Atur nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berjenis-jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan binatang dalam ensiklopedia yang diproduksinya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Probabilitas dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Kondisi berganti setelah programa penamaan yang lebih sistematik dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").
Atur nama binomial
Atur nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku untuk semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan binatang oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena beberapa akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional untuk Atur Nama Botani (ICBN) untuk tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional untuk Atur Nama Zoologi (ICZN) untuk binatang dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional untuk Atur Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berjalan untuk tanaman budidaya (Peraturan Internasional untuk Atur Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).
Aturan penulisan
- Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
- Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
- Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di balik nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berjalan sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
- Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
- Nama ilmiah ditulis lengkap apabila diceritakan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar mampu ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
- Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak mampu atau tidak perlu diterangkan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
- Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
- Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum ditentukan sama dengan spesies ini".
- Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
- Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".
Penyebutan autoritas
Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) disertai oleh "autoritas" - suatu programa penyebutan untuk orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid tentang spesies tersebut. Programa penulisan ini mempunyai perbedaan di sela babak zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di balik nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di babak zoologi dalam wujud nama yang belakang sekali (nama keluarga) disertai oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di babak botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dahulu pernah dipergunakan pula di babak zoologi).
Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem atur nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:
- (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".
- (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
- (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak membutuhkan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.
Tatanama trinomial
Penamaan biologi mampu diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di babak botani penamaan ini disebut "trinomial".
Lihat pula
- Varietas
- Tatanama trinomial
- Taksonomi
Tautan luar
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
- (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota
Sumber :
indonesia-info.net, p2kp.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.
Page 2
Atur nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berjenis-jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan binatang dalam ensiklopedia yang diproduksinya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Probabilitas dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Kondisi berganti setelah programa penamaan yang lebih sistematik dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").
Atur nama binomial
Atur nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku untuk semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan binatang oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena beberapa akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional untuk Atur Nama Botani (ICBN) untuk tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional untuk Atur Nama Zoologi (ICZN) untuk binatang dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional untuk Atur Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berjalan untuk tanaman budidaya (Peraturan Internasional untuk Atur Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).
Aturan penulisan
- Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
- Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
- Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di balik nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berjalan sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
- Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
- Nama ilmiah ditulis lengkap apabila diceritakan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar mampu ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
- Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak mampu atau tidak perlu diterangkan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
- Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
- Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum ditentukan sama dengan spesies ini".
- Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
- Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".
Penyebutan autoritas
Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) disertai oleh "autoritas" - suatu programa penyebutan untuk orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid tentang spesies tersebut. Programa penulisan ini mempunyai perbedaan di sela babak zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di balik nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di babak zoologi dalam wujud nama yang belakang sekali (nama keluarga) disertai oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di babak botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dahulu pernah dipergunakan pula di babak zoologi).
Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem atur nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:
- (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".
- (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
- (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak membutuhkan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.
Tatanama trinomial
Penamaan biologi mampu diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di babak botani penamaan ini disebut "trinomial".
Lihat pula
- Varietas
- Tatanama trinomial
- Taksonomi
Tautan luar
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
- (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota
Sumber :
indonesia-info.net, p2kp.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.
Page 3
Atur nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berjenis-jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan binatang dalam ensiklopedia yang diproduksinya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Probabilitas dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Kondisi berganti setelah programa penamaan yang lebih sistematik dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").
Atur nama binomial
Atur nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku untuk semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan binatang oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena beberapa akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional untuk Atur Nama Botani (ICBN) untuk tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional untuk Atur Nama Zoologi (ICZN) untuk binatang dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional untuk Atur Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berjalan untuk tanaman budidaya (Peraturan Internasional untuk Atur Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).
Aturan penulisan
- Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
- Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
- Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di balik nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berjalan sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
- Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
- Nama ilmiah ditulis lengkap apabila diceritakan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar mampu ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
- Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak mampu atau tidak perlu diterangkan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
- Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
- Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum ditentukan sama dengan spesies ini".
- Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
- Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".
Penyebutan autoritas
Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) disertai oleh "autoritas" - suatu programa penyebutan untuk orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid tentang spesies tersebut. Programa penulisan ini mempunyai perbedaan di sela babak zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di balik nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di babak zoologi dalam wujud nama yang belakang sekali (nama keluarga) disertai oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di babak botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dahulu pernah dipergunakan pula di babak zoologi).
Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem atur nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:
- (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".
- (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
- (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak membutuhkan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.
Tatanama trinomial
Penamaan biologi mampu diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di babak botani penamaan ini disebut "trinomial".
Lihat pula
- Varietas
- Tatanama trinomial
- Taksonomi
Tautan luar
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
- (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota
Sumber :
indonesia-info.net, p2kp.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.
Page 4
Atur nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berjenis-jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan binatang dalam ensiklopedia yang diproduksinya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Probabilitas dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Kondisi berganti setelah programa penamaan yang lebih sistematik dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").
Atur nama binomial
Atur nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku untuk semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan binatang oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena beberapa akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional untuk Atur Nama Botani (ICBN) untuk tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional untuk Atur Nama Zoologi (ICZN) untuk binatang dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional untuk Atur Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berjalan untuk tanaman budidaya (Peraturan Internasional untuk Atur Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).
Aturan penulisan
- Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
- Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
- Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
- Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu dilihat dan diperhatikan bahwa programa penulisan ini adalah konvensi yang berjalan saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
- Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di balik nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berjalan sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
- Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
- Nama ilmiah ditulis lengkap apabila diceritakan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar mampu ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
- Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak mampu atau tidak perlu diterangkan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
- Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
- Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum ditentukan sama dengan spesies ini".
- Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
- Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".
Penyebutan autoritas
Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) disertai oleh "autoritas" - suatu programa penyebutan untuk orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid tentang spesies tersebut. Programa penulisan ini mempunyai perbedaan di sela babak zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di balik nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di babak zoologi dalam wujud nama yang belakang sekali (nama keluarga) disertai oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di babak botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dahulu pernah dipergunakan pula di babak zoologi).
Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem atur nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:
- (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".
- (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagai Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
- (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagai Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak membutuhkan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.
Tatanama trinomial
Penamaan biologi mampu diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di babak botani penamaan ini disebut "trinomial".
Lihat pula
- Varietas
- Tatanama trinomial
- Taksonomi
Tautan luar
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
- (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
- (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota
Sumber :
indonesia-info.net, p2kp.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.
