Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Secara garis besar, ada 2 jenis penyakit maag, yakni:
Jenis penyakit maag yang dilihat berdasarkan tingkat keparahan, dibedakan menjadi:
Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan. Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.[2] Obat-obatan yang biasanya digunakan:[2]
Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:[butuh rujukan]
Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindari, antara lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.
Pengertian sakit maag lebih banyak dikenal sebagai penyakit akibat sering terlambat makan atau pola makan yang tidak teratur. Penyakit ini sering