Apa fungsi cuo dalam analisis unsur karbon dan hidrogen

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

KLIK 2 KALI GUYS BIAR LEBIH JELAS





Laporan Praktikum Kimia

IDENTIFIKASI UNSUR KARBON, HIDROGEN, DAN OKSIGEN DALAM SENYAWA KARBON

        Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena dengan limpahan rahmat-Nya dan dengan izin serta pertolongan-Nya sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan, walaupun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

     Tujuan dari pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai salah satu sarana dalam proses belajar mengajar serta untuk menambah wawasan yang lebih luas lagi dalam ilmu pengetahuan khususnya pada mata pelajaran “KIMIA” dan dengan melalui laporan ini dapat menjadi bahan perbandingan dengan percobaan lain yang ada hubungannya dengan apa yang telah dipraktikkan.

       Penyelesaian laporan praktikum ini tidak terlepas dari arahan guru pembimbing serta para      asisten. Olehnya itu, pada kesempatan ini tidak lupa penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru pembimbing dan para asisten.

        Dalam kesempatan ini pula, penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih sangat    jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan laporan selanjutnya. Dan akhirnya penyusun berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

A. Latar Belakang Masalah

       Bahan yang berasal dari makhluk hidup umumnya merupakan senyawa karbon. Hal ini dapat dibuktikan dalam peristiwa sehari-hari. Tanpa disadari, banyak sekali contoh-contoh senyawa karbon yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, karbon monoksida (CO), karbondioksida (CO2) dan berbagai senyawa lain yang merupakan contoh senyawa karbon. Senyawa karbon merupakan senyawa yang tersusun atas atom karbon dan atom lainnya. Senyawa ini merupakan senyawa yang komponen terbesar penyusunnya terdiri dari unsur-unsur bahan organik seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan unsure lainnya. Mengingat bahwa senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnyamengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

 Dengan kemampuan atom karbon untuk berikatan dengan atom lain, maka tidak mengherankan jika ada begitu banyak senyawa karbon di alam. Bahkan ada sampai 10 juta senyawa yang sudah diketahui terbentuk dari atom karbon. Salah satu cara untuk membedakan senyawa karbon dengan senyawa lainnya yaitu dengan melihat jenis unsur penyusunnya. Pada laporan ini unsur-unsur yang diidentifikasi yaitu unsur-unsur bahan organik yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen. Selain ketiga unsure ini, masih ada lebih banyak lagi unsur-unsurorganik lainnyaseperti nitrogen, belerang, halogen, dan fosfor. Namun, dalam identifikasi unsur-unsur tersebut diperlukan sampel yang sesuai juga.

 Misalnya dalam pengujian nitrogen, diperlukan sampel seperti asam amino glisin. Hal ini dikarenakan asam amino glisin mengandung unsur nitrogen .Adapun sampel yang digunakan yaitu monosakarida (C6H12O6) dan disakarida (C12H22O11).

         Oleh karena itu, laporan ini ditulis untuk mengidentifikasi unsure karbon, hidrogen, dan oksigen dalam senyawa karbon dan membahas indikator-indikator yang menunjukkan terdapat unsur-unsur tersebut dalam senyawa karbon tersebut, melalui beberapa prosedur kerja.

1. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa karbon?

2. Bagaimana cara menguji keberadaan unsur-unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon?

C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengidentifikasi senyawa karbon.
2. Untuk menguji keberadaan unsur-unsur C, H,  dan O dalam senyawa karbon.

D. Kegunaan

  1. Untuk peneliti sebagai wahana menambah wawasan.
  2. Untuk literatur sebagai sumber informasi jika ada penelitian lebih lanjut.
  3. Untuk lembaga penelitian sebagai referensi baru.
  4. Untuk masyarakat sebagai sumber bacaan mengenai senyawa karbon.

A. Deskripsi Teori

        Karbon merupakan salah satu unsur yang banyak ditemukan jenis senyawanya. Contoh senyawa yang mengandung karbon antara lain; protein, lemak, vitamin, tepung kanji, gula wol, nilon, plastik, dan bahan bakar. Senyawa karbon terdiri dari senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik pada umumnya mengandung unsure karbon, maka senyawa organik seringdisebut juga senyawa karbon.

Cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa karbon disebut kimia organik. Kata organik berarti zat hidup, karena pada awalnya para ahli berpendapat bahwa senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Akan tetapi pendapat ini berubah setelah Freidench Wohler (1828) berhasil menyintesis urea tanpa menggunakan ginjal manusia yakni dari amonim sianat.  (Khamidinal. dkk, 2009).

    Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembentuknya. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua atau lebih melalui reaksi pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur halogen, atau fosfor (pembentukan senyawa karbon dengan unsur seperti itu) (Riswiyanto, 2009).

      Dalam mengidentifikasi unsur ada dua jenis model analisis, yaitu analisis kuantitatif dan        kualitatif. Analisis kuantitatif membahas mengenai identifikasi zat-zat. Unsurnya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur (Vogel, 1985).

    Mengidentifikasi reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O dapat dilakukan dengan metode analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies dan atau senyawa yang ada di dalamsampel. Dengan katalain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu sampel

 (Gandjar, I.G dan Rohman, A.,  2007)

  1. Senyawa karbon dapat diidentifikasi dengan reaksi pembakaran.
  2. Unsur karbon dapat diidentifikasi dengan reaksi pembakaran dan mengalirkan gas hasil pembakaran dalam air kapur.
  3. Unsur hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbon dapat diuji dengan menggunakan kertas kobalt.

  1. Variabel Bebas                                                                                                                                 Jenis senyawa karbon sebagai variabel bebas.
  2. Variabel Respo                                                                                                                       Warna hasil pembakaran, perubahan warna pada kertas kobalt, dan perubahan warna pada          air kapur sebagai variabel respon.
  3. Variabel Kontrol                                                                                                                       Jumlah zat dan suhu yang digunakan sebagai variabel kontrol.

B.Alat dan Bahan
Alat
      Tabung reaksi
    Pembakar spiritus
    Pipa penghubung
    Penjepit tabung reaksi
    Gelas kimia
    Labu Erlenmeyer
    Batang pengaduk
    Spatula
    Statif dan klem
    Kapas
    Korek api
    Penyumbat gabus
    Kertas saring
Bahan
    Air kapur
    Gula pasir
    Glukosa
    Larutan kobalt(II) klorida
    Serbuk tembaga(II) oksida
C.Prosedur Kerja
  1. Mencampurkan 2 spatula gula pasir dan 1 spatula tembaga (II) oksida (C11O), dan memasukkannya kedalam tabung reaksi. Kemudian menutup tabung reaksi dengan gabus.

    Apa fungsi cuo dalam analisis unsur karbon dan hidrogen
     

  2. Menuangkan larutan air kapur kedalam tabung reaksi lainnya hingga volumenya 1/3dari tabung reaksi. Kemudian menutup tabung reaksi dengan gabus. 

    Apa fungsi cuo dalam analisis unsur karbon dan hidrogen

  3. Merangkai alat seperti gambar di bawah.

    Apa fungsi cuo dalam analisis unsur karbon dan hidrogen

  4. Memanaskan perlahan-lahan tabung reaksi di atas pembakar spiritus yang telah dinyalakan dengan menggunakan korek api sampai zat cair mengembun pada dinding tabung. Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung dan air kapur.
  5. Setelah terbentuk uap air di dinding tabung reaksi, mengeluarkan kapas, menguji zat cair (embun) pada dinding tabung dengan memasukkan kertas saring yang telah dicelupkan ke dalam larutan CoCl2 dan telah dikeringkan.
  6. Mengamati perubahanwarna yang terjadi pada kertas saring.
  7. Melanjutkan pemanasan, mengamati apakah zat padat berubah warna.
  8. Mengulangi langkah kerja 1-7, dengan menggunakan glukosa.

      Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dengan mengamati bahan yang digunakan dan prosesnya yaitu ketika gula dan tembaga(II) oksida atau CuO dipanaskan dalam tabung reaksi terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Kemudian setelah suhunya semakin dinaikkan, gula dan C11O pada tabung reaksi yang dipanaskan akan berubah menjadi hitam. Gas yang dihasilkan dalam pembakaran gula dan tembaga(II) oksida ini akan dialirkan dengan selang ke gelas kimia yang berisi air kapur atau Ca(OH)2.

    Beberapa saat kemudian pada tabung reaksi yang berisi air kapur akan mengeruh yang menunjukkan adanya unsur oksigen, dan pada tabung reaksi yang berisi tembaga(II) oksida dan glukosa akan menghasilkan embunyang menunjukkan adanya unsur hidrogen dan oksigen dalam molekul air (H2O), serta pada kertas kobalt terjadi perubahan menjadi lebih lembab yang mengakibatkan perubahan menjadi merah muda. Ini menunjukkan adanya unsur karbon. Sehingga diketahui bahwa monosakarida (C6H12O6) dan disakarida (C12H22O11) mengandung unsur C, H, dan O.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

No. Bahan Warna sebelum pemanasan Warna setelah pemanasan Pengamatan lain

1. Tembaga(II) oksida Hitam hitam a. terdapat uap air pada dinding tabung reaksi,

c. perubahan warna pada kertas kobalt.

2. Gula pasir Putih Hitam

B.Pembahasan

Praktikum ini dimulai dengan reaksi pembakaran senyawa tembaga(II) oksida serta gula pasir dan diperoleh hasil berupa warna kedua senyawa tersebut menjadi hitam. Hasil yang sama diperoleh pada reaksi pembakaran senyawa glukosa.

Pada reaksi pembakaran senyawa tembaga(II) oksida dengan gula pasir diperoleh hasil yaitu larutan kapur menjadi keruh dan timbul titik air pada dinding tabung reaksi. Setelah ditempelkan kertas kobalt pada dinding tabung reaksi, diperoleh hasil berupa perubahan warna dari biru menjadi merah muda. Hasil yang sama diperoleh pada reaksi pembakaran senyawa glukosa.

Contoh senyawa karbon yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah CO2 yaitu karbon dioksida yang merupakan gas hasil pernapasan manusia, C6H12O6 yaitu glukosa gugus monosakarida yang terkandung dalam guladan nasi yang biasa dikonsumsi tiap hari, C2H6O yaitu etanol (alkohol) yang biasa digunakan untuk membersihkanluka, CH3COOH yaitu asam asetat (cuka) yang digunakan sebagai bumbu masak dan polipropilen yang terbentuk dari propena dan digunakan untuk serat plastik.

Reaksi pembakaran senyawa karbon akan menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Gula pasir/sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir memiliki rumus kimia C12H22O11. Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO2 dan H2O dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

C12H22O11(s) + 12O2(g) → 12CO2(g) + 11H2O(g)

Pada pembakaran lilin terbentuk jelaga karena pada proses pembakaran lilin terjadi pembakaran yang tidak sempurna sehingga dihasilkan karbon (C). karbon inilah yang berwarna hitam dan disebut jelaga. Lilin sendiri adalah suatu senyawa hidrokarbon yang mengandung unsur C, H, dan kemungkinan juga O sehingga dalam proses pembakaran dapat menghasilkan:

CO + H2O (kurang sempurna).

C + H2O (tidak sempurna).

Atau biasanya ketiganya dihasilkan bersamaan.

Uji yang digunakan untuk menguji keberadaan unsur C, H, dan O adalah uji air kapur dan uji kertas kobalt. Uji kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung unsur C dan O. Uji air kapur dilakukan dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk dalam larutan kapur. Larutan kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh.

Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) + H2O (ℓ)

Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kesimpulan sementara yang diperoleh adalah senyawa gula pasir dan glukosa termasuk dalam senyawa karbon. Unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dapat didefinisikan keberadaannya melalui peristiwa keruhnya air kapur dan perubahan warna pada kertas kobalt.

         Pada praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa senyawa karbon dapat diidentifikasi dengan reaksi pembakaran, yaitu perubahan warna menjadi hitam setelah reaksi pembakaran.

Unsur karbon dapat diidentifikasi dengan reaksi pembakaran dan mengalirkan gas hasil pembakaran dalam air kapur berupa peristiwa keruhnya air kapur. Unsur hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbon dapat diuji dengan menggunakan kertas kobalt, yaitu perubahan warna dari biru menjadi merah muda setelah ditempelkan di dinding tabung reaksi.

B.Saran

       Diharapkan pada asisten untuk lebih teliti dalam melakukan demonstrasi kepada praktikan karena uji air kapur tidak berjalan lancar dan hanya uji kertas kobalt yang lancar. Namun, secara keseluruhan semua aspek sudah baik.       

       Ganjar I.G. dan Rohman A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

      Iman Rahayu. (2007). Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah     Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

    Khamidinal, dkk. (2009). Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

        Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Erlangga.



     Vogel. (1985). Analisis Anorganik Kualitatif dan Sepi Mikro Edisi Kelima. Jakarta: Kalman Media Pustaka.