Page 5
Tags / tagged: grammar, tata, bahasa tata, bahasa, ilmu mempelajari kaidah, bahasa ilmu, merupakan, bagian dari bidang, ilmu, bahasa indonesia telah, diatur dalam, buku, tbbbi tata bahasa, modern tata, mencakup fonetik, set, of special, encyclopedia, semantik sumber diskusi, biz p2kp, ggiklan, com wiki edunitas, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, set of, special encyclopedia, eksekutif, indonesian encyclopedia
Page 6
Tags / tagged: grammar, tata, bahasa tata, bahasa, ilmu mempelajari kaidah, bahasa ilmu, merupakan, bagian dari bidang, ilmu, bahasa indonesia telah, diatur dalam, buku, tbbbi tata bahasa, modern tata, mencakup fonetik, set, of special, encyclopedia, semantik sumber diskusi, biz p2kp, ggiklan, com wiki edunitas, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, set of, special encyclopedia, eksekutif, indonesian encyclopedia
Page 7
Tags / tagged: tata, bahasa, tata bahasa, bahasa tata bahasa, ilmu mempelajari, kaidah, bahasa ilmu merupakan, bagian dari, bidang, ilmu, bahasa indonesia, telah, diatur dalam buku, tbbbi tata, modern tata bahasa, mencakup fonetik, buku, ensiklopedi semantik sumber, diskusi biz, p2kp, ggiklan com wiki, edunitas tata, program kuliah pegawai, kelas weekend, buku ensiklopedi, kelas eksekutif, ensiklopedi, ensiklopedia
Page 8
Tags / tagged: tata, bahasa, tata bahasa, bahasa tata bahasa, ilmu mempelajari, kaidah, bahasa ilmu merupakan, bagian dari, bidang, ilmu, bahasa indonesia, telah, diatur dalam buku, tbbbi tata, modern tata bahasa, mencakup fonetik, buku, ensiklopedi semantik sumber, diskusi biz, p2kp, ggiklan com wiki, edunitas tata, program kuliah pegawai, kelas weekend, buku ensiklopedi, kelas eksekutif, ensiklopedi, ensiklopedia
Page 9
Samoa (dahulu bernama Samoa Jerman dari 1900-1914, Samoa Barat sampai 1997) yaitu sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik anggota selatan yang terdiri dari 2 pulau utama dan 7 pulau kecil. Letaknya sekitar setengah jarak perjalanan dari Selandia Baru ke Hawaii. Negara ini berproses dan berubah nama menjadi Samoa Barat. Samoa termasuk ke dalam negara yang hadir wilayah terkecil di dunia. Negara Samoa bersamaan batasnya dengan Fiji, Tonga, dan Vanuatu di sebelah barat daya, Kepulauan Cook sebelah selatan, dan Kepulauan Tokelau di sebelah utara, serta Tuvalu di sebelah barat laut.
Daftar inti
- 1 Sejarah
- 2 Distrik
- 3 Lihat juga
- 4 Tautan luar
Sejarah
Sejarah negara ini mampu dituturkan sebagai sejarah yang sangat menyedihkan di antara negara-negara lainnya yang benar di kawasan Kepulauan Polinesia. Negara ini ditemukan pada 1722 oleh salah seorang warna negara Belanda yang bernama Jacob Roggeveen. Pada masa itu, wujud pemerintahan dari negara kecil tersebut berupa kerajaan. Pada ratus tahun ke-19, bagian-bagian dari negara ini dipecah dan menjadi perebutan antara Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.
Masa itu, kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang bernama Malitoa Laupepa. Pada 1898, sang raja dialihkan oleh Malietoa Tooa Mataafa. Inggris dan Amerika Serikat yang hadir latar pelakang ekonomi dan politik mendukung Malietoa Tanu yang tidak lain ialah putra dari mendiang Raja Laupepa untuk kebutuhannya masing-masing. Pada 15 Maret 1899, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan penyerangan ke Samoa tepatnya di Negara Apia dengan pokok isi kerangan melempar bom.
Akhirnya, diwujudkan perjanjian Samoa Tripartiete Convention yang menghasilkan keputusan untuk membagi kepulauan-kepulauan Samoa menjadi 3 anggota. Inggris memperoleh anggota dari negara ini yang dinamakan dengan Kepulauan Solomon. Amerika Serikat mengambil anggota yang dinamakan dengan American Samoa (Samoa Amerika). Sementara, Jerman memperoleh anggota yang dinamakan Samoa Jerman yang masa ini bernama Samoa merdeka.
Wujud pemerintahan yang berupa kerajaan kemudiannya dihilangkan dari negara tersebut. Pada 1908, masyarakat di negara tersebut mulai mengadakan perlawanan terhadap pemerintah Jerman. Masa Jerman terlibat dalam Perang Dunia I, Selandia Baru mulai mengadakan penyerbuan ke wilayah Samoa Jerman. Jerman yang masa itu terlibat perang di wilayah Eropa tidak hadir tentara yang mampu mempertahankan pulau tersebut.
Hal ini menyebabkan Jerman menyerah dan wilayah diambil alih oleh Selandia Baru sampai benar perjanjian Versailles. Perjanjian ini berisikan status Samoa yang menjadi mandate dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Barulah pada 1 Januari 1962, negara ini mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya. Dengan begitu, negara kecil ini termasuk negara lepas Polinesia pada ratus tahun ke-20.
Distrik
Samoa dibagi menjadi 11 distrik:
|
|
Lihat juga
- Daftar negara-negara di dunia
Tautan luar
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmuwan.web.id, p2kp.kelas-karyawan.co.id, dan sebagainya.
Page 10
Samoa (dahulu bernama Samoa Jerman dari 1900-1914, Samoa Barat sampai 1997) yaitu sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik anggota selatan yang terdiri dari 2 pulau utama dan 7 pulau kecil. Letaknya sekitar setengah jarak perjalanan dari Selandia Baru ke Hawaii. Negara ini berproses dan berubah nama menjadi Samoa Barat. Samoa termasuk ke dalam negara yang hadir wilayah terkecil di dunia. Negara Samoa bersamaan batasnya dengan Fiji, Tonga, dan Vanuatu di sebelah barat daya, Kepulauan Cook sebelah selatan, dan Kepulauan Tokelau di sebelah utara, serta Tuvalu di sebelah barat laut.
Daftar inti
- 1 Sejarah
- 2 Distrik
- 3 Lihat juga
- 4 Tautan luar
Sejarah
Sejarah negara ini mampu dituturkan sebagai sejarah yang sangat menyedihkan di antara negara-negara lainnya yang benar di kawasan Kepulauan Polinesia. Negara ini ditemukan pada 1722 oleh salah seorang warna negara Belanda yang bernama Jacob Roggeveen. Pada masa itu, wujud pemerintahan dari negara kecil tersebut berupa kerajaan. Pada ratus tahun ke-19, bagian-bagian dari negara ini dipecah dan menjadi perebutan antara Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.
Masa itu, kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang bernama Malitoa Laupepa. Pada 1898, sang raja dialihkan oleh Malietoa Tooa Mataafa. Inggris dan Amerika Serikat yang hadir latar pelakang ekonomi dan politik mendukung Malietoa Tanu yang tidak lain ialah putra dari mendiang Raja Laupepa untuk kebutuhannya masing-masing. Pada 15 Maret 1899, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan penyerangan ke Samoa tepatnya di Negara Apia dengan pokok isi kerangan melempar bom.
Akhirnya, diwujudkan perjanjian Samoa Tripartiete Convention yang menghasilkan keputusan untuk membagi kepulauan-kepulauan Samoa menjadi 3 anggota. Inggris memperoleh anggota dari negara ini yang dinamakan dengan Kepulauan Solomon. Amerika Serikat mengambil anggota yang dinamakan dengan American Samoa (Samoa Amerika). Sementara, Jerman memperoleh anggota yang dinamakan Samoa Jerman yang masa ini bernama Samoa merdeka.
Wujud pemerintahan yang berupa kerajaan kemudiannya dihilangkan dari negara tersebut. Pada 1908, masyarakat di negara tersebut mulai mengadakan perlawanan terhadap pemerintah Jerman. Masa Jerman terlibat dalam Perang Dunia I, Selandia Baru mulai mengadakan penyerbuan ke wilayah Samoa Jerman. Jerman yang masa itu terlibat perang di wilayah Eropa tidak hadir tentara yang mampu mempertahankan pulau tersebut.
Hal ini menyebabkan Jerman menyerah dan wilayah diambil alih oleh Selandia Baru sampai benar perjanjian Versailles. Perjanjian ini berisikan status Samoa yang menjadi mandate dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Barulah pada 1 Januari 1962, negara ini mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya. Dengan begitu, negara kecil ini termasuk negara lepas Polinesia pada ratus tahun ke-20.
Distrik
Samoa dibagi menjadi 11 distrik:
|
|
Lihat juga
- Daftar negara-negara di dunia
Tautan luar
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmuwan.web.id, p2kp.kelas-karyawan.co.id, dan sebagainya.
Page 11
Samoa (dahulu bernama Samoa Jerman dari 1900-1914, Samoa Barat sampai 1997) yaitu sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik anggota selatan yang terdiri dari 2 pulau utama dan 7 pulau kecil. Letaknya sekitar setengah jarak perjalanan dari Selandia Baru ke Hawaii. Negara ini berproses dan berubah nama menjadi Samoa Barat. Samoa termasuk ke dalam negara yang hadir wilayah terkecil di dunia. Negara Samoa bersamaan batasnya dengan Fiji, Tonga, dan Vanuatu di sebelah barat daya, Kepulauan Cook sebelah selatan, dan Kepulauan Tokelau di sebelah utara, serta Tuvalu di sebelah barat laut.
Daftar inti
- 1 Sejarah
- 2 Distrik
- 3 Lihat juga
- 4 Tautan luar
Sejarah
Sejarah negara ini mampu dituturkan sebagai sejarah yang sangat menyedihkan di antara negara-negara lainnya yang benar di kawasan Kepulauan Polinesia. Negara ini ditemukan pada 1722 oleh salah seorang warna negara Belanda yang bernama Jacob Roggeveen. Pada masa itu, wujud pemerintahan dari negara kecil tersebut berupa kerajaan. Pada ratus tahun ke-19, bagian-bagian dari negara ini dipecah dan menjadi perebutan antara Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.
Masa itu, kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang bernama Malitoa Laupepa. Pada 1898, sang raja dialihkan oleh Malietoa Tooa Mataafa. Inggris dan Amerika Serikat yang hadir latar pelakang ekonomi dan politik mendukung Malietoa Tanu yang tidak lain ialah putra dari mendiang Raja Laupepa untuk kebutuhannya masing-masing. Pada 15 Maret 1899, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan penyerangan ke Samoa tepatnya di Negara Apia dengan pokok isi kerangan melempar bom.
Akhirnya, diwujudkan perjanjian Samoa Tripartiete Convention yang menghasilkan keputusan untuk membagi kepulauan-kepulauan Samoa menjadi 3 anggota. Inggris memperoleh anggota dari negara ini yang dinamakan dengan Kepulauan Solomon. Amerika Serikat mengambil anggota yang dinamakan dengan American Samoa (Samoa Amerika). Sementara, Jerman memperoleh anggota yang dinamakan Samoa Jerman yang masa ini bernama Samoa merdeka.
Wujud pemerintahan yang berupa kerajaan kemudiannya dihilangkan dari negara tersebut. Pada 1908, masyarakat di negara tersebut mulai mengadakan perlawanan terhadap pemerintah Jerman. Masa Jerman terlibat dalam Perang Dunia I, Selandia Baru mulai mengadakan penyerbuan ke wilayah Samoa Jerman. Jerman yang masa itu terlibat perang di wilayah Eropa tidak hadir tentara yang mampu mempertahankan pulau tersebut.
Hal ini menyebabkan Jerman menyerah dan wilayah diambil alih oleh Selandia Baru sampai benar perjanjian Versailles. Perjanjian ini berisikan status Samoa yang menjadi mandate dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Barulah pada 1 Januari 1962, negara ini mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya. Dengan begitu, negara kecil ini termasuk negara lepas Polinesia pada ratus tahun ke-20.
Distrik
Samoa dibagi menjadi 11 distrik:
|
|
Lihat juga
- Daftar negara-negara di dunia
Tautan luar
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmuwan.web.id, p2kp.kelas-karyawan.co.id, dan sebagainya.
Page 12
Samoa (dahulu bernama Samoa Jerman dari 1900-1914, Samoa Barat sampai 1997) yaitu sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik anggota selatan yang terdiri dari 2 pulau utama dan 7 pulau kecil. Letaknya sekitar setengah jarak perjalanan dari Selandia Baru ke Hawaii. Negara ini berproses dan berubah nama menjadi Samoa Barat. Samoa termasuk ke dalam negara yang hadir wilayah terkecil di dunia. Negara Samoa bersamaan batasnya dengan Fiji, Tonga, dan Vanuatu di sebelah barat daya, Kepulauan Cook sebelah selatan, dan Kepulauan Tokelau di sebelah utara, serta Tuvalu di sebelah barat laut.
Daftar inti
- 1 Sejarah
- 2 Distrik
- 3 Lihat juga
- 4 Tautan luar
Sejarah
Sejarah negara ini mampu dituturkan sebagai sejarah yang sangat menyedihkan di antara negara-negara lainnya yang benar di kawasan Kepulauan Polinesia. Negara ini ditemukan pada 1722 oleh salah seorang warna negara Belanda yang bernama Jacob Roggeveen. Pada masa itu, wujud pemerintahan dari negara kecil tersebut berupa kerajaan. Pada ratus tahun ke-19, bagian-bagian dari negara ini dipecah dan menjadi perebutan antara Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.
