Permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia terus bermunculan di tengah industri 4.0. Dinamika perkembangan berbagai sektor tidak luput dari limbah yang dihasilkan salah satunya limbah anorganik.
Pengertian Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari makhluk hidup atau non hayati, seperti botol plastik, kaleng minuman, dan kaca. Penguraian limbah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun karena sifatnya yang tidak mudah terurai secara alami. Oleh karena itu, pengelolaan limbah, dari sisi pengolahan maupun pemanfaatan haruslah tepat. Tentunya guna menekan angka pencemaran limbah anorganik terhadap lingkungan.
Limbah anorganik adalah salah satu jenis limbah yang paling banyak mencemari lingkungan di Indonesia. Menurut The National Plastic Action Partnership (NPAP), kurang lebih ada sekitar 4 sampai 5 juta ton limbah plastik yang mencemari saluran air dan laut. Diprediksi angka ini akan terus meningkat.
Karakteristik Limbah Anorganik
Adapun perbedaan karakteristik limbah anorganik dengan limbah lainnya yaitu:
- Sulit terurai oleh mikroorganisme
- Penguraiannya memerlukan jangka waktu yang lama
- Mudah didaur ulang
- Mengandung bahan berbahaya
- Tidak memiliki unsur karbon (C)
- Memiliki rantai kimia yang panjang dan kompleks
- Berdampak signifikan terhadap lingkungan maupun kesehatan
Jenis Limbah Anorganik
Limbah anorganik pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Limbah Anorganik Lunak
Limbah anorganik lunak mudah dibentuk atau diolah karena sifatnya yang lentur. Pada dasarnya limbah anorganik mampu didaur ulang untuk menghasilkan suatu produk baru. Apabila dimanfaatkan secara baik dan benar, hasil daur ulang limbah anorganik dapat memiliki nilai ekonomi. Secara bersamaan, hal ini membantu mengurangi permasalahan lingkungan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Berikut jenis limbah anorganik lunak yang dapat kamu ketahui:
- Limbah plastik
- Limbah kain
- Limbah kemasan Produk
- Limbah karet Sintesis
- Limbah kertas
Limbah Anorganik Keras
Limbah anorganik keras adalah limbah berwujud padat dan keras yang tidak dapat membusuk serta sangat sulit untuk diuraikan. Proses pengelolaan dan penghancuran limbah anorganik keras memerlukan teknologi kompleks seperti pencucian, pengeringan, dan pemanasan.
Adapun beberapa jenis limbah anorganik keras, yaitu:
- Limbah logam
- Limbah kaca
- Limbah keramik
Sumber Limbah Anorganik
Timbunya limbah anorganik bersumber dari beberapa kawasan seperti :
Kawasan Industri
Kawasan industri biasanya menghasilkan limbah anorganik yang berasal dari kegiatan proses produksi. Selain itu, air limbah industri juga mengandung bahan anorganik, yaitu garam anorganik (magnesium klorida dan magnesium sulfat) yang berasal dari kegiatan pertambangan dan asam anorganik (asam sulfat) yang berasal dari industri pengolahan bahan bakar fosil.
Kawasan Rumah Tangga
Di kawasan rumah tangga, jenis limbah anorganik yang paling banyak dihasilkan yaitu limbah kemasan produk serta limbah plastik.
Selain itu, limbah anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga juga berupa limbah kain dan elektronik.
Kawasan Komersil dan Perkantoran
Sedangkan di kawasan komersial dan perkantoran biasanya menghasilkan limbah kertas, plastik atau kemasan makanan, dan lain-lain.
Pengolahan Limbah Anorganik
Prinsip Pengelolaan Limbah Anorganik di bawah ini, dapat diterapkan guna menekan angka pencemaran pada lingkungan.
Pengurangan (Reduce)
Prinsip ini berkaitan dengan menggunakan produk yang dapat digunakan kembali dan mengurangi penggunaan produk yang menghasilkan limbah anorganik, seperti membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja.
Penggunaan Kembali (Reuse)
Sebelum menggunakan kembali, lakukan pemilahan, pengumpulan, dan pembersihan limbah anorganik secara tepat.
Daur Ulang (Recycle)
Daur ulang adalah suatu bentuk pemanfaatan kembali, sehingga limbah menjadi berguna lagi. Adapun keuntungan dari proses daur ulang, yaitu:
- Penghematan sumber daya alam sebagai bahan baku
- Pencemaran lingkungan berkurang
- Penghematan biaya operasional pengelolaan limbah anorganik
- Sebagai penyediaan bahan baku bagi industri daur ulang
- Menciptakan lapangan kerja
Universal Eco memiliki visi untuk menjaga lingkungan kita dari pencemaran limbah plastik dan kemasan dengan mengurangi penyalahgunaan kemasan produk. Penggunaan limbah plastik pada kehidupan sehari-hari telah mencemari lingkungan dan merusak ekosistem darat maupun laut. Indonesia sebagai negara terbesar ke-2 penghasil limbah plastik di seluruh dunia, wajib berperan aktif dalam pengelolaan limbah plastik yang melibatkan masyarakat dan industri. Untuk informasi lebih lanjut mengetahui Daur Ulang Plastik dan Kemasan klik disini.
Daur ulang plastik dan kemasan yang bertanggung jawab akan mewujudkan Indonesia bebas sampah plastik. Bersama Universal Eco, mari kita menjaga lingkungan dari pencemaran sampah.