Tanaman yang berakar serabut batang berbuku dan berongga adalah

Tumbuhan berbunga atau angiospermae merupakan kelompok tanaman tumbuhan yang jumlah spesiesnya terbanyak dalam kingdom plantae. Angiospermae juga dikenal sebagai tumbuhan berbiji tertutup.

Dalam Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, dan Kesehatan 6(2), definisi angiospermae adalah tanaman yang sel telurnya dibuahi dan berkembang menjadi biji di ovarium berongga tertutup.

Tumbuhan berbunga ini diketahui memiliki kemampuan memikat serangga dan mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup lain. Misalnya sebagai sumber pakan maupun tempat untuk meletakkan telur.

Ciri Ciri Angiospermae

Menurut penjelasan dalam buku “Botani Umum 3”, kelompok tanaman berbiji tertutup ini memiliki beberapa ciri khusus. Berikut uraiannya:

  1. Bakal biji selalu dibungkus bakal buah.
  2. Memiliki bunga.
  3. Terdiri dari rumbuhan berkayu dan batang basa.
  4. Memiliki akar tunggang atau serabut.
  5. Batang ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.
  6. Umumnya berdaun tunggal, majemuk, atau lebar dengan komposisi yang beragam.
  7. Bentuk tulang daun beragam.

Baca Juga

Sama halnya dengan tanaman pada umumnya, kelompok angiospermae juga terusun atas akar, batang, daun, dan bunga. Mengutip dari buku “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut penjelasannya.

1. Akar

Tumbuhan berbiji tertutup memiliki akar yang beraneka ragam. Ada yang berakar serabut yang ramping. Namun ada juga yang berakar tunggang dan berdaging atau membesar. Biasanya akar yang ukurannya besar berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan air.

Advertising

Advertising

Kelompok tanaman ini memiliki batang yang juga beragam. Ada yang batangnya berubah menjadi sulur, umbi, dan hingga menjadi alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Daun

Daun tanaman berbiji tertutup juga sangat beragam. Ada yang bentuknya lebar tipis, berbentik sisi, hingga daun yang berubah menjadi sulur seiring bertambahnya waktu.

4. Bunga

Bunga menjadi alat perkembangbikan generatif pada tanaman angiospermae. Bagian-bagian bunga tanaman ini antara lain; kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Sementara itu untuk bentuk bunganya sangat beragam tergantung spesiesnya.

Baca Juga

Tumbuhan angiospermae bisa berkembang di hampir semua iklim maupun lingkungan. Dalam buku “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, diterangkan bahwa proses pembuahan tanaman berbiji tertutup termasuk dalam pembuahan ganda. Sebab terjadi dua kali yaitu pembuahan yang menghasilkan embrio dan yang menghasilkan endosperm.

Embrio atau lembaga diperoleh dari peleburan inti generatif dengan sel terus. Sementara itu, endosperm atau putik lembaga berasal dari peleburan inti generatif dengan inti kandung lembaga sekunder.

Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Pembentukan embrio bisa dilakukan secara seksual melalui proses pembuahan dan bisa juga secara aseksual atau yang juga disebut apomiksis.

Agar lebih jelas, berikut siklus hidup dari tanaman angiospermae.

Siklus hidup tumbuhan angispermae (Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X)

Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae

Tanaman angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu monokotil dan dikotil. Mengutip dari buku “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut penjelasannya.

1. Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil atau monocotyledonae merupkan kelompok tanaman yang memiliki biji dengan satu daun lembaga. Adapun ciri-ciri tanaman yang termasuk dalam kelas ini, sebagai berikut:

  • Biji mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Saat berkecambah biji tidak membelah.
  • Bentuk akar serabut dan tidak berkambium. Ujung akar biasanya dilindungi oleh akar lembaga atau koleorhiza.
  • Batang tidak bercabang, berbuku-buku dengan ruas yang jelas, dan tidak berkambium.
  • Daun tunggal berpelepah. Daun berulang sejajar atau melengkung.
  • Bagian bunga bekelipatan tiga.

