100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022

Senin, 21 Februari 2022 - 01:00 WIB

VIVA – Pernah terjadi perdebatan di dunia olahraga tinju. Sebabnya, muncul sebuah daftar petinju terbaik sepanjang massa yang terbilang kontroversial.

Daftar petinju terbaik sepanjang massa di dunia ini dikeluarkah oleh majalah The Pugilist, dua tahun silam. Mereka merilis 50 nama yang diurutkan teratas sampai akhir.

Sugar Ray Robinson ditempatkan pada nomor satu. Dia dianggap lebih unggul dibanding Muhammad Ali yang ada di posisi kedua.

Kemudian ada nama petinju asal Filipina, Manny Pacquiao pada urutan ke-11. Terkait ini juga terjadi perdebatan, karena dia lebih tinggi dari sang rival, Floyd Mayweather Jr.

Mayweather Jr ditempatkan oleh The Pugilist pada urutan ke-39. Di atas dia masih ada nama seperti Oscar de la Hoya (36) dan Joe Frazier (31).

Yang tak kalah menyedot perhatian adalah ranking yang diberikan kepada Mike Tyson. Petinju berjuluk Si Leher Beton ada di urutan 49, atau kedua dari bawah.

Tak sedikit komentar di media sosial yang mempertanyakan hal tersebut. Karena posisi tersebut sangat jauh dibanding Evander Holyfield yang ditempatkan pada urutan 22.

100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022
Tinju. AFP PHOTO / THOMAS KIENZLE

Merdeka.com - Sebagai salah satu olah raga keras, tinju adalah cabang tarung paling populer di dunia saat ini. Dua orang yang terlibat dalam kontes kekuatan, kecepatan, refleks, dan daya tahan, saling berebut gelar juara dengan melemparkan pukulan dari tangan yang bersarung, kepada lawannya di atas ring.

Kata "tinju" adalah terjemahan dari kata inggris "boxing", atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Hal ini berdasarkan bentuk tinju atau kepalan tangan manusia, yang jika dalam keadaan terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju.

Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi, dan Mesir. Petinju terkenal pertama adalah seorang pria berkebangsaan Yunani, bernama Theagenes dari Thaos, yang menjadi juara Olympic Games 450 Masehi. Ia melakukan pertandingan sebanyak 1.406 kali dengan menggunakan sarung tinju yang terbuat dari besi. Kebanyakan dari lawan-lawan itu tewas ketika bertarung melawannya.

Meskipun boxing terkenal berabad-abad lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun seorang Inggris yang bernama James Broughton, juara dari Britania, merupakan orang pertama yang menggunakan sarung tinju. Peraturan dan sarung tinju ini di perkenalkan pada tanggal 10 Agustus 1973.

Sebagai olah raga paling bersejarah dan populer sepanjang masa, sejumlah nama-nama besar pernah sedemikian digjayanya di dunia adu jotos ini. Nama-nama besar seperti Mohammad Ali, Rocky Marciano, Joe Louis, Sugar Ray Leonard, hingga Mike Tyson, pernah terdaftar dalam kamus pecinta olah raga khas para pria ini.

Berikut adalah sejumlah nama yang pernah harum di dunia tinju internasional, yang dirangkum versi merdeka.com.

2 dari 6 halaman

Mohammad Ali

100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022
Mohammad Ali. ©Al Arabiya

Cassius Marcellus Clay, Jr atau lebih dikenal dengan nama Mohammad Ali, merupakan petinju yang sangat tersohor pada era 1960-an sampai 1981-an. Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, pada 17 Januari 1942. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr, yang kemudian diubahnya menjadi Mohammad Ali setelah masuk Islam dan bergabung dengan Nation of Islam pada tahun 1975.

Dalam setiap aspek tinju, Ali bisa dikatakan luar biasa dalam memahami teknik serta teori dalam olah raga ini. Bahkan, Ali memiliki catatan rekor 56 kemenangan, dengan 37 pertandingan di antaranya yang menang KO atas musuhnya.

Sepanjang karir, Ali diketahui hanya pernah mengalami 5 kekalahan. Selain sebagai petinju, Ali juga merupakan seorang promotor tinju, yang berada dalam urutan pertama daftar petinju hebat di dunia.

Pada tahun 1999, Ali dianugerahi "Sportsman of the Century" oleh Sports Illustrated, sebagai ganjaran dari tiga kali dirinya menjadi Juara Dunia Tinju kelas Berat dunia.

Awal karirnya dimulai saat Ali meraih medali emas kelas berat-ringan pada Olimpiade 1960 di Roma, Italia.

