Anjing yang sudah meninggal apakah bisa melihat kita

Fimela.com, Jakarta Selain kucing, anjing adalah hewan peliharaan favorit sebagian besar masyarakat. Sebagian besar orang memilih untuk memelihara anjing karena anjing terkenal dapat menjadi teman yang baik bagi pemiliknya. Anjing juga dikenal sebagai salah satu hewan peliharaan yang setia dan dapat memahami kondisi pemiliknya. Selain itu, alasan lain seseorang memelihara anjing adalah karena alasan keamanan. Anjing mudah bereaksi dengan orang yang tidak mereka kenali. Oleh karena itu, anjing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit sebagian besar orang.

Tetapi, sebelum memutuskan untuk memelihara anjing, ada baiknya untuk mengetahui kebenaran dibalik mitos-mitos seputar anjing agar dapat mengenal anjing lebih baik lagi. Berikut adalah kebenaran dibalik beberapa mitos seputar anjing.

1. Anjing adalah hewan yang buta warna

Anjing yang sudah meninggal apakah bisa melihat kita

ilustrasi anjing/ T.R Photography/unsplash

Mitos ini tidak sepenuhnya salah karena anjing sebenarnya adalah hewan yang buta warna sebagian, bukan buta warna total. Anjing memiliki kemampuan untuk melihat beberapa jenis warna, seperti biru, kuning, dan abu-abu. Jadi, anjing tidak sepenuhnya buta warna, tetapi anjing juga tidak bisa melihat semua warna.

2. Anjing tidak suka dipeluk

Di kalangan pecinta anjing, tentu saja mitos ini tentu tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Anjing adalah salah satu hewan yang menyukai kontak fisik. Mereka tidak akan segan untuk mendekat dan meletakkan dirinya di pangkuan pemiliknya atau seseorang yang membuat mereka merasa aman dan nyaman. Tetapi tentu saja kita tidak bisa sembarangan mendekati dan memeluk anjing, karena setiap anjing memiliki karakter yang berbeda-beda, sama seperti manusia.

3. Satu tahun usia anjing sama dengan tujuh tahun usia manusia

Mitos ini sepenuhnya adalah mitos. Berdasarkan penelitian, mitos ini muncul saat seseorang hidup hingga 70 tahun, maka kondisi tubuhnya sama dengan kondisi tubuh anjing yang berusia 10 tahun. Sehingga, muncul perhitungan bahwa satu tahun usia anjing sama dengan tujuh tahun usia manusia. Berdasarkan penelitian dari Universitas Purdue, ukuran tubuh anjing dapat menjadi indikator untuk mengetahui dan menghitung usia anjing yang sesungguhnya.

4. Bulu anjing harus dicukur saat musim panas

Anjing yang sudah meninggal apakah bisa melihat kita

Ilustrasi Anjing Credit: pexels.com/Helena

Banyak orang di negara dengan empat iklim akan mencukur bulu anjing peliharaannya saat musim panas. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa mencukur bulu anjing saat musim panas dapat menghindari anjing merasa kepanasan. Tetapi tentu saja mitos ini hanya sekedar mitos karena anjing adalah hewan yang dapat menyesuaikan diri di berbagai cuaca. Selain itu, pemilik anjing tidak perlu repot-repot mencukur bulu anjing peliharaannya karena mereka akan rontoh dengan sendirinya di waktu-waktu tertentu untuk menyesuaikan diri di cuaca tertentu.

5. Air liur anjing dapat menyembuhkan luka

Seperti air liur makhluk hidup pada umumnya, air liur anjing tentu mengandung bakteri tertentu. Sehingga, air liur anjing tidak dapat menyembuhkan luka, bahkan dapat memperburuk luka. Oleh karena itu, saat anjing menggigit seseorang, akan lebih baik jika mereka segera menghubungi dan mendatangi petugas medis untuk mendapatkan perawatan karena air liur anjing tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka. Jadi, mitos ini sepenuhnya adalah mitos, ya!

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani

Anjing yang sudah meninggal apakah bisa melihat kita
Ilustrasi Benny Marty / Shutterstock

Layaknya kehilangan keluarga, kehilangan peliharaan juga bisa sangat menyedihkan. Beberapa riset mengungkap alasannya.

Bagi orang yang tidak punya peliharaan, khususnya anjing, melihat reaksi orang meratapi kepergian hewan kesayangannya mungkin tampak berlebihan. Bagi mereka boleh jadi hewan hanyalah hewan. Namun, tak demikian halnya dengan pencinta binatang.

Di mata pemelihara anjing, kehilangan peliharaan hampir sebanding dengan kehilangan orang yang dicintai. Studi pun mendukung kenyataan tersebut.

Sayang, orang tak bisa bebas menunjukkan rasa kehilangannya. Walau sedih, masih ada rasa malu untuk memperlihatkan secara terang-terangan pada publik karena ini bukan hal biasa.

Padahal seperti kehilangan mendalam setelah terjalinnya hubungan intens, kematian peliharaan juga sama menyakitkan dan membuat terpuruk, sehingga pemiliknya pasti butuh bantuan untuk bangkit kembali.

Kehilangan anjing bisa mengganggu rutinitas sehari-hari seorang pemilik lebih mendalam daripada hilangnya sebagian teman dan kerabat. Sebab perubahan gaya hidup dan rutinitas merupakan beberapa sumber utama stres.

Apalagi menurut survei, banyak pemilik hewan peliharaan yang berduka bahkan akan keliru menafsirkan pemandangan dan suara tertentu sebagai peliharaannya yang sudah mati. Terutama bagi pemilik dengan keterikatan yang sangat tinggi.

Studi sebelumnya pada anak-anak juga pernah mengungkap bahwa ketika peliharaannya mati, anak kecil biasanya merasakan duka lebih dalam dibanding orang dewasa. Sebab anak beranggapan bahwa mereka adalah tempat hewan-hewan ini menumpahkan kasih sayangnya yang paling besar. Bahkan, mereka juga menganggap peliharaan sudah seperti saudara sendiri atau sahabat karib dengan ikatan emosional yang sangat kuat.

Jadi, apa yang menyebabkan ikatan dengan peliharaan begitu kuat sehingga kehilangan terasa begitu menyedihkan?

Pertama, jika ditilik sejak awal, hubungan manusia dan anjing telah ada sangat lama. Selama puluhan ribu tahun, anjing telah beradaptasi dengan kehidupan manusia dan mampu berevolusi secara khusus untuk menjadi sahabat manusia.

Antropolog Brian Hare telah mengembangkan hipotesis domestikasi untuk menjelaskan bagaimana anjing bermetamorfosis dari serigala abu-abu menjadi hewan terampil sosial seperti sekarang.

Bukan hanya anjing, kucing pun demikian. Riset menemukan bahwa kucing memiliki perhatian lebih kepada manusia dari yang kita duga selama ini. Kucing pun peka terhadap gestur emosi manusia, dan bisa tahu kapan orang merasa sedih atau bahagia.

Bedanya hanyalah, anjing sudah dijadikan hewan rumah lebih awal. Studi genetika menunjukkan proses tersebut sudah dimulai sejak lebih dari 30.000 tahun lalu. Sementara kucing peliharaan baru ada 20.000 tahun setelahnya.

Kedua, anjing dan peliharaan lain bisa memberi tanpa syarat. Ini otomatis membuat hubungan jadi terasa lebih memuaskan, dibanding hubungan dengan manusia lain. Pindai MRI menunjukkan bahwa otak anjing menanggapi pujian dari pemiliknya sebaik mereka merespons makanan. Bahkan bagi beberapa anjing, pujian jauh lebih efektif dibanding makanan.

Ketiga, anjing mengenali orang dan bisa belajar menafsirkan keadaan emosional manusia dari ekspresi wajah saja. Studi ilmiah juga menunjukkan bahwa anjing bisa memahami niat manusia, mencoba membantu pemiliknya, dan juga menghindari orang yang tidak memperlakukannya atau sang pemilik dengan baik.

Tak heran jika orang akhirnya merespons positif seperti berbalas kasih sayang, bantuan dan loyalitas juga. Bahkan rata-rata pemilik anjing terbukti lebih bahagia dibanding pemelihara kucing, terlebih dengan yang tak punya peliharaan sama sekali.

Keempat, anjing layaknya anggota keluarga. Hal ini terungkap lewat studi baru tentang misnaming atau salah sebut. Keadaan ini biasa terjadi ketika Anda salah panggil nama, seperti halnya orang tua keliru menyebut nama anak yang satu dengan yang lain. Nama anjing yang ikut masuk, menandakan adanya ikatan kognitif yang sama di antara anggota keluarga lainnya.

Kelima, hilangnya anjing bisa sangat menyakitkan karena pemilik tidak hanya kehilangan hewan peliharaan. Ini bisa berarti hilangnya sumber cinta tanpa syarat, pendamping utama yang memberikan keamanan dan kenyamanan, dan mungkin anak didik yang telah dibimbing seperti anak kecil, jelas psikolog Julie Axelrod.

Apakah anjing bisa merasakan kesedihan kita?

Anjing juga bisa merasakan depresi, kesedihan, kekhawatiran yang hanya mereka yang bisa merasakan itu semua. Namun, kamu dapat melihat tingkah lakunya atau matanya yang berbeda ketika mereka merasakan hal tersebut.

Apakah anjing akan masuk surga?

Anjing yang bernama Tawarum atau Huban dengan bulu yang berwarna kuning itu kemudian mati sebelum ketujuh pemuda ashabul kahfi tersebut bangun dari tidurnya. Selain itu, anjing ini memiliki keistimewaan sebab ia telah dijamin oleh Allah SWT sebagai hewan penghuni surga karena kesetiaannya.

Apakah hewan yang mati akan masuk surga?

Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW, binatang-binatang yang ada di bumi ini kelak juga akan dibangkitkan seperti halnya manusia. Binatang itu dibangkitkan bukan untuk masuk surga atau neraka, akan tetapi hanya untuk sekedar diadili.

Kemana hewan setelah mati menurut islam?

Berdasarkan dalil-dalil shahih, para ulama berpendapat bahwa semua hewan yang ada di muka bumi kelak akan dikumpulkan oleh Allah SWT di hari akhirat. Namun, hewan tersebut akan kembali menjadi abu atau tanah.