Baca Juga

Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku atau famili. Berikut uraiannya.

a. Poaceae (Gramineae)

Tanaman dari famili ini biasanya dimanfaatkan manusia sebagai tanaman pangan. Contoh tumbuhan angiospermae dari suku ini yaitu jagung, gandum, tebu,dan lain sebagainya. Adapun ciri-ciri yang dimiliki dari tanaman poaceae seperti berikut:

  • Batang berbentuk tabung.
  • Tiap ruang batang terdapat daun.
  • Bentuk daunnya seperti pita dengan pelepah yang membungkus batang.
  • Bunga berbentuk bulir dan tidak memiliki mahkota.
  • Penyerbukannya dibantu angin.

b. Zingiberaceae

Tanaman dari suku ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Zingiberaceae juga banyak yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan rempah. Contohnya; jahe, kunyit, kencur, lempuyang, lengkuas, dan pacing. Adapun ciri-ciri dari tanaman zingiberaceae, antara lain:

  • Daun lebar dengan pelepah daun membungkus batang.
  • Berumah satu.

Baca Juga

Kelompok tanaman ini merupakan terna besar tahunan yang memiliki rimpang dan berserat. Batangnya semua dan tumbuh mengelompok dalam satu rumpun. Daunnya lebar dengan helaian lonjong dan terkadang dilapisi lilin.

Contoh tumbuhan angiospermae dari suku musaceae yaitu pisang hias, pisang manila, pisang bagu, pisang tunjuk langit, dan pisang hawaii.

d. Arecaceae (Palmae)

Suku arecaceae umumnya berupa pohon keras dengan bunga berbentuk malai dan tidak memiliki mahkota. Daunnya menempel pada batang dan terusun rapat.

Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai protein nabati dan lemak nabati. Contohnya; kelapa, sagu, kelapa sawit, siwalan, salak, rotan, aren, dan kurma.

e. Orchidaceae

Suku dari tanaman monokotil lainnya yaitu orchidaceae. Tanaman ini ditandai dengan bunga yang indah dan bervariasi baik dari bentuk maupun warna.

Pada kelompok tanaman ini ada tiga lembar duan bunga dan kelopak bunga mirip dengan daun bunganya. Contohnya; anggrek vanda, anggrek bulan, vanili, dan anggrek merpati.

Baca Juga

Tumbuhan dikotil atau dicotyledonae adalah tumbuhan angiospermae yang mempunyai biji dengan dua daun lembaga. Adapun ciri morfologi dan anatomi tumbuhan dikotil seperti berikut:

  • Biji memiliki lembaga dan dua daun lembaga. Saat berkecambah, biji akan membelah menjadi dua.
  • Bentuk akar tunggang dan berkambium. Ujung akarnya tidak memiliki pelindung.
  • Batang bercabang, berbuku dengan ruas tidak jelas, dan berkambium sehingga cepat besar.
  • Mempunyai daun tunggal atau majemuk dengan tulang daun menyirip atau menjadi.
  • Bagian bunga berkelipatan 2, 4, atau 5.

Kelompok tanaman ini terbagi menjadi enam famili. Berikut uraiannya:

a. Mimosaceae

Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah topis dengan bunga dan daun berbulu. Jika tersetuh, daun akan segera terkulai. Bijinya ada dalam polong. Contoh tanaman dari famili ini antara lain; lamtoro, putri malu, petai, dan jengkol.

Baca Juga

Kelompok famili ini biasanya merupakan tumbuhan semak. Ciri-ciri dari tanaman papilionaceae antara lain:

  • Memiliki bintil akar yang mengandung bakteri pemfiksasi nitrogen dari udara.
  • Bunga menyerupai kupu-kupu.
  • Bijinya terdapat dalam polong.
  • Biasanya dimanfaatkan sebagai protein nabati.