Pada 29 Oktober 1960, debut pertama Ali di ring profesional juga dimulai, dengan hasil menang angka dalam 6 ronde atas Tunney Hunsaker. Ali tercatat juga pernah merebut gelar juara dunia kelas berat dengan menang TKO ronde 7, dari 15 ronde yang direncanakan. Saat itu dirinya menang atas Sonny Liston, dalam pertandingan sengit di Florida, Amerika Serikat. Akibatnya, Liston mengalami cedera pada leher yang membuatnya mengundurkan diri dari pertandingan.

Pada 25 Mei 1965, karena merasa tak puas, pertandingan ulang antara Ali melawan Liston yang penuh kontroversi pun kembali digelar. Pukulan Ali yang begitu cepat menimbulkan spekulasi di kalangan pemerhati tinju saat itu, yang menyebut pukulan Ali sebagai 'phantom punch'. Pukulan itu begitu cepat, sehingga tidak tampak mengenai Liston yang roboh.

Perjalanan karir Ali tak selalu mulus. Karena pada 1967 sampai 1970, Ali diskors oleh Komisi Tinju karena menolak program wajib militer pemerintah Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Ungkapannya yang terkenal dalam menolak wamil ini adalah, "Saya tidak ada masalah dengan orang-orang Vietcong, dan tidak ada satu pun orang Vietcong yang memanggilku dengan sebutan Nigger!"

Salah satu kekalahan Ali yang paling terkenal, terjadi pada 8 Maret 1971. Saat itu Ali kalah angka dari Joe Frazier di New York, dan harus menyerahkan gelarnya. Hingga pada akhir Oktober 1974, dalam kejuaraan Rumble in the Jungle akhirnya Ali berhasil merebut kembali gelar juara kelas berat WBC dan WBA nya, setelah menumbangkan George Foreman di Kinsasha, Zaire pada ronde ke 8.

Perjalanan karir Ali dalam dunia tinju cukup berliku. Tak semua kedigjayaan namanya dalam cabang olahraga ini, membuat jalannya selalu mulus dalam berkarir. Hingga akhirnya, pada 6 September 1979, Ali menyatakan mengundurkan diri dari dunia tinju, dan gelar dinyatakan kosong.

3 dari 6 halaman

Rocky Marciano

100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022
Rocky Marciano. ©2015 Merdeka.com

Rocky Marciano terlahir dengan nama Rocco Francis Marchegiano, di Brockton, 1 September 1923. Dia adalah seorang petinju Amerika Serikat keturunan Italia, yang merupakan juara dunia tinju kelas berat antara tahun 1952–1956. Salah satu hal yang membuatnya terkenang adalah karena Rocky merupakan satu-satunya juara kelas berat, yang berhenti dari dunia tinju tanpa pernah terkalahkan.

Marciano adalah anak dari Pierino Marchegiano, seorang imigran dari Abruzzo, yang menikahi dan Pasqualina Picciuto yang juga imigran asal Campania. Ia memulai karier sebagai sebagai kompetitor profesional pada tahun 1947, dan mulai mengoleksi kemenangannya di 16 pertandingan dengan KO. Sebanyak 9 pertandingan di antara bahkan dimenangkan dalam ronde pertama.

Gebrakan terbesarnya di arena tinju terjadi pada tanggal 12 Juli 1951, saat bertemu dengan mantan juara dunia legendaris, Joe Louis. Marciano menang dalam KO brutal dalam putaran ke-8. Setahun berikutnya ia merebut gelar juara dunia dengan mengalahkan Jersey Joe Walcott, hingga KO pada putaran ke-13 dalam perjuangan berat.

Walcott sendiri sempat menjatuhkan Marciano pada putaran pertama. Marciano mempertahankan gelar tersebut dalam 5 kali pertandingan berikutnya, sampai yang terakhir ketika melawan petinju kelas berat Archie Moore. Pada pertandingan itu pula, Marciano menang atas KO pada putaran ke-9.

Setelah pertandingan tersebut, Marciano mengundurkan diri dengan statistik 49 kemenangan, dimana 43 pertandingannya dengan hasil KO, tanpa pernah berakhir seri ataupun kalah.

Marciano terpilih sebagai Fighter of the Year 3 kali oleh Ring Magazine, mendampingi Muhammad Ali yang memenangkan penghargaan itu berkali-kali. Marciano juga memenangkan pertandingan tahun ini dari majalah yang sama, sebanyak 3 kali berturut-turut, antara tahun 1952-1954.

