Apa tujuan diperingatinya Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus

Oleh Henry Hens pada 14 Agu 2019, 13:01 WIB

Diperbarui 14 Agu 2019, 13:01 WIB

Apa tujuan diperingatinya Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus

Perbesar

Sejumlah remaja pramuka mengikuti kegiatan Napak Tilas Proklamasi di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (16/8). Acara tersebut diadakan dalam rangka menyambut HUT RI yang diikuti oleh masyarakat dari beragam latar belakang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 14 Agustus, diperingati sebagai Hari Pramuka, atau disebut dengan Praja Muda Karana. Pada hari ini, Rabu (14/8/2019), para Pramuka di Tanah Air memperingati hari jadinya yang ke-58.

Biasanya, pihak sekolah memeriahkan perayaan Hari Pramuka setiap tahunnya dengan melakukan upacara bendera. Pramuka sendiri merupakan sebuah kegiatan Pendidikan non-formal untuk mengembangkan ketangkasan dan pembentukan karakter. Lalu, kenapa tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka di Indonesia?

Dilansir dari RRI Voice of Indonesia, Pramuka sudah ada sejak abad 20 dan baru diresmikan pada 1961 di Indonesia. Gerakan pramuka di Indonesia biasa diikuti oleh para siswa tingkat SD sampai SMA dengan penggolongan, Sianga, Penggalang dan Penegak.

Sejarah pramuka tentu tak lepas dengan peran Boden Powell yang diakui sebagai bapak Pandu sedunia. Dia dikenal sebagai pemrakarsa gerakan pramuka di abad ke-20.

Sedangkan di Indonesia gerakan pramuka justru diinisiasi oleh sejumlah organisasi yang telah dibentuk pada masa kemerdekaan yang diperkuat oleh Sumpah Pemuda pada 1928.

Banyaknya organisasi kepanduan Indonesia membuat dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI) pada 23 Mei 1928, yang mewadahi organisasi-organisasi tersebut.  Namun pada masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Apa tujuan diperingatinya Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus

Perbesar

Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia saat upacara pelepasan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia mengirimkan 67 peserta untuk menghadiri Jambore Pramuka Dunia XXIV. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Usai proklamasi kemerdekaan, barulah tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di Indonesia.

Setelah itu digelar Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta yang mengahasilkan terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.

Organisasi tersebut diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi kepanduan lewat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Februari 1947. Kemudian pada 1961, Gerakan Pramuka akhirnya terbentuk dengan latar belakang banyaknya organisasi kepanduan di Indonesia.

Pada 14 Agustus 1961 dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas (Kwartir Nasional) dan Kwarnari (Kwartir Nasional Harian) di Istana Negara di Jakarta, serta penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. 

Saat itu Presiden Soekarno menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia yang diserahkan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Setelah itu, setiap 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka di Indonesia. Saat ini Gerakan Pramuka Indonesia dipimpin oleh Budi Waseso yang pernah menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Lanjutkan Membaca ↓

Apa tujuan diperingatinya Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus

  • Apa tujuan diperingatinya Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus
    Henry HensAuthor
  • Apa tujuan diperingatinya Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus
    HenryEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Minggu, 14 Agustus 2022 - 11:02 WIB

Sejarah Hari Pramuka di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Foto/Dok/SINDOnews.

JAKARTA - Hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Gerakan Pramuka memiliki sejarah panjang yang dimulai dari zaman pendudukan Belanda hingga kemerdekaan .Lahirnya Organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. NPO kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916.Dikutip dari laman resmi Museum Sumpah Pemuda, kemudian, pada tahun yang sama Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia yang diberi nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Baca juga: HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, GBN akan Dipimpin Konduktor Wanita Pertama

Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu di antaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).Penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).Belanda pun gerah dengan makin bermunculannya organisasi Pramuka kala itu sehingga Belanda pun melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. K.H Agus Salim pun mengenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia. Pada 23 Mei 1928 muncul PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS. Setelah kemerdekaan lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945. Kemudian Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo) pun lahir.

Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia yang ingin organisasi kepanduan yang ada harus diperbarui, aktivitas pendidikan dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengah nama Pramuka.


Page 2

Minggu, 14 Agustus 2022 - 11:02 WIB

Baca juga: Diganjar 20 SKS, Unesa Tawarkan Program KKN untuk Mahasiswa Presiden Soekarno juga membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.Buah hasil kerja panitia tersebut yaitu dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka, maka peristiwa ini disebut sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja. Pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.

Ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka dihadiri oleh ribuan anggota Pramuka unuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat, maka peristiwa ini dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati.

(nnz)