Contoh tumbuhan angiospermae dari famili ini antara lain; buncis, kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang, kembang telang, kacang kedelai, dan kacang kapri.

c. Myrtacea

Myrtacea adalah tumbuhan penghasil minyak atsiri yang biasanya tumbuh di daerah tropis. Kandungan minyak atsiri inilah yang membuat tanaman dari famili ini berkhasiat menjadi obat.

Tanaman myrtacea juga biasanya memiliki buah yang mengandung banyak vitamin. Contoh tanaman dari famili ini yaitu; jambu biji, jambu air, cengkeh, dan daun salam.

Baca Juga

Solanaceae adalah tumbuhan semak atau herba dengan ciri-ciri khusus seperti berikut:

  • Bunganya berbentuk trompet.
  • Daun kelopak dan daun mahkota berjumlah lima atau kelipatannya.
  • Memiliki lima benang sari dan satu putik.
  • Biasanya berguna sebagai sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin.

Contoh tanaman solanaceae yaitu terong, kentang, leunca, kecubung, cabai, dan tembakau.

e. Moraceae

Tanaman ini memiliki daun tebal yang menghasilkan getah berwarna putih. Tanaman ini banyak digunakan sebagai obat, penghasil getah, dan buah yang masih muda biasa dikonsumsi sebagai sayuran. Contohnya; beringin, karet kebo, nangka, dan sukun.

Baca Juga

Kelompok tanaman dikotil lainnya yaitu rubiaceae. Tanaman angiospermae ini menghasilkan biji, daun, dan bunga yang dimanfaatkan sebagai obat atau rempah. Contoh tanaman dari kelompok ini yaitu; mengkudu, kina, kembang soka, dan nusa indah.

Tumbuhan berakar serabut merupakan salah satu klasifikasi dari pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya. Kebanyakan tumbuhan monokotil memiliki akar serabut dan berbiji tunggal. Biji ini akan berkecambah dan membentuk akar lembaga yang kemudian tumbuh menjadi akar primer.

Akar primer ini akan mengecil dan selanjutnya akan digantikan oleh akar-akar yang berukuran hampir sama yang secara bersamaan keluar dari pangkal batang dan berbentuk serabut. Berikut adalah penjelasan mengenai akar serabut berikut contohnya. (Baca juga: Contoh tumbuhan dikotil dan monokotil)

Akar serabut adalah akar yang tumbuh pada pangkal tumbuhan. Ukuran dan panjang akar relatif sama. Sistem perakaran terbentuk pada saat akar primer membentuk cabang-cabang dalam jumlah yang cukup banyak. Cabang akar tidak bisa tumbuh besar, namun tumbuh akar lagi.

Kemudian, akar primer mengecil sehingga bentuknya menyerupai akar serabut. Akar serabut umumnya dimiliki oleh tumbuhan monokotil atau tumbuhan berdau lembaga satu. Akar serabut juga terdapat pada tumbuhan dikotil yang dicangkok. (Baca juga: Perbedaan monokotil dan dikotil – Bagian-bagian akar monokotil dan dikotil)

Struktur dan fungsi jaringan akar serabut pada tumbuhan monokotil adalah untuk memperkokoh berdirinya batang tumbuhan. Selain itu, fungsi akar pada tumbuhan  berfungsi sebagai penyerap air dan mineral dalam tanah. Akar serabut dapat menahan kikisan tanah oleh air, sehingga bermanfaat dalam mencegah erosi.

