Jelaskan perubahan warna yang dapat terjadi pada minyak pelumas

Oli atau pelumas memiliki peran yang sangat penting pada sebuah kendaraan bermotor yaitu berfungsi untuk mengurangi gesekan logam pada bagian dalam mesin. Tidak hanya itu, oli juga bisa menjadi alat pendingin, pembersih, hingga pelindung logam dari udara, air dan gas yang menyebabkan munculnya karat.

Oli mesin yang masih baru biasanya berwarna coklat keemasan. Meski begitu, tidak semua oli yang baru dibuka dari kemasan itu berwarna seperti itu, ada juga yang warnanya kuning, merah dan bahkan biru, tapi tidak ada yang ketika baru dibuka warnanya hitam. Bila Anda menemukan oli yang berwarna hitam, Anda boleh curiga bahwa oli tersebut adalah oli bekas.

Selain tidak ada yang warna hitam, tidak ada juga oli mesin motor yang warnanya putih. Kalau Anda pernah menemukan oli mesin motor yang berubah warna jadi putih seperti susu berarti ada masalah di dalam ruang mesin motor tersebut.

Oli mesin yang masih baru akan menghitam seiring dengan pemakaian karena fungsinya yang membersihkan ruang mesin sehingga kotoran yang ada akan menempel pada oli tersebut, tapi jika warnanya putih susu itu berarti ada air yang masuk ke ruang mesin dan bercampur dengan oli.

Ada beberapa hal yang menyebabkan oli berubah warna menjadi putih susu. Berkendara menerjang banjir bisa saja membuat air masuk ke dalam ruang mesin. Kemungkinan lainnya adalah adanya kebocoran pada packing head, oil cooler, atau dudukan filter oli yang mengakibatkan air masuk. Masuknya air ke dalam mesin juga bisa terjadi karena ada komponen mesin yang memang perlu diganti, seperti pada bagian lubang ventilasi yang terbuat dari karet, sehingga lama kelamaan bisa getas, lalu menjadi bocor.

BACA JUGA: PENTINGNYA PENGECEKAN RUTIN PADA KOMPONEN CVT MOTOR MATIK

Jika oli mesin berubah menjadi warna coklat atau putih susu, maka ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

  • Jangan langsung menyalakan mesin

Oli yang bercampur air dan berubah warna jadi putih susu ini akan membuat oli mesin kehilangan performa dan fungsi terutama untuk melumasi dan membersihkan ruang mesin. Jika tetap digunakan mesin akan cepat rusak karena tidak terlumasi dengan baik.

  • Segera ganti oli dengan yang baru

Apabila oli mesin sudah berubah warna seperti ini, segera ganti oli. Penggantian oli bahkan harus dilakukan berulang kali untuk memastikan tidak ada lagi air yang tersisa.

  • Periksa adanya kebocoran di sekitar mesin

Jika motor tidak menerjang banjir, maka harus dipastikan apakah ada kebocoran di tempat-tempat yang berkaitan dengan mesin, yang bisa membuat air masuk ke dalam mesin. Pastikan pemeriksaan ini dilakukan secara berulang supaya mendapatkan hasil memuaskan.

  • Suara mesin kasar sebaiknya bawa ke bengkel

Oli mesin sudah diganti beberapa kali tapi tetap berubah warna dan menimbulkan suara kasar ketika dinyalakan, berarti diperlukan pemeriksaan lebih lanjut ke bengkel terpercaya atau resmi. Ada kemungkinan motor Anda harus menjalani proses turun mesin.

ARTIKEL TERKAIT:

by Thio Pahlevi
10 February 2020

Jelaskan perubahan warna yang dapat terjadi pada minyak pelumas

Perubahan warna oli menjadi hitam pasti tak asing lagi terlihat saat melakukan penggantian berkala. Warna kuning keemasan saat oli mesin masih baru akan berubah hitam seiring pemakaian.

Sebagian dari pengguna motor mungkin bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Nah, apa sebenarnya yang menyebabkan oli mesin berubah menjadi hitam?

   Baca Juga: Tersandung Masalah Desain, Pihak Gesits: Kami Selesaikan Baik-Baik

Rialdy Fasha selaku Training and Technical Engineer Motul Indonesia pun memberikan penjelasannya. Menurutnya, perubahan warna ini terjadi karena proses pelumasan yang terjadi di ruang mesin.

"Ya oli hitam itu karena hasil dari pembakaran. Saat pembakaran itu, setiap oli punya yang namanya pembersih, deterjen. Fungsinya untuk menghilangkan deposit atau kotoran-kotoran dari sisa pembakaran. Oleh sebab itu, oli pasti akan hitam," jelas Rialdy pada OtoRider saat ditemui di Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.

   Baca Juga: Pernah Lihat Angka Ini Pada Ban Motor? Apa Artinya?

Rialdy menambahkan, hal ini normal terjadi jika sistem pembersih olinya bagus. Namun, perbedaannya terletak pada usia pakai masing-masing tipe dan merek oli itu sendiri.

"Kalau memang pembersihnya bagus. Itu normal. Cuma jangka waktunya itu yang berapa lama. Makanya kalau sudah jelek kita paksakan terus pasti makin hitam. Sudah dijamin rusak pasti mesin," ujar Rialdy.

Pasca-Putusan MK Tolak Ganja Medis, Masih Terbuka Peluang Legalisasi?

Oleh Liputan6.com pada 23 Mar 2018, 20:11 WIB

Diperbarui 23 Mar 2018, 20:11 WIB

Jelaskan perubahan warna yang dapat terjadi pada minyak pelumas

Perbesar

AHM Oil MPX 3 menjadi oli alternatif untuk sepeda motor Honda di segmen bebek dan sport.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda memiliki rencana untuk mengganti oli kendaraan kesayangan, tidak ada salahnya untuk memperhatikan warna oli bekasnya. Ternyata, warna oli bekas dapat memperlihatkan kualitas pelumas sekaligus manfaatnya pada mesin.

Menurut Koh Kar Tai selaku Lubrican Lead, Asia Phillips 66 International Trading Pte. Ltd., warna pelumas bekas dipakai yang sesuai batas waktu seharusnya berwarna gelap atau hitam. Ini artinya pelumas tersebut memiliki kualitas baik, karena mampu membersihkan partikel kotoran dalam mesin yang tercipta akibat proses pembakaran. Artinya, mesin tetap terjaga kondisinya karena bersih.

Bagaimana jika pelumas bekas pakai berwarna putih? Kondisi ini mungkin saja terjadi dan sayangnya merupakan kondisi yang mengkhawatirkan. Soalnya, warna tersebut menunjukkan bahwa mesin sudah kemasukan air.

"Apabila pelumas yang dikeluarkan berwarna putih, itu artinya ada air masuk ke dalam mesin," jelas Koh.

Warna terakhir adalah bening atau sama seperti ketika pelumas dimasukkan ke dalam mesin. Menurut Koh, warna itu menunjukkan bahwa pelumas yang dipakai tak memiliki kemampuan membersihkan mesin. Tentunya kita mengetahui selama proses pembakaran, terbentuknya partikel kotoran yang menempel di ruang silinder dapat terjadi.

"Ketika pelumas bekas warnanya sama dengan pelumas yang baru dimasukkan, ini artinya oli tersebut tak punya cleanser. 80 persen pelumas terdiri atas based oil dan 20 persennya merupakan zat aditif. Aditif ini bermacam-macam, salah satunya adalah cleansing agent. Tujuannya untuk membersihkan partikel kotoran," tutup Koh.

Sumber : Otosia.com

Jelaskan perubahan warna yang dapat terjadi pada minyak pelumas

Perbesar

Ilustrasi Foto Ganti Oli Mobil (iStockphoto)

Bagi pemilik mobil, menggunakan oli yang tepat bisa menjadi salah satu faktor penting meningkatkan performa. Tidak hanya untuk mencapai akselarasi maksimum, tapi juga menjaga daya tahan mesin mobil.

Ketika pemilik salah menggunakan oli, mobil akan terasa tidak bertenaga. Selain itu, dalam jangka panjang bisa merusak mesin. Sebenarnya, bila diperhatikan setiap oli mesin memiliki beragam kode di kemasannya, dan ini sebagai petunjuk digunakan untuk mobil teknologi mesin apa.

Melansir pressroomtoyotaastra, ditulis Selasa (23/1/2018), ada dua kode internasional yang umum digunakan oleh setiap produsen oli. Dua kode tersebut, adalah SAE (Society of Automotive Engineers), dan API (American Petrolium Institute).

Untuk diketahui, SAE merupakan badan internasional yang menjelaskan kekentalan oli. Hal ini berpengaruh pada saat pengaliran minyak pelumas, serta ketahanannya di suhu udara.

Kode pada SAE juga menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan baik itu dingin atau panas.

Jika angka indeks SAE kecil, artinya oli semakin encer. Jadi, kemungkinan oli untuk membeku atau mengeras pada suhu rendah semakin kecil. Hal ini berguna ketika mesin mobil dinyalakan pada suhu dingin, misalnya saat musim salju di negara-negara Eropa atau Amerika.

Pada oli mesin mobil, biasanya diikuti huruf W singkatan dari winter (musim dingin). Kode ini, artinya penggunaan oli tersebut bisa sampai -20 derajat celcius, misalnya SAE 5W, SAE 10W atau SAE 20W.

Selain kode SAE, juga terdapat kode API. Perlu diperhatikan, oli mesin bensin dengan diesel mempunyai kode API yang berbeda. Pada mesin bensin, umumnya dimulai dengan huruf S, sementara diesel huruf C.

Setelah huruf tersebut, diikuti oleh huruf kedua sesuai abjad. Misalnya SA, SB, SC, SD, SE dan seterusnya.

Huruf kedua tersebut, bisa diartikan untuk mesin mobil yang lebih modern. Adapun standarisasi API ini juga disesuaikan dengan perkembangan jenis mesin mobil. Umumnya, semakin tinggi huruf kedua akan menunjukkan spesifikasi yang lebih tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓

Jelaskan perubahan warna yang dapat terjadi pada minyak pelumas