Apa yang dimaksud dengan garis bujur garis lintang dan garis khatulistiwa

tirto.id - Pada peta atau globe terdapat garis-garis saling bersilangan hingga membentuk koordinat. Garis astronomis ini adalah garis-garis khayal untuk menentukan posisi tempat di bumi.

Garis astronomis terdiri atas garis lurus (vertikal) disebut dengan garis lintang sedangkan garis melingkar (horizontal) adalah garis busur.

Garis khatulistiwa adalah garis lintang dengan nilai 0 derajat yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Secara etimologi, khatulistiwa berasal dari bahasa Arab, yakni “khatt" yang berarti garis dan “al-istiwa" yang artinya sejajar.

Garis khatulistiwa melewati 13 negara, yaitu Ekuador, Kolombia, Brasil, Sao Tome & Principe, Gabon, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Uganda, Kenya, Somalia, Maladewa, Kiribati, dan Indonesia.

Dikutip dari situs National Geographic, diameter bumi akan lebih besar saat berada di garis khatulistiwa, yakni 43 kilometer lebih besar dibanding diameter bumi di wilayah kutub. Diameter bumi di wilayah khatulistiwa sebanyak 12.756 kilometer, sedangkan di kutub diameter bumi sekitar 12.714 kilometer.

Fenomena diameter yang lebih lebar di khatulistiwa dibandingkan di tempat lain disebut dengan equatorial bulge. Equatorial bulge terjadi karena rotasi bumi. Wilayah dengan garis lintang yang besar akan memiliki waktu rotasi yang lebih lambat karena daerah dengan diameter lebih besar, yakni wilayah khatulistiwa, harus bergerak lebih cepat untuk dapat menyelesaikan waktu rotasi yang sama.

Di khatulistiwa, kecepatan rotasinya mencapai 1.670 kilometer per jam. Hal ini berbanding terbalik dengan daerah kutub dengan garis lintang 90 derajat yang melakukan rotasi hampir mendekati nol per jam.

Baca juga: Apa Perbedaan Musim di Belahan Bumi Utara dan Selatan?

Penduduk yang tinggal di wilayah khatulistiwa akan mengalami durasi siang dan malam yang hampir sama, yakni 12 jam. Bahkan, pada tanggal 21 Maret dan 23 September wilayah khatulistiwa akan mengalami ekuinoks, yakni peristiwa saat pusat matahari berada di bidang yang sama dengan khatulistiwa dan menghasilkan durasi siang dan malam yang sama.

Dikutip dari situs Sciencing, wilayah yang berada di garis khatulistiwa umumnya berhawa panas. Hal ini karena beberapa alasan, yakni sebagai berikut:

Pertama, letak astronomis khatulistiwa yang berada di 15 derajat utara dan 15 derajat selatan yang menyebabkan khatulistiwa berada dalam suhu rata-rata di atas 18 derajat celsius.

Kedua, tingkat lengkungan bumi yang relatif kecil sehingga khatulistiwa dapat menyerap energi matahari yang lebih besar.

Ketiga, sumbu bumi miring sekitar 23,5 derajat dari posisi vertikal relatif terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari yang mengakibatkan khatulistiwa dapat menerima cahaya matahari secara konsisten dibandingkan kutub yang menerima cahaya matahari dalam jumlah yang bervariatif.

Walau demikian, tidak semua wilayah khatulistiwa berhawa panas. Gunung Kilimanjaro di Tanzania, misalnya, justru bercuaca kering dengan iklim yang sejuk khas pegunungan. Sementara itu, Gunung Atacama di Chili malah terdiri atas gurun pasir dengan curah hujan yang rendah.

Baca juga: Apa Pengaruh Gerhana Matahari pada Manusia hingga Hewan?

