Amankah minum vitamin E dalam jangka waktu panjang?

KOMPAS.com - Hampir semua orang di dunia saat ini khawatir menghadapi pandemi virus corona. Berbagai usaha dilakukan, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah diri terinfeksi Covid-19.

Tetapi ada beberapa hal yang perlu diingat terkait suplemen, termasuk seberapa beracun efek konsumsi suplemen berlebih pada tubuh.

Saat ini suplemen vitamin E adalah salah satu yang sangat diminati. Karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya, maka harus diperoleh dari makanan dan atau suplemen.

Baca juga: Melindungi Kulit dengan Vitamin E

Vitamin E sebenarnya adalah istilah kolektif untuk sekelompok senyawa yang larut dalam lemak yang memiliki sifat antioksidan.

Terlepas dari sifat antioksidannya, vitamin E juga terlibat dalam fungsi tubuh tertentu yang meningkatkan kekebalan tubuh dan melakukan proses metabolisme.

Tetapi hanya karena tubuh tidak mampu memproduksinya, bukan berarti kita harus mengasup vitamin ini dalam dosis besar.

Menurut National Institutes of Health, panduan Asupan Referensi Makanan yang dibuat oleh Dewan Makanan dan Gizi di Institut Kedokteran The National Academy hanya merekomendasikan 15 mg vitamin E per hari untuk orang yang berusia 14 tahun ke atas.

Sedangkan, dosis yang dianjurkan untuk 13 tahun ke bawah berkisar dari 4 mg hingga 11 mg per hari.

Baca juga: Tips Hindari Kanker Prostat, Sering Bercinta dan Stop Suplemen Vitamin E

Ketika vitamin E dikonsumsi berlebihan, justru bisa menyebabkan masalah komplikasi kesehatan. Terlalu banyak vitamin ini dapat menyebabkan penipisan darah dan pendarahan fatal setelah cedera.

Sebuah penelitian bahkan mengaitkan toksisitas vitamin E dengan peningkatan risiko stroke hemoragik. Ini adalah stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak.

Banyak orang mengasup suplemen vitamin E dengan berpikir, bahwa itu dapat mengurangi risiko kanker tertentu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, dan menikmati efek anti-penuaan dari antioksidan yang terkandung dalam vitamin E.

Namun, sebenarnya kita tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin E, kecuali jika tubuh terdeteksi kekurangan nutrisi ini. Karena, kandungan vitamin E bisa terpenuhi dari makanan yang kita konsumsi.

Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen vitamin E.

Baca juga: Mari Kenali Tanda-tanda Kekurangan Vitamin E

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Studi sebut konsumsi vitamin E setiap hari berbahaya bagi kesehatan tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen vitamin E merupakan salah satu suplemen yang sangat populer. Menurut Harvard Medical School, hampir seperempat orang dewasa berusia di atas 55 tahun mengonsumsi suplemen ini setiap hari.

Vitamin E itu sendiri dikenal sebagai sebuah antioksidan. Menurut National Institutes of Health (NIH), antioksidan berperan dalam melindungi sel-sel dari dampak kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin E juga terlibat dalam fungsi imun dan diketahui turut membantu proses metabolik lainnya.

Orang dewasa membutuhkan asupan vitamin E sebesar 15 mg per hari, menurut NIH. Akan tetapi, asupan vitamin E ini sebaiknya berasal dari makanan yang dikonsumsi. NIH mengungkapkan bahwa asupan vitmain E yang didapatkan dari makanan cenderung tidak memiliki risiko.

Akan tetapi, berbeda dengan asupan vitamin E yang berasal dari suplemen.  Suplemen vitamin E dosis tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Hal ini bisa terjadi karena vitamin E dosis tinggi menurunkan kemampuan darah untuk membentuk bekuan darah setelah terjadi luka atau cedera.

"Dan (risiko) perdarahan serus di kepala (yang dikenal sebagai strok hemoragik)," ungkap NIH, seperti dilansir BestLife, Kamis (18/3).

Perlu diketahui, vitamin E memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan vitamin C. Ketika vitamin C dikonsumsi secara berlebih, kelebihan tersebut tak bisa tersimpan di dalam tubuh. Sebaliknya, sisa dari vitamin E yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan tersimpan di dalam tubuh. Oleh karena itu, suplemen vitmain E tak peru dikonsumsi setiap hari menurut NIH.

Batas tertinggi dari suplemen vitamin E untuk orang dewasa adalah 1.000 mg per hari. Akan tetapi, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E yang lebih rendah dari batas tertinggi ini juga memiliki kemungkinan untuk menyebabkan dampak negatif.

Di samping itu, suplemen vitamin E juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain. Sebagian di antaranya adalah obat antikoagulan atau antiplatelet seperti warfarin. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko perdarahan padapasien.

Penelitian lain menunjukkan bahwa suplemen vitamin E juga dapat mempengaruhi manfaat antioksidan lain, seperti vitamin C, ketika dikonsumsi bersamaan. Suplemen vitamin E pun diungkapkan dapat menurunkan efektivitas terapi radiasi atau kemoterapi pada pasien kanker.

Meski suplemen vitamin E tak dikonsumsi setiap hari, laporan dalam Harvard TH Chan School of Public Health mengungkapkan bahwa kasus defisiensi vitamin E jarang terjadi. Alasannya, vitamin E bisa ditemukan pada beragam jenis makanan.

Oleh karena itu, orang-orang yang menerapkan pola makan seimbang dinilai tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin E. Namun bila berkeinginan untuk mengonsumsi suplemen vitamin E, NIH menyarankan agar konsultasi dengan dokter atau tenaga profesional dilakukan terlebih dahulu.

Apakah vitamin E bisa dikonsumsi jangka panjang?

Meski tergolong sebagai obat bebas, konsumsi suplemen vitamin E, sangat tidak disarankan untuk dilakukan jangka panjang (lebih dari 2 minggu) tanpa saran dan pemeriksaan langsung dari dokter.

Berapa lama minum vitamin E?

Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi saat makan. Penyerapan vitamin E oleh tubuh akan lebih baik jika dikonsumsi bersama makanan.

Apakah vitamin E boleh dikonsumsi tiap hari?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin E dalam dosis tinggi setiap hari dapat meningkatkan risiko stroke hingga 22 persen. Bahkan vitamin E dalam dosis tinggi diduga dapat meningkatkan risiko stroke yang serius, yang disebut stroke hemoragik atau pendarahan ke otak.

Apakah boleh minum natur

Natur-E Sangat Aman Dikonsumsi untuk Jangka Panjang Natur-E sebagai suplemen vitamin E yang mengandung vitamin E alami, telah terbukti aman menjaga kesehatan kulit dan tubuh untuk jangka panjang.