Adanya bumi langit dan matahari itu sebagai bukti adanya

Terdapat sejumlah tanda alam yang menguatkan wujud Allah SWT

Terdapat sejumlah tanda alam yang menguatkan wujud Allah SWT, Ilustrasi semesta

Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ada banyak tanda-tanda yang membuktikan wujudnya Allah SWT. Bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan. Bahkan manusia adalah makhluk yang membutuhkan pencipta. 

Baca Juga

Berikut diantara dalil aqli atau secara akal tentang keberadaan Allah sebagaimana dikutip islamweb, pada Sabtu (27/2). 

1. Tanda keberadaan Allah di antaranya adalah tidak ada satu makhluk pun yang ada dengan sendirinya. Setiap makhluk keberadaanya tidak ada sebelumnya. Maka keberadaan makhluk, berarti adanya penciptaan hingga mengatur  

2. Adanya Allah dibuktikan dengam adanya hukum yang mengatur segala sesuatu sehingga teratur lah kehidupan makhluk dan geraknya  

3. Dibuktikan dengan pacaindra. Indra pengelihatan, pendengaran, peraba, perasa dan penciuman itu sejatinya tidak ada bila tidak terkait dengan sesuatu yang benar-benar wujudnya. Dan penciuman, rasa, suara, pemandangan tidak ada tanpa penciptaan indra  

4. Segala makhluk mempunyai fungsi peranannya masing-masing dalam kestabilan alam. Semisal serangga, burung, binatang, ikan masing-masing nemiliki fungsimya. Lenyapnya jenis makhluk tertentu maka akan berpengaruh pada kestabilan dunia  

5. Di alam semesta ini ada banyak hal yang begitu kompleks yang sulit dipahami manusia. Untuk memahaminya manusia bahkan membutuhkan usaha keras. Misalnya saja atom air, struktur dan fungsi sel, kecerdasan bakteri dan virus, perkembangan embrio, pemenuhan kebutuhan akan makanan melalui pusar, dan melalui payudara setelah manusia hidup.

Keajaiban otak, struktur kerangka, mata, sistem pernapasan, sistem saraf, sistem limfatik, peredaran darah, sistem otot, sistem hormonal, reproduksi, kemampuan bicara. Kecerdasan dan bentuk hewan, seperti burung, bentuk dan warnanya yang berbeda, fungsinya yang berbeda, juga halnya dengan jaring laba-laba, kerajaan semut, sarang lebah dan sebagainya.  

6. Ada banyak tanda-tanda tentang Allah SWT, termasuk memelihara kehidupan, Allah menyediakan makanan dan minyak, mata pencaharian, yang mengatur urusan manusia hewan di darat dan di laut dan sebagainya. Kemudian tanda-tanda bagaimana terjaganha atmosfer dari badai marahari, dari emteorit, bencana, bagamana memperbaiki kerak bumi dan lainya.  

7. Bukti lain keberadaan Allah adalah ditemukannya sesuatu yang baru di alam dunia. Seperti spesies hewan yang tak terhitung jumlahnya pada setiap masa, tumbuhan, buah-buahan, benda mati dan air.   

8. Hujan juga menjadi tanda keberadaan Allah. Allah menurunkan hujan yang dengan itu bumi menjadi hidup. Angin menggiring awan yang membawa hujan sehingga setiap sisi bumi bisa mendapstkan manfaat dari air hujan sehingga berlangsunlah kehidupan. 

9. Begitupun dalam pergantian malam dan siang serta pergantian musim. Singa untuk beraktivitas dan malam untuk istirahat. Siang dan musim panas untuk memperoleh kehangatan agar makhluk tidak membeku, sedang malam dan musim dingin agar manusia tidak terbakar kepanasan. Musim gugur menyuburkan tanaman, musim hujan membuat tanah, padang rumput, buah buahan subur untuk semua makhluk.

10. Tanda adanya Allah laintnya adalah keindahan ciptaan-Nya dan keseimbangan komposisinya. Seperti organ tubuh kepala pada badan, daging, tulang kulit. Bayi yang baru lahir tengkoraknya lunak namun menjadi kokoh ketika sudah bertambah usia. Posisi mata dan telinga, hidung, gigi, lidah dan lainnaya. 

Sumber: islamweb

Adanya bumi langit dan matahari itu sebagai bukti adanya

Bulan Dan Matahari; Bukti Kebesaran Allah

13287588021360103279

Matahari dan bulan, keduanya merupakan bagian dari tatasurya yang ada di galaksi bima sakti, gugusan bintang-bintang/planet dimana bumi tempat kita tinggal kita sekarang ini menjadi bagian juga di dalamnya. Matahari dan bulan datang bergantian, silih berganti tanpa rasa bosan dan jenuh. Mereka seakan berbagi tugas dan fungsi masing-masing yang intinya adalah memberi manfaat bagi para penghuni bumi. Sebagai manusia penghuni planet bumi saya tidak bisa membayangkan jika salah satu dari keduanya tidak ada. Allah berfirman:

[QS: Al-Furqan [25]: 61] Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang [galaksi] dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

Salah satu manfaat mereka bagi kita adalah terciptanya waktu, ada pagi, siang, sore, malam dan tengah malam. Bagi saya yang muslim, bulan untuk menentukan bulan, dan bagi kawan saya yang non muslim matahari menjadi penentu untuk bulan [penanggalan]. Dengan matahari manusia bisa beraktivitas dan bekerja, saat bulan menjelang manusia beristirahat, demikian Allah SWT menunjukan kebesaran dan kekuasaannya melalui ciptaan-Nya yang sangat luar biasa. Allah berfirman: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al Qur'an, 21:33]

Qs. Al-Mukmin [40] ayat 61. “Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Salah dua dari manfaat keduanya adalah tumbuh suburnya kehidupan di muka bumi, coba kita bayangkan jika satu hari saja Allah tidak terbitkan matahari dan bulan, saya yakin sekali keseimbangan dibumi akan terganggu, kehidupan akan terganggu. Matahari redup dan mati, bukan tidak mungkin kehidupan dibumipun mengalami hal yang sama. Luar biasa, manfafat kedua makhluk itu, dan yang pastinya sungguh sangat luar biasa juga sang pencipta kedua makhluk itu, Allah SWT.

1328758888867447926

13287587531868791335

Dengan keseimbangan keduanya kehidupan dibumipun semakin berimbang. Matahari adalah sumber energy, oleh karenanya manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan kehadirannya untuk melakukan aktivitas. Matahari menjadi sumber kehidupan, sulit untuk dibayangkan apa yang akan terjadi, jika Allah yang menciptakan sumber kehidupan itu menghentikannya untuk sementara waktu, apalah artinya kita, manusia penghuni bumi yang memiliki kecerdasan luar biasa tak mampu, tak memiliki daya untuk bergerak.

Matahari dan bulan, sebagai bukti keberadaan dan kebesaran kuasa-Nya, namun hanya bagi orang-orang yang mau berfikir. Matahari dan bulan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, ibarat kepingan mata uang satu sama lain memiliki arti. Matahadi dan bulan sama seperti kita manusia, ia adalah makluk hidup dan setiap makhluk pasti punya keterbatasan [taqdir]. Dan setiap makhluk hidup pasti akan mati [berpisah antara jiwa dan jasad] jasad akan hancur, sedang jiwa akan kembali pada asal pencipta-Nya.

Matahari bersinar, bulan bercahaya. Karena sinar matahari membuat bulan bercahaya. Matahari dan Bulan dijadikanya untuk keseimbangan kehidupan di bumi. Sadarkah kita bahwa dalam diri kitapun telah diciptakan oleh Allah diciptakan bulan dan matahari. Matahari diri manusia adalah hati dan yang menjadi bulannya adalah akal/otak manusia. Hati yang bersih akan memberikan cahaya/sinar yang menerangi perjalanan hidup manusia. Hati yang bersih akan menghadirkan akhlak/perilaku yang mulia, itulah bulan. Maha suci Engkau ya Allah, kami mohon ampun atas kebodohan dan kelemahan kami, dalam memahami ayat-ayat-Mu, wallahu a’lam.