Berbeda dengan juara kelas berat lainnya, Marciano menempuh kehidupan pribadinya tanpa skandal apapun. Ia meninggal akibat kecelakaan pesawat pada malam menjelang ulang tahunnya yang ke-46, dan menempatkan namanya sebagai salah satu legenda sejarah tinju terbesar.

Rocky merupakan petinju yang memiliki nama besar di era 1948-1955. Dia adalah petinju yang paling sulit dikalahkan sepanjang masa. Dia memiliki klaim untuk ketenaran menjadi juara kelas berat yang tak terkalahkan, dengan rekor 49 kemenangan, di mana 43 pertandingan diraihnya dengan menang KO dan sama sekali tak pernah kalah sepanjang karirnya.

4 dari 6 halaman

Joe Louis

100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022
Joe Louis. ©2015 Merdeka.com

Joseph Louis Barrow, atau lebih dikenal dengan nama Joe Louis, adalah seorang petinju kelas berat yang telah memenangkan kejuaran tinju kelas berat di dunia. Joe Louis yang dikenal dengan Brown Bomber telah memecahkan rekor tinju, dengan mempertahankan 25 gelar kemenangan yang berhasil diraihnya.

Joe Louis berada pada level tinju profesional pada era 1934. Saat itu, ia menunjukkan gaya dan keterampilan yang jarang dilihat dalam dunia tinju. Joe berhasil memenangkan 27 pertarungan pertamanya. Dari semua pertarungan tersebut, empat diantaranya menang KO.

Di awal karirnya, ia mengalahkan beberapa petinju kelas berat seperti Stanley Poreda, Natie Brown dan Rosco Toles. Sepuluh tahun setelah kedatangannya di Detroit pada 1935, Joe Louis memenangkan Golden Gloves dalam level kelas berat ringan.

Setelah kemenangan itu, ia memenangkan dua belas pertarungan lainnya dalam tahun pertama. Kemudian, pada 25 Juni 1935, Joe bertarung dengan mantan juara kelas berat Primo Carnera, dan memenangkan pertarungan tersebut dalam ronde keenam. Prestasi selanjutnya, Joe bahkan pernah mengalahkan Max Bear hanya dalam empat ronde.

“The Man Who Beat the Hitlor” adalah julukannya. Joe bahkan juga kerap disebut sebagai 'bomber coklat', dan dianggap sebagai Icon Amerika. Dia memiliki rekor kemenangan 66 kali dalam 70 pertandingan, kalah 3 kali, dan menang KO 52 kali.

Sosok Joe Louis dalam era-era selama perang dunia lebih dari sekedar seorang petinju. Dirinya oleh masyarakat Amerika saat itu juga dimaknai dalam sejumlah makna sosial, politik dan internasional. Namanya sampai sat ini berada dalam urutan nomor 1, di daftar Top 10 Greatest of Boxers All Time.

5 dari 6 halaman

Sugar Ray Leonard

100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022
Sugar Ray Leonard. ©2014 Merdeka.com/nydailynews.com

Sugar Ray Leonard lahir pada 17 Mei 1956, dengan nama asli Ray Charles Leonard. Ray adalah seorang petinju profesional, yang juga pernah menggeluti profesi sebagai motivator, dan bahkan terkadang aktor.

Ray adalah petinju pertama yang mendapatkan lebih dari $ 100 juta, dalam perjalanan karirnya kala itu. Ia juga berhasil memenangkan gelar juara dunia, di lima divisi kelas berat yang berbeda.

Ray bahkan pernah mengalahkan sesama anggota International Boxing Hall of Fame seperti Wilfred Benitez, Thomas Hearns, Roberto Durán, dan Marvin Hagler. Pada 1980-an, Ray bahkan dijuluki sebagai "Boxer Dekade" untuk era tersebut.

Ray memulai karir tinjunya di Palmer Park Recreation Center pada tahun 1969. Kakaknya, Roger, adalah orang yang berjasa membuatnya memulai masa-masa pertandingan tinju pertamanya. Roger membantu dari memulai program tinju dan sepaket programlatihan Ray, bahkan sampai mendesak direktur pusat, Ollie Dunlap, untuk membentuk sebuah tim.

Pada tahun 1972, Leonard bertanding di perempat final kelas bulu dari Turnamen Nasional AAU. Saat itu ia kalah oleh keputusan juri, dalam perhitungan angka dengan Jerome Artis. Itu adalah kekalahan pertamanya.