Contoh Tanaman Berakar Serabut

1. Pohon kelapa (Cocos nucifera)

Pohon kelapa berbatang tunggal namun kadang dapat bercabang, dengan ketinggian dapat mencapai 30 meter. Pohon kelapa berakar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, berkayu, dan beruas-ruas. Daunnya merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, bertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Buahnya besar, bulat, berdiameter 10-20 sentimeter, bahkan lebih, berwarna kuning, hijau atau cokelat. (Baca juga: Struktur batang dikotil dan monokotil)

2. Pohon pisang (Musa paradisiaca)

Tanaman pisang tumbuh dengan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, dengan kondisi tanah sedikit lembab dan terbuka, terkena sinar matahari langsung dan tidak digenangi air. Daun pisang berwarna hijau muda hingga tua, berukuran besar, lebar dan panjang. Tulang daun berserat dengan tepi daun yang kompak. Akarnya serabut dengan pertumbuhan akar bergerak dan berkumpul ke arah samping pohon sepanjang 4-5 meter dan tidak lebih dari 2 meter di bawah permukaan tanah.

Baca juga:

3. Padi (Oryza sativa)

Padi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, batangnya sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang. Daun berbentuk lanset dengan warna hijau muda hingga tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang.

Bagian bunga tersusun majemuk, dengan tipe malai bercabang. Satuan bunganya disebut floret yang terletak pada satu spikelet, terletak pada panikula. Tipe buahnya bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan antara buah dengan bijinya. Bentuk buah hampir lonjong, berukuran 3-15 milimeter dan tertutup palea dan lemma (sekam). Struktur padi yang biasa kita konsumsi adalah bagian endospermium. (Baca juga: Tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup)

4. Rumput (Poa annua)

Rumput adalah tanaman monokotil berakar serabut yang memiliki daun berbentuk sempit meruncing yang tumbuh dari pangkal batang. Rumput yang tumbuh di lahan pertanian bersifat mengganggu pertumbuhan tanaman utama sehingga disebut sebagai tanaman pengganggu (gulma). Beberapa jenis tanaman rumput yang biasa ditemui di Indonesia antara lain adalah rumput jepang, rumput gajah, rumput peking, rumput manila, rumput teki, rumput kucai dan rumput ilalang.

5. Tebu (Saccharum officinale)

Tebu merupakan tanaman daerah tropis yang digunakan sebagai bahan baku gula dan penyedap rasa. Batang tebu beruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku merupakan tempat duduk daun. Pada ketiak daun terdapat kuncup atau mata tunas. Tebu memiliki akar serabut dengan panjang dapat mencapai satu meter. Sewaktu tanaman tebu masih muda atau berbentuk bibit, ada dua macam akar, yaitu akar stek dan akar tunas.

Daun tebu merupakan daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari pelepah dan helaian daun, tanpai tangkai daun. Bentuk tulang daun tanaman tebu sejajar. Bunga tebu adalah bunga majemuk yang tersusun atas malai dengan pertumbuhan terbatas. Panjang bunga majemuk yaitu sekitar 70-90 cm. Setiap bunga memiliki tiga daun kelopak, satu daun mahkota, tiga fungsi benang sari dan dua kepala putik.  (Baca juga: Reproduksi vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan)

6. Pepaya (Carica papaya)

Tanaman papaya memiliki batang bulat silindris, kadang bercabang, dengan bagian dalam berongga. Batangnya tidak berkayu, warnanya putih-hijau kekuningan. Daunnya lebar, dengan helai daun berbentuk jari. Daun berjejal pada ujung batang dan ujung cabang, tangkai daunnya panjang menyerupai pipa.

Bunganya hampir selalu berkelamin satu dan berumah dua. Bunga jantan pada tandan dan bertangkai panjang dengan kelopak sangat kecil, sedangkan bunga betina berdiri sendiri, daun mahkota lepas, berwarna putih kekuningan. Buahnya berbentuk bulat telur memanjang dan berbiji banyak.

7. Salak (Salacca edulis)

Tanaman salak yang sefamili dengan kelapa (palmae) merupakan tanaman asli Indonesia. Pohonnya rendah, hampir tidak berbatang, tegak, berduri-duri. Tanaman salak berakar serabut, penyebaran akar tidak luas dan dangkal. Akar mudah rusak bila kekurangan air.

