Apa perbedaan sayur khas Jawa Timur dan Jawa Barat

Jawa dan Sunda yang ada di Indonesia memiliki banyak perbedaan yang indah. Tidak dari adat istiadatnya saja tetapi dari segi kuliner juga demikian. Ada beberapa makanan khas Sunda, ada juga makanan khas Jawa. Kali ini kita akan mencoba melihat perbedaan dari kedua makanan tersebut. Masing-masing memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat apalagi masakan yang dihasilkan juga tergolong lezat. Ada siomay khas Bandung, di Jawa ada pecel. Dua makanan ini sama-sama memiliki bumbu kacang. Apa lagi yang menjadi perbedaan dari masakan-masakan dua daerah ini?

Perbedaan kuliner bisa dikarenakan datang dari kebiasaan masyarakat di daerah tersebut ketika mengolah masakan. Juga dari para leluhur mereka yang menyimpan resep-resep lama. Tak hanya itu, perbedaan dan ragam masakan dari kedua daerah ini bisa jadi karena inovasi para pengusaha di bidang kuliner yang menciptakan masakan dengan menu baru.

1. Nasi Liwet

Makanan khas Sunda yang pertama adalah Nasi Liwet. Makanan ini terkenal di banyak kota-kota di indonesia. Memang tak asing mendengarnya dan terdapat dua versi. Yang pertama adalah datang dari Solo sementara yang kedua versi Sunda. Ada perbedaan dari dua versi ini yakni jika di Solo, kamu bisa menikmati nasi liwet yang dibuat dengan santan dan dihidangkan bersama dengan labu siam. Dua bahan ini nantinya dimasak dengan santan. Sementara di Sunda sendiri tidak menggunakan santan dalam proses memasaknya.

Untuk nasi Liwet khas Sunda memiliki cita rasa yang gurih meski tidak menggunakan santan. Rasa gurih ini didapatkan dari hasil penggunaan bumbu rempah khas Indonesia seperti batang serai, bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan lain sebagainya. Nasi Liwet memang umum disantap menggunakan ikan asin sebagai pelengkap. Sebagian orang juga menikmati nasi liwet ini dengan sayur asam dan ikan bakar atau gorengan tahu dan tempe.

2. Karedok

Karedok juga menjadi makanan khas Sunda. Di Jakarta, kamu bisa menemukan banyak penjual karedok dimana banyak orang juga mengira bahwa makanan ini adalah khas Betawi. Padahal, Karedok adalah makanan khas Sunda yang memiliki kemiripan dengan gado-gado. Karedok menyajikan banyak sayuran dilengkapi dengan saus kacang tanah dan juga tingkat kepedasaan yang berbeda.

Sayuran yang digunakan untuk membuat Karedok ini bisa bermacam-macam seperti timun, toge, kacang-kacangan hingga terong hijau kecil. Kalau di Jawa kamu mengenalnya dengan gado-gado, maka ada perbedaan dari dua makanan ini. Karedok menggunakan sayuran yang masih mentah. Di Sunda sana, mereka juga menyebut sebagai Lotek Atah yang artinya Lotek Mentah. Sementara gado-gado ada yang menggunakan sayuran matang.

3. Lotek

Masih dengan bumbu kacang, Lotek disandingkan dengan makanan khas Jawa yakni pecel. Jika melihat tampilannya memang mirip. Lotek di Sunda banyak disukai oleh masyarakat sana yang berwisata dan begitu menyukai bumbu kacang serta kelezatannya. Lotek sendiri juga menggunakan sayuran yang tak jauh berbeda dengan gado-gado. Ada sayur kangkung, kembang kol dan juga toge.

Sayur yang sudah dicacah ini disiram bumbu kacang dan ditambahkan kentang rebus yang sudah ditumbuk. Lotek biasanya disajikan dengan potongan lontong dengan kerupuk udang. Berbeda dengan pecel yang di Jawa yang sering disajikan dengan nasi. Ada kacang panjang dan kecambah yang disiram dengan bumbu kacang. Untuk bahan pelengkapnya, mereka menambahkan rempeyek kacang dan sedikit sambal.

4. Soto Bandung

Soto merupakan makanan Indonesia yang bisa dikreasikan sesuai dengan daerah masing-masing. Seperti yang ada di Bandung dan Jawa. Jika di Bandung, kamu akan menemukan soto dengan ciri khas mereka. tampilannya mungkin mirip tetapi untuk rasanya tentu berbeda. Dari segi bahan yang digunakan, Soto Bandung ini menggunakan bahan utama tetelan daging sapi. Bumbu yang digunakan adalah jahe, lengkuas, serai, gula, bumbu dan garam atau bawang merah. Sementara untuk penyajiannya sendiri diletakkan di dalam mangkuk dan diberi tambahan irisan lobak yang telah direbus atau daun seledri.