Kegigihannya untuk berlatih dan bertanding dalam setiap ajang tinju bergengsi, membuat Ray pernah memalsukan umurnya yang saat itu masih 16 tahun, demi memenuhi aturan yang menyatakan bahwa petinju harus berumur tujuh belas tahu untuk mengikuti kompetisi internasional. Ray berhasil mencapai semifinal, sampai tiba saatnya ia kehilangan kesempatan memenangkan pertandingan karena keputusan mengenai umur yang disengketakan ke Greg Whaley, hingga membuatnya berhenti dari pertandingan.

Pada tahun 1976, Ray membuat Tim Olimpiade AS sebagai wakil dari kelas welter ringan. Di dalam tim juga termasuk Leon dan Michael Spinks, Howard Davis, Jr., Leo Randolph, Charles Mooney dan John Tate. Banyak yang menganggap tim AS pada tahun 1976 itu akan menjadi tim tinju terbesar dalam sejarah Olimpiade.

Dan akhirnya memang terbukti, dimana Ray berhasil memenangkan empat pertama pertamanya pada Olimpiade. Di semi final, Ray menghadapi Kazimier Szczerba dan kembali menang dengan keputusan 5-0 dari juri. Di final, ia bertanding melawan Andrés Aldama, yang telah mencetak lima kali KO secara berturut-turut untuk mencapai final.

Akhirnya, di babak final Ray berhasil mengalahkan Andres, dengan menjatuhkannya melalui tinju kiri ke arah dagu sang lawan. Ray dianugerahi keputusan 5-0 dan medali emas Olimpiade, untuk kemudian dirinya menyatakan pensiun dan menggantung sarung tinjunya. Ia mengakhiri kariernya dengan rekor bertanding sebanyak 40 kali, dimana 36 kali menang, 25 kali di antaranya menang KO, seri 1 kali dan kalah 3 kali.

6 dari 6 halaman

Mike Tyson

100 petinju ringan terbaik sepanjang masa 2022
Mike Tyson. © Telegraph.co.uk

Michael Gerard Tyson alias Malik Abdul Aziz, lahir pada 30 Juni 1966, di New York City, Amerika Serikat. Dia adalah petinju profesional dan mantan juara kelas berat, yang dalam perjalanan karier gemilangnya sempat beberpaa kali terhambat oleh berbagai kasus kriminal.

Di dunia internasional, Mike Tyson memiliki julukan "Iron Mike", merujuk pada postur tubuhnya yang kuat bagaikan besi. Beberapa media massa yang lain lebih suka menyebutnya sebagai "The Baddest Man on Earth", yang merujuk pada perangainya yang buruk, baik di dalam maupun di luar ring tinju.

Di Indonesia, masyarakat lebih senang menyebut Tyson sebagai "Si Leher Beton", yang merujuk pada lingkaran leher Tyson pada masa jayanya yansebelum terjun ke tinju profesionalg ekstra besar dari ukuran normal, dan tampak begitu kokoh.

Sebelum terjun ke dunia tinju profesional, karier Tyson berawal dari tinju amatir. Hal itu terjadi setelah ia kalah angka dalam kualifikasi tinju amatir menuju Olimpiade, dari lawannya saat itu, Henry Tillman.

Tanding perdana Tyson secara professional, dimulai pada 6 Maret 1985 di Albany, New York. Saat itu, Tyson menang di ronde pertama. Karirnya berlanjut kemudian hingga 15 kali kemenangannya sepanjang tahun 1985, yang kesemuanya dengan hasil KO dan hampir semuanya terjadi di ronde pertama.

Tyson bertanding sebanyak 12 kali di 1986, dan melejit dalam peringkat para petinju dunia serta berhasil menarik perhatian media massa. Pada tanggal 22 November 1986 Tyson, mendapat kesempatan pertama untuk meraih gelar melawan Trevor Berbick, untuk kelas berat versi WBC. Hingga pada usia 20, Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda yang pernah ada di dunia.

Pada tahun 1987, Tyson mempertahankan gelar melawan James 'Bonecrusher' Smith pada tanggal 7 Maret di Las Vegas, Nevada. Ia menang angka dan menambahkan gelarnya WBA milik Smith menjadi koleksinya. Kala itu, sejumlah fans nya yang menamakan diri 'Tyson mania' juga segera meledak di media massa.

Tyson bertanding tiga kali di tahun 1988, melawan petinju veteran dan mantan juara kelas berat, Larry Holmes, pada 22 Januari. Dirinya berhasil menjatuhkan Larry di ronde keempat, dengan kemenangan TKO. Tyson juga akhirnya mengalahkan Tony Tubbs di Tokyo pada bulan Maret di tahun yang sama, dan berhasil ia buat KO di ronde kedua.

Sejumlah pertandingan kontroversialnya pun kerap menghiasi perjalanan karir Tyson. Pada 9 November 1996, ia menghadapi tantangan yang lebih berat dari Evander Holyfield dalam pertarungan yang lebih dari 11 ronde. Holyfield menang dengan TKO dan menjadi juara dunia tiga kali.

Tyson tidak bertarung lagi hingga Juni 1997, ketika terjadi pertandingan ulang yang sangat dinanti-nantikan melawan Holyfield. Pertandingan itu pun akhirnya digelar pada 28 Juni, untuk memperebutkan gelar WBA.

Tyson didiskualifikasi dalam ronde ketiga, ketika ia menjadi marah karena terkena serudukan oleh Holyfield dan bertarung tanpa karet pelindung gusinya. Kejadian yang cukup memalukan bagi petinju sekelasnya adalah karena ia menggigit sepotong dari telinga Holyfield. Bahkan ketika wasit Mills Lane memperingatkannya, Tyson menyerang telinga Holyfield yang lainnya.

Akibat kejadian itu, pada 9 Juli ditahun yang sama, Tyson akhirnya diskors selama setahun dari dunia tinju dan didenda USD 3 juta.

Catatan sejarah Tyson sendiri selama perjalanan karirnya adalah 58 kali bertanding, 50 kali menang (44 di antaranya menang KO), kalah 6 kali dan tidak pernah berakhir seri.

[siw]

Siapa petinju tak terkalahkan?

Merdeka.com - Rocky Marciano adalah salah seorang petinju kelas berat legendaris dunia. Marciano menjalani kariernya sebagai petinju antara tahun 1952-1956. Ia merupakan satu-satunya petinju yang berhenti dari tinju dunia tanpa pernah terkalahkan.

Siapakah petinju terbaik sepanjang sejarah?

1. Muhammad Ali. Sampai saat ini, Ali masih menjadi Juara Dunia Kelas Berat sebanyak tiga kali. Dia memenangkan gelar tersebut pada tahun 1964, 1974 dan 1978. Dari 25 Februari hingga 19 September 1964, Ali adalah juara tinju kelas berat dunia.

Mike Tyson agama apa?

Sebelum memeluk Islam, Ia mengikuti apa yang orang lain katakan kepadanya tentang agama Islam. Sampai sekarang Mike Tyson percaya bahwa kita harus selalu berurusan dengan Tuhan dan serta dengan manusia.

Berapa kali Mike Tyson kalah tinju?

Rekor Tyson berada pada 50 kali menang, 5 kali kalah dan 2 tanpa keputusan, dengan 44 KO.

Siapa petinju ringan terbaik yang pernah ada?

Benny Leonard: Bisa dibilang pugilis paling otak dalam sejarah tinju, Leonard memerintah sebagai juara ringan dunia yang tak terbantahkan ketika divisi itu paling kuat.: Arguably the most cerebral pugilist in boxing history, Leonard reigned as the undisputed lightweight champion of the world when the division was at its absolute strongest.

Siapa petinju teringan yang pernah ada?

Sullivan), dan dia berada di Guinness Book of World Records sebagai juara kelas berat teringan, dengan berat hanya 165 pound ketika dia memenangkan gelar.... Bob Fitzsimmons ..

Siapa no 1 pound untuk petinju pound sepanjang masa?

1. Sugar Ray Robinson.Tetapi istilah "pound-for-pound" memasuki bahasa arus utama sebagian besar karena Robinson, yang melemparkan arsenal kekuatan kecepatannya yang tak tertandingi di divisi kelas welter dan kelas menengah pada 1940-an dan 50-an.Dia mengalahkan serangkaian kompetisi yang ditumpuk, memenangkan gelar 160 pon lima kali.Sugar Ray Robinson. But the term "pound-for-pound" entered the mainstream vernacular largely because of Robinson, who threw his unparalleled speed-power arsenal at the welterweight and middleweight divisions in the 1940s and '50s. He beat a stacked slate of competition, winning the 160-pound title five times.

Siapakah petinju ringan yang tidak terkalahkan?

Dmitry Bivol-20-0 Boxer kelas berat yang ringan di daftar ini adalah Boxer Dmitry Bivol yang tidak terkalahkan. – 20-0 The lone light heavyweight boxer on this list is undefeated boxer Dmitry Bivol.