Akar baru dapat tumbuh di permukaan tanah bila akar yang lama sudah berkurang fungsinya. Akar baru tersebut bila ditimbun dengan tanah akan memperbaiki kehidupan tanaman sehingga awet muda dan tetap berproduksi dengan baik.

8. Jagung (Zea mays)

Jagung merupakan tanaman monokotil, berbiji tunggal, berakar serabut. Batang jagung tumbuh tegak lurus dan beruas-ruas. Daun jagung tumbuh berseling dengan tulang daun sejajar dan berbentuk pita. Daun memanjang, sejajar dengan ibu tulang daun, permukaan licin dan berbulu halus.

Bunga betina tanaman jagung terpisah dalam satu tanaman, memiliki struktur khas yang biasa disebut floret. Tongkol jagung tumbuh dari dalam buku, terletak di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya satu tanaman jagung akan menghasilkan 1-2 tongkol produktif. (Baca juga: Bagian-bagian tumbuhan)

9. Pinang (Areca catechu)

Batang tanaman pinang berdiameter sekitar 15 cm dan dapat tumbuh hingga 20 meter tingginya. Tajuk pinang terdiri dari 10-20 daun. Bunga jantan dan betina terbungkus dalam kelopak bunga. Masa hidupnya 25-30 tahun dan akan berbunga pada awal dan akhir musim penghujan. Buahnya berukuran sekitar 5 cm, dengan kulit beserabut dan berbiji tunggal.

Buah yang matang berwarna oranye. Biji buah pinang berwarna kecokelatan atau cokelat kemerahan dan bentuknya berlekuk-lekuk. Biji buah pinang mengandung zat antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel antikanker.

10. Anggrek (Orcidaceae)

Bunga anggrek memiliki jamur akar yang sering disebut dengan mikoroza dan  terdapat di permukaan akar. Akar pada bunga anggrek mempunyai organ organ yang memiliki daging atau sering disebut dengan sekulen. Bunga anggrek mempunyai batang yang beruas- ruas . Anggrek tanah mempunyai batang yang pendek. Daun anggrek berbentuk oval dengan tulang daun memanjang mengikuti bentuk daunnya. Bunga anggrek bersifat majemuk  dan tumbuh di sepanjang tangkai bunga.

11. Bawang

Bawang merah memperbanyak diri dengan menggunakan umbi lapis. Bawang merah adalah tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batangnya pendek sekali hampir tidak kelihatan dan berdaun panjang. Akarnya berserabut dan membengkak membentuk umbi lapis.

12. Cabai

Tanaman ini hidup dengan baik pada tanah-tanah yang banyak mengandung humus atau pun kompos. Tanaman cabai membutuhkan penyiaran matahari secara langsung, tidak hanya untuk melakukan proses fotosintesis pada tumbuhan, melainkan juga untuk menekan pertumbuhan jamur dan hama serta bakteri yang dapat menghambat pertumbuhannya.

Batang tanaman cabai berdiri tegak, sedikit berkayu dan memiliki banyak cabang akar dengan ranting menyamping. Tanaman cabai berakar serabut dan hanya dapat menembus tanah dangkal. Inti akar tanaman ini hanya mampu menembus tanah sedalam 25-40 cm.

13. Pandan

Tumbuhan pandan wangi tumbuh subur di daerah lembab seperti di tepi-tepi sungai atau di pinggiran kolam. Tumbuhan pandan wangi tumbuh merumpun. Pada batang tumbuhan muncul akar-akar yang kuat. Bentuk daun memanjang dengan tulang daun di tengah. Terdapat duri-duri kecil di tepi kanan kiri daun.

14. Kentang

Kentang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan. Tanaman ini umumnya berdaun rimbun. Daunnya terletak berselang-seling pada batang tanaman, berbentuk oval agak bulat dan meruncing, dengan tulang daun menyirip seperti duri ikan. Ukuran daun sedang dengan tangkai pendek. Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut.

