dengan benar?
  • Langkah setelah mencatat transaksi dalam jurnal yaitu?
  • Fasilitas yang digunakan untuk memasukkan suatu transaksi kedalam buku besar adalah data?
  • Menyusun bukti transaksi secara kronologis artinya?
  • Fasilitas yang digunakan untuk memasukkan suatu transaksi kedalam jurnal umum adalah data?
  • Pencatatan di sisi debet akun buku besar dilakukan apabila terjadi?
  • Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan mempermudah dalam proses posting dari jurnal ke buku besar terlebih dahulu harus dibuat?
  • Langkah setelah mencatat transaksi dalam jurnal adalah?
  • Memasukkan data transaksi kedalam jurnal disebut apa?
  • Jelaskan langkah-langkah analisis yang harus dilakukan sebelum transaksi dicatat dalam buku kas?

Selain itu bagi Anda yang membutuhkan aplikasi pencatatan transaksi, Jurnal juga menyediakan aplikasi pencatatan keuangan untuk usaha yang dapat memudahkan proses pencatatan keuangan usaha, kelola transaksi laporan serta pembukuan secara otimatis dan cepat.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda yang memerlukannya. Jangan lupa untuk dibagikan di sosial media ya.

Kategori : Keuangan

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Keuangan

4 Tips Menghemat Biaya Operasional Perusahaan

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Keuangan

5 Langkah Merencanakan Manajemen Keuangan Perusahaan

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Keuangan

Pengertian, Tujuan, Metode dan Contoh Kas Kecil

Waktu pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu adalah

Keuangan

Strategi Manajemen Keuangan Agar Bisnis Semakin Berkembang

Nama Lengkap

Email

Subscribe