Apa fungsi hormon estrogen dan progesteron pada perempuan?

Hormon progesteron memiliki peranan penting bagi tubuh dan sistem reproduksi wanita. Apa saja itu? Simak penjelasan lengkapnya lewat ulasan berikut ini.

Apa fungsi hormon estrogen dan progesteron pada perempuan?

Klikdokter.com, Jakarta Progesteron sering dikaitkan dengan hormon milik kaum wanita. Hormon ini memiliki peranan yang sangat penting untuk kehamilan dan kesuburan seorang wanita. Tak hanya itu,  hormon progesteron juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh.

Apa saja manfaat hormon progesteron bagi tubuh?

Apa fungsi hormon estrogen dan progesteron pada perempuan?

Kesuburan dan menstruasi wanita sebagian besar dikendalikan oleh hormon, salah satunya hormon progesteron. 

Progesteron adalah hormon steroid yang disekresikan oleh korpus luteum, yakni  kelenjar endokrin yang diproduksi sementara oleh tubuh wanita, tepatnya setelah ovulasi. 

Salah satu fungsi hormon progesteron adalah mempersiapkan endometrium bila nanti ada potensi pembuahan (kehamilan) setelah ovulasi. 

Artikel Lainnya: Fungsi Hormon Estrogen untuk Kesehatan Wanita

Lebih lanjut, berikut adalah beberapa fungsi hormon progesteron untuk reproduksi wanita: 

Progesteron menjadi hormon yang berperan penting dalam kelancaran siklus menstruasi. Saat berada di fase menstruasi, hormon ini akan mendukung proses pelepasan sel telur dari folikel ovarium.

Pada fase ini, hormon progesteron membantu menyiapkan tubuh wanita untuk berjaga-jaga jika kelak terjadi pembuahan. 

Progesteron bekerja dengan menebalkan endometrium atau dinding rahim supaya bisa menerima sel telur yang sudah dibuahi. Pada waktu yang sama, hormon ini juga memberi sinyal agar tubuh tidak berovulasi. 

Jika tak ada pembuahan, korpus luteum akan rusak dan kadar hormon progesteron menurun. Peristiwa ini nantinya akan memicu haid atau menstruasi. 

Hormon progesteron juga turut bekerja menjaga kehamilan. Hormon ini bekerja dengan merangsang tubuh untuk menyediakan pembuluh darah di endometrium. 

Jaringan pembuluh darah ini berfungsi memberi makan kepada janin yang sedang tumbuh dalam rahim. 

Plasenta bayi yang menempel di dinding rahim juga akan mengeluarkan hormon progesteron untuk mendukung fungsi dari korpus luteum.

Meningkatnya kadar hormon estrogen, testosteron, dan progesteron juga dapat meningkatkan gairah seksual wanita.

Biasanya hasrat ingin berhubungan seksual wanita akan terjadi sebelum dan saat terjadi ovulasi.

Bergandengan dengan hormon estrogen, hormon progesteron juga mengambil peran dalam masa pubertas wanita. 

Hormon ini akan mengubah beberapa bentuk tubuh wanita, seperti membuat payudara membesar, menumbuhkan bulu di area kewanitaan, dan meningkatkan kelenjar keringat serta minyak di kulit.

Artikel Lainnya: Manfaat Terapi Sulih Hormon untuk Meminimalkan Gejala Menopause

Apa fungsi hormon estrogen dan progesteron pada perempuan?

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri menjelaskan, “Sebenarnya wajar kalau kadar progesteron naik turun. Misalnya, hormon ini akan meningkat saat saat hamil, tapi bisa juga menurun jika seorang wanita sedang mengalami gangguan ovulasi, menopause, dan keguguran.”

Apabila kadar progesteron di dalam tubuh rendah, wanita dapat  mengalami siklus menstruasi yang berantakan. Kadar progesteron rendah juga dapat menyulitkan terjadinya pembuahan kehamilan. 

Wanita hamil dengan kadar progesteron rendah juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.

Berikut beberapa tanda seorang wanita memiliki kadar progesteron yang rendah, seperti: 

  • Perdarahan uterus abnormal.
  • Menstruasi tidak teratur.
  • Sering mengalami nyeri perut saat hamil.
  • Nyeri payudara.

Menurut dr. Devia Irine, ada beberapa cara yang efektif mencegah kadar progesteron rendah.

Caranya, wanita harus menjaga berat badan ideal, mengurangi stres, menghindari olahraga secara berlebihan. 

Wanita juga wajib mengonsumsi makanan yang mengandung zinc, vitamin B, dan vitamin C.

Baca Juga

Itu dia informasi mengenai manfaat hormon progesteron pada tubuh wanita. Untuk tahu informasi lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

Hormon estrogen berperan penting dalam membentuk fisik seorang gadis pada masa pubertas, seperti pertumbuhan payudara, serta memulai dan mengontrol siklus menstruasi.

Selain itu, hormon ini punya fungsi penting dalam proses persalinan, membantu menjaga kadar kolesterol, serta kesehatan tulang, otak, jantung, kulit, dan jaringan lainnya.

Kadar estrogen berubah-ubah sepanjang bulan. Tingkat estrogen yang rendah biasanya terjadi pada wanita menopause, tetapi kondisi medis lainnya juga bisa menimbulkan kondisi ini.

