Apa tujuan mengubah nama sekolah istri menjadi sekolah dewi sartika

Pahamilah pantun berikut dengan cermat! Kuda berjalan jangan dikejar Kalau dikejar membuat onar Jadi siswa rajinlah belajar Masa depan pasti bersinar … 36. Jelaskanlah amanat yang terdapat dalam pantun tersebut!​

jelaskan secara singkat hubungan antar komponen ekosistem dan jaring jaring makanan!!tolong jawab​

Jelaskan perbedaan usaha perorangan dan usaha kelompok jika dilihat dari modal ,keuntungan dan resiko yang di alami

bantu plisssnomor.4plissss​

bantu plisssnomor. 4 ​

Q. - Sebutkan Kompenen-Kompenen dalam PLTA ! - Apa hubungan hak terhadap lingkungan dengan kewjiban terhadap lingkungan ? - Bagaimana tahapan dalam wa … wancara ? -Bagaimana cara memperoleh kesimpulan dala wawancara ? Nt: Selamat idul fitri mohon maaf lahir batin Nt2: Bagus ga foto nya?

Apa arti sebuah artikel Tolong jawab ya...

Arti dari Gurindam?Sebutkan salah satu jenis puisi modern beserta contohnyaApa perbedaan puisi lama dan puisi modern​

Q. spesial Idul Fitritulislah 5 pantun idul fitri​

pertanyaan:1. barang apa yang ditawarkan dalam iklan tersebut?2. informasi apa saja yang dapat kamu peroleh dari iklan tersebut? … 3. sebutkan unsur-unsur yang ada dalam iklan tersebut!4. jelaskan ciri-ciri bahasa dalam iklan tersebut!jawab plisss​

sebutkan 4 pola lantai pengembangan garis melengkung​

pola lantai tersebut adalah​

pola lantai tersebut adalah?​

bantu jawab ya jangan asal ak kasih poin 15​

Bagaimanakah peran Indonesia di bidang politik dalam membantu para pengungsi Rohingya di lingkup ASEAN? Tolong di jawab ya kakkk....

Hi, jawab ini plz Contoh kegiatan melestarikan lingkungan dan tidak melestarikan lingkungansebutkan masing2 lima ya KALAU BAGUS NANTI KU FOLLOW ✨✨✨JAN … JI !!!​

apa yang dimaksud dengan mater?​

Tuliskan factor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial di era modernisasi. Tuliskan 2 peluang usaha di era globalisasi saat ini. Tuliskan 3 makna p … roklamasi bagi bangsa Indonesia. Makasihh yang udh mau jawab:)

Bagaimana cara mengurangi atau mengolah sampah dengan ide-ide kreatif apa yang bisa kita pakai sebagai solusi untuk menekan jumlah sampah?Pleasee jawa … b yang benerrrsemoga dapat apa yang dilakuin yaaa,kalo niat pahalanya berlipat ganda,semogaaa di jawabbb​

Tuliskan 3 manfaat alat komunikasi modern. Tuliskan 3 peran Indonesia dalam bidang ekonomi di lingkup ASEAN. Tuliskan 3 bentuk kerjasama ASEAN dalam b … idang teknologi. Tuliskan kerjasama yang dilakukan Indonesia dalam bidang pendidikan di lingkup ASEAN. Bagaimanakah peran Indonesia di bidang politik dalam membantu para pengungsi Rohingya di lingkup ASEAN? Tuliskan nama tokoh yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok. Makasih yaa yg udh mau bantuu...

Fimela.com, Jakarta Raden Dewi Sartika, tokoh perjuangan dan pendidikan perempuan. Dewi ternyata sempat mendirikan sebuah sekolah khusus perempuan di Bandung. Namanya Sakola Istri. Sebelum sekolah ini berdiri, Dewi memangsudah kerap mengajar anak-anak perempuan berbagai ketrampilan. Mulai dari merenda, memasak, menjahit juga membaca dan menulis kepada saudara-saudaranya. Namun gerakan dan aktivitas ini akhirnya tercium oleh pemerintah Hindia Belanda. 

