Komunikasi Interpersonal – Pengertian, Teori, Proses Dan Contoh – DosenPendidikan.Com – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Komunikasi Interpersonal yang dimana dalam hal ini meliputi Faktor Yang Mempengaruhi dan Aspek, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Show
Pengertian KomunikasiKata komunikasi atau communication berasal dari kata Latin communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi merujuk pada suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang dianut secara sama. Beberapa definisi komunikasi : “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”. “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”. “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Teori Komunikasi Interpersonal
Keadaan hubungan bergantung kepada bagaimana setiap pihak menandakan rangkaian komunikasi mereka
Hipotesis
Pengertian Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Konsep Dasar Komunikasi InterpersonalSalah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial adalah perilaku komunikasi antarmanusia. Interaksi manusia dengan manusia menunjukkan bahwa setiap orang memerlukan bantuan dari orang lain di sekitarnya.untuk itu ia melakukan komunikasi. Salah satu jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) denagn penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan langsung (primer) bila ihak – pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu. Baca Juga : Pengertian Personil Pengembangan Sistem Informasi Hakikat komunikasi interpersonal
Komponen – komponen komunikasi interpersonalAdalah orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan interbnal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain. Adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol – simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan – aturan atta bahasa, serta disesuaikan denagn karakteristik komunikan. Adalah seperangkat simbol – simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain. Adalah sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima secara umum. Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan mengintepretasikan pesan. Adalah kegiatan internal dalam diri penerima. Adalah apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Adalah apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, ermasuk yang bersifat fisik dan psikis. Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Baca Juga : “Komunikasi” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Tujuan – Fungsi – Syarat ) Proses Komunikasi Interpersonal
Asas Komunikasi Interpersonal
Ciri – Ciri Komunikasi Interpersoanal
Ada 6 karakteristik komunikassi intpersonal menurut Judy C. Pearson (S. Djuarsa Sendjaja, 2002: 2.1), yaitu:
Baca Juga : “DOS ( Disk Operating System ) Pengertian & ( Fungsi – Macam ) Tipe Komunikasi InterpersonalYaitu mencakup segala jenis hubungan antarpribadi, antara satu orang denagn orang lain, mulai dari hubungan yang paling singkat (kontak) biasa, sampai hubungan yang bertahan lama dan mendalam. Merupakan salah satu tipe komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa Tanya jawab.
Merupakan salah satu tipe komuniaksi interpersonal, dimana beberapa orang terlibat dalam suatu pembicaraan, percakapan, diskusi, musyawarah, dan sebagainya. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal Secara Lisan dan TertulisKomunikasi lisan (oral communication) yaitu proses pengirman pesan denagn bahsa lisan.
Komunikasi tertulis (written communication) yaitu proses komunikasi dimana pesan disampaikan secra tertulis.
Baca Juga : “E-Learning” Pengertian & ( Kelebihan – Kekurangan ) Sikap Positif dalam Berkomunikasi
Aspek-Aspek Komunikasi InterpersonalRakhmat “1998:75” menyatakan dalam komunikasi interpersonal selain melibatkan dua orang yang bertatap muka ada beberapa aspek penting yang mendukung keberhasilan komunikasi interpersonal yaitu: Rasa PercayaDengan adanya rasa percaya ini menjadikan orang lain terbuka dalam mengungkapkan pikiran dan persaannya terhadap individu, sehingga akan terjalin hubungan yang akrab dan berlangsung secara mendalam. Sikap SuportifYang akan tampak dalam sikap ini adalah sebagai berikut:
Sikap TerbukaSikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi yang efektif, adapun karakteristik orang terbuka sebagai berikut:
Baca Juga : “Media Komunikasi” Pengertian & ( Fungsi – Jenis – Bentuk – Contoh – Jangkauan ) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi InterpersonalMenurut Lunandi “1994:85” ada enam faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, faktor-faktor tersebut ialah: Citra Diri “Self Image”Setiap manusia merupakan gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosialnya, kelebihan dan kekurangannya. Dengan kata lain citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar menciptakan citra diri melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi dirinya. Citra Pihak Lain “The Image of The Others”Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi. Di pihak lain yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu komunikatif lancar, tenang, jelas dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup dan bingung. Ternyata pada saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain. Lingkungan FisikTingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat atau disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua faktor diatas. Lingkungan SosialSebagaimana lingkungan yaitu fisik dan sosial mempengaruhi tingkah laku dan komunikasi tingkah laku dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan, setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat berada, memiliki kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain. KondisiKondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit kurang cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang stabil, komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik. Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman juga penerima. Komunikasi berarti peluapan sesuatu yang terpenting adalah meringkan kesesalan yang dapat membantu meletakkan segalanya pada proporsi yang lebih wajar. Bahasa BadanKomunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim melalui kata-kata yang diucapkan. Badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang sangat efektif kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan antara orang dalam sebuah lingkungan kerja tubuh dapat tafsirkan secara umum sebagai bahasa atau pertanyaan. Baca Juga : “Analisis Isi” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Tujuan – Tahapan ) Komunikasi Interpersonal Dalam PerkantoranKomunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami sebab komunikasi yang tidak baik mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerja sama dan kepuasan kerja. Oleh karena itu hubungan komunikasi yang terbuka harus diciptakan dalam organisasi. Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk: Komunikasi vertikalBentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik. Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya. Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya.
Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan. Komunikasi horizontalBentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama pegawai dsbnya. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis. Komunikasi diagonalBentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain. Melalui jalur hierarkhi/tingkatan seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya secara baik, sehingga dapat membangkitkan minat dan gairah kerja disertai komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam penerapannya komunikasi dapat dilakukan secara formal dan informal. Umumnya komunikasi formal ada dalam setiap organisasi dan dapat terjadi antar personal dalam organisasi melalui jalur hirarkhi dengan prinsip pembagian tugas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Komunikasi formal merupakan suatu sistem dimana para anggotanya bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi formal pada dasarnya berhubungan dengan masalah kedinasan. Komunikasi informal adalah kebalikan dari komunikasi formal biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari adanya persamaan perasaan, kebutuhan, persamaan tugas dan tanggung jawab. Komunikasi informal pada pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan tempat, kadang-kadang komunikasi informal lebih berhasil, dan peranannya tidak kalah penting, karena dapat disampaikan setiap saat, asalkan bermanfaat untuk kemajuan organisasi. Namun penyampaiannya kurang sistematis, karena pertumbuhan dan penyebarannya tidak teratur. Kadang-kadang seorang pimpinan selalu beranggapan bahwa keberadaan organisasi informal merupakan suatu hal yang janggal, yang merupakan akibat gagalnya komunikasi formal yang memunculkan ketidakstabilan organisasi formal. Bentuk komunikasi informal dapat berupa pertemuan yang tidak direncanakan, seperti: bertemu dan ngobrol di kantin pada jam makan siang, di resepsi, atau pertemuan lainnya. Komunikasi informal ini mempunyai hal-hal yang positif, seperti:
Dari kedua bentuk komunikasi tersebut di atas, setiap pimpinan harus dapat menempatkan diri agar tidak timbul perasaan suka atau tidak tidak suka. Pimpinan harus mencari dan melaksanakan nilai-nilai positif dari hubungan-hubungan tersebut. Ukuran sukses tidaknya seorang pimpinan terletak pada bagaimana pimpinan memadukan nilai positif yang dihasilkan dari komunikasi formal dan informal. Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, kita perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Kita perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan. Demikianlah pembahasan mengenai Komunikasi Interpersonal – Pengertian, Teori, Proses Dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 |