Sodium diklofenak vs Kalium diklofenak Show
Banyak dari kita bergantung pada obat-obatan terutama ketika kita mengalami rasa sakit. Saat ini, sakit kepala dan migrain sangat umum terjadi karena beberapa pemicu stres seperti lingkungan kerja dan masalah keluarga Anda. Dan seiring bertambahnya usia, kita mengalami sakit punggung dan sakit rematik. Kami berharap jenis-jenis rasa sakit ini bisa hilang selamanya. Dengan bantuan obat-obatan, kita dapat meringankan rasa sakit yang kita alami. Salah satu jenis obat yang dapat menghilangkan rasa sakit kita adalah obat Diclofenac. Ini dapat dibagi lagi menjadi bentuk obat lain yang meliputi natrium diklofenak dan diklofenak. Natrium diklofenak terutama digunakan untuk mengobati radang sendi, baik itu rheumatoid atau osteoarthritis. Itu milik kelas NSAID, atau obat antiinflamasi non-steroid. Anda tidak dapat membelinya di atas meja. Anda harus memiliki resep dokter untuk itu. Ketika Anda minum obat ini, itu dapat membantu mengurangi pembengkakan sendi Anda. Pada gilirannya, itu akan mengurangi rasa sakit yang Anda miliki serta kekakuan sendi. Selain mengobati sakit rematik, ia juga digunakan untuk mengobati sakit kepala dan nyeri otot kronis. Karena efek samping natrium diklofenak dan risiko, dokter hanya meresepkan dosis minimum untuk pasien mereka. Mereka hanya akan meningkatkan dosisnya jika obatnya tampaknya tidak efektif. Di antara efek samping dari natrium diklofenak adalah: mual, mulas, dan bentuk-bentuk ketidaknyamanan perut seperti diare. Risiko-risikonya meliputi: mengembangkan bisul, masalah hati, dan bahkan serangan jantung. Kalium diklofenak adalah bentuk lain dari obat antiinflamasi non-steroid. Ini digunakan untuk mengobati bentuk nyeri dan peradangan yang moderat. Ini sering digunakan dalam mengobati nyeri rematik ringan atau sendi bengkak. Jenis obat ini lebih aman digunakan daripada natrium diklofenak. Namun, efek samping yang serius masih dapat terjadi ketika tidak diambil dengan tindakan pencegahan yang tepat. Ini dapat menyebabkan masalah kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke. Efek samping minornya meliputi: diare, kembung, sembelit, dan pusing. Tidak ada banyak perbedaan antara Natrium Diklofenak dan Kalium diklofenak karena berakar dari Diclofenac. Tetapi ketika datang ke waktu respon, Kalium diklofenak lebih disukai karena lebih larut dalam air daripada natrium diklofenak. Dengan itu, mengurangi rasa sakit pasien dalam waktu yang lebih cepat. Menggunakan kalium Diclofenac adalah pilihan yang lebih disukai jika Anda ingin melihat hasil langsung. Dokter biasanya meresepkan kalium diklofenak untuk pasien yang mengalami nyeri akut dan berat. Natrium diklofenak adalah rilis yang tertunda sementara kalium diklofenak adalah rilis cepat. Ringkasan:
Salah satu obat yang biasa diresepkan untuk mengatasi rasa sakit dan peradangan adalah diclofenac sodium. Namun demikian, obat ini punya aturan minum yang harus dipatuhi. Ini supaya tetap aman bagi tubuh dan tidak ada efek samping yang ditimbulkan. Apa itu diclofenac sodium (natrium diklofenak)?Diclofenac sodium adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini bekerja dengan mengurangi zat dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Kegunaan diclofenac sodiumDiclofenac digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, atau tanda dan gejala osteoartritis atau rheumatoid arthritis. Selain itu juga berguna untuk:
Kemasan dan sediaan obatDiclofenac hadir dalam bentuk tablet, kapsul, dan supositoria. Ini tersedia hanya dengan resep dokter. Dapat juga diberikan sebagai suntikan atau sebagai obat tetes mata. Ini biasanya hanya diberikan di rumah sakit. Ada juga yang berbentuk gel dan plester untuk nyeri sendi, dan biasanya tersedia di apotek. Tablet diclofenac hadir dalam bentuk kalium diclofenac atau natrium diclofenac. Mereka bekerja sebaik satu sama lain. Seputar diclofenac yang perlu diketahui
Siapa yang bisa mengonsumsi diclofenac?Mengonsumsi diclofenac. Sumber Foto: dailymail.co.ukSebagian besar orang dewasa dapat mengonsumsi ini. Untuk anak-anak dapat diberi resep untuk mengatasi masalah sendi. Tablet diclofenac, kapsul, dan supositoria juga bisa digunakan untuk anak berusia 1 tahun ke atas, tentunya direkomendasikan dengan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Tapi diclofenac juga tidak cocok untuk orang-orang tertentu. Golongan ini pun harus konsultasi dan memiliki resep dokter dulu, yakni:
Aturan minum obat
Bagaimana jika kamu terlewat waktu untuk mengonsumsinya?Minumlah dosis yang terlewat segera setelah kamu ingat, kecuali sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya. Dalam hal ini, lewati dosis yang terlewat dan minum dosis berikutnya seperti biasa. Jangan pernah menggunakan dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlupakan. Jika kamu sering lupa dosis, ada baiknya mengatur alarm untuk mengingatkan waktu untuk meminumnya. Cara pakai diclofenac sodiumMenggunakan supositoria diclofenacSupositoria adalah sejenis obat yang penggunaannya diapakai dengan mendorong secara perlahan ke bagian belakang (anus) kamu.
Menggunakan gel diclofenac
Kamu biasanya akan menggunakan gel 2 hingga 4 kali sehari, tergantung seberapa berpengaruh. Periksa kemasan untuk informasi lebih lanjut atau hubungi apoteker jika adan hal-hal yang perlu ditanyakan. Jika kamu menggunakan gel dua kali sehari, gunakan sekali di pagi hari dan sekali di malam hari. Jika kamu menggunakannya 3 atau 4 kali sehari, tunggu setidaknya 4 jam sebelum pemakaian berikutnya. Peringatan: jangan gunakan gel diclofenac lebih dari 4 kali dalam periode 24 jam. Menggunakan diclofenac plesterTempelkan plester obat di daerah yang sakit dua kali sehari – sekali di pagi hari dan sekali di malam hari. Berikan tekanan lembut dengan telapak tangan kamu sampai benar-benar menempel di kulit. Jangan gunakan lebih dari 2 plester obat dalam periode 24 jam. Saat kamu ingin melepaskan plester, pakailah air yang akan membantu melembabkannya terlebih dahulu. Setelah kamu melepasnya, cuci kulit yang sakit dan gosok dengan lembut dengan gerakan memutar untuk menghilangkan sisa lem dari plester. Bagaimana jika kamu menggunakan diclofenac terlalu banyak?Mengambil terlalu banyak tablet diclofenac, kapsul atau supositoria bisa berbahaya. Itu dapat menyebabkan efek samping seperti:
Jika kamu secara tidak sengaja mengonsumsi terlalu banyak diclofenac, segeralah hubungi dokter. Jika kamu perlu segeralah pergi ke rumah sakit, bawa sekalian paket diclofenac atau leaflet di dalamnya juga obat yang tersisa yang belum kamu konsumsi. Sementara jika kamu menggunakan terlalu banyak plester atau terlalu banyak gel secara tidak sengaja, itu tidak akan terlalu membahayakan. Tetapi jika kamu menggunakan terlalu banyak dan kemudian mendapatkan efek samping, segera beritahu dokter. Interaksi diclofenac dengan obat penghilang rasa sakit lainnyaDiclofenac aman dikonsumsi dengan parasetamol atau kodein. Jangan minum diclofenac dengan obat penghilang rasa sakit yang serupa – seperti aspirin, ibuprofen atau naproxen – tanpa terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter. Diclofenac, aspirin, ibuprofen, dan naproksen semuanya termasuk dalam kelompok obat yang sama yang disebut obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Mengonsumsi diclofenac bersama NSAID lainnya dapat meningkatkan peluang kamu mendapatkan efek samping seperti sakit perut. NSAID juga digunakan dalam obat-obatan yang dapat kamu beli dari apotek. Misalnya, obat batuk dan pilek. Sebelum mengambil obat lain, periksa label untuk melihat apakah mengandung aspirin, ibuprofen atau NSAID lainnya. Efek samping diclofenacSeperti semua obat-obatan, diclofenac juga dapat menyebabkan efek samping, walaupun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang umumEfek samping umum dari tablet diclofenac, kapsul dan supositoria terjadi pada lebih dari 1 dalam 100 orang. Bicaralah dengan dokter atau apoteker, jika efek samping ini mengganggu kamu, gejalanya adalah:
Kamu cenderung tidak akan memiliki efek samping, jika diclofenac yang digunakan berbentuk gel atau plester. Ini tentu karena tidak banyak obat yang masuk ke tubuh. Tetapi kamu mungkin masih mendapatkan efek samping yang sama, terutama jika kamu menggunakan banyak gel pada area kulit yang luas. Selain itu, menggunakan gel atau plester diclofenac dapat memengaruhi kulit kamu. Itu bisa membuat kulit menjadi:
Cara mengatasi efek sampingApa yang harus dilakukan jika kamu mengalami hal berikut: Pastikan kamu beristirahat cukup dan minum banyak air putih. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Minta apoteker atau dokter untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit alternatif. Sakit kepala biasanya hilang setelah minggu pertama minum diclofenac. Berkonsultasi lagi dengan dokter, jika yang kamu rasakan bertahan lebih dari satu minggu atau malah menjadi lebih parah.
Jika kamu merasa pusing atau badan menjadi tidak stabil, hentikan sejenak apa yang sedang kamu lakukan. Segeralah duduk atau berbaring sampai kamu merasa lebih baik. Jangan mengemudi atau menggunakan alat atau mesin berbahaya jika kamu merasa pusing. Jika kamu merasakan hal itu minum diclofenac setelah makan. Mungkin juga akan membantu jika kamu menghindari makanan yang pedas. Jika menagalami diare, segeralah minum banyak air atau cairan oralit. Bicaralah dengan apoteker atau dokter jika kamu memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil yang kurang dari biasanya atau memiliki air seni yang gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat apa pun tanpa berkonsultasi dulu dengan apoteker atau dokter. Kulit kering atau teriritasi, gatal atau meradang. Jika mengalami hal tersebut oleskan krim atau salep emolien yang dapat digunakan untuk melembabkan daerah yang sedang diobati (pemakaian gel/plester). Jika tidak membaik dalam waktu seminggu atau kamu khawatir, bicarakan dengan apoteker atau dokter.
Jika mengalami hal tersebut, jauhi sinar matahari yang mengenai kulit secara langsung dan gunakan krim pelindung sinar matahari (SPF 15 atau lebih tinggi). Efek samping yang seriusEfek samping yang serius ini jarang terjadi dan jika terjadi pun perbandingannya hanya 1 dalam 1.000 orang. Efek samping yang perlu dikonsultasikan ke dokter
Jika kamu mengalami atau bahkan orang terdekat di sekitar kamu mengalami tanda-tanda seperti tadi, segeralah langsung menuju rumah sakit untuk meminta penanganan lebih lanjut. Sekali lagi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter saat kamu akan mengonsumsi diclofenac. Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! |