Baca juga artikel terkait KHATULISTIWA atau tulisan menarik lainnya Fatimatuzzahro
(tirto.id - zhr/ibn)


Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Ibnu Azis
Kontributor: Fatimatuzzahro

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang “Garis Bujur dan Garis Lintang“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Apa yang dimaksud dengan garis bujur garis lintang dan garis khatulistiwa

Jika kita menunjukkan suatu lokasi, kita menunjukkan dengan sebuah kordinat dimana kordinat tersebut perwakilah dari garis lintang ( Latitude) dan garis bujur (Longtitude).

Apabila anda seorang developer yang sering berinteraksi dengan Google Maps, tentunya sudah tidak asing yang namanya Garis Lintang ( Latitude) dan Garis Bujur (Longtitude). Lalu kira-kira tahukan anda pengertian dari kedua kata tersebut (Garis Lintang dan Garis Bujur) ?

Pengertian Garis Bujur

Garis Bujur merupakan garis imajiner yang berbentuk garis lurus yang mempertautkan bumi dari kutub utara hingga kutub selatan.  Karena garis bujur mengikuti bentuk bumi yang bulat, maka garis bujur mempunyai besaran 360 derajat.

Garis-garis bujur dipakai untuk menentukan waktu dan tanggal di seluruh bumi.

Apabila pada Garis Lintang, daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator) dianggap sebagai nol derajat, untuk Garis Bujur, tempat yang dianggap sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi kota Greenwich di Inggris.

Jadi, garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur disebut Bujur Timur. Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga pada batas 180º (seratus delapan puluh derajat). Pada jarak itu, Bujur Barat dan Bujur Timur kembali bertemu. Garis bujur inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai patokan dalam menentukan waktu di berbagai belahan dunia.

Fungsi Garis Bujur

Garis bujur disamping bisas digunakan menjadi penunjukan sebuah kordinat lokasi bersama dengan garis lintang, garis bujur bisa juga digunakan untuk menunjukkan pembagian zona waktu.

Artikel Terkait:  Pengertian Banjir, Jenis, Penyebab, Akibat dan Caranya

Pengertian Garis Lintang

Garis lintang merupakan garis maya yang melingkar bumi ditarik dari arah barat hingga timur atau garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa.

Garis lintang yang berada di belahan bumi utara disebut garis lintang utara besarnya dari 0° hingg 90° LU, semakin ke Utara panjangnya semakin kecil bahkan pada 90° LU hanya berupa titik yaitu titik Kutub Utara.

Garis lintang yang berada di belahan bumi selatan disebut garis lintang selatan besarnya dari 0° hingga 90° LS, semakin ke selatan panjangnya semakin kecil bahkan pada 90° LS hanya berupa titik yaitu titik Kutub Selatan.

Garis lintang 0 derajat disebut juga dengan garis khatulistiwa atau garis ekuator dimana membagi bumi menjadi dua bagian yang sama besar antara belahan bumi bagian selatan dengan utara.

Fungsi Garis Lintang

Disamping berfungsi dalam menunjukkan sebuah kordinat lokasi bersama dengan garis bujur, fungsi lain dari garis lintang dapat digunakan sebagai penanda dalam pembagian zona iklim di muka bumi.

Seperti yang kita ketahui bahwa daerah tropis mendapat paparan matahari sepanjang waktu ketika siang haris memiliki rentang garis lintang di antara 23 ½ derajat LU hingga 23 ½ derajat LS.

Oleh sebab itu, daerah tropis hanya memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan.

Untuk daerah-daerah yang terletak antara 23 ½ derajat LU dan 66 ½ derajat LU, dan antara 23 ½ derajat LS dan 66 ½ derajat LS disebut sebagai daerah subtropis dan daerah tersebut mempunyai 4 musim, antara laian;

  1. Musim panas
  2. Musim dingin
  3. Musim gugur
  4. Musim semi

Jika kita tinggal di daerah kutub utara atau kutub selatan, kita hanya akan menemukan satu kali siang dan satu kali malam dalam setahun (365 hari).

Artikel Terkait:  Jenis Hutan di Dunia

Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang Pengertian Garis Bujur dan Garis Lintang Serta Fungsi Lengkap

Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!

Baca Artikel Lainnya: