Dalam perencanaan dan pengembangan produk, dikenal tiga tipe produk yang dipasarkan kepada konsumen. Perencanaan dan pengembangan produk merujuk pada ketiga jenis produk ini, tergantung dari jenis produk apa yang diusahakan oleh perusahaan. Ketiga jenis produk ini adalah: • Convenience Goods Ini adalah jenis produk yang biasanya bisa dibeli dengan mudah dan dengan usaha minimum. Hal ini karena kebanyakan konsumen biasanya sudah familiar dengan atribut dan karakteristik produk-produk ini. Contohnya adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari, koran, majalah, makanan ringan, obat-obat generik seperti obat batuk atau sakit kepala, dan sebagainya. • Shopping Goods • Specialty Goods Mari kita melihat penjelasan lebih rinci dari ketiga produk ini. Convenience goods merupakan fokus dari banyak sekali bidang kerja perusahaan industri, karena produk ini memiliki pangsa pasar paling besar. Produk tipe ini terhitung sangat mudah didapat dan konsumen biasanya lekas tahu atribut, kualitas serta karakteristik dari produk-produk tersebut. Jadi, Anda bisa membayangkannya sebagai produk-produk yang lazim dibeli setiap hari. Pembeli biasanya tak perlu berpikir terlalu lama untuk membeli produk ini, karena mereka sudah sangat familiar dengannya. Kalaupun merk yang mereka biasa pakai tak tersedia, konsumen bisa menggantinya dengan merk lain dan tak akan ada masalah. Pembeli juga biasanya tak perlu repot mencari info tambahan tentang produk ini. Perusahaan yang memproduksi convenience goods contohnya adalah Unilever dengan produk mandi dan perawatan tubuh, Wings dengan produk rumah tangga, Coca-cola Tbk dengan produk minuman ringannya, atau Garuda dengan produk kue-kue murah dan makanan ringannya. Convenience goods sangat banyak ragamnya sehingga dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis produk spesifik, baik yang dikonsumsi dalam frekuensi harian maupun jarang namun toh mudah dicari dan dibeli jika diinginkan. Penjelasannya akan diberikan di lembar selanjutnya. Seperti yang sudah dijelaskan, convenience goods dibagi lagi menjadi 3 jenis produk yang lebih spesifik, yaitu: • Bahan Pokok • Bahan Impuls • Barang Darurat atau Emergensi Di atas convenience goods, ada produk yang relatif agak lebih sulit didapat atau dibeli setiap hari tanpa perencanaan yang lebih matang, yaitu shopping goods yang akan dijelaskan di lembar selanjutnya. Shopping Goods Konsumen biasanya menaruh lebih banyak perhatian ketika berbelanja shopping goods, karena banyak atributnya yang masih belum mereka ketahui, misalnya kualitas dan garansinya. Contoh barang yang termasuk shopping goods antara lain adalah: • Barang elektronik seperti pemutar DVD, televisi, pemutar MP3, tablet, komputer dan sebagainya. • Pakaian jadi seperti pakaian wanita dan pria, pakaian anak-anak dan bayi, aksesoris seperti tas dan sepatu dan sebagainya. • Produk kecantikan dengan fungsi spesifik seperti perawatan kulit lengkap anti penuaan dini. Saat membeli produk yang dikategorikan sebagai shopping goods, konsumen biasanya menghabiskan waktu lebih lama lantaran mereka harus menilai semua atribut yang dimiliki produk ini dulu, seperti merk dan harganya, agar bisa mendapat keyakinan lebih. Shopping Goods Hal ini karena shopping goods biasanya digunakan dalam waktu yang cukup lama, dan memiliki atribut yang lebih rumit daripada convenience goods (dan biasanya lebih mahal). Ada dua macam pertimbangan yang biasa dilakukan konsumen sebelum membeli produk yang termasuk shopping goods, misalnya: • Attribute Based Shopping Goods • Price Based Shopping Goods Specialty Goods Selain itu, target konsumen dari specialty goods adalah mereka yang bersedia membayar mahal sekaligus mengeluarkan usaha ekstra untuk mendapatkan barang tersebut, yang sangat berkebalikan dengan prinsip convenience goods. Para produsen specialty goods juga biasanya sangat memerhatikan standar produksi dan memastikan bahwa mereka memiliki ciri khas yang sangat unik, serta mengurangi kompetitor. Contoh specialty goods adalah: • Produk sepatu mewah seperti dari merk Manolo Blahnik. • Bahan masakan langka yang dianggap ‘gourmet’ seperti keju stilton, daging sapi Kobe, jamur truffle dan semacamnya. • Pakaian yang berasal dari merk mewah seperti Louis Vuitton, Prada dan Alexander McQueen, terutama yang berasal dari koleksi runway. Anda ingin mendapatkan Summary 20 Buku Bisnis Terbaik Dunia secara GRATIS? Silakan KLIK gambar di atas.Produk belanja (Shopping Product)adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidaksesering produk sehari-hari dan dalam pembelianya konsumen melakukanpembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya.Ketika membeli produk jenis itu, konsumen menggunakan lebih banyak waktu danusaha dalam mengumpulkan informasi dan membuat perbandingan. Contoh: perabot,mobil, jasa hotel.Produk khusus (specialty product)adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyaikarakteristik dan identifikasi merk yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukupsignifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus. Contohnya jasa dokterspesialis, ahli hukum, mobil dengan spesifikasi merek dan tipe tertentu, peralatanfotografi.Produk yang tidak dicari (onsough product)adalah produk konsumen yang konsumentidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untukmembeli produk tersebut. Kebanyakan barang inovasi utama adalah tidak dicari sampaikonsumen menyadari keberadaan produk tersebut melalui iklan Contoh: asuransi jiwa,donor darah ke PMI.2)Produk Industri.Produk industri (industrial product)adalah produk yang dibeli dengan tujuan untukproses lebih lanjut atau digunakan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untukMKTG6113 – Marketing Management |