Sementara kelebihan kadar estrogen biasanya terjadi karena ada masalah pada menstruasi, kelebihan berat badan, atau kondisi medis lainnya.

2. Progesteron

Progesteron adalah jenis hormon utama wanita lainnya. Sama seperti estrogen, progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan ovarium, tepatnya di korpus luteum.

Saat hamil, plasenta juga memproduksi hormon ini. Hormon progesteron berperan dalam siklus menstruasi dan proses pembuahan.

Pada pembuahan, hormon ini membantu mempersiapkan endometrium (dinding rahim) untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

Ketika kehamilan terjadi, progesteron juga bekerja untuk menjaga kehamilan serta mendorong kelenjar penghasil susu untuk memproduksi ASI.

Hormone Health Network menyebutkan bahwa wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit untuk hamil.

Adapun wanita dengan kadar progesteron rendah dan berhasil hamil, berisiko tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.

3. Testosteron

Testosteron mungkin identik dengan hormon pada pria. Namun nyatanya, ovarium dan kelenjar adrenal wanita pun memproduksi hormon testosteron meski dalam jumlah kecil.

Seperti yang dimiliki pria, hormon testosteron pada wanita pun memiliki fungsi penting dalam reproduksi wanita.

Fungsi ini terkait mengontrol naik dan turunnya hasrat seksual serta menjaga ovarium agar berfungsi sebagaimana mestinya.

Tak hanya itu, testosteron juga memainkan peran penting pada kesehatan tulang wanita.

4. Oksitosin

Jenis hormon pada wanita lainnya adalah oksitosin. Hormon ini diproduksi oleh bagian otak hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam proses persalinan. Hormon ini merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi sebagai tanda mulainya persalinan.

Setelah bayi lahir, oksitosin berperan dalam proses laktasi. Pada proses laktasi, hormon oksitosin berperan dalam memproduksi ASI dan mengalirkan ASI ke payudara.

Hormon adalah zat kimia dalam tubuh yang membantu mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh Anda.

Fungsi tubuh tersebut termasuk metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, emosi, suasana hati, tekanan darah, tidur, hingga sistem reproduksi.

Dari sekian banyak fungsi tubuh tersebut, progesteron adalah salah satu hormon utama dalam sistem reproduksi wanita.

Adapun hormon reproduksi wanita lainnya adalah estrogen, testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan oksitosin.

Hormon progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan korpus luteum, yaitu kelenjar endokrin sementara di ovarium yang diproduksi tubuh setelah ovulasi.

Tak hanya kedua jaringan tersebut, hormon progesteron juga diproduksi oleh plasenta saat seorang wanita sedang hamil.

Fungsi dan cara kerja hormon progesteron pada wanita

Hormon progesteron berperan penting pada beberapa fungsi tubuh.

Berikut adalah fungsi-fungsi dari hormon progesteron pada wanita beserta cara kerjanya.

1. Turut andil dalam siklus menstruasi dan pembuahan

Di tengah siklus menstruasi, tubuh memproduksi hormon LH dan FSH untuk mendukung proses pelepasan sel telur (masa ovulasi) dari folikel ovarium.

Setelah sel telur dilepaskan, korpus luteum terbentuk dan mulai memproduksi progesteron.

Pada fase ini, fungsi hormon progesteron adalah membantu mempersiapkan tubuh wanita untuk berjaga-jaga jika ada potensi kehamilan.

Progesteron bekerja dengan cara menebalkan dinding rahim (endometrium) untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

Bersamaan dengan hal tersebut, progesteron juga memberi pesan pada tubuh agar tidak berovulasi.

Bila tidak ada pembuahan yang terjadi (tidak hamil), korpus luteum akan rusak dan kadar progesteron akan menurun.

Perubahan ini kemudian memicu menstruasi.

2. Menjaga kehamilan

Jika pembuahan terjadi hingga Anda hamil, progesteron tetap terus bekerja.

Pada fase ini, fungsi hormon progesteron pada wanita adalah merangsang tubuh untuk menyediakan pembuluh darah di endometrium. I

ni merupakan cara bagi tubuh untuk menjaga kehamilan dan memberi makan janin yang sedang tumbuh.

Selain itu, saat masa kehamilan ini, plasenta juga turut melepaskan hormon progesteron untuk mendukung kerja korpus luteum.

Hal ini menyebabkan kadar progesteron dalam tubuh wanita tetap tinggi selama masa kehamilan sehingga tidak ada ovulasi yang terjadi.

Tidak hanya menjaga kehamilan, pada fase ini pula, progesteron membantu mempersiapkan tubuh untuk proses menyusui nantinya.

Di fase ini, hormon progesteron pada wanita mendorong pertumbuhan kelenjar penghasil susu di payudara untuk memproduksi ASI.

3. Berperan pada masa pubertas

Bersama hormon estrogen, progesteron juga berperan pada perkembangan seksual di masa pubertas (remaja).

Ini termasuk perkembangan payudara, pelebaran panggul, peningkatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar minyak di kulit, serta pertumbuhan bulu di kemaluan dan ketiak.

4. Memengaruhi hasrat seksual

Testosteron, baik pada pria maupun wanita, memang sering disebut sebagai hormon yang paling memengaruhi hasrat seksual.

Namun nyatanya, progesteron juga memiliki fungsi yang sama. Umumnya, puncak hasrat seksual seorang wanita terjadi pada sebelum dan sekitar ovulasi.