Maret 5, 2020 | Masa Pergerakan Nasional | |
(1) Stretegi bersifat radikal dengan taktik non kooperatif Strategi perjuangan radikal non kooperatif merupakan perjuangan dengan menggunakan cara yang keras dalam menentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Non kooperatif berarti tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda. Taktik non kooperatif menekankan bahwa kemerdekaan harus diusakan sendiri. Berbagai organisasi radikal di Indonesia antara lain Sarekat Islam, Perhimpinan Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia dan PNI Baru. Faktor yang mempengaruhi organisasi pergerakan nasional bersifat radikal antara lain:
Organisasi yang bersifat radikal terhadap pemerintah kolonial Belanda melakukan kegiatan perjuangan berupa (1) menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui rapat umum, surat kabar, (2) menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebasan bergerak kepada partai partai, (3) mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang wenang (4) melakukan aksi pemogokan. Salah satu organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal adalah Partai Komunis Indonesia PKI pada awalnya bernama ISDV yang kemudian merubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia pada 23 Mei 1920. Beberapa cara yang dilakukuan oleh PKI dalam menentang pemerintah kolonial Belanda yakni mengkritik kebijakan pemerintahn kolonial Belanda melalui surat kabar Suara Rakyat dan Sinar Hindia, melakukan pemogokan kerja, menangkap dan memenjarakan tokoh tokoh PKI. Pemberontakan PKI tahun 1926-1927 mengalami kegagalan. Banyak tokohnya yang kemudian ditangkap dan dibuang ke Boven Digul. Adanya pemberontakan PKI menyebabkan pemerintah kolonial belanda melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap organisasi organisasi pergerakan nasional. (2) Strategi bersifat moderat dengan taktik kooperatif Strategi bersifat moderat dengan taktik kooperatif merupakan kebalikan dari strategi bersifat radikal dengan taktik non kooperatif. Perjuangan yang dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda untuk menghindari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Upaya yang dilakukan dengan taktik kooperatif antara lain mengirimkan wakilnya ke Volksraad (dewan rakyat) tujuannya adalah dapat memperjuangkan kepentingan rakyat. Beberapa tokoh Indonesia yang menjadi anggota Volksraad antara lain:
Di dalam Volksraad kemudian dibentuk Fraksi Nasional yang diusulkan oleh Muhammad Husni Thamrin pada tanggal 27 Januari 1930. Tujuan Fraksi Nasional dalam Volksraad antara lain (1) mengusahakan perubahan perubahan ketatanegaraan, (2) mengusahakan penghapusan perbedaan politik, ekonomi dan intelektual dengan cara yang tidak melanggar hukum. Tokoh pergerakan moderat memiliki prinsip bahwa kemerdekaan ekonomi harus tercapai lebih dahulu. Adapun faktor yang mempengaruhi kelangan pergerakan bersifat moderat antara lain:
Organisasi nasional Indonesia yang bersifat moderat dengan taktik kooperatif antara lain Gerindo, Parindra, dan GAPI. Perbedaan perjuangan organisasi pergerakan nasional dengan strategi radikal dan strategi moderat memiliki perbedaan antara lain: cara perjuangan yang dilakukan kalau radikal tidak mau bekerjasama dengan belanda, sedangkan kooperatif mau bekerjasama dengan Belanda. Organisasi bersifat radikal menginginkan langsung kemerdekaan politik, sedangkan moderat menginginkan kemerdekaan ekonomi terlebih dahulu baru kemudian kemerdekaan politik. Sedangkan untuk persamaan antara perjuangan dengan strategi radikal dan strategi moderat antara lain:
Untuk materi lebih lengkap tentang ORGANISASI ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, dikenal dua strategi politik organisasi kebangsaan dalam kaitannya untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Dua strategi tersebut yaitu non-kooperatif (radikal) dan kooperatif (moderat). Radikal bisa diartikan sebagai satu tindakan penentangan secara keras dan represif terhadap kebijakan pemerintah kolonial serta tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial untuk mencapai kemerdekaan, dalam hal ini kaum radikal berpendapat bahwa untuk mencapai Indonesia merdeka haruslah dengan jerih payah anak bangsa sendiri dan bukan atas adanya campur tangan dari bangsa asing (Belanda). Sedangkan moderat bisa diartikan sebagai satu sikap lunak atas keberadaan pemerintah kolonial (Belanda) di Indonesia. Kaum moderat berpandangan bahwa untuk mencapai Indonesia merdeka tidak dapat lepas dari kerja sama dengan berbagai bangsa yang ada di Indonesia saat itu, tidak terkecuali dengan pemerintah kolonial (Belanda).
BACA: Mengungkit Terjadinya Pemberontakan Andi Azis Adanya dua strategi ini bukan semata-mata melambangkan dua kubu yang berbeda pandangan dalam mensikapi keberadaan pemerintah kolonial, walaupun berbeda prinsip namun dua kelompok ini sama dalam tujuan akhir, yaitu untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Organisasi Pergerakan KooperatifBudi Utomo
BACA: Faktor - Faktor Timbulnya Pergerakan Nasional Sarekat Islam Putih
Muhammadiyah
Nadhatul Ulama (NU)
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Organisasi Pergerakan Non-KooperatifSarekat Islam Merah
Perhimpunan Indonesia
Indische Partij (IP)
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Komunis Indonesia
|