Show
Provinsi Maluku merupakan satu daerah yang memiliki banyak lagu daerah, khususnya di Kota Ambon. Dari sekian banyak daerah di Indonesia, Maluku menjadi daerah yang memiliki daftar lagu daerah paling banyak. Lagu-lagu daerah Maluku juga dikenal penuh nuansa keceriaan dan kegembiraan sehingga banyak digemari oleh anak-anak, baik dalam daerah Maluku maupun luar daerah, bahkan tak sedikit yang terkenal secara nasional. Masyarakat Ambon memang terkenal dengan masyarakatnya yang gandrung bernyanyi dan berdansa. Tradisi tersebut juga tak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya Belanda yang telah menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Lantaran latar belakang tersebut, Kota Ambon bahkan baru saja memperoleh gelar sebagai Kota Musik oleh UNESCO pada 30 Oktober 2019 silam. Kini, Kota Ambon telah resmi masuk dalam jajaran 66 Kota Kreatif UNESCO bersanding dengan kota-kota di berbagai negara lain. 1. Lagu “Buka Pintu”
Lagu Buka Pintu merupakan salah satu lagu daerah Maluku yang biasa dinyanyikan oleh anak-anak. Lagu ini cukup terkenal di masyakarat Maluku, bahkan sampai di luar daerah Maluku. Lirik lagu cukup jenaka karena menceritakan sebuah kejadian yang menggelitik. Diceritakan dalam lagu ini, tokoh “beta” (aku atau orang pertama) meminta dibukakan pintu karena di luar ada anjing yang menggonggong ditambah hujan yang deras. Namun, walaupun sudah berkali-kali meminta dibukakan pintu, si nona tidak kunjung membukakan pintu, bahkan tidak menyahut sama sekali ketika dipanggil dari balik pintu. Entah bagaimana nasib “beta” di luar setelah itu karena lirik lagu tersebut tidak melanjutkan kisahnya. Baca juga: Mengulas 20 Lagu Daerah Jawa Tengah Beserta Maknanya 2. Nona Manis Siapa yang Punya
3. Rasa Sayang Sayange
Rasa Sayang Sayange merupakan lagu daerah Maluku yang sudah diwariskan secara turun temurun dari pendahulu masyarakat Maluku. Lagu ini menggunakan bahasa asli Maluku dan biasa dinyanyikan oleh anak-anak untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosial di antara masyakarat. Jika dicermati, lirik pada lagu ini berisi sajak atau pantun yang bersahutan sebagai salah satu kebiasaan lisan orang Maluku. Maka dari itu, lirik pantun pada lagu ini dapat diubah-ubah sesuai keinginan penyanyi sehingga terdapat banyak versi untuk lagu ini. 4. Naik ke Puncak Gunung
5. Lagu “Burung Kakatua”
Lagu Burung Kakatua mungkin sudah sangat familiar di telinga anak-anak di banyak daerah. Namun, lagu ini rupanya merupakan bagian dari lagu daerah Maluku yang sudah terkenal secara nasional. Lagu anak-anak ini memiliki susunan nada yang sama dengan lagu Topi Saya Bundar. Tidak diketahui pasti siapa yang menciptakannya, namun asal-usul lagu tersebut dipercaya memiliki kaitan dengan sejarah masa kolonialisme Portugis. 6. Waktu Hujan Sore-Sore
Waktu Hujan Sore-Sore merupakan lagu daerah Maluku yang biasa dinyanyikan dengan iringan berbagai alat musik seperti gitar, biola, ataupun drum. Dengan iramanya yang riang, lagu ini seolah mengajak orang-orang untuk ikut menari dan berdansa. Dalam liriknya, lagu ini memang membicarakan soal pesta dansa. Orang Ambon memang dikenal sebagai masyarakat yang gemar berdansa karena pengaruh budaya dari orang Belanda yang dulu pernah menjadi bagian dari sejarah Indonesia. 7. Lagu “Ayo Mama”
Ayo Mama merupakan lagu asal Maluku yang sebenarnya masih dipertanyakan apakah lagu ini masuk dalam daftar lagu Indonesia atau tidak. Hal itu lantaran sang penciptanya, Huang Huilan, seorang keturunan Cina yang belum mendapat kewarganegaraan Indonesia. Namun terlepas dari itu, lirik lagu Ayo Mama menggunakan bahasa Indonesia sehingga dapat dimasukkan dalam daftar ini. Dalam liriknya, lagu ini juga memuat susunan pantun sebagai salah satu tradisi lisan masyarakat Maluku. 8. Lagu “Sarinande”
9. Lagu Daerah “Ole Sioh”
10. Lagu “Kole-Kole”
Lagu Kole-Kole merupakan lagu daerah Maluku yang juga memuat sajak pantun dalam liriknya. Dalam bahasa Maluku, kole-kole adalah sebuah perahu cadik tradisional khas Maluku. Namun dalam liriknya, lagu ini lebih menceritakan tentang sebuah makanan bersantan dan gula. 11. Lagu Daerah “Saule”
12. Lagu “Tanase”
13. Lagu “O Ulate”
14. Lagu Daerah “Huhate”
Huhate merupakan salah satu lagu daerah Maluku lama yang tidak diketahui secara pasti siapa penciptanya. Dengan menggunakan bahasa Ambon dan sedikit bahasa Melayu, lagu ini mengandung pesan-pesan yang cukup penting tentang memilih seorang teman. Kata “teman” di sini dapat juga diartikan sebagai teman hidup atau jodoh. Dalam mencari jodoh, lagu ini berpesan agar selalu pasang mata dan telinga atau berhati-hati dan jangan sampai paparipi atau tergesa-gesa. Terlebih lagi bagi anak-anak remaja. Lagu Huhate juga memberikan pesan agar mencari teman yang baik. Sedangkan teman yang tidak baik dalam lagu ini diibaratkan seperti kulit durian yang tajam dan melukai. 15. Lagu “Goro Gorone”
Goro-Gorone merupakan lagu daerah Maluku yang berisi sebuah rayuan seorang pemuda kepada seorang gadis. Seperti kebiasaan orang-orang dulu, banyak pemuda yang menggunakan sebuah lagu untuk merayu dan memuji seorang perempuan. Dan, orang Maluku biasa menggunakan lagu ini untuk menggoda pujaan hati mereka. 16. Mande-Mande
17. Lembe-Lembe
18. Lagu “Gunung Salahutu”
Lagu Gunung Salahutu merupakan lagu daerah Maluku yang dibawakan dengan bahasa Melayu, sehingga secara sekilas dapat lebih mudah dipahami oleh orang umum. Meskipun berjudul Gunung Salahutu, lagu ini lebih berisi curahan hati penciptanya dengan kampung halamannya di pinggiran laut Kota Ambon. Dalam kerinduannya tersebut, lagu ini bercerita tentang berbagai keindahan Kota Ambon, dimana Gunung Salahutu merupakan salah satu keindahan pemandangan dari kota tersebut. Lirik “Bunyi gitar suara tifa beramai ramai” juga menggambarkan salah satu keunikan Kota Ambon yang dijuluki sebagai Kota Musik karena masyarakatnya yang gemar bermusik dan berdansa. Baca juga: Kumpulan 20 Lagu Daerah Jawa Timur 19. Lagu “Poco-Poco”
Baca juga: Mengenal 10 Upacara Adat Bali yang Eksotis 20. Hela-Hela Arumbai
Referensi:
|