Akar tunggang bisa menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar kearah samping dan menembus datar. Akar tanaman berwarna keputih-putihan dan berukuran sangat kecil. Umbi kentang terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar. Umbi berfungsi untuk menyimpan bahan makanan sepeti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. (Baca juga: Manfaat cadangan makanan bagi tumbuhan)

15. Tomat

Tomat merupakan tumbuhan dikotil atau memiliki biji berkeping dua. Batang tanaman tomat berkayu dan memiliki kambium. Sistem perakarannya tunggang karena mempunyai kaliptra dan memiliki jaringan xilem dan floem. Daun tomat berbentuk menyirip atau menjari. (Baca juga: Sistem transportasi pada tumbuhan)

16. Semangka

Semangka merupakan tanaman merambat namun tidak dapat membentuk akar adventif maupun memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil, berdiameter 3 cm. Semangka memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan, yaitu bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/ hermafrodit, yang memiliki fungsi benang sari dan fungsi putik pada bunga (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.

17. Pohon palem

Batang palem tumbuh tegak ke atas dan jarang bercabang. Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Pohon palem berdaun majemuk dengan tangkai daun memiliki pelepah yang membungkus batang. Bunga tersusun dalam karangan bunga (mayang). Buahnya ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut). Biji buah relatif cair pada saat masih muda dan semakin mengeras ketika tua. Akarnya tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk akar serabut. (Baca juga: Jaringan penyokong pada tumbuhan)

18. Pohon mangrove

Pohon mangrove atau bakau (Rhizophora spp.) biasanya tumbuh di zona terluar perairan dan mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya gelombang. Jenis bakau api-api (Avicennia spp.) dan pidada (Sonneratia spp.) menumbuhkan akar napas (pneumatophore) yang muncul dari pekatnya lumpur. Salah satu fungsi akar bakau adalah alat pernapasan pada tumbuhan.

Pohon kendeka (Bruguiera spp.) mempunyai akar lutut (knee root), sementara pohon-pohon nirih (Xylocarpusspp.) berakar papan yang memanjang berkelok-kelok. Fungsi akar selain sebagai  penunjang tegaknya pohon di atas lumpur juga sebagai bagian dari sistem respirasi tumbuhan bakau.

19. Bambu

Akar tanaman bambu yang berada di dalam tanah membentuk sistem percabangan. Bagian pangkal rimpang lebih sempit  dari bagian ujungnya dan setiap ruas mempunyai kuncup dan akar.  Bagian kuncup pada akar tersebut akan membentuk rebung yang akan memanjang dan akhirnya akan membentuk bulu.

Batang tanaman bambu berbentuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas, tinggi tanaman bambu berkisar 0,3-30 meter, batang berdiameter 0,25-25 cm dan memiliki ketebalan dinding sampai 25 mm.

20. Stroberi

Struktur tanaman stroberi sendiri memiliki stuktur seperti tanaman herba. Tanaman stroberi memiliki akar tunggang besar yang terdiri dari bagian pangkal (Collum), batang akar (Corpus), ujung akar (Apex), bulu akar (Pilus Radicalis) serta tudung akar (Calyptra). Panjang akar dapat tumbuh mencapai 100 cm dan menembus tanah bagian atas sedalam 15 – 45 cm menebar ke semua arah. Batang tanaman berbuku-buku dan beruas.

Tumbuhan yang berakar serabut umumnya memiliki batang yang tegak lurus dan tak bercabang. Pada jenis tanaman yang lain, tumbuhan berakar serabut merupakan tumbuhan pendek dan tergolong tumbuhan herba atau perdu. Pada pohon kelapa, meski hanya memiliki akar serabut, akar pohon kelapa dapat menyangga pohon sehingga tetap bisa berdiri dengan kokoh.

Sedangkan pada tanaman dikotil, akar serabut muncul pada tumbuhan yang menggunakan cara perkembangbiakan tumbuhan dengan metode cangkok. Tumbuhan berakar serabut memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, yaitu sebagai penahan kikisan air penyebab erosi.