Apa saja faktor internal dan eksternal yang Mempengaruhi

ABSTRAK

Rachmawati, Metha Ika. 2009. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 7 Kediri. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Program Studi S1 Ekonomi dan Koperasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Bambang Pranowo, SE.M.P.Ak, (II) Farida Rahmawati, SE.ME.

Kata Kunci: Faktor Internal, Faktor Eksternal, Prestasi Belajar Ekonomi.

            Faktor-faktor yang memperngaruhi prestasi belajar siswa ada 2 diantaranya  adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor - faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal terdiri atas faktor fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan  faktor internal dan eksternal harus saling mendukung serta dapat meningkatkan faktor internal dan eksternal siswa demi tercapainya prestasi belajar ekonomi yang maksimal. Penelitian bertujuan (1) untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi faktor fisiologis, psikologis, keluarga, sekolah, masyarakat (internal dan eksternal)) dan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Kediri, (2) untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal  terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA negeri 7 Kediri.

            Variabel bebas penelitian ini terdiri dari faktor fisiologis (X1), faktor psikologis (X2), faktor keluarga (X3), faktor sekolah (X4), dan faktor masyarakat (X5). Sedangkan variabel terikatnya prestasi belajar ekonomi (Y). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Analisis korelasional digunakan untuk mengetahui dan mencari ada tidaknya hubungan antar (X1), (X2), (X3), (X4), (X5), dan prestasi belajar ekonomi siswa (Y). Metode regresi berganda digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh faktor fisiologis, psikologis, keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap prestasi belajar ekonomi siswa (Y) di SMA Negeri 7 Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Kediri yang berjumlah 160 siswa dan sampelnya berjumlah 56 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan menggunakan instrumen kuesioner, skala yang digunakan skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Jenis data menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, sedangkan data sekunder berupa nilai rapor siswa kelas XI IPS  semester ganjil tahun ajaran 2009/2010.

            Hasil penelitian di SMA Negeri 7 Kediri menunjukkan bahwa analisis pengaruh faktor fisiologis terhadap prestasi belajar ekonomi diperoleh nilai t hitung  2,273 > t tabel 2,008. dengan sig 0,027 < 0,05, maka faktor fisiologis berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Untuk faktor psikologis t hitung 2,493> t tabel  2,008. dengan sig 0,016 < 0,05, maka faktor psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Untuk faktor keluarga t hitung 2,552> t tabel  2,008. dengan sig 0,014 < 0,05, maka faktor keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Untuk faktor sekolah t hitung 2,176> t tabel  2,008. dengan sig 0,034 < 0,05, maka faktor sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Dan untuk faktor masyarakat t hitung 2,108> t tabel  2,008. dengan sig 0,040< 0,05, maka faktor masyarakat berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Analisis pengaruh faktor tersebut diatas (internal dan faktor eksternal) terhadap prestasi belajar ekonomi diperoleh nilai Fhitung 25,497> Ftabel  2,400. dengan sig 0,000 < 0,05 maka faktor fisiologis, psikologis, keluarga, sekolah, dan masyarakat (internal dan faktor eksternal) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Besar Adjusted R Square adalah 0,690. Hal ini berarti prestasi belajar ekonomi (Y) dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut sebesar 69,0% sedangkan sisanya 30,9% disebabkan oleh faktor lain diluar penelitian.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Kediri. Saran (1) Orang Tua diharapkan dapat lebih memperhatikan perkembangan dan kebutuhan belajar anak agar anak dapat beprestasi lebih baik lagi, dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian perhatian ketika anak sedang mengalami kesulitan dalam belajar, mendidiknya anak agar selalu rajin belajar setiap hari, memantau /mengontrol perkembangan dan kemajuan belajar anaknya serta selalu memperhatikan kebutuhan sekolah anaknya. (2) bagi guru, hendaknya meningkatkan kondisi faktor eksternal siswanya agar lebih baik lagi sehingga anak didiknya memperoleh prestasi belajar ekonomi yang maksimal dengan cara membaca materi sehingga pada saat mengajar guru dapat menguasai materi serta menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran. Selain itu guru diharapkan memberikan tugas rumah agar siswa lebih sering belajar tetapi dengan porsi yang berlebihan agar tidak membebani siswa. (3) bagi siswa, diharapkan untuk membaca materi pelajaran ekonomi sebelum mengikuti pelajaran, memperhatikan pelajaran ekonomi sehingga siswa mudah mempelajari, mengulang kembali pelajaran ekonomi  yang telah disampaikan guru demi tercapainya prestasi belajar ekonomi yang maksimal. (4) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan penelitian sampel dengan wilayah populasi yang lebih luas dan mengembangkan permasalahan yang terkait dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian hasil yang diharapkan dapat mengungkap lebih banyak permasalahan dan memberikan hasil temuan penelitian yang lebih berarti dan bermanfaat bagi banyak pihak.

tirto.id - Pergerakan nasional di Indonesia muncul sebagai sebagai reaksi faktor internal dalam negeri dan faktor eksternal dari luar negeri. Kedua faktor itu saling berhubungan dan memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia.

Meskipun demikian, faktor dari dalam negeri lebih menentukan timbulnya pergerakan nasional, daripada faktor eksternal. Faktor luar negeri hanya berperan sebagai pemercepat proses munculnya pergerakan nasional.

Tanpa adanya faktor eksternal sekalipun, pergerakan nasional tetap akan timbul. Akan tetapi, ia akan membutuhkan waktu lebih panjang dan berlangsung lebih lamban dari seharusnya.

Keyakinan bahwa pergerakan nasional lebih ditentukan dari faktor internal (dalam negeri) disebabkan perjuangan bangsa Indonesia terus dilancarkan secara silih berganti.

Akan tetapi, perlawanan masih dilakukan dalam skup lokal dan masih bergantung pada pemimpin feodal atau penguasa setempat.

Selain itu, belum muncul rasa saling memiliki dan persatuan antarsesama rakyat Indonesia. Perlawanan seperti itu mudah ditumpas pihak kolonial, seperti penjajah Jepang dan Belanda. Meskipun demikian, pengalaman itu tetap berharga dan menjadi fondasi dan semangat perjuangan awal menentang penjajah.

Selanjutnya, penduduk mulai menyadari perlunya strategi lain untuk lepas dari kolonialisme. Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1997:14-15) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, faktor-faktor internal yang timbul dari dalam negeri untuk bergerak secara nasional sebagai berikut:

  • Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah
  • Adanya rasa senasib-sepenanggungan karena telah hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara berdaulat.
  • Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri

Sebenarnya, faktor internal telah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama, namun ia juga didukung faktor eksternal dalam momentum tepat.

Berikut ini faktor-faktor eksternal yang turut menentukan pergerakan nasional Indonesia:

  • Adanya faham baru, yaitu liberalisme dan human rights yang muncul selepas Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789)
  • Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902). Hal itu merangsang munculnya wawasan kebangsaan bagi para pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya masih sangat sedikit.
  • Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia pada 1905. Saat itu, Jepang berhasil membangkitkan rasa percaya diri rakyat Asia-Afrika sehingga berani bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa kulit putih)
  • Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki sehingga terbentuk kebangsaan yang bulat dalam ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa.
  • Gerakan pan-islamisme yang dimotori oleh Djamaluddin Al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperalisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-imperialis
  • Faktor eksternal lainnya, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok dan Filipina

Contoh Bentuk Kegiatan Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional

Salah satu organisasi nasional pertama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pergerakan nasional (nasionalisme) adalah Indische Partij. Organisasi ini berbeda dengan Boedi Oetomo yang lebih awal muncul, namun memiliki kecenderungan pada kebudayaan dan pendidikan.

Indische Partji terkesan lebih berani dan radikal menyuarakan penentangannya kepada Belanda. Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yakni Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Sejak saat itu, mulai muncul berbagai organisasi pergerakan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga Partai Nasional Indonesia-Baru (PNI-Baru).

Dikutip dari Persamaan dan Perbedaan Strategi Pergerakan Nasional (2020:4) yang diterbitkan Kemendikbud (2020:4), beberapa contoh perjuangan organisasi-organisasi masa pergerakan nasional sebagai berikut:

  • Menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui rapat umum dan surat kabar.
  • Menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebebasan kepada partai-partai politik di Indonesia.
  • Mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang-wenang.
  • Melakukan aksi pemogokan massal yang merugikan kolonial saat itu.

Baca juga:

  • Apa Perbedaan Nasionalisme dengan Patriotisme dan Ciri-cirinya
  • Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Nasionalisme di Indonesia

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/hdi)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates