Apa yang dimaksud dengan appraisal

Foto: Shutterstock

Appraisal merupakan salah satu tahapan wajib dalam proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Ini merupakan proses pemberian nilai berupa angka, serta penaksiran atas benda nyata yang dilakukan profesional melalui proses analisa. 

Dalam konteks properti, bisa diartikan sebagai penentuan nilai jual dari properti yang dimiliki seseorang jika dirilis ke pasaran. 

Tahapan ini lazim diterapkan dalam kredit multiguna, salah satunya adalah KPR. 

Dalam pengajuan KPR, pihak bank akan melakukan survei melalui jasa profesional untuk melihat kondisi dan kesesuaian harga rumah. 

Tahapan ini merupakan salah satu faktor krusial, yang menentukan disetujui atau ditolaknya kredit yang diajukan. 

Pada prosesnya ada biaya yang harus ditanggung debitur dalam tahapan tersebut, namanya adalah biaya appraisal. 

Bagi kamu yang hendak mengajukan KPR, namun masih bingung dengan istilah tersebut, jangan khawatir!

Dalam artikel ini akan kami jelaskan mengenai pengertian hingga contoh penghitungan biayanya dalam proses KPR. 

Karena itu, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Apa yang Dimaksud dengan Biaya Appraisal?

Sederhananya, biaya appraisal merupakan bea survei rumah. Ini adalah tarif yang Anda keluarkan atas jasa profesional yang melakukan penaksiran harga properti.

Pada prosesnya Anda bisa melakukan pengecekan dengan dua cara, mandiri atau melalui pihak bank. 

Anda bisa meminta bantuan jasa surveyor dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), bila ingin melakukannya secara mandiri.  

Keuntungan dari melakukan survei secara mandiri adalah, Anda akan mendapatkan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan. 

Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan biasanya akan lebih tinggi. Beda hal bila Anda menyerahkan proses survei kepada bank. 

Bea yang dikeluarkan bisa lebih rendah, akan tetapi Anda harus menerima apapun penilaian bank terhadap hunian tersebut. 

Proses appraisal juga tidak hanya terpatok pada nilai bangunan dan tanah, bisa saja satu di antaranya.

Penaksiran bangunan umumnya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kualitas, usia, luas, hingga dari nilai bangunan tersebut.

Adapun penaksiran pada tanah, aspeknya meliputi luas tanah tanpa mempertimbangkan nilai bangunan di atasnya. 

Berapa Lama Waktu Appraisal?

Foto: housing.com

Terkait waktu pelaksanaan, sejatinya tidak bisa ditentukan secara pasti. 

Namun untuk penilaian yang lebih lengkap, prosesnya bisa memakan waktu sekitar 14 hingga 21 hari. 

Kendala yang biasanya terjadi hingga membuat proses pengerjaan berjalan lama, ialah kelengkapan data, dokumen dan feedback dari pemilik aset.

Karena itu, penting bagi kamu untuk langsung mempersiapkan sejumlah dokumen dan data sebelum proses penaksiran dilakukan. 

Adapun syarat-syarat pengajuannya adalah:

  • Fotokopi atau scan identitas diri (KTP/SIM/Paspor)
  • Fotokopi atau scan Kartu Keluarga terbaru
  • Fotokopi atau scan Rekening dan buku tabungan
  • Fotokopi atau scan slip gaji 3 bulan terakhir
  • Fotokopi atau scan Buku Nikah (bila sudah menikah)
  • Rekening listrik, air, telepon 3 bulan terakhir
  • Akta Kepemilikan dan Surat Hak Milik Tanah Bangunan.

Baca juga:

Berapa Biaya Notaris Jual Beli Rumah? Inilah Penjelasannya

Proses Appraisal Seperti Apa? 

Foto: aipraiser.com

Berkenaan proses, ada sejumlah standar yang digunakan para profesional dalam menaksir nilai properti. Sejumlah aspek pun digunakan sebagai dasar penilaian. 

Berikut kami hadirkan ulasan mengenai sejumlah faktor penentu tinggi-rendahnya nilai hunian:

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

Acuan utama dalam menaksir harga properti adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), yang tertera pada lampiran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Akan tetapi ini bukan faktor mutlak penentu nilai properti, namun ada aspek lain yang digunakan untuk membuat penaksiran harga rumah. 

Lokasi Rumah

Faktor lainnya adalah lokasi dari properti itu sendiri. Bila berada di lokasi yang strategis, diperkirakan taksiran nilai huniannya pun tinggi. 

Acuan dalam menentukan sebuah rumah dianggap strategis bisa dilihat dari sejumlah aspek, misalnya aksesibilitas hingga kelengkapan fasilitas umum di sekitar hunian. 

Akses Menuju Rumah

Akses menuju daerah properti juga menjadi penilaian. Hal ini memang berkaitan dengan lokasi dari properti tersebut.

Bila akses menuju rumah mudah dan dekat dengan sejumlah fasilitas transportasi publik, maka taksiran nilainya pun akan tinggi. 

Selain itu lebar-sempitnya jalan, bisa tidaknya jalan dilewati kendaraan, hingga baik-buruknya kontur jalan pun menjadi aspek yang tak luput dari penilaian. 

Kerapian Rumah

Bila Anda berniat mengajukan KPR rumah second atau bekas, pastikan lingkungan di sekitar lokasi rumah terlihat bersih dan rapi.

Pasalnya, faktor ini turut memengaruhi tinggi-rendahnya nilai KPR yang akan diberikan oleh pihak bank.

Dalam hal kerapian dan keelokan rumah, jangan hanya fokus pada fasad. Akan tetapi tampilan di dalam rumah juga. 

Maka itu penting bagi Anda untuk memerhatikan semua aspek, seperti fungsi dari semua furnitur yang tersedia di rumah tersebut.

Berapa Biaya Appraisal Rumah?

Tidak ada ketetapan pasti dalam biaya appraisal. Nilainya bervariasi, tergantung luas tanah dan bangunan, serta ketentuan bank.

Umumnya berkisar Rp150 ribu hingga Rp1,5 juta, tapi ada pula bank yang menetapkan biaya appraisal sebesar Rp350 ribu hingga Rp1 juta.

Itulah ulasan mengenai biaya appraisal yang perlu Anda ketahui.

Jangan lupa untuk selalu memperbarui pengetahuanmu tentang dunia properti di situs 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari hunian yang nyaman untuk Anda dan keluarga, Perumahan Sitra Maja Raya- Garden House atau Summarecon Mutiara Makassar bisa menjadi pilihan terbaik.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Penting! Ini Daftar Biaya KPR di Luar Cicilan Rumah

Diperbarui 17 Mar 2021 - Dibaca 7 mnt

Sebagai karyawan, kamu tentu sering mendengar istilah performance appraisal. Namun, apakah kamu tahu apa itu performance appraisal dan untuk apa penggunaannya?

Proses tersebut kerap kali membuat jantung para pekerja berdebar-debar. Pasalnya, proses itu menjadi penilaian kinerja mereka serta kerap berpengaruh pada pendapatan dan karier.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan performance appraisal? Kalau kamu belum tahu, simak penjelasan Glints berikut.

Definisi Performance Appraisal

© Freepik.com

Performance appraisal, atau sering juga disebut sebagai performance review, performance evaluation, atau employee appraisal adalah sebuah metode dimana kinerja pekerjaan seorang karyawan didokumentasikan dan dievaluasi.

Metode ini adalah bagian dari pengembangan karier dan terdiri dari tinjauan rutin kinerja karyawan dalam organisasi.

Penilaian ini dilakukan secara berkala, baik itu per tahun, per enam bulan, hingga per empat bulan.

Menurut Investopedia, evaluasi ini dapat digunakan untuk memberikan feedback terhadap pekerjaan karyawan, menentukan besaran kenaikan gaji dan bonus, hingga pertimbangan keputusan pemutusan hubungan kerja.

Tujuan Performance Appraisal

© Pixabay

Dilansir dari Inc. Magazine, terdapat lima tujuan dilaksanakannya performance appraisal, yaitu:

  • meningkatkan produktivitas perusahaan
  • membuat keputusan mengenai promosi, perubahan pekerjaan dan pemutusan hubungan kerja
  • mengidentifikasi apa yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan (tujuan dan tanggung jawab posisi)
  • menilai kinerja karyawan terhadap sasaran posisi
  • meningkatkan kinerja karyawan

Baca Juga: Ingin Jadi HRD? Apa Saja Sih Tugas HRD?

Jenis-Jenis Performance Appraisal

© stafco.com

Terdapat beberapa jenis performance appraisal yang lazim digunakan perusahaan untuk mengevaluasi karyawannya.

1. Penilaian tradisional

Dalam penilaian tradisional, atasan akan berdiskusi dengan karyawan dalam meeting tatap muka untuk membahas kinerja untuk periode kinerja sebelumnya. Periode yang digunakan biasanya adalah satu tahun.

Diskusi tersebut didasarkan pada pengamatan atasan tentang kemampuan karyawan dan kinerja tugas sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

Kemudian, kinerja akan dinilai, hasilnya akan disesuaikan dengan kenaikan persentase gaji.

2. Self-appraisal

Self-appraisal digunakan dalam proses performance appraisal untuk mendorong karyawan bertanggung jawab melakukan penilaian kinerja untuk diri sendiri.

Hal tersebut dilakukan dengan menilai pencapaian atau kegagalan serta mendorong manajemen diri.

Metode ini juga digunakan untuk mempersiapkan karyawan ketika membahas poin-poin evaluasi dengan atasannya.

Cara ini dapat digunakan bersamaan dengan metode evaluasi lainnya, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk menggantikan penilaian kinerja karyawan oleh atasan.

3. Employee-initiated review

Melalui metode employee-initiated review, karyawan diberi tahu bahwa mereka dapat meminta peninjauan dari manajer mereka.

Metode ini bukan untuk menggantikan proses performance appraisal tradisional. Sebaliknya, metode ini dapat digunakan untuk mendorong sikap manajemen diri pada karyawan.

4. Feedback 360 derajat

Feedback 360 derajat dalam proses performance appraisal mengacu pada feedback tentang kinerja karyawan yang disediakan oleh atasan, rekan kerja, pelanggan eksternal, dan karyawan itu sendiri.

Metode ini juga akan menghasilkan feedback dari karyawan pada kinerja manajemen, yang dikenal juga sebagai upward appraisal.

Dengan demikian, perusahaan akan dapat melakukan evaluasi secara keseluruhan, baik dari sisi manajerial, maupun kinerja karyawannya.

Baca Juga: Jangan Gegabah, Ini 4 Cara Objektif Menilai Apakah Atasanmu Kompeten dan 6 Cara Menyikapinya

Metode Pengumpulan Data

© Freepik.com

Ada banyak metode yang umum dilakukan untuk melakukan pengumpulan data performance appraisal. Metode ini dibagi dalam dua pendekatan, yaitu past-oriented method dan future-oriented method.

Past-oriented method

Past-oriented method adalah metode yang berorientasi pada hasil kerja. Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam metode ini.

  • Skala penilaian, yang terdiri dari beberapa skala numerik yang mewakili kriteria kinerja terkait pekerjaan seperti ketergantungan, inisiatif, output, kehadiran, sikap, dan lain-lain. Setiap skala berkisar dari sangat baik hingga buruk. Skor numerik total dihitung dan kesimpulan final diperoleh.
  • Checklist, di mana formulir evaluasi disusun berdasarkan pertanyaan dengan jawaban “ya” dan “tidak”. Metode ini digunakan untuk melakukan pengecekan pekerjaan karyawan sementara evaluasi selanjutnya dilakukan oleh HRD.
  • Forced-choice method, yakni dengan memberikan dua pilihan pernyataan untuk masing-masing aspek penilaian dalam formulir penilaian karyawan. Sama seperti checklist, metode ini hanya digunakan untuk pengecekan sementara evaluasi dan analisis dilakukan oleh HRD.
  • Critical incident method, yakni dengan menganalisis perilaku-perilaku karyawan yang mempengaruhi performa. Metode ini biasanya dilakukan oleh atasan langsung yang sering berhubungan dengan karyawan tersebut.
  • Behaviorally anchored rating scales, yaitu skala yang digunakan untuk menentukan apakah perilaku karyawan efektif atau tidak terhadap performa kerjanya.
  • Field review method, yaitu metode penilaian yang biasa digunakan untuk menilai kinerja departemen lain. Biasanya, metode ini digunakan oleh HRD untuk menilai kinerja karyawan departemen lain.

Baca Juga: Sebelum Memengaruhi Performa Kerja, Ketahui Penyebab Brain Fog dan Cara Mengatasinya!

Future-oriented method

Future-oriented method adalah metode yang berorientasi pada tujuan. Metode ini biasanya digunakan untuk menganalisa harapan karyawan terhadap perusahaan serta untuk menentukan tujuan perusahaan.

Terdapat beberapa cara yang digunakan untuk performance appraisal dengan metode ini.

  • Psychological appraisal, yakni penilaian dengan menggunakan pendekatan psikologi. Penilaian dengan metode ini menggunakan observasi, wawancara hingga tes psikologi untuk melakukan penilaian yang berfokus pada emosi, intelektual, motivasi, dan aspek-aspek lainnya yang mempengaruhi performa karyawan.
  • Feedback 360 derajat, merupakan metode pengumpulan data performance appraisal yang paling banyak digunakan saat ini. Melalui metode ini, perusahaan dapat melakukan evaluasi secara keseluruhan, baik dari segi manajerial maupun performa karyawan.

Penggunaan metode-metode ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Hal ini membuat tidak semua metode digunakan dalam satu waktu.

Sebagian besar perusahaan hanya menggunakan beberapa metode saja yang telah disesuaikan dan dibakukan dalam SOP perusahaan.

Itulah uraian yang perlu kamu ketahui tentang performance appraisal.

Nah, selain artikel ini, kamu bisa mendapatkan informasi lainnya tentang penilaian kinerja melalui Glints.

Caranya mudah, cukup berlangganan newsletter blog dan ragam artikel menarik akan hadir di emailmu.

Tunggu apa lagi? Yuk, langganan sekarang!

  • Employee Performance Appraisals
  • Performance Appraisal

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA