Apa fungsi endospora pada bakteri berikan tiga contoh bakteri yang memiliki endospora

Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Ciri-ciri umumnya adalah memiliki 1 sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti sel (prokariot), dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Kali ini, kita akan mempelajari bakteri sejati, yaitu eubacteria.

Berbeda dengan archaebacteria yang juga termasuk ke dalam kingdom Monera, eubacteria memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Pada eubacteria juga terdapat cyanobacteria, yaitu ganggang hijau-biru yang dapat berfotosintesis. Tapi, bentuk bakteri itu sebenarnya seperti apa sih? Dan bagaimana bakteri bisa bertahan hidup sebagai organisme uniseluler? Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi-fungsi pada bagian tubuh bakteri.

Jika kita perhatikan gambar di atas, kita bisa membagi struktur pada bakteri menjadi dua, yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari dinding sel, kapsul, membran sel, flagela, dan pili. Sementara itu, struktur dalam terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan plasmid.

Kapsul

Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut tersusun dari air dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir yang terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung, menjaga sel dari kekeringan, membantu melekatkan diri pada substrat, dan menunjukkan virulensi suatu bakteri. Kapsul pada bakteri patogen juga berfungsi untuk perlindungan diri dari sistem imun sel inang.

Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus pneumonia.

Dinding Sel

Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga berfungsi sebagai lapisan pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri.

(Baca juga: Jadi Bagian dari Materi Genetik, Apa sih Gen dan Kromosom?)

Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang akan berwarna ungu jika diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan akan berwarna merah atau merah muda jika diberi pewarna Gram.

Membran Sel/Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar-masuknya zat ke dalam dan ke luar sel bakteri.

Pili

Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan flagela, tapi ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah untuk membantu perlekatan pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.

Flagela

Flagela yang juga disebut bulu cambuk terdapat pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang, koma (vibrio), dan spiral.

Sitoplasma

Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik (protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri.

Ribosom

Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

Nukleoid

Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.

Plasmid

Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa gen asing yang ingin disisipkan pada bakteri.

Bakteri sejauh ini identik dengan penyakit. Namun anggapan tersebut nyatanya kurang tepat. Sebab ada juga bakteri yang bermanfaat bagi dan tidak membawa penyakit. Untuk lebih mengenal apa itu bakteri, simak penjelasan berikut.

Mengutip dari hellosehat.com, bakteri adalah organisme sel satu dan merupakan makhluk hidup dengan populasi terbanyak di bumi. Organisme berukuran mikro ini bisa ditemukan dimana saja, bahkan dalam tubuh manusia pun ada bakteri.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang mikoorganisme ini, tak ada salahnya jika mempelajari ciri-cirinya. Mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, secara umum ciri bakteri antara lain:

  1. Berukuran kecil.
  2. Terdiri dari satu sel atau uniseluler.
  3. Tidak memiliki membran inti atau prokariotik.
  4. Ukuran tubuh berdiameter 0.1 – 1 mikron dengan panjang 1 – 20 mikron.
  5. Hanya dapat dilihat melalui mikroskop.
  6. Hidup berkoloni atau secara soliter.
  7. Bersifat kosmopolit atau berhabitat luas.
  8. Memiliki dinding sel.
  9. Beberapa jenis mikoorganisme ini bisa membentuk endospora pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.

Struktur Bakteri

Selain mengetahui cirinya, struktur bakter juga menjadi bagian penting yang harus dipelajari. Masih dari sumber referensi yang sama, struktur dari organisme ini sebagai berikut:

Baca Juga

Flagela atau ada juga yang menyebut sebagai flagelum merupakan alat gerak berbentuk batang atau spiral. Flagela membuat bakteri bisa berpindah tempat dan mencari daerah yang menguntungkan untuk hidupnya.

Berdasarkan jenis flagela yang dimiliki, organisme bersel satu ini terbagi menjadi lima kelompok.

Advertising

Advertising

  • Atrik: tidak memiliki flagela.
  • Monotrik: hanya memiliki satu flagela.
  • Amfitrik: flagela ada dua berada tepat di ujung sel.
  • Lofotrik: flagela berkumpul pada salah satu ujung.
  • Peritri: flagela berada di seluruh permukaan sel tersebut.

Selain flagela, ada juga bagian dari struktur organisme ini yang disebut sebagai pili. Struktur ini sebenarnya mirip dengan flagela hanya saja ukurannya lebih pendek dan tipis. Fungsinya untuk alat pelekat saat konjugasi.

