Apa penyebab banyak kera masuk wilayah pemukiman warga jelaskan pendapatmu

Apa penyebab banyak kera masuk wilayah pemukiman warga jelaskan pendapatmu

Apa penyebab banyak kera masuk wilayah pemukiman warga jelaskan pendapatmu
Lihat Foto

VIA Indianexpress

Ilustrasi harimau

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKDSA) Aceh Kamarudzaman mengatakan, harimau sumatera yang turun ke permukiman warga di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, dipicu karena kerusakan hutan.

“Dulu tidak pernah ada kabar harimau masuk ke permukiman atau perkebunan warga. Ini karena alih fungsi lahan dan penebangan hutan. Habitatnya terganggu sehingga turun ke permukiman penduduk,” kata Kamarudzaman, saat dihubungi, Sabtu (7/12/2019).

Baca juga: Duduk Perkara 2 Petani Kopi Tewas Diterkam Harimau, Diduga Ada Perburuan hingga Habitat Rusak

Dia menyebutkan, perburuan rusa yang marak terjadi di Aceh mengakibatkan makanan harimau tidak tercukupi.

Sehingga untuk bertahan hidup harimau memangsa hewan ternak milik warga. “Mereka turun ke kampung itu karena makanannya di kawasan hutan juga sudah menipis. Rusa diburu, akhirnya harimau cari makanan dengan cara ke permukiman warga memakan hewan ternak,” ucap Kamarudzaman.

Karena itu, menjaga kelestarian hutan harus dilakukan bersama oleh pemerintah dan komunitas masyarakat.

Kudus, Gatra.com - Kawanan monyet liar turun ke permukiman di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan menjarah pohon buah milik warga. Pergantian musim diduga menjadi penyebab fenomena unik tersebut.

Pegiat Lingkungan Kudus, Fathul Faruq mengatakan, fenomena itu bukan kali pertama terjadi di kawasan triangle Pegunungan Muria. Jauh sebelumnya kejadian serupa turut terjadi di salah satu wilayah Kabupaten Pati.

“Biasanya terjadi saat musim kemarau panjang. Saat ini sudah masuk bulan kemarau, panas tetapi curah hujan masih tinggi. Keasaman air tinggi ini yang menyebabkan pohon buah liar tidak produktif, sehingga kawanan monyet turun menyerbu permukiman untuk mencari makan,” ujarnya, Selasa (16/6).

Ia khawatir jika kejadian ini terus berlangsung dan buah maupun sayuran sudah habis, bakal terjadi konflik antara monyet liar dengan warga. Apalagi kejadian tersebut pernah terjadi di wilayah Gunung Lawu.

“Di Gunung Lawu sempat terjadi karena pohon buah dan sayur di kebun sudah habis. Kawanan monyet beralih mencari makan di dalam rumah-rumah warga. Konfrontasi pun tidak dapat terhindarkan saat itu,” kenangnya.

Satu diantara solusinya adalah dengan menanam pohon buah di pinggir perbatasan antara hutan dan permukiman/perkebunan. Sehingga sebelum masuk ke wilayah manusia, kawanan binatang liar akan singgah lama di daerah tersebut. “Pagar pohon buah ini untuk solusi jangka panjang karena prosesnya cukup lama. Namun hal itu lebih efektif untuk menghalau binatang liar masuk ke permukiman,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Colo, Destari Andryasmoro mengatakan, lokasi yang disambangi kawanan monyet berada di daerah Colo Pandak RT 05/RW 03 yang merupakan kawasan villa. “Monyetnya kurang lebih berjumlah 10-11 ekor, datangnya itu pagi dan sore, mereka mencari makan di perkebunan warga, mungkin di hutan makanannya sudah habis. Biasanya mencari pisang, alpukat dan sayuran,” paparnya.

Ia menyebutkan bahwa kawanan monyet liar itu berasal dari kawasan Pegunungan Muria yang masuk wilayah Rahtawu (Kudus) dan Jepara. Apalagi dikatakannya kawasan hutan di daerah tersebut tidak lagi hijau. “Itu monyet liar dari gunung sebelah yaitu di daerah perbatasan Rahtawu dan Jepara. Di sana mungkin (hutannya) gundul sehingga kawanan monyet pindah ke Colo untuk mencari makan,” ungkapnya.

Ditambahkan, hingga saat ini belum ada catatan konflik antara binatang liar itu dengan manusia. “Belum ada rumah yang rusak. Sedari dulu memang ada monyet di kawasan hutan Colo. Jadi kita biarkan saja, selagi tidak membahayakan warga. Biasanya kalau kenyang dia balik ke hutan lagi,” tandasnya.

Serangan kera ekor panjang di kawasan bagian selatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terus meluas. Awalnya mereka hanya berada di Kecamatan Tepus, di mana dua desa diserang kera ekor panjang, yakni di Desa Purwodadi dan Desa Tepus. Kini kera ekor panjang juga banyak ditemui di Kawasan Tanjungsari bagian selatan.

Seorang warga Kecamtan Tepus, Bowo, mengatakan kera ekor panjang mulanya banyak ditemui di daerah pinggiran dekat dengan pantai. Kawasan tersebut merupakan perbukitan yang cukup lebat tanamannya. Kera-kera tersebut banyak berkembang biak di kawasan tersebut karena jarang didatangi oleh warga.

"Dulu memang untuk bercocok tanam, tetapi sekarang sudah tidak lagi," kata Bowo, Jum'at (18/5).

Namun, kera-kera tersebut belakangan banyak berkeliaran di perkebunan dan persawahan milik warga. Mereka merusak tanaman pangan yang dibudidayakan oleh warga setempat, di antara yang paling banyak dirusak adalah jagung dan kacang tanah.

Mereka juga banyak berkeliaran di tebing-tebing di atas Pantai Siung dan pemukiman. Warga khawatir akan terjadi serangan yang lebih luas oleh para kera ekor panjang itu jika tidak segera diambil tindakan atas situasi tersebut. Di samping itu, petani juga terancam gagal panen akibat serangan kera ekor panjang di wilayah mereka.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Juanita Parjianti, menduga kera-kera liar itu turun gunung ke lahan pertanian karena sumber makanan di habitat mereka telah rusak. Sehingga mereka berusaha mencari sumber makanan lain, salah satunya ke ladang atau lahan pertanian milik warga.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar memberikan toleransi dan menjaga kera-kera tersebut sebagai sesama makhluk hidup. Ia berharap kepada masyarakat juga untuk tidak merusak habitat dari kera-kera tersebut.

"Solusi alternatif tercepat ya hanya dengan memasang jaring di lahan pertanian. Tetapi solusi jangka panjang kami akan berusaha memperbanyak penanaman buah-buah di area habitat kera-kera liar tersebut," ujarnya. (erl)

jawablah pertanyaan​

sebut kan 10 ciri ciri mobil mobilan ikan dan kucing dijawab cepat kk​

Jelaskan bagaimana proses penyerbukan rambutan​

20 contoh tumbuhan generatif​

hewan apa saja yang membantu tumbuhan kembang sepatu saat melakukan proses perkembangbiakan secara generatif​

dibantu jawab ya orang pintar minum tolak angin ​

Apa penyebab hipertensi

pilih pasangan ilmuan berikut ini atau mencari sendiri dua penelitian yg tidak penelitian nya mirip 1.wright bersaudara dan B. j. habibie 2.albert Ein … sten dan Terry Mart 3.israal newtoon dan yogi a. erlangga 4.thomas Alfa edition dan Nelson tansu5.alexander 6. bell dan Khoirul anwar6.wilhem Rantgen dan w. 2.johanes 7.marie lurie dan Eniya listiani dewi 8.galiko Galilei dan josephat sumantio9.theodore maiman dan bambang widatmokojelaskan:1.Apakah Caban ilmu sains yang mereka geluti 2.apa yang mereka temukan? Bagaimana cara kerja penemuan tersebut 3.untuk apa saja penemuan itu digunakan tolong jawab yah :D​

apa yang dimaksud dengan satwa endemik?TULISKAN ISI YANG BENAR​

sesuai dengan makanannya , hewan akan menyesuaikan alat pencernaan dengan jenis makanannya tersebut. Sekelompok anak menemukan beberapa tengkorak. Mer … eka mengamati susunan geligi tengkorak tersebut dan menyimpan bahwa tengkorak tersebut berasal dari 2 jenis hewan memiliki jenis makanan berbeda. Kesimpulan ini ditarik atas dasar bahwa :A. Hewan 1 adalah pemakan _____ karena gigi _____ tampak lebih panjang, dan tajam B. Hewan 2 adalah pemakan _____ karena gigi _____ tampak besar dan sangat berlekuk lekuk ​