Lihat Filsafat Selengkapnya

Seluruh isi tata surya tunduk terhadap perintah Allah SWT.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Jika manusia diperintahkan untuk tunduk kepada Allah SWT, hanya sebagian dari manusia yang melakukannya sebab sifat dasar manusia yang penuh dinamika. Namun tunduknya matahari dan benda langit kepada Allah tak mengenal kata tidak.

Miliaran benda langit seperti planet, bintang-bintang, matahari [juga bintang], galaksi, seluruhnya berada dalam peredaran yang diperintahkan Allah. Tak ada satu pun manusia yang dapat menghitung jumlah ruang, batas, hingga bilangan dari benda langit tersebut.

Kekuasaan Allah memang tak bisa diukur, maka tepat kiranya mengapa bila dikatakan bahwa miliaran benda langit tersebut berada dalam garis edar yang telah Allah tentukan. Sedahsyat apapun kekuatan benda-benda langit dalam memainkan perannya di dalam tata surya atau pun galaksi, sesungguhnya mereka hanyalah benda tanpa kuasa. Mereka tunduk dan taat perintah Allah, sehingga yang mereka lakukan hanyalah menuruti perintahNya.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al-A’raaf ayat 54: 

وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Wasyamsa wal-qamara wannujuma musakharati biamrihi. Ala lahul-khalqu wal-amru. Tabarakallahu Rabbu-alamin.”  

“Matahari, bulan, dan bintang-bintang [masing-masing] tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memeritah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam.” 

Dalam buku Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadits karya Hisham Thalbah dijelaskan, matahari, bulan, dan bintang memang tidak mampu melakukan apapun kecuali atas perintah Allah. Matahari tak bisa melambat sedetik pun atau mempercepat rotasinya sedetik saja tanpa adanya perintah dari Allah.

Yang terjadi, matahari selalu berada di batas akurasi yang hampir sama setiap harinya. Memberikan perlindungan dan penghidupan kepada bumi beserta isinya atas perintah Allah. Begitu pula peran bulan serta bintang-bintang yang bertebaran di angkasa. Siang dan malam yang terjadi di bumi merupakan buah cinta Allah SWT kepada manusia melalui perantara benda-benda langit yang ditundukkan Allah.

Allah memiliki hak prerogatif untuk menciptakan sesuatu. Allah juga lah yang memerintahkan ciptaannya untuk tunduk. Begitu benda-benda langit, sejatinya manusia juga diminta hal serupa: bertakwa dan tunduk. Hanya saja karena manusia diberikan hawa nafsu, sifat tunduk yang sejatinya ada di dalam sanubari manusia itu kerap ditutupi nafsu.

Namun demikian bagi hamba-hambaNya yang bertakwa, Allah memujinya dibandingkan dengan makhluk lain yang ada. Hal itu sebagaimana diabadikan Allah dalam Alquran surat Ali Imran ayat 110: 

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ

“Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnasi ta’muruna bil-ma’rufi wa tanhauna anil-munkari wa tu’minuna billahi.” 

Yang artinya: “Kamu [Muhammad] adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, memerintahkan kepada yang ’a'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan beriman lah kepada Allah,”.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tuliskan 2 contoh bacaan ghunnah!​

yang dilingkari bantu jawab yah ​

bantu dong besok dibahas​

menjawab pertanyaan tentang . احب اندونسياPls:]❓❓ya​

1. Didalam QS. Hujurat ayat 12 Allah Swt. telah mengingatkan kita menjauhi perilaku yang dapat menyebabkan dosa. Tuliskan 3 perilaku yang harus dijauh … i menurut QS. Al Hujurat: 12!​

سيصل نارا ذات لهب © Bagaimana cara membaca lafaz di atas jika diwaqafkan? Jawab:​

Zikir dengan hati adalah mengngat Allah dengan memikirkan tolongggg

Kita harus berdoa dengan

Bacaan صلاتهم ساهون memiliki hukum​

ceritakan secara singkat pertemuan rasulullah dengan siti khadijah ​

Video yang berhubungan