2. Kapsul

Kapsul merupakan lapisan lendir berbentuk padat dan tebal. Kapsul terbuat dari polisakarida dan air. Lendir pada kapsul membuat organisme ini memiliki permukaan licin. Fungsi kapsul sebagai berikut:

  • Alat pertahanan dan pelindung.
  • Mencegah kekeringan pada tubuh bakteri.
  • Alat untuk melekat pada inang.
  • Sumber makanan.

3. Dinding sel

Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan membentuk bakteri. Dinding sel ini terbuat dari peptidoglikan yang merupakan gabungan antara protein dengan polisakarida. Berdasarkan dari ketebalan peptidoglikan tersebut, organisme tersebut terbagi menjadi dua jenis yaitu gram posif dan gram negatif.

4. Membran plasma

Selaput sitoplasma atau yang dikenal juga dikenal sebagai membran plasma merupakan selaput yang hanya bisa dilalui oleh molekul atau zat tertentu saja. Membran ini tersusun atas fosfolipid dan protein. Fungsinya sebagai berikut:

  • Alat transpor elektron dan proton yang dilepas saat oksidasi makanan.
  • Alat pengatur pengangkutan zat yang keluar masuk dari membran sel.
  • Tempet membentuk mesosom.

Baca Juga

Bagian ini berfungsi unutk tempat raksi kimia dalam sel. Di sitoplasma juga ada asam nukleat, karbohidrat, protein, lemak, ion organik, dan kromatofora.

6. Ribosom

Ribosom dibentuk oleh protein dan Ribonucleic Acid (RNA) berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

7. Bahan inti

Bahan inti terdiri dari DNA sebagai pengendali aktivitas. DNA tidak dilapisi oleh membran sehingga bisa juga disebut nukleoid. Beberapa bakteri diketahui mamiliki DNA tambahan yang membentuk lingkaran kecil. Bentuk tersebut kemudian disebut plasmid.

8. Klorosom

Klorosom ada di bawah membran plasma. Peran klorosom yaitu untuk membantu proses fotosintesis karena didalamnya terdapat klorofil.

9. Vakuola gas

Vakuola gas ini berguna untuk membuat bakteri mengapung dipermukaan air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilik vakuola gas hanyalah bakteri air. Sama seperti klorosom, vakuola gas dibutuhkan untuk fotosintesis.

10. Mesosom

Mesosom merupakan membran plasma berongga. Fungsunya untuk menghasilkan energi. Di dalam mesosom terdapat enzim pernapasan. Peran enzim tersebut yaitu pada proses oksidasi sebagai penghasil energi.

Baca Juga

Sama halnya seperti makluk hidup lainnya, bakteri juga terbagi menjadi beberapa kelompok. Mengutip di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini penjelasan klasifikasi organisme uniseluler tersebut.

Pengelompokan eubacteria atau bakteri sejati

1. Proteobacteria

Kelompok proteobacteria terdiri dari bakteri ungu, kemoautotrof, dan kemoheterotrof. Bakteri ungu hidup dalam endapan kolam, danau, atau lumpur. Sementara itu kemoautotrof biasa hidup bebas atau bersimbiosis dengan makhluk lain dan kelompok kemoheterotrof hidup dalam saluran pencernaan.

2. Bakteri gram positif

Kelompok bakteri ini bisa melakukan fotosintesis dan ada juga yang memiliki sifat kemoheterotrof. Organisme ini membentuk endospora saat lingkungan tidak menguntungkan. Contoh bakteri ini yaitu Clostridium dan Bacillus.

3. Spirochetes

Kelompok ini memiliki bentuk spiral dengan panjang 5 sampai 250 mm. Spirochetes tergolong dalam bakteri gram negatif dan bersifat kemoheterotrof. Organisme yang masuk klasifikasi ini hidup bebas atau sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan.

4. Chlamydias

Kelompok bakteri ini berukuran 0,2 – 1,5 mm. Chlamydias hanya hidup sebagai parasit dalam sel makhluk hidup lain. Contohnya yaitu Chlamydias trachomatis penyebab penyakit mata.

5. Cyanobacteria

Dahulunya kelompok organisme ini dikenal dengan nama ganggang hijau biru. Cyanobacteria ada yang memiliki sel hanya satu, namun ada juga yang bersel banyak. Klasifikasi bakteri ini memiliki pigmen klorofil, karoten, dan pigmen lain.

Pigmen tambahan yang ditemukan dalam organisme ini yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Ragam pigmen tersebut yang menyebabkan kelompok Cyanobacteria memiliki banyak warna.  Contohnya Anabaena yang menyebabkan air sawah memiliki warna hijau.

Baca Juga

Sementara itu jika dilihat dari sumber nutrisinya, bakteri terbagi menjadi dua jenis yaitu autotrof dan heterotrof.

1. Bakteri Autotrof

Jenis bakteri yang masuk dalam kelompok ini yaitu bakteri yang mampu mengubah zat anorganik menjadi organik sebagai sumber makanan. Sementara itu, kelompok mikroorganisme autotrof ini juga masih terbagi lagi menjadi fotoautotrof dan kemoautotrof.

Fotoautotrof yaitu bakteri autotrof yang mengubah bahan anorganik menjadi organik dengan bantuan cahaya matahari. Contohnya, bakteri hijau dan ungu. Kedua makhluk hidup uniseluler itu memilki pigmen yang memberikan warna khas.

Kemoautotrof yaitu bakteri yang mendapatkan energi dengan melakukan oksidasi senyawa kimia anorganik. Contohnya Nitromonas yang mendapatkan energi dari hasil oksidasi amonia menjadi nitrit.

2. Bakteri Heterotrof

Jenis makhluk hidup bersel satu ini yaitu organisme yang mendapatkan energi dari bahan organik disekitar tempat hidupnya. Organisme ini terbagi lagi menjadi dua kelompok.

  • Bakteri heterotrof yang hidup sebagai parasit dan biasanya menyebabkan penyakit.
  • Bakteri saprofit. Jenis organisme ini memperoleh makanan dengan cara membebaskan enzim dan menyerap bahan hasil reaksi enzimatis.

Pengelompokan berdasarkan kebutuhkan oksigen

Tidak seperti manusia yang membutuhkan oksigen, kelompok bakteri ternyata ada yang memerlukan oksigen namun ada juga yang tidak tubuh. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, jenis organisme uniseluler ini terbagi menjadi dua macam.

  • Bakteri aerob atau yang membutuhkan oksigen. Contohnya Nitromonas.
  • Bakteri anaerob atau yang tidak membutuhkan oksigen. Contohnya Lactobacillus.

Peranan Bakteri Bagi Kehidupan

Bakteri memiliki dua peran bagi kehidupan yaitu menguntungkan dan merugikan. Melansir dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, penjabaran kedua peran tersebut sebagai berikut:

Baca Juga

Beberapa contoh bakteri yang menguntungkan antara lain:

  • Industri makanan: Lactobacillus casei berperan pada pembuatan keju dan yoghurt.
  • Kesehatan: Bacillus brevis berperan dalam pembuatan antibiotik tirotrisin.
  • Pertanian: Rhizobium leguminosarum bersimbiosis dengan akar tumbuhan.

2. Peran merugikan

Sementara itu beberapa contoh bakteri yang merugikan, sebagai berikut:

  • Penyebab penyakit pada manusia: Vibrio chlorea penyebab kolera, Salmonella typhi penyebab penyakit tifoid, Leptospira sp. penyebab penyakit leptospirosis, dan lain sebagainya.
  • Penyebab penyakit pada hewan: Bacillus anthracis penyebab antark pada sapi, kerbau, dan domba.
  • Penyebab penyakit pada tanaman: Xanthomonas oryzae penyebab penyakit hawar daun bakteri pada padi, Pseudomonas cattleyae penyebab busuk pada daun anggrek.
  • Penyebab kerusakan makanan: Lauconostoc mesentroide menyebabkan makanan basi.

Apa Perbedaan Virus dan Bakteri?

Bakteri merupakan organisme berukuran kecil. Virus juga termasuk dalam kelompok mikroorganisme. Namun apa yang membedakan keduanya? Mengutip dari halodoc.com, berikut ini beberapa perbedaan dari kedua organisme tersebut.

1. Ukuran

Melihat dari ukurannya ternyata virus dan bakteri berbeda. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop elektron. Sedangkan bakteri memiliki ukuran lebih besar dari virus, bahkan masih bisa dilihat menggunakan mikroskop cahaya.

2. Sifatnya

Melihat dari sifat yang dimiliki kedunya ternyata bisa menjadi indikator perbedaan. Bakteri bersifat uniseluler dan memiliki dinding sel serta mampu bereproduksi sendiri.

Sementara itu, virus tidak memiliki sel dan bisa hidup ketika berada pada makhluk hidup lain. Proses berkembang biak virus juga sangat bergantung dari inangnya. Virus hanya bisa bereplikasi dengan menggunakan sel tubuh inang.