Adzan pertama kali dikumandangkan oleh seorang budak yang bernama

SETIAP umat Islam pasti sudah mengenal sosok Bilal bin Rabah. Ya, dia adalah sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang diangkat menjadi muazin atau pengumandang azan pertama dalam sejarah agama Islam.

Panggilan azan untuk menunaikan sholat pertama kali ada pada awal-awal Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan para sahabat hijrah ke Kota Madinah yang dulu bernama Yastrib. Saat di Makkah, kaum Muslimin beribadah secara sendiri-sendiri tanpa ada seruan azan.

Baca juga: Kisah Bilal bin Rabah Bikin Penduduk Madinah Menangis saat Kumandangkan Azan 

Ustadz Dr Khalid Basalamah Lc MA mengungkapkan, berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, dijelaskan bahwa para Muhajirin dari Kota Makkah yang baru tiba di Madinah berkumpul dengan masyarakat Ansar, penduduk asli Madinah, yang sudah memeluk Islam.

Ansar terdiri dari Suku Aus dan Khazraj. Kedua suku berasal dari Yaman itu tinggal di Gurun Yastrib dan sering berperang sebelum datangnya Islam. Aus dan Khazraj tidak pernah akur karena kerap diadu adu domba oleh Yahudi dari Bani Quraizah, Qainuq, dan Nazir yang tinggal di Yastrib saat itu.

Adzan pertama kali dikumandangkan oleh seorang budak yang bernama

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menyatukan Aus-Kazraj dan memberi gelar kepada mereka sebagai Ansarullah atau 'penolong agama Allah'. Kaum Ansar terkenal kuat sekaligus pemberani, sehingga Nabi dan para sahabat yang sebelumnya kerap disakiti kafir Quraisy di Makkah kini bisa hidup tenang dalam perlindungan mereka.

"Ketika kaum Muslimin tiba di Madinah, mereka (Muhajirin dan Ansar) berkumpul, mereka menunggu sholat tanpa ada panggilan khusus untuk itu," kata Ustadz Khalid Basalamah, seperti dikutip dari video kajian serial kisah sahabat Nabi berjudul 'Bilal bin Rabah sang Muadzin Nabi' di kanal YouTube Khalid Basalamah Official.

Baca juga: Sahabat Nabi Ini Hampir Meninggal Ditangan Perampok, Berkat Doanya Malaikat Datang Menolong 

Suatu hari mereka berbincang soal bagaimana agar ada panggilan khusus untuk sholat. Bangsa Romawi yang beragama Nasrani menggunakan lonceng sebagai tanda panggilan ibadah, sedang Yahudi memakai terompet. Bagaimana dengan Islam?

"Sebagian mereka berkata gunakan saja lonceng seperti lonceng orang-orang Nasrani, sebagian yang lain berkata gunakan saja terompet seperti yang digunakan orang-orang Yahudi," ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Umar bin Khatab lalu menimpali, "Kenapa kalian tidak memilih seseorang untuk menyerukan sholat."

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Mendengar hal itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menatap ke arah Bilal bin Rabah sambil berkata, "Wahai Bilal, berdirilah dan serukan panggilan sholat."

Riwayat lain menyebutkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sempat mau menggunakan terompet untuk panggilan sholat, tapi beliau tidak suka. Kemudian Nabi menyuruh membuat lonceng seperti Nasrani dengan cara dipahat agar bisa dipukul sebagai tanda tibanya waktu sholat.

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Abdullah bin Ummi Maktum Buta Namun Iblis Sangat Takut 

Namun belum sempat digunakan lonceng itu, ada seorang bernama Abdullah bin Zaid bin Salabah dari Bani Al Harits Suku Khazraj bermimpi. Setelah bangun, lelaki Ansar itu bergegas menemui Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menceritakan yang dialaminya.

"Wahai Rasulullah, tadi malam dalam mimpi seseorang mengelilingiku, seorang laki-laki melewatiku, dia memakai dua kain hijau dan membawa lonceng di tangannya. Aku berkata kepadanya: 'Wahai hamba Allah, apakah engkau akan menjual lonceng ini untukku?'."

Lalu orang itu bertanya kepada Abdullah, "Apa yang akan engkau lakukan dengannya?"

"Kami menggunakannya untuk memanggil sholat," jawab Abdullah dalam mimpinya.

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakrah ats-Tsaqafi Bertemu Rasul dengan Bantuan Tali Sumur 

Maka orang itu berkata, "Maukah kau kutunjukkan yang lebih baik dari lonceng ini?"

"Apa itu?" tanya Abdullah lagi.

"Lalu orang itu mengajarkan kepadaku kalimat: Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Asyhadu anlaa ilaha illallaah, asyhadu anlaa ilaha illallaah. Asyhadu anna Muhammadan rasuulullah, asyhadu anna Muhammadan rasuulullah. Hayya 'alashshalaah, hayya 'alashshalaah. Hayya 'alalfalaah, hayya 'alalfalaah. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa ilaaha illallaah," papar Abdullah.

Setelah mendengar perkataan Abdullah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Sesungguhnya ia adalah mimpi yang benar insya Allah, ajarkan kepada Bilal lafaz azan itu agar dia yang azan, karena Bilal lebih nyaring dan lebih bagus suaranya darimu."

Ketika Bilal bin Rabah mau mengumandangkan adzan, Umar bin Khatab dan beberapa sahabat yang lain berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, "Wahai Nabi Allah, demi zat yang mengutusmu dengan kebenaran sungguh aku juga bermimpi seperti ini."

Baca juga: Kisah Ali Bin Abi Thalib Pernah Duel dengan Jin? 

Mendengar perkataan Umar dan para sahabat lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berkata "Segala puji bagi Allah atas smua itu."

Setelah peristiwa itu, azan pun dijadikan sebagai panggilan ibadah bagi kaum Muslim sampai hari hingga kiamat kelak.

Bilal bin Rabah terus menjadi muazin, bahkan saat penaklukkan Kota Makkah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memerintahkan sahabatnya itu untuk mengumandangkan azan di atas Kakbah, sebuah kehormatan baginya.

Baca juga: Kisah Sa'id bin Zaid Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga Doanya Selalu Terkabul 

Penduduk Makkah saat itu tekagun-kagum dengan Bilal yang dulunya seorang budak dan kerap disiksa oleh kafir Quraisy, kini malah dipercaya naik ke Kakbah. Islam mengangkat derajat dan kedudukan Bilal.

Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam wafat, Bilal bin Rabah pun memohon kepada Khalifah Abu Bakar As Siddiq untuk tidak menjadi muazin lagi. Bilal kuat lagi mengumandang azan, karena tiap kali mencoba azan, beliau langsung menangis sesunggukan teringat Nabi Muhammad.

Siapa nama yang pertama kali adzan?

Bilal bin Rabah, Orang yang Kali Pertama Mengumandangkan Azan.

Dimana adzan pertama kali dikumandangkan?

Pada sejarahnya awal kemunculan adzan adalah di abad pertama hijriyah ketika Rasulullah pertama kali hijrah ke Madinah. Saat itu Rasulullah mendirikan masjid sebagai aktivitas umat Islam dalam mengkaji wahyu Allah.