Untungnya, Dewi mendapat dukungan dari Inspektur Pengajaran Hindia Belanda, C. Den Hammer. Hammer kemudian menyarankan Dewi untuk meminta izin mendirikan sekolah kepada Bupati Bandung, RA Martanegara. Dewi kemudian mendapatkan izin untuk mendirikan sekolah puteri pertama di Bandung. Awalnya, sekolah ini bertempat di halaman depan rumah Bupati Bandung itu. Namanya Sakola Istri. 

Dilansir dari berbagai sumber, Sakola Istri lantas mendapat cukup banyak murid, hingga mencapai 60 orang. Mereka berasal dari masyarakat biasa. Pengajarnya Dewi Sartika sendiri, dibantu Nyi Poerwa dan Nyi Oewit. Semakin lama sekolah ini semakin berkembang. Murid kemudian bertambah banyak hingga tak cukup lagi halaman Bupati Bandung untuk menampung mereka. Akhirynya, demi mencari tempat yang lebih luas, mereka pundah ke Jalan Ciguriang-Kebon Cau. Kini namanya menjadi Jalan Kautamaan Istri.

Tahun 1910, sekolah ini berganti nama mennjadi Sakola Kautamaan Istri. Seiring berjalannya waktu, nama sekolah ini kerap berganti-ganti. Mulanya pada masa penjajahan Jepang. Namanya diganti menjadi Sekolah Gadis No. 29. Namun karena penjajah Jepang ingin menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah rakyat, Dewi Sartika terpaksa menutup sekolah tersebut. Karena dia tak mau kalau harus mengganti kurikulim dan tak lagi hanya mengajarkan kewanitaan. 

Untuknya, tahun 1951, sekolah tersebut kembali dibuka oleh Yayasan Raden Dewi Sartika. Selama dikelola yayasan tersebut, sekolah ini mengalami banyak pergantian nama. Mulai dari Sekolah Guru Bawah (SGB) Puteri (1951), Sekolah Kepandaian Puteri (SKP) Dewi Sartika (1961), hingga Sekolah Kejuruan Kepandaian Putri (SKKP) Dewi Sartika (1963). Kini, sekolah ini masih berdiri dengan kokoh dengan nama SD dan SMP Dewi Sartika. Sekolah ini pun juga memiliki TK yang berada di gedung yang berbeda. 

Tanggal 16 Januari 1904 bertempat di Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung didirikanlah sebuah sekolah yang didirikan khusus untuk wanita, bernama Sakola Istri yang nantinya lebih dikenal dengan Sakola Kautamaan Istri. Sekolah tersebut dipelopori oleh Raden Dewi Sartika.

Materi yang diajarkan di sekolah ini lebih diarahkan kepada keterampilan-keterampilan wanita seperti membatik, menyetrika, memasak, menjahit, merenda, mencuci dan menyulam. Selain berbagai macam keterampilan, diajarkan pula pelajaran bahasa Melayu, pelajaran agama, kesehatan bahkan bahasa Belanda.

Pada awal bedirinya Sakola Kautamaan Istri, hanya terdapat tiga orang pengajar yaitu Raden Dewi Sartika, Ibu Purma, dan Ibu Uwit. Keberadaan sekolah ini pun semakin mengalami perkembangan pesat. Tahun 1905 dengan semakin bertambahnya siswa maka sekolah ini yang tadinya berada di Paseban Kulon pindah ke Jalan Ciguriang. Selain berpindah lokasi, jumlah tenaga pengajarpun ditambah. Bangunan sekolah diperluas dengan menghadap ke aras Jalan Kebon Cau (kini menjadi Jalan Kautamaan Istri) pada tahun 1909. Masih ditahun yang sama, Sakola Kautamaan Istri menghasilkan lulusan petamanya dan lulusannya dengan mendapatkan ijazah. Pada Tahun 1910 Sakola Istri berganti nama menjadi Sakola Dewi Sartika dan pada tahun berikutnya 1911 sekolah ini memiliki 5 kelas. Sakola Dewi Sartika pada akhirnya kembali berganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri pada tahun 1914 guna mendekati tujuan pendidikan sekolah yakni menghasilkan wanita utama.

Sumber Referensi : Edukator Museum Pendidikan Nasional, Deviani Ramdhania, S.Pd.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA