Apa dampak dari ghibah jelaskan

Ilustrasi bergosip. ©shutterstock.com/CREATISTA

TRENDING | 16 September 2021 09:52 Reporter : Addina Zulfa Fa'izah

Merdeka.com - Pengertian ghibah penting diketahui oleh umat Islam. Ghibah harus dihindari oleh umat Islam karena merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci Allah SWT.

Tanpa disadari, ghibah menjadi perbuatan yang sangat mudah dilakukan. Dalam kehidupan bermasyarakat, perilaku tersebut juga disebut bergunjing atau bergosip.

Perlu diketahui, ghibah dapat membawa kerugian, baik untuk orang lain maupun diri sendiri. Ghibah merupakan perbuatan zalim yang dilaknat oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, ghibah harus dijauhi dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengetahui beberapa hal tentang ghibah, merdeka.com telah melansir informasi dari liputan6.com dan berbagai sumber. Berikut ulasan lengkapnya.

2 dari 5 halaman

Ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT dan harus dihindari oleh umat Islam. Secara etimologi, ghibah berasal dari bahasa Arab (dari kata ghaabaa yaghiibu ghaiban), yang artinya ghaib, tidak hadir.

Berdasarkan etimologi tersebut, dapat dipahami bahwa ghibah ialah bentuk 'ketidakhadiran seseorang' dalam sebuah pembicaraan. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ghibah yaitu kegiatan membicarakan keburukan (keaiban) orang lain atau bergunjing.

Ghibah merupakan perbuatan membicarakan keburukan atau aib orang lain. Meskipun yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan, tetapi ghibah tetaplah suatu perbuatan yang zalim.

Dalam agama Islam, ghibah sangat dilarang karena berisiko menimbulkan fitnah. Perlu diketahui, seseorang yang berghibah bahkan diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Ghibah juga merupakan perbuatan yang sangat dekat dengan perbuatan buruk lainnya seperti iri, dengki, hingga fitnah.

3 dari 5 halaman

Ghibah merupakan perilaku zalim yang dilaknat oleh Allah SWT. Hal tersebut bahkan tercantum dalam Alquran dan hadist. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 19: "Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat."Allah SWT menggambarkan perilaku orang yang suka ghibah atau menggunjing dan membicarakan orang lain dalam Surat Hujurat Ayat 12:"Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan Maha penyayang."Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk berghibah. Diriwayatkan dalam hadist Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

"Orang Islam itu saudara bagi orang Islam lain, jangan saling mengkhianati, jangan saling membohongi, dan jangan saling merendahkan, setiap Muslim atas Muslim yang lain itu haram rahasianya, hartanya dan darahnya, taqwa itu ada di sini (dalam hati) cukup seseorang dikatakan jelek jika memandang rendah saudaranya Muslim."

4 dari 5 halaman

Melansir dari dream.co.id, Rasulullah SAW menyatakan bahwa dosa orang yang berghibah berat dari dosa zina. "Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya," (HR At-Thabrani).Selain itu, diriwayatkan bahwa Allah SWT pernah berfirman kepada Nabi Musa AS:"Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertaubat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka."

Di akhirat nanti, seseorang yang suka berghibah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT oleh orang yang dighibahnya. Amal kebaikannya pun dibayarkan kepada orang-orang yang pernah dizaliminya, termasuk kepada orang yang telah dighibahnya. Kemudian setelah amal kebaikannya habis, amal keburukan orang-orang yang dizaliminya ditimpakan pada dirinya.

5 dari 5 halaman

Terdapat beberapa cara untuk menghindari ghibah, di antaranya sebagai berikut. 1. Memperbanyak ilmu agama, dengan mengikuti kajian, membaca Alquran dan tafsirnya, serta selalu berpikir positif agar dapat menjauhkan diri dari menggunjingkan orang lain. 2. Diam atau tidak menanggapi. Salah satu cara menghindari berghibah yaitu diam. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (Muttafaq 'alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)3. Menasehati pelaku ghibah untuk menyudahinya. Anda bisa mengatakan dan mengingatkan pelaku ghibah bahwa perbuatan yang dilakukannya itu salah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, rubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan lidahnya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman" (HR Muslim 70)

(mdk/add)

Pada dasarnya, ghibah, gosip, dan dusta adalah unsur - unsur yang dapat merusak dan memporak - porandakan persahabatan dan persaudaraan. Sendi - sendi ukhuwah dan kerjasama akan runtuh dengan seketika, jika kebiasaan ghibah, gosip, dan kedustaan masih mengakar kuat di tengah tengah masyarakat.

Baca juga:

Apa Itu Ghibah? Kenali Pengertian dan Hukumnya 

Dalam sejarah umat manusia telah dituliskan, betapa jahatnya akibat yang ditimbulkan oleh ketiga perbuatan ini. Betapa banyak umat dan bangsa terbelenggu dalam pertikaian dan perselisihan yang tidak kunjung selesai, hanya karena ghibah dan gosip. Sudah berapa kali terjadi pertumpahan darah, bahkan peperangan yang menumpahkan darah ribuan orang, hanya karena ghibah dan gosip yang tidak jelas asal - usulnya. Untuk itu, akibat ghibah, gosip dan kebohongan, tidak seringan dan sepele seperti yang dibayangkan kebanyakan manusia.

Akibat ghibah, gosip, dan kedustaan dapat diringkas sebagai berikut;

1. Ghibah Bisa Memecah Belah Keutuhan dan Kerukunan Hidup Bertetangga

Ghibah, gosip, dan kedustaan acapkali menjadi sebab retaknya persaudaraan, persahabatan, bahkan kehidupan rumah tangga orang lain. Selain itu, ghibah menyebabkan jatuhnya harga diri seseorang, serta rusaknya kepercayaan seseorang kepada orang lain. Seorang sahabat akhirnya tidak menghargai dan percaya lagi kepada saudaranya, akibat pergunjingan orang lain. Kehidupan rumah tangga akhirnya menjadi porak - poranda ketika suami atau isteri memakan pergunjingan orang lain terhadap salah satu pasangannya. Tatkala, kepercayaan dan rasa hormat telah lenyap, jalan menuju permusuhan dan perpecahan terbuka lebar. Apalagi, ketika ghibah itu dibarengi dengan kedustaan dan fitnah, maka persoalan akan semakin runcing dan genting. Permusuhan dan perselisihan berkembang menjadi pertikaian dan permusuhan.

2 . Menyuburkan Iri Dengki dan Hasud

Ghibah menyuburkan iri, dengki, dan hasud. Tatkala seseorang mengghibah saudaranya, biasanya orang yang tidak suka dengan orang yang dighibah terjangkit penyakit iri, dengki, dan hasud di hatinya. Apalagi, jika pergunjingan itu menyangkut kesenangan - kesenangan yang didapatkan orang yang dibencinya. Dalam keadaan semacam ini, tanpa sadar ghibah telh menyalakan iri, dengki dan hasud.

3. Menghabiskan Waktu Pada Hal - Hal yang Tidak Produktif

Pada dasarnya, ghibah adalah pembicaraan yang tidak bermanfaat, bahkan pembicaraan haram yang harus ditinggalkan oleh seorang Muslim. Waktu yang begitu berharga akhirnya sia - sia, dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan dosa.

4. Ghibah Memicu Tindakan Memata - matai dn Prasangka, dan Adu Domba

Jika orang yang gemar mengghibah, gosip, dan dusta, kehabisan bahan gosip atau ghibah, acapkali ia berusaha mencari bahan berita dengan cara memata - matai, atau menyebarkan prasangka - prasangka yang tidak berdasar. Akibatnya, suasana pergaulan dilanda saling curiga dan prasangka. Pergaulan menjadi tidak nyaman, dan diliputi oleh perasaan penuh curiga. Tentunya, keadaan semacam ini menjadi cikal bakal bagi permusuhan, perselisihan dan pertengkaran, serta menjadi lahan subur bagi orang - orang jahat untuk menghancurkan kesatuan dan persatuan kaum Muslim.

Inilah beberapa akibat ghibah, gosip, dan dusta. Sesungguhnnya, masyarakat yang suka mengghibah, gosip, dan dusta adalah masyarakat yang sedang mengidap penyakit kejiwaan yang sangat mengerikan dan menjijikan. Sayangnya, banyak orang tidak merasakan, bahwa dirinya tengah mengidap penyakit hati yang amat berbahaya.

Baca juga:

5 Cara Menghindari Ghibah ala Rasulullah

Oleh karenanya, mari kita sama - sama menjauhi perbuatan tercela ini, untuk mendapatkan cintaNya. Termasuk penulis yang masih perlu banyak belajar.

Jangan lupa untuk menekan tombol notifikasi untuk mendapatkan update-an tulisan bermanfaat lainnya. Barakallah

Daftar Pustaka

Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.

Page 2

Pada dasarnya, ghibah, gosip, dan dusta adalah unsur - unsur yang dapat merusak dan memporak - porandakan persahabatan dan persaudaraan. Sendi - sendi ukhuwah dan kerjasama akan runtuh dengan seketika, jika kebiasaan ghibah, gosip, dan kedustaan masih mengakar kuat di tengah tengah masyarakat.

Baca juga:

Apa Itu Ghibah? Kenali Pengertian dan Hukumnya 

Dalam sejarah umat manusia telah dituliskan, betapa jahatnya akibat yang ditimbulkan oleh ketiga perbuatan ini. Betapa banyak umat dan bangsa terbelenggu dalam pertikaian dan perselisihan yang tidak kunjung selesai, hanya karena ghibah dan gosip. Sudah berapa kali terjadi pertumpahan darah, bahkan peperangan yang menumpahkan darah ribuan orang, hanya karena ghibah dan gosip yang tidak jelas asal - usulnya. Untuk itu, akibat ghibah, gosip dan kebohongan, tidak seringan dan sepele seperti yang dibayangkan kebanyakan manusia.

Akibat ghibah, gosip, dan kedustaan dapat diringkas sebagai berikut;

1. Ghibah Bisa Memecah Belah Keutuhan dan Kerukunan Hidup Bertetangga

Ghibah, gosip, dan kedustaan acapkali menjadi sebab retaknya persaudaraan, persahabatan, bahkan kehidupan rumah tangga orang lain. Selain itu, ghibah menyebabkan jatuhnya harga diri seseorang, serta rusaknya kepercayaan seseorang kepada orang lain. Seorang sahabat akhirnya tidak menghargai dan percaya lagi kepada saudaranya, akibat pergunjingan orang lain. Kehidupan rumah tangga akhirnya menjadi porak - poranda ketika suami atau isteri memakan pergunjingan orang lain terhadap salah satu pasangannya. Tatkala, kepercayaan dan rasa hormat telah lenyap, jalan menuju permusuhan dan perpecahan terbuka lebar. Apalagi, ketika ghibah itu dibarengi dengan kedustaan dan fitnah, maka persoalan akan semakin runcing dan genting. Permusuhan dan perselisihan berkembang menjadi pertikaian dan permusuhan.

2 . Menyuburkan Iri Dengki dan Hasud

Ghibah menyuburkan iri, dengki, dan hasud. Tatkala seseorang mengghibah saudaranya, biasanya orang yang tidak suka dengan orang yang dighibah terjangkit penyakit iri, dengki, dan hasud di hatinya. Apalagi, jika pergunjingan itu menyangkut kesenangan - kesenangan yang didapatkan orang yang dibencinya. Dalam keadaan semacam ini, tanpa sadar ghibah telh menyalakan iri, dengki dan hasud.

3. Menghabiskan Waktu Pada Hal - Hal yang Tidak Produktif

Pada dasarnya, ghibah adalah pembicaraan yang tidak bermanfaat, bahkan pembicaraan haram yang harus ditinggalkan oleh seorang Muslim. Waktu yang begitu berharga akhirnya sia - sia, dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan dosa.

4. Ghibah Memicu Tindakan Memata - matai dn Prasangka, dan Adu Domba

Jika orang yang gemar mengghibah, gosip, dan dusta, kehabisan bahan gosip atau ghibah, acapkali ia berusaha mencari bahan berita dengan cara memata - matai, atau menyebarkan prasangka - prasangka yang tidak berdasar. Akibatnya, suasana pergaulan dilanda saling curiga dan prasangka. Pergaulan menjadi tidak nyaman, dan diliputi oleh perasaan penuh curiga. Tentunya, keadaan semacam ini menjadi cikal bakal bagi permusuhan, perselisihan dan pertengkaran, serta menjadi lahan subur bagi orang - orang jahat untuk menghancurkan kesatuan dan persatuan kaum Muslim.

Inilah beberapa akibat ghibah, gosip, dan dusta. Sesungguhnnya, masyarakat yang suka mengghibah, gosip, dan dusta adalah masyarakat yang sedang mengidap penyakit kejiwaan yang sangat mengerikan dan menjijikan. Sayangnya, banyak orang tidak merasakan, bahwa dirinya tengah mengidap penyakit hati yang amat berbahaya.

Baca juga:

5 Cara Menghindari Ghibah ala Rasulullah

Oleh karenanya, mari kita sama - sama menjauhi perbuatan tercela ini, untuk mendapatkan cintaNya. Termasuk penulis yang masih perlu banyak belajar.

Jangan lupa untuk menekan tombol notifikasi untuk mendapatkan update-an tulisan bermanfaat lainnya. Barakallah

Daftar Pustaka

Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA