Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas

       Pengendalian kualitas Statistikal tidak lepas dari kerja Walter Andrew Shewhart, ahli di bidang fisika, rekayasa, dan statistika ketika ditugasi oleh bosnya Dr George D. Edward untuk membuat sebuah diagram quality control process pada 16 Mei 1924. Sebelumnya, yaitu tahun 1918, Dr Shewhart terlibat dalam pengawasan produk jadi dan mengeluarkan produk-produk cacat di Engineering Dept, salah satu perusahaan Western Electric. Shewhart menggunakan distribusi Gauss dengan mean (μ) yang ditransformasi menjadi rata-rata sebaran karakteristik proses, dan standar deviasi proses (σ) yang ditrasformasi menjadi UCL atau Upper Control Limit dan LCL atau Lower Control Limit sebagai landasannya.

        Ide menemukan pengendalian kualitas statistikal adalah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dan bisa digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi sehingga tindakan yang dipandang perlu bisa segera dilakukan melalui penggambaran control chart. Contoh bagan pengendalian kualitas (PKS) dapat dilihat pada gambar. Bagan pengendalian kualitas statistikal memunculkan gambaran mengenai proses yang diluar kendali atau out of control. Teknologi pada dasarnya lebih deterministik, namun interaksi antara teknologi dengan manusia dalam proses sering memunculkan hasil-hasil yang sifatnya uncontrollable atau diluar kendali.  Dalam hal ini, Shewhart melihat penyimpangan itu disebabkan oleh dua faktor yaitu sebab umum yang tidak perlu diidentifikasi dan sebab khusus yang perlu diidentifikasi.


Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas

        Tujuan  pengendalian kualitas statistikal antara lain (1) Memperoleh jaminan kualitas (quality Assuran-ce) dapat dilakukan dengan rencana sampel penerimaan. (2) Menjaga konsistensi Kualitas, dilaksanakan dengan Control Chart.  Dengan penerapan pengendalian kualitas statistikal perusahaan akan mendapat manfaat atau keuntungan antara lain 1). Untuk mempertinggi kualitas atau mengurangi biaya. 2). Menjaga kualitas lebih uniform. 3). Penggunaan alat produksi lebih efisien. 4). Mengurangi rework dan pembuangan. 5). Inspeksi yang lebih baik. 6). Memperbaiki hubungan produsen-konsumen. 7).  Spesifikasi lebih baik.

Variasi Kualitas
    
    Variasi atau lebih tepatnya deviasi merupakan musuh besar dari kualitas. Masalahnya adalah, alam selalu penuh dengan variasi atau perubahan. Temperatur dalam satu hari misalnya selalu bervariasi. Di waktu malam terasa dingin dan di waktu siang terasa lebih panas. Supaya udara terasa tetap nyaman, manusia modern menciptakan Air Conditioner (AC).  Apakah semua variasi akan membawa masalah ? Tentu saja tidak. Variasi yang mengakibatkan masalah adalah variasi yang tidak terkendali. Jika AC di rumah atau kantor tidak berfungsi misalnya, maka penghuninya akan mulai kepanasan. Sudah pasti ilustrasi ini berlaku untuk negara-negara yang beriklim tropis, atau sedang mengalami musim panas.

        Dalam hal pengendalian mutu, di manakah variasi itu terjadi ? Sudah pasti dalam proses, karena kualitas produk ditentukan oleh kualitas proses. Konsep ini telah melahirkan istilah kemampuan proses atau Process Capability (Cp). Semakin tinggi nilai Cp maka semakin baik, yang berarti bahwa kualitas proses semakin baik, dan mampu menghasilkan produk yang bermutu secara konsisten. Untuk meningkatkan Cp diperlukan upaya-upaya yang terarah. pengendalian kualitas statistikal akan membantu menentukan arah ini. Dengan Pengendalian kualitas statistikal, proses akan secara konsisten terjaga pada tingkat kualitas yang diinginkan. Teknik pengendalian kualitas statistikal dapat dengan mudah dilakukan dengan menerapkan control chart, yang merupakan grafik kualitas terhadap waktu secara real time dan terus-menerus. Dalam control chart ada yang disebut nilai tengah (center value), batas atas pengendalian atau upper control limit (UCL) dan batas bawah pengendalian atau lower control limit (LCL). Dengan control chart, tingkat kegagalan digambarkan dalam diagram garis yang akan bergerak terhadap waktu.  Cara yang paling mudah untuk mengetahui apabila ada sesuatu variasi yang tidak terkendali adalah dengan mengamati apakah ada nilai yang berada diluar batas kendali UCL & LCL. Selain itu kecenderungan-kecenderungan grafik yang menuju kepada variasi yang tidak normal yang walaupun masih ada dalam batas kontrol dapat diamati, sehingga masalah dapat diantisipasi lebih dini.

Pola dan Bentuk Variasi


        Dalam memproduksi barang secara masal tentu akan dijumpai varisi meskipun sudah ditentukan ukuran maupun kualitasnya. Ada 3 macam variasi yang dapat terjadi :
  • Variasi yg terdapat pada unit (barang). Mis : kehalusan dari salah satu sisi daru suatu produk tidak sama dengan sisi yang lain, lebar bagian atas suatu produk tidak sama dengan lebar bagian bawah, dll.

  • Variasi yg timbul diantara unit-unit yang dihasilkan selama waktu tertentu.  Mis : produk yang diproduksi pada saat yang hampir sama mempunyai kualitas yang berbeda/ bervariasi.

  •  Variasi yang ditimbulkan oleh produksi yg berlainan waktunya. Mis :  produksi pagi hari berbeda hasil produksi siang hari

        Variasi-variasi tersebut timbul disebabkan karena dua sumber, yaitu variasi penyebab khusus dan variasi penyebab umum. Variasi Penyebab Khusus adalah kejadian-kejadian diluar sistem yang mempengaruhi variasi dalam sistem. (manusia, peralatan, material, lingkungan, metode kerja, dll). Variasi penyebab Umum adalah faktor-faktor dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi. Penyebab umum sering disebut penyebab acak (random causes) atau penyebab sistem (system causes).


Karakteristik Data Ukuran Kualitas
    Data ukuran kualitas dikelompokkan menjadi dua jenis yakni data ukuran kualitas yang bersifat variabel dan data ukuran kualitas yang bersifat atribut.

1.  Data Variabel :


        Ukuran kualitas variabel adalah karakteristik kualitas suatu produk yang dinyatakan dengan besaran yang dapat diukur (besaran kontinue). Seperti : panjang, berat, temperatur, dll. Ukuran kualitas yang bersifat variable memiliki distibrusi yang kontinyu Distribusi kontinyu (Continuous Distribution) menggambarkan data yang memiliki distribusi rapat sekali karena data tersebut bisa terjadi dalam digit dibelakang koma hingga n digit.

Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas


 
    Contoh data ini adalah untuk mengukur ketebalan kayu yang bisa bervariasi, misal sekitar 10 mm bisa 9.99995 hingga 10.0005 untuk toleransi ±0.005%. Pada perubahan frekuensi listrik sumber PLN yang bisa naik turun dari 50 Hz. Bisa 45, 01 Hz hingga 55.00 Hz, artinya variasi data bisa terjadi diantaraangka tersebut. Juga data tegangan listrik PLN yang bisa bervariasi antara 180 Volt hingga 230 Volt dimana sembarang data diantara interval tersebut mungkin muncul. Juga, berat produk, dimensi,  atau volume dimana variasinya diukur dengan satuan berat, satuan dimensi,  atau satuan volume. Secara statistik, distribusi data variabel dalam bentuk kurva normal dapat digambarkan secara grafis.

2. Data Attribut
        Ukuran kualitas atribut adalah karakteristik kualitas suatu produk yang dinyatakan dengan apakah produk tersebut memenuhi kondisi/persyaratan tertentu,  bersifat dikotomi, jadi hanya ada dua kemungkinan baik dan buruk. Seperti produk cacat atau produk baik, dll.

Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas

        Discrete Distribution memberi gambaran data yang terdistribusi secara utuh atau tanpa pecahan atau angka dibelakang koma. Misal 10, 11, 12, dst. Contoh data semacam ini misal: jumlah produksi dalam satuan unit seperti mobil, sepeda motor, botol, karton produk, rokok, dsb. Secara statistik distribusi data atribut dapat digambarkan secara grafis distribusi frekuensi.

Control Chart untuk masing-masing Jenis Data

Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas

       Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan dari mutu (kualitas) hasil produksi yang diinginkan secara kronologis (jam/ hari/ minggu/ bulan dll). Control chart dapat membantu manajemen dalam hal:
  1. membuat batas-batas dimana hasil produksi menyimpang dari ketentuan.
  2. Mempermudah mengawasi apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak.
  3. Bila terjadi banyak variasi atau penyimpangan  suatu produk dapat segera menentukan keputusan apa yang harus diambil.
Contoh bentuk umum Peta kendali

Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas


       Pengendalian kualitas statistikal dibedakan menjadi dua golongan besar sesuai dengan karakteristik data yang diobservasi, yaitu Variable dan Attribute, sebagai ukuran kualitas. Pembedaan antara kategori Variable dan Attribute didasarkan pada jenis distribusi data.  Ada dua jenis kategori data, yaitu Continous dan Discrete. Oleh karena itu, pemilihan teknik pengendalian kualitas statistikal perlu memperhatikan jenis data disamping tujuan penggunaan teknik tersebut

Control Chart Untuk Data Variabel

        Sebagaimana juga telah dibahas pada subtopik Peta Kendali Kualitas sebelumnya bahwa penggunaan jenis metode ditentukan oleh jenis ukuran data kualitas. Bila jenis ukuran kualitas yang ada atau yang akan dikumpulkan bersifat variabel artinya kualitas produk dapat dinyatakan dalam satuan ukuran tertentu seperti panjang, berat, volume dll yang bisa dinyatakan dalam cmm, kg, liter dll,  Teknik-teknik Pengendalian kualitas statistikal yang termasuk dalam kategori data Variable adalah Peta Kendali Variabel (Shewart) yang terdiri antara lain: Peta kendali X bar dan R  dan Peta kendali x dan S

Control Chart Untuk Data Atribut
        Indeks Kapabilitas Proses dapat diterapkan pada karakteristik data observasi yang bersifat , Attribut sebagai ukuran kualitas. Maksud dari karakteristikdata  bersifat atribut adalah data yang bersifat dikotomis atau diskrit. Biasanya ukuran kualitas yang dinyatakan dalam bentuk dikotomis atau diskrit adalah ukuran kualitas yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk satuan ukuran tertentu. Misalnya, baik-buruk, cacat-tidak cacat, puas-tidak puas, bulat-tidak bulat dsbnya. Teknik-teknik Pengendalian kualitas statistikal  untuk kategori  Attribute Data dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Yes/No atau Ya/Tidak,  dan Counting atau Terhitung. Tipe data Ya/Tidak atau Yes/No  hanya membedakan antara cacat atau tidak cacat. Teknik Pengendalian kualitas statistikal  yang termasuk dalam kelompok ini adalah: P Chart ( Sampel Konstan dan Sampel Variabel) dan NP Chart. Data Terhitung atau Counting Data bila data yang diobeservasi lebih rumit atau dikehendaki analisis yang lebih mendalam, maka P Chart dan NP Chart kurang memadai. Oleh karena itu digunakan: C Chart dan U Chart


 Indeks Kapabilitas Proses
        
Indeks Kapabilitas Proses atau disebut capability Process Index (Cp) adalah indeks yang menunjukkan kemampuan proses dalam menghasilkan produk/ output yang sesuai dengan spesifikasi. Berikut rumus matematik untuk menghitung Cp

Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas

Kriteria penilaian Cp

  • Jika Cp > 1,33 , maka kapabilitas proses sangat baik

  • Jika 1,00 ≤ Cp ≤ 1,33, maka kapabilitas proses baik

  • Jika Cp < 1,00, maka kapabilitas proses rendah 

Menghitung Indeks Cp :
        Rumus matematik untuk menghitung Indeks Kapabilitas proses adalah sbb:

Cpk = Minimum { CPU ; CPL }


Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas


                        Keterangan:

  1. CPU : Capability Process Upper
  2. CPL  : Capability Process Lower

Kriteria penilaian Cpk

  • Jika Cpk  = Cp,     maka proses terjadi ditengah

  • Jika Cpk = 1,     maka proses menghasilan produk yang   sesuai dengan spesifikasi

  • Jika Cpk < 1,     maka proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi 

  • Kondisi Ideal : Cp > 1,33 dan Cp = Cpk

Berdasarkan kriteria tersebut di atas, dapat diketahu sejauh mana kemampuan proses menghasilkan output yang sesuai dengan spesifikasi. (Hendra Poerwanto G)


Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas
  
Apa maksud dari bila variasi suatu faktor melebihi batas

Sangat berterimakasih bila bersedia mencantumkan alamat link halaman ini sebagai sumber