Apa saja kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti

Menurut Whitney (1960) ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti sebagai berikut :

1.     Daya nalar. Seorang peneliti harus memiliki daya nalar yang tinggi, yaitu kemampuan untuk memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun deduktif.

2.     Orisinalitas. Seorang peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan  kreatif. Peneliti harus brilian, mempunyai inisiatif yang terencana, serta harus penuh dengan ide-ide rasional dan menghindarkan             peniruan atau jiplakan.

3.     Daya ingat. Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis, serta dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta.

4.     Kewaspadaan. Peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi atas suatu variabel atau sifat suatu fenomena.

5.      Akurat. Peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta perhitungan yang akurat, tajam dan beraturan.

6.     Konsentrasi. Seorang peneliti harus memiliki kekuatan untuk berkonsentrasi yang tinggi, kemauan yang besar, dan tidak cepat merasa bosan.

7.     Dapat bekerja sama. Seorang peneliti harus mempunyai sifat kooperatif sehingga dapat bekerja sama dengan siapapun, serta harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual dan dapat bekerja secara kelompok (team work).

8.     Kesehatan. Seorang peneliti harus sehat baik jiwa maupun fisiknya.


9.     Pandangan moral. Seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual, kejujuran moral, beriman dan dapat dipercaya.

aatau bisa cari pengertian lain di sini


Page 2

Seorang peneliti harus berpikir ilmiah dalam melakukan penelitian dengan cara berpikir sebagai berikut.

  1. Skeptis. Peneliti tidak mudah percaya pada sesuatu hal yang tidak memiliki data yang jelas.
  2. Analitis. Peneliti harus menganalisis setiap persoalan yang dihadapi dalam penelitian.
  3. Kritis. Peneliti harus berpikir secara objektif berdasarkan fakta di lapangan.
  4. Jujur. Peneliti tidak boleh memasukkan keinginannya ke dalam data penelitian.
  5. Terbuka. Peneliti bersedia memberikan hasil penelitian dan siap menerima kritik dan saran dari berbagai pihak terhadap penelitiannya.

Berdasarka penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah A.

Apa saja kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti

Apakah yang dimaksud dengan ‘Penelitian’..? Penelitian merupakan sebuah metode/ cara untuk mendapatkan sebuah kebenaran tentang suatu masalah atau fenomena yang benar-benar terjadi. 

Ada beberapa tujuan kenapa orang melakukan penelitian, diantaranya adalah;

  1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
  2. Untuk memecahkan masalah atau  menjawab pertanyaan yang diajukan
  3. Adanya rasa ingin tahu terhadap suatu hal
  4. Ingin meningkatkan kualitas diri dan kualitas perguruan tinggi dalam rangka menin gkatkan kemajuan bangsa.

Setelah kita memahai tujuan dari penelitian tersebut, alangkah baiknya kita membahas mengenai persyaratan menjadi seorang peneliti. Diantaranya persyaratannya adalah;

  • Kompeten dibidangnya; Maksudnya orang yang melakukan penelitian tersebut benar-benar paham apa yang dikerjakannya.
  • Objektif; Seorang peneliti harus mempertimbangkan objektifitas dalam penelitian. sebab, kalau terjadi ketidakobjektifan dalam melakukan penelitian dapat mengakibatkan hasil penelitian tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
  • Jujur; Sikap kejujuran merupakan suatu yang mutlak yang harus dimiliki oleh seorang peneliti, karena ketidakjujuran dalam hal apapun bisa menghilangkan kepercayaan terhadap hasil penelitian.
  • Faktual; Maksudnya penelitian yang dilakukan benar-benar menceritakan kondisi yang ada saat ini sehingga hasilnya bisa dijadikan sebuah rujukan didalam pengambil keputusan. 
  • Independen; Penelitian yang independen akan memberikan keleluasaan bagi peneliti di dalam melakukan penelitian, guna untuk menghasilkan atau benar-benar mencerminkan fakta-fakta yang sebenarnya.
Penelitian berdasarkan sifat dapat dibedakan menjadi 3 hal, yaitu:
  1. Penelitian Akademik; Merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa baik untuk S1, S2, maupun S3 dimana penelitian ini berguna bagi mahasiswa salah satunya yaitu ‘sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa’.
  2. Penelitian Profesional; Merupakan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan baru yang berkenan dengan ilmu, teknologi, dan seni.
  3. Penelitian Insitusional; Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan kelembagaan.

Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya anda mengetahui dulu tahap-tahap yang harus dilalui sehingga hasil penelitian tersebut mendekati kebenaran yang diinginkan serta memiliki arah dan tujuan yang jelas. Salah satu tahapannya yaitu "Research methodology".

Sebelum melakukan penelitian, anda harus menentukan masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang terjadi pada saat ini. fenomena yang dimaksud yaitu "Suatu keadaan yang kita lihat dan kita rasakan berdasarkan fakta-fakta yang kita dapat/ temukan dilapangan. Selain dari fenomena yang kita jumpai di masyarakat, permasalahan penelitian juga bisa kita dapatkan dari "Research Gap". 

Research Gap merupakan sebuah gamparan mengenai kesenjangan-kesenjangan atau masalah-masalah yang terjadi pada beberapa penelitian sebelumnya.


Terima kasih telah membaca artikel tentang 5 Persyaratan Dasar Menjadi Seorang Peneliti.

Apa saja kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti

Salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah harus mempunyai daya khayal ilmiah dan kreatif atau disebut juga?

  1. daya nalar
  2. daya ingat
  3. akurat
  4. konsentrasi
  5. orisinalitas

Jawaban: E. orisinalitas

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah harus mempunyai daya khayal ilmiah dan kreatif atau disebut juga orisinalitas.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut ini yang tidak termasuk cara dalam merumuskan masalah yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Istilah lain dari penelitian adalah riset. Riset berasal dari bahasa inggris research, research yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari). Secara etimologi penelitian berarti “mencari kembali” yaitu mencari fakta-fakta baru yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Setiap ilmuwan baik eksakta maupun sosial dalam melakukan penelitian harus didasari dengan  adanya rasa keingintahuan. Rasa ingin tahu itu dapat menimbulkan keinginan mereka dalam melakukan penelitian untuk memperdalam dan memperluas ilmu yang ditekuni.

Beberapa pengertian tentang konsep penelitian secara teoritis menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Soerjono Soekanto. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

2. Sanapiah Faisal. Mengemukakan bahwa penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.

3. Soetrisno Hadi. Menurutnya, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan.

Pengertian Kebenaran

Dalam bahasan ini, makna “kebenaran” dibatasi pada kekhususan makna “kebenaran keilmuan (ilmiah)”. Kebenaran ini mutlak dan tidak sama atau pun langgeng, melainkan bersifat nisbi (relatif), sementara (tentatif) dan hanya merupakan pendekatan. Kebenaran intelektual yang ada pada ilmu bukanlah suatu efek dari keterlibatan ilmu dengan bidang-bidang kehidupan. Kebenaran merupakan ciri asli dari ilmu itu sendiri. Dengan demikian maka pengabdian ilmu secara netral, tak bermuara, dapat melunturkan pengertian kebenaran sehingga ilmu terpaksa menjadi steril. Uraian keilmuan tentang masyarakat sudah semestinya harus diperkuat oleh kesadaran terhadap berakarnya kebenaran.

Selaras dengan Poedjawiyatna yang mengatakan bahwa persesuaian antara pengatahuan dan obyeknya itulah yang disebut kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus dengan aspek obyek yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah pengetahuan obyektif.[11]

Kebenaran Ilmiah, yaitu kebenaran yang terbangun/diperoleh berdasarkan proses penelitian dan penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan pendekatan pragmatis, koresponden, dan koheren.

Kualifikasi Peneliti

Penelitian yang efektif tidak dapat terjadi seenaknya saja, tetapi ia harus didukung dengan faktor-faktor penunjang serta sarana dan prasaran yang cukup. Disamping faktor peneliti sendiri, ada faktor lingkungan yang turut mempengaruhi. Contoh nyatanya ya ketika perang dunia kedua banyak peneliti yang tidak bisa meneruskan riset mereka karena lingkungannya jelas tidak memungkinkan untuk itu, bahkan untuk keselamatan mereka sendiri.

Kualifikasi peneliti harus didasarkan pada intelegensia, kekuatan bekerja serta sifat jujur dan rajin. Menurut Whitney(1960) ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh peneliti, yaitu :

  • Daya nalar, seorang peneliti harus mempunyai daya nalar yang tinggi yaitu dengan adanya kemampuan memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun secara deduktif.
  • Orisinalitas, peneliti harus mempunyai daya hayal ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus brilian, mempunyai inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang rasional dan menghindari plagiat.
  • Daya ingat, seorang peneliti harus memiliki daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis. Dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta-fakta.
  • Kewaspadaan, seorang peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada suatu variabel atau atas suatu fenomena. Ia harus sigap dan mempunyai intaian yang tajam, serta responsive terhadap perubahan atau kelainan.
  • Akurat, seorang peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta tingkat perhitungan yang akurat, tajam, serta beraturan.
  • Konsentrasi, seorang peneliti harus mempunyai kekuatan konsentrasi yang tinggi, kemauan yang keras, serta tidak cepat muak.
  • Dapat bekerja sama, peneliti harus mempunyai sifat yang kooperatif, dapat bekerja sama dengan siapapun. Harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual, dan dapat bekerja secara team-work.
  • Kesehatan, seorang peneliti harus sehat, baik jiwa maupun fisik. Peneliti harus stabil, sabar, dan penuh vitalitas.
  • Semangat, kesehatan si peneliti harus ditunjang pula dengan semangat untuk meneliti.
  • Pandangan Moral, seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual, mempunyai moral yang tinggi, beriman dan dapat dipercaya. Peneliti harus mempunyai kreativitas serta hasrat yang tinggi.

Sifat Penelitian

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:

  1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:

1)      Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.

2)      Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.

3)      Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.

Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).