Masa itu, kerajaan dipimpin oleh seorang raja yang bernama Malitoa Laupepa. Pada 1898, sang raja dialihkan oleh Malietoa Tooa Mataafa. Inggris dan Amerika Serikat yang hadir latar pelakang ekonomi dan politik mendukung Malietoa Tanu yang tidak lain ialah putra dari mendiang Raja Laupepa untuk kebutuhannya masing-masing. Pada 15 Maret 1899, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan penyerangan ke Samoa tepatnya di Negara Apia dengan pokok isi kerangan melempar bom.
Akhirnya, diwujudkan perjanjian Samoa Tripartiete Convention yang menghasilkan keputusan untuk membagi kepulauan-kepulauan Samoa menjadi 3 anggota. Inggris memperoleh anggota dari negara ini yang dinamakan dengan Kepulauan Solomon. Amerika Serikat mengambil anggota yang dinamakan dengan American Samoa (Samoa Amerika). Sementara, Jerman memperoleh anggota yang dinamakan Samoa Jerman yang masa ini bernama Samoa merdeka.
Wujud pemerintahan yang berupa kerajaan kemudiannya dihilangkan dari negara tersebut. Pada 1908, masyarakat di negara tersebut mulai mengadakan perlawanan terhadap pemerintah Jerman. Masa Jerman terlibat dalam Perang Dunia I, Selandia Baru mulai mengadakan penyerbuan ke wilayah Samoa Jerman. Jerman yang masa itu terlibat perang di wilayah Eropa tidak memiliki tentara yang mampu mempertahankan pulau tersebut.
Hal ini menyebabkan Jerman menyerah dan wilayah diambil alih oleh Selandia Baru sampai benar perjanjian Versailles. Perjanjian ini berisikan status Samoa yang menjadi mandate dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Barulah pada 1 Januari 1962, negara ini mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya. Dengan begitu, negara kecil ini termasuk negara lepas Polinesia pada ratus tahun ke-20.
Distrik
Samoa dibagi menjadi 11 distrik:
|
|
Lihat juga
- Daftar negara-negara di dunia
Tautan luar
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmuwan.web.id, p2kp.kelas-karyawan.co.id, dan sebagainya.
Page 13
Tags / tagged: ocean, samudra hindia, samudra, pasifik samudra dieja, teduh samudra, meliputi, 71 permukaan bumi, area, kebudayaan, dunia, samudra selatan tidak, kenal sebagai, pula, geografi bagian bagian, dunia afrika, utara, maghreb, set of, special encyclopedia, siberia samudra antarktika, arktik atlantik, hindia, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, p2kp, stiki, ac, id, set, of special, encyclopedia, kelas eksekutif, indonesian
Page 14
Tags / tagged: ocean, samudra hindia, samudra, pasifik samudra dieja, teduh samudra, meliputi, 71 permukaan bumi, area, kebudayaan, dunia, samudra selatan tidak, kenal sebagai, pula, geografi bagian bagian, dunia afrika, utara, maghreb, set of, special encyclopedia, siberia samudra antarktika, arktik atlantik, hindia, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, p2kp, stiki, ac, id, set, of special, encyclopedia, kelas eksekutif, indonesian
Page 15
Tags / tagged: samudra, samudra hindia, pasifik samudra dieja, teduh samudra, meliputi, 71 permukaan bumi, area, kebudayaan, dunia, samudra selatan tidak, kenal sebagai, pula, geografi bagian bagian, dunia afrika, utara, maghreb, buku ensiklopedi, utara siberia, antarktika arktik atlantik, hindia samudra, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, p2kp, stiki, ac, id, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia
Page 16
Tags / tagged: samudra, samudra hindia, pasifik samudra dieja, teduh samudra, meliputi, 71 permukaan bumi, area, kebudayaan, dunia, samudra selatan tidak, kenal sebagai, pula, geografi bagian bagian, dunia afrika, utara, maghreb, buku ensiklopedi, utara siberia, antarktika arktik atlantik, hindia samudra, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, p2kp, stiki, ac, id, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia
Page 17
Peta kawasan Oseania
Oseania (bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania adalah wilayah di Bumi (sering dianggap benua) dengan luas area daratan terkecil dan banyak populasi terkecil kedua setelah Antartika.
Dalam guna sempit (berdasarkan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania mencakup Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk dari Celaku sampai Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam guna luas karenanya Oseania juga mencakup Australia dan Indonesia anggota timur; namun terkadang Jepang dan Kepulauan Aleut dianggap masuk dalam golongan Oseania.
Beberapa agung wilayah Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Leste adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, dimana keduanya bersamaan batasnya dengan Indonesia.
Negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan dalam kepastian yang berlainan dari negara penjajah mereka, serta mendapat aturan konstitusional yang bervariasi berlandaskan dengan kondisi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Secara ekologi, Oseania adalah satu di antara delapan zona ekologi terestrial dunia. Zona ekologi Oseania mencakup Mikronesia, Fiji dan Polinesia kecuali Selandia Baru, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang tergolong zona ekologi Australasia.
Etimologi
Istilah ini dibuat oleh seorang pandai geografi bernama Conrad Malte-Brun dengan nama Océanie pada tahun 1812. Kata Océanie diambil dari kata Bahasa Yunani ὠκεανός (ōkeanós), ocean.
Kepadatan penduduk
Peta Migrasi Penduduk Oseania
Sejarah kehidupan Oseania sampai sekarang masih belum sepenuhnya bisa diterangkan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk Mikronesia dan Polinesia secara kebahasaan dan genetis mempunyai kesesuaian dengan penduduk asli Asia Tenggara, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara kebahasaan mereka juga sebagai anggota dari penutur rumpun bahasa Austronesia. Sedangkan kependudukan Melanesia dan Australia semakin kompleks namun secara penampilan maupun genetis serta linguistik tergolong berlainan dari orang Mikronesia dan Polinesia.[1]
Kajian linguistik menunjukkan suatu arus migrasi yang dikenal sebagai teori "Kereta Cepat menuju Polinesia" ("Express Train to Polynesia") atau "Out of Taiwan" yang diusulkan oleh Robert Blust dan Peter Belwood.[2] Di sisi lain, kajian genetika menunjukkan dukungan atas teori lama berupa penyebaran lewat Asia Tenggara Daratan, lalu menyebar dari wilayah sekitar Sumatera atau Semenanjung Malaya (dikenal sebagai teori "Sundaland") yang diajukan Oppenheimer. Teori ini juga didukung oleh kajian genetika atas babi dan ayam, dua binatang yang dianggap dibawa oleh para migran karena ditemukan di bermacam permukiman di Oseania.[3][4]
Australasia:[5] | |||||
Australia | 7,686,850 | 22,028,000 | 2.7 | Canberra | AU |
Selandia Baru[6] | 268,680 | 4,108,037 | 14.5 | Wellington | NZ |
Teritori Eksternal Australia | |||||
Kepulauan Ashmore dan Cartier | 199 | ||||
Pulau Natal[7] | 135 | 1,493 | 3.5 | Flying Fish Cove | CX |
Kepulauan Cocos (Keeling)[7] | 14 | 632 | 45.1 | West Island | CC |
Kepulauan Laut Koral | 3 | ||||
Pulau Heard dan Kepulauan McDonald | 372 | ||||
Pulau Norfolk | 35 | 1,866 | 53.3 | Kingston | NF |
Melanesia:[8] | |||||
Fiji | 18,270 | 856,346 | 46.9 | Suva | FJ |
Kaledonia Baru (Perancis) | 19,060 | 240,390 | 12.6 | Nouméa | NC |
Papua Nugini[9] | 462,840 | 5,172,033 | 11.2 | Port Moresby | PG |
Kepulauan Solomon | 28,450 | 494,786 | 17.4 | Honiara | SB |
Vanuatu | 12,200 | 240,000 | 19.7 | Port Vila | VU |
Mikronesia: | |||||
Federasi Mikronesia | 702 | 135,869 | 193.5 | Palikir | FM |
Guam (AS) | 549 | 160,796 | 292.9 | Hagåtña | GU |
Kiribati | 811 | 96,335 | 118.8 | South Tarawa | KI |
Kepulauan Marshall | 181 | 73,630 | 406.8 | Majuro | MH |
Nauru | 21 | 12,329 | 587.1 | Yaren (de facto) | NR |
Kepulauan Mariana Utara (AS) | 477 | 77,311 | 162.1 | Saipan | MP |
Palau | 458 | 19,409 | 42.4 | Melekeok[10] | PW |
Pulau Wake (AS) | 2 | 12 | Wake Island | UM | |
Polinesia: | |||||
Samoa Amerika (AS) | 199 | 68,688 | 345.2 | Pago Pago, Fagatogo[11] | AS |
Kepulauan Cook (Selandia Baru) | 240 | 20,811 | 86.7 | Avarua | CK |
Pulau Paskah (Chili) | 163.6 | 3,791 | 23.1 | Hanga Roa | CL |
Polinesia Perancis (Perancis) | 3,961 | 257,847 | 61.9 | Papeete | PF |
Hawaii (AS) | 28,311 | 1,283,388 | 72.8 | Honolulu | US |
Niue (Selandia Baru) | 260 | 2,134 | 8.2 | Alofi | NU |
Kepulauan Pitcairn (Britania Raya) | 5 | 47 | 10 | Adamstown | PN |
Samoa | 2,944 | 179,000 | 63.2 | Apia | WS |
Tokelau (Selandia Baru) | 10 | 1,431 | 143.1 | Nukunonu | TK |
Tonga | 748 | 106,137 | 141.9 | Nukuʻalofa | TO |
Tuvalu | 26 | 11,146 | 428.7 | Funafuti | TV |
Wallis dan Futuna (Perancis) | 274 | 15,585 | 56.9 | Mata-Utu | WF |
Total | 8,536,716 | 35,669,267 | 4.2 | ||
Total tanpa daratan Australia | 849,866 | 13,641,267 | 16.1 |
Pustaka
Lihat pula
Tautan luar
|
Sumber :
diskusi.biz, p2kp.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.
Page 18
Peta kawasan Oseania
Oseania (bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania adalah wilayah di Bumi (sering dianggap benua) dengan lapang area daratan terkecil dan banyak populasi terkecil kedua setelah Antartika.
Dalam guna sempit (berdasarkan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania mencakup Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk dari Celaku sampai Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam guna lapang karenanya Oseania juga mencakup Australia dan Indonesia anggota timur; namun terkadang Jepang dan Kepulauan Aleut dianggap masuk dalam golongan Oseania.
Beberapa agung wilayah Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Leste adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, dimana keduanya bersamaan batasnya dengan Indonesia.
Negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan dalam kepastian yang berlainan dari negara penjajah mereka, serta mendapat aturan konstitusional yang bervariasi berlandaskan dengan kondisi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Secara ekologi, Oseania adalah satu di antara delapan zona ekologi terestrial dunia. Zona ekologi Oseania mencakup Mikronesia, Fiji dan Polinesia kecuali Selandia Baru, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang tergolong zona ekologi Australasia.
Etimologi
Istilah ini diciptakan oleh seorang pandai geografi bernama Conrad Malte-Brun dengan nama Océanie pada tahun 1812. Kata Océanie diambil dari kata Bahasa Yunani ὠκεανός (ōkeanós), ocean.
Kepadatan penduduk
Peta Migrasi Penduduk Oseania
Sejarah kehidupan Oseania sampai sekarang masih belum sepenuhnya bisa diterangkan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk Mikronesia dan Polinesia secara kebahasaan dan genetis mempunyai kesesuaian dengan penduduk asli Asia Tenggara, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara kebahasaan mereka juga sebagai anggota dari penutur rumpun bahasa Austronesia. Sedangkan kependudukan Melanesia dan Australia semakin kompleks namun secara penampilan maupun genetis serta linguistik tergolong berlainan dari orang Mikronesia dan Polinesia.[1]
Kajian linguistik menunjukkan suatu arus migrasi yang dikenal sebagai teori "Kereta Cepat menuju Polinesia" ("Express Train to Polynesia") atau "Out of Taiwan" yang diusulkan oleh Robert Blust dan Peter Belwood.[2] Di sisi lain, kajian genetika menunjukkan dukungan atas teori lama berupa penyebaran lewat Asia Tenggara Daratan, lalu menyebar dari wilayah sekitar Sumatera atau Semenanjung Malaya (dikenal sebagai teori "Sundaland") yang diajukan Oppenheimer. Teori ini juga didukung oleh kajian genetika atas babi dan ayam, dua binatang yang dianggap dibawa oleh para migran karena ditemukan di bermacam permukiman di Oseania.[3][4]
Pustaka
Lihat pula
Tautan luar
|
Sumber :
diskusi.biz, p2kp.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.
Page 19
Peta kawasan Oseania
Oseania (bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania adalah wilayah di Bumi (sering dianggap benua) dengan lapang area daratan terkecil dan banyak populasi terkecil kedua setelah Antartika.
Dalam guna sempit (berdasarkan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania mencakup Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk dari Celaku sampai Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam guna lapang karenanya Oseania juga mencakup Australia dan Indonesia anggota timur; namun terkadang Jepang dan Kepulauan Aleut dianggap masuk dalam golongan Oseania.
Beberapa agung wilayah Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Leste adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, dimana keduanya bersamaan batasnya dengan Indonesia.
Negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan dalam kepastian yang berlainan dari negara penjajah mereka, serta mendapat aturan konstitusional yang bervariasi berlandaskan dengan kondisi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Secara ekologi, Oseania adalah satu di antara delapan zona ekologi terestrial dunia. Zona ekologi Oseania mencakup Mikronesia, Fiji dan Polinesia kecuali Selandia Baru, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang tergolong zona ekologi Australasia.
Etimologi
Istilah ini diciptakan oleh seorang pandai geografi bernama Conrad Malte-Brun dengan nama Océanie pada tahun 1812. Kata Océanie diambil dari kata Bahasa Yunani ὠκεανός (ōkeanós), ocean.
Kepadatan penduduk
Peta Migrasi Penduduk Oseania
Sejarah kehidupan Oseania sampai sekarang masih belum sepenuhnya bisa diterangkan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk Mikronesia dan Polinesia secara kebahasaan dan genetis mempunyai kesesuaian dengan penduduk asli Asia Tenggara, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara kebahasaan mereka juga sebagai anggota dari penutur rumpun bahasa Austronesia. Sedangkan kependudukan Melanesia dan Australia semakin kompleks namun secara penampilan maupun genetis serta linguistik tergolong berlainan dari orang Mikronesia dan Polinesia.[1]
Kajian linguistik menunjukkan suatu arus migrasi yang dikenal sebagai teori "Kereta Cepat menuju Polinesia" ("Express Train to Polynesia") atau "Out of Taiwan" yang diusulkan oleh Robert Blust dan Peter Belwood.[2] Di sisi lain, kajian genetika menunjukkan dukungan atas teori lama berupa penyebaran lewat Asia Tenggara Daratan, lalu menyebar dari wilayah sekitar Sumatera atau Semenanjung Malaya (dikenal sebagai teori "Sundaland") yang diajukan Oppenheimer. Teori ini juga didukung oleh kajian genetika atas babi dan ayam, dua binatang yang dianggap dibawa oleh para migran karena ditemukan di bermacam permukiman di Oseania.[3][4]
Pustaka
Lihat pula
Tautan luar
|
Sumber :
diskusi.biz, p2kp.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.
Page 20
Gereja St. Michael Osijek
Osijek merupakan sebuah kota terbesar keempat di Kroasia. Kota ini merupakan kota terbesar dan merupakan pusat ekonomi utama di region Slavonia di pusat administrasi County Osijek-Baranja. Bermuara di Sungai Drava. Kota ini memiliki lebar wilayah 169 km² dengan memiliki jumlah penduduk 114.616 jiwa (2001).
Kota kembar
Tautan luar
Sumber :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, p2kp.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dsb.
Page 21
Gereja St. Michael Osijek
Osijek merupakan sebuah kota terbesar keempat di Kroasia. Kota ini merupakan kota terbesar dan merupakan pusat ekonomi utama di region Slavonia di pusat administrasi County Osijek-Baranja. Bermuara di Sungai Drava. Kota ini memiliki lebar wilayah 169 km² dengan memiliki jumlah penduduk 114.616 jiwa (2001).
Kota kembar
Tautan luar
Sumber :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, p2kp.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dsb.
Page 22
Gereja St. Michael Osijek
Osijek merupakan sebuah kota terbesar keempat di Kroasia. Kota ini merupakan kota terbesar dan merupakan pusat ekonomi utama di region Slavonia di pusat administrasi County Osijek-Baranja. Bermuara di Sungai Drava. Kota ini memiliki lebar wilayah 169 km² dengan memiliki jumlah penduduk 114.616 jiwa (2001).
Kota kembar
Tautan luar
Sumber :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, p2kp.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dsb.
Page 23
Gereja St. Michael Osijek
Osijek merupakan sebuah kota terbesar keempat di Kroasia. Kota ini merupakan kota terbesar dan merupakan pusat ekonomi utama di region Slavonia di pusat administrasi County Osijek-Baranja. Bermuara di Sungai Drava. Kota ini memiliki lebar wilayah 169 km² dengan memiliki jumlah penduduk 114.616 jiwa (2001).
Kota kembar
Tautan luar
Sumber :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, p2kp.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dsb.
Page 24
Peta kawasan Oseania
Oseania (bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania adalah wilayah di Bumi (sering dianggap benua) dengan lapang area daratan terkecil dan banyak populasi terkecil kedua setelah Antartika.
Dalam guna sempit (berdasarkan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania mencakup Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk dari Celaku sampai Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam guna lapang karenanya Oseania juga mencakup Australia dan Indonesia anggota timur; namun terkadang Jepang dan Kepulauan Aleut dianggap masuk dalam golongan Oseania.
Beberapa agung wilayah Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Leste adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, dimana keduanya bersamaan batasnya dengan Indonesia.
Negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan dalam kepastian yang berlainan dari negara penjajah mereka, serta mendapat aturan konstitusional yang bervariasi berlandaskan dengan kondisi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Secara ekologi, Oseania adalah satu di antara delapan zona ekologi terestrial dunia. Zona ekologi Oseania mencakup Mikronesia, Fiji dan Polinesia kecuali Selandia Baru, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang tergolong zona ekologi Australasia.
Etimologi
Istilah ini diciptakan oleh seorang pandai geografi bernama Conrad Malte-Brun dengan nama Océanie pada tahun 1812. Kata Océanie diambil dari kata Bahasa Yunani ὠκεανός (ōkeanós), ocean.
Kepadatan penduduk
Peta Migrasi Penduduk Oseania
Sejarah kehidupan Oseania sampai sekarang masih belum sepenuhnya bisa diterangkan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk Mikronesia dan Polinesia secara kebahasaan dan genetis mempunyai kesesuaian dengan penduduk asli Asia Tenggara, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara kebahasaan mereka juga sebagai anggota dari penutur rumpun bahasa Austronesia. Sedangkan kependudukan Melanesia dan Australia semakin kompleks namun secara penampilan maupun genetis serta linguistik tergolong berlainan dari orang Mikronesia dan Polinesia.[1]
Kajian linguistik menunjukkan suatu arus migrasi yang dikenal sebagai teori "Kereta Cepat menuju Polinesia" ("Express Train to Polynesia") atau "Out of Taiwan" yang diusulkan oleh Robert Blust dan Peter Belwood.[2] Di sisi lain, kajian genetika menunjukkan dukungan atas teori lama berupa penyebaran lewat Asia Tenggara Daratan, lalu menyebar dari wilayah sekitar Sumatera atau Semenanjung Malaya (dikenal sebagai teori "Sundaland") yang diajukan Oppenheimer. Teori ini juga didukung oleh kajian genetika atas babi dan ayam, dua binatang yang dianggap dibawa oleh para migran karena ditemukan di bermacam permukiman di Oseania.[3][4]
Pustaka
Lihat pula
Tautan luar
|
Sumber :
diskusi.biz, p2kp.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.
Page 25
Peta kawasan Oseania
Oseania (bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania adalah wilayah di Bumi (sering dianggap benua) dengan luas area daratan terkecil dan banyak populasi terkecil kedua setelah Antartika.
Dalam guna sempit (berdasarkan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania mencakup Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk dari Celaku sampai Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam guna luas karenanya Oseania juga mencakup Australia dan Indonesia anggota timur; namun terkadang Jepang dan Kepulauan Aleut dianggap masuk dalam golongan Oseania.
Beberapa agung wilayah Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Leste adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, dimana keduanya bersamaan batasnya dengan Indonesia.
Negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan dalam kepastian yang berlainan dari negara penjajah mereka, serta mendapat aturan konstitusional yang bervariasi berlandaskan dengan kondisi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Secara ekologi, Oseania adalah satu di antara delapan zona ekologi terestrial dunia. Zona ekologi Oseania mencakup Mikronesia, Fiji dan Polinesia kecuali Selandia Baru, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang tergolong zona ekologi Australasia.
Etimologi
Istilah ini dibuat oleh seorang pandai geografi bernama Conrad Malte-Brun dengan nama Océanie pada tahun 1812. Kata Océanie diambil dari kata Bahasa Yunani ὠκεανός (ōkeanós), ocean.
Kepadatan penduduk
Peta Migrasi Penduduk Oseania
Sejarah kehidupan Oseania sampai sekarang masih belum sepenuhnya bisa diterangkan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk Mikronesia dan Polinesia secara kebahasaan dan genetis mempunyai kesesuaian dengan penduduk asli Asia Tenggara, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara kebahasaan mereka juga sebagai anggota dari penutur rumpun bahasa Austronesia. Sedangkan kependudukan Melanesia dan Australia semakin kompleks namun secara penampilan maupun genetis serta linguistik tergolong berlainan dari orang Mikronesia dan Polinesia.[1]
Kajian linguistik menunjukkan suatu arus migrasi yang dikenal sebagai teori "Kereta Cepat menuju Polinesia" ("Express Train to Polynesia") atau "Out of Taiwan" yang diusulkan oleh Robert Blust dan Peter Belwood.[2] Di sisi lain, kajian genetika menunjukkan dukungan atas teori lama berupa penyebaran lewat Asia Tenggara Daratan, lalu menyebar dari wilayah sekitar Sumatera atau Semenanjung Malaya (dikenal sebagai teori "Sundaland") yang diajukan Oppenheimer. Teori ini juga didukung oleh kajian genetika atas babi dan ayam, dua binatang yang dianggap dibawa oleh para migran karena ditemukan di bermacam permukiman di Oseania.[3][4]
Australasia:[5] | |||||
Australia | 7,686,850 | 22,028,000 | 2.7 | Canberra | AU |
Selandia Baru[6] | 268,680 | 4,108,037 | 14.5 | Wellington | NZ |
Teritori Eksternal Australia | |||||
Kepulauan Ashmore dan Cartier | 199 | ||||
Pulau Natal[7] | 135 | 1,493 | 3.5 | Flying Fish Cove | CX |
Kepulauan Cocos (Keeling)[7] | 14 | 632 | 45.1 | West Island | CC |
Kepulauan Laut Koral | 3 | ||||
Pulau Heard dan Kepulauan McDonald | 372 | ||||
Pulau Norfolk | 35 | 1,866 | 53.3 | Kingston | NF |
Melanesia:[8] | |||||
Fiji | 18,270 | 856,346 | 46.9 | Suva | FJ |
Kaledonia Baru (Perancis) | 19,060 | 240,390 | 12.6 | Nouméa | NC |
Papua Nugini[9] | 462,840 | 5,172,033 | 11.2 | Port Moresby | PG |
Kepulauan Solomon | 28,450 | 494,786 | 17.4 | Honiara | SB |
Vanuatu | 12,200 | 240,000 | 19.7 | Port Vila | VU |
Mikronesia: | |||||
Federasi Mikronesia | 702 | 135,869 | 193.5 | Palikir | FM |
Guam (AS) | 549 | 160,796 | 292.9 | Hagåtña | GU |
Kiribati | 811 | 96,335 | 118.8 | South Tarawa | KI |
Kepulauan Marshall | 181 | 73,630 | 406.8 | Majuro | MH |
Nauru | 21 | 12,329 | 587.1 | Yaren (de facto) | NR |
Kepulauan Mariana Utara (AS) | 477 | 77,311 | 162.1 | Saipan | MP |
Palau | 458 | 19,409 | 42.4 | Melekeok[10] | PW |
Pulau Wake (AS) | 2 | 12 | Wake Island | UM | |
Polinesia: | |||||
Samoa Amerika (AS) | 199 | 68,688 | 345.2 | Pago Pago, Fagatogo[11] | AS |
Kepulauan Cook (Selandia Baru) | 240 | 20,811 | 86.7 | Avarua | CK |
Pulau Paskah (Chili) | 163.6 | 3,791 | 23.1 | Hanga Roa | CL |
Polinesia Perancis (Perancis) | 3,961 | 257,847 | 61.9 | Papeete | PF |
Hawaii (AS) | 28,311 | 1,283,388 | 72.8 | Honolulu | US |
Niue (Selandia Baru) | 260 | 2,134 | 8.2 | Alofi | NU |
Kepulauan Pitcairn (Britania Raya) | 5 | 47 | 10 | Adamstown | PN |
Samoa | 2,944 | 179,000 | 63.2 | Apia | WS |
Tokelau (Selandia Baru) | 10 | 1,431 | 143.1 | Nukunonu | TK |
Tonga | 748 | 106,137 | 141.9 | Nukuʻalofa | TO |
Tuvalu | 26 | 11,146 | 428.7 | Funafuti | TV |
Wallis dan Futuna (Perancis) | 274 | 15,585 | 56.9 | Mata-Utu | WF |
Total | 8,536,716 | 35,669,267 | 4.2 | ||
Total tanpa daratan Australia | 849,866 | 13,641,267 | 16.1 |
Pustaka
Lihat pula
Tautan luar
|
Sumber :
diskusi.biz, p2kp.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.
Page 26
Peta kawasan Oseania
Oseania (bahasa Inggris: Oceania) adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya. Oseania adalah wilayah di Bumi (sering dianggap benua) dengan luas area daratan terkecil dan banyak populasi terkecil kedua setelah Antartika.
Dalam guna sempit (berdasarkan penjelajah asal Perancis bernama Jules Dumont d'Urville pada tahun 1831), Oseania mencakup Polinesia (termasuk Selandia Baru), Melanesia (termasuk dari Celaku sampai Nugini) dan Mikronesia. Sedangkan dalam guna luas karenanya Oseania juga mencakup Australia dan Indonesia anggota timur; namun terkadang Jepang dan Kepulauan Aleut dianggap masuk dalam golongan Oseania.
Beberapa agung wilayah Oseania terdiri dari negara-negara pulau yang kecil. Australia adalah satu-satunya negara kontinental, sedangkan Papua Nugini dan Timor Leste adalah negara yang mempunyai perbatasan darat, dimana keduanya bersamaan batasnya dengan Indonesia.
Negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan dalam kepastian yang berlainan dari negara penjajah mereka, serta mendapat aturan konstitusional yang bervariasi berlandaskan dengan kondisi mereka. Australia misalnya, adalah negara yang tergabung dalam Persemakmuran, sehingga mengakui Ratu Elizabeth II dari Britania Raya sebagai Ratu, sementara Polinesia Perancis adalah sebuah pays d'outre-mer ("negara luar negeri") Perancis.
Secara ekologi, Oseania adalah satu di antara delapan zona ekologi terestrial dunia. Zona ekologi Oseania mencakup Mikronesia, Fiji dan Polinesia kecuali Selandia Baru, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang tergolong zona ekologi Australasia.
Etimologi
Istilah ini dibuat oleh seorang pandai geografi bernama Conrad Malte-Brun dengan nama Océanie pada tahun 1812. Kata Océanie diambil dari kata Bahasa Yunani ὠκεανός (ōkeanós), ocean.
Kepadatan penduduk
Peta Migrasi Penduduk Oseania
Sejarah kehidupan Oseania sampai sekarang masih belum sepenuhnya bisa diterangkan. Penelitian awal menunjukkan bahwa penduduk Mikronesia dan Polinesia secara kebahasaan dan genetis mempunyai kesesuaian dengan penduduk asli Asia Tenggara, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan. Secara kebahasaan mereka juga sebagai anggota dari penutur rumpun bahasa Austronesia. Sedangkan kependudukan Melanesia dan Australia semakin kompleks namun secara penampilan maupun genetis serta linguistik tergolong berlainan dari orang Mikronesia dan Polinesia.[1]
Kajian linguistik menunjukkan suatu arus migrasi yang dikenal sebagai teori "Kereta Cepat menuju Polinesia" ("Express Train to Polynesia") atau "Out of Taiwan" yang diusulkan oleh Robert Blust dan Peter Belwood.[2] Di sisi lain, kajian genetika menunjukkan dukungan atas teori lama berupa penyebaran lewat Asia Tenggara Daratan, lalu menyebar dari wilayah sekitar Sumatera atau Semenanjung Malaya (dikenal sebagai teori "Sundaland") yang diajukan Oppenheimer. Teori ini juga didukung oleh kajian genetika atas babi dan ayam, dua binatang yang dianggap dibawa oleh para migran karena ditemukan di bermacam permukiman di Oseania.[3][4]
Australasia:[5] | |||||
Australia | 7,686,850 | 22,028,000 | 2.7 | Canberra | AU |
Selandia Baru[6] | 268,680 | 4,108,037 | 14.5 | Wellington | NZ |
Teritori Eksternal Australia | |||||
Kepulauan Ashmore dan Cartier | 199 | ||||
Pulau Natal[7] | 135 | 1,493 | 3.5 | Flying Fish Cove | CX |
Kepulauan Cocos (Keeling)[7] | 14 | 632 | 45.1 | West Island | CC |
Kepulauan Laut Koral | 3 | ||||
Pulau Heard dan Kepulauan McDonald | 372 | ||||
Pulau Norfolk | 35 | 1,866 | 53.3 | Kingston | NF |
Melanesia:[8] | |||||
Fiji | 18,270 | 856,346 | 46.9 | Suva | FJ |
Kaledonia Baru (Perancis) | 19,060 | 240,390 | 12.6 | Nouméa | NC |
Papua Nugini[9] | 462,840 | 5,172,033 | 11.2 | Port Moresby | PG |
Kepulauan Solomon | 28,450 | 494,786 | 17.4 | Honiara | SB |
Vanuatu | 12,200 | 240,000 | 19.7 | Port Vila | VU |
Mikronesia: | |||||
Federasi Mikronesia | 702 | 135,869 | 193.5 | Palikir | FM |
Guam (AS) | 549 | 160,796 | 292.9 | Hagåtña | GU |
Kiribati | 811 | 96,335 | 118.8 | South Tarawa | KI |
Kepulauan Marshall | 181 | 73,630 | 406.8 | Majuro | MH |
Nauru | 21 | 12,329 | 587.1 | Yaren (de facto) | NR |
Kepulauan Mariana Utara (AS) | 477 | 77,311 | 162.1 | Saipan | MP |
Palau | 458 | 19,409 | 42.4 | Melekeok[10] | PW |
Pulau Wake (AS) | 2 | 12 | Wake Island | UM | |
Polinesia: | |||||
Samoa Amerika (AS) | 199 | 68,688 | 345.2 | Pago Pago, Fagatogo[11] | AS |
Kepulauan Cook (Selandia Baru) | 240 | 20,811 | 86.7 | Avarua | CK |
Pulau Paskah (Chili) | 163.6 | 3,791 | 23.1 | Hanga Roa | CL |
Polinesia Perancis (Perancis) | 3,961 | 257,847 | 61.9 | Papeete | PF |
Hawaii (AS) | 28,311 | 1,283,388 | 72.8 | Honolulu | US |
Niue (Selandia Baru) | 260 | 2,134 | 8.2 | Alofi | NU |
Kepulauan Pitcairn (Britania Raya) | 5 | 47 | 10 | Adamstown | PN |
Samoa | 2,944 | 179,000 | 63.2 | Apia | WS |
Tokelau (Selandia Baru) | 10 | 1,431 | 143.1 | Nukunonu | TK |
Tonga | 748 | 106,137 | 141.9 | Nukuʻalofa | TO |
Tuvalu | 26 | 11,146 | 428.7 | Funafuti | TV |
Wallis dan Futuna (Perancis) | 274 | 15,585 | 56.9 | Mata-Utu | WF |
Total | 8,536,716 | 35,669,267 | 4.2 | ||
Total tanpa daratan Australia | 849,866 | 13,641,267 | 16.1 |
Pustaka
Lihat pula
Tautan luar
|
Sumber :
diskusi.biz, p2kp.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.