Sementara di Jawa membuat Soto ditambahkan dengan koya, kecambah atau irisan sawi putih. Tampilan serupa namun cita rasa tak sama. Keduanya sama-sama lezat dan memiliki tempat di hati para pecinta kuliner. Biasanya akan ditambahkan pula perasan jeruk nipis dan kecap agar terasa pas di lidah.

5. Soto Mie

Soto mie sebagai kuliner yang tidak hanya dikenal di Jawa Barat tetapi juga di provinsi lainnya. jika bisa disandingkan maka Soto Mie ini mirip dengan pangsit. Tetapi ada cita rasa yang berbeda dari keduanya. Soto Mie sudah dikenal sampai Malaysia dan Singapura. Makanan khas Sunda ini berjenis kuah dan menggunakan bahan dasar mie yang terbuat dari tepung terigu, garam dan juga telur. Ada banyak varian yang bisa kamu dapatkan. Tetapi yang paling terkenal adalah dari Jawa Barat.

Soto Mie biasanya dihidangkan dengan kombinasi seperti daging ayam, daging sapi atau jeroan sapi. Tidak hanya dengan mie kuning tetapi ada juga kombinasi bahan lainnya yang disertai irisan kentang rebus, telur ayam, kacang dan tomat. Berbeda dengan pangsit yang merupakan mie yang direbus tidak lama dan diberi minyak bercita rasa asin, diatasnya biasanya diberi saos dan ada sedikit kuah.

Jika sebelumnya kamu sudah mengenal beberapa menu yang bisa disandingkan satu sama lain, kali ini kita bisa mencoba mencari tahu dari sisi lain apa saja perbedaan makanan Sunda dan Jawa. Dimulai dari Jawa Barat yang merupakan daerah pegunungan dan menghasilkan berbagai jenis sayuran. Kuliner di daerah ini banyak menggunakan sayur dan sering meraciknya dengan mentah dan dalam bentuk lalap seperti karedok. Ciri lain dari masakan Jawa Barat adalah rasanya sedikit pedas dan asam.

Berbeda dengan Jawa Tengah yang terpengaruh dari masakan nenek moyang kerajaan kuno Yogyakarta dan juga Surakarta. Disana ada cita rasa yang khas. Cirinya adalah rasa manis dan tidak terlalu pedas. Cita rasa manis memang lebih disukai masyarakat Jawa Tengah daripada asin dan pedas. Mereka menggunakan banyak bawang putih sebagai bumbu yang dominan. Ada juga penggunaan sedikit gula merah dan rempah. Misalnya saja seperti masakan gudek, soto kudus dan bacem.

Berikutnya datang dari Jawa Timur yang memiliki dominan rasa asin dan pedas. Masakan olahan masyarakat Jawa Timur adalah menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasanya. Cirri lainnya adalah masakan akan dimasak benar-benar matang dan ada yang menggunakan cara dikukus, dibakar atau dipepes. Makanan paling populer di Jawa Timur sendiri adalah tahu campur, lodho ayam, tahu tek, nasi pecel, rujak cingur dan masih banyak lagi.

Tak heran jika turis asing sekalipun begitu menyukai kuliner di Indonesia. Bagaimana tidak? Dengan keragaman ini tentu menjadi sebuah anugerah tersendiri bahwa kuliner di Indonesia sangat kaya dan bisa menjadi daya tarik utama para wisatawan. Baik berasal dari Jawa atau Sunda, masing-masing memiliki makanan yang lezat, bukan?

Apa ciri khas masakan Jawa Timur?

Masakan Jawa Timur biasanya memiliki cita rasa yang khas, yaitu rasa pedas, asin, gurih dan kaya akan rempah. Meskipun makanan khas Jawa Timur, tetapi banyak sekali orang yang di luar Jawa yang menikmati makanan tersebut. Makanan Jawa Timur ini banyak digemari oleh orang-orang karena tidak susah ditemukan.

Apa ciri khas masakan Jawa Barat?

Karakteristik makanan khas Jawa Barat yakni sebagai berikut: Banyak menggunakan sayur mayur mentah sebagai lalapan yang disantap bersama sambal dan juga campuran untuk makanan tersebut seperti karedok. Rasanya agak pedas dan asam. Komposisi makanannya dominan terbuat dari ikan.

Apa perbedaan rasa dari segi masakan Jawa Timur dan Jawa Tengah?

Ketimbang kuliner Jawa Tengah yang cenderung manis, jenis-jenis hidangan Jawa Timur terkesan tegas. Pedas ya pedas, asin ya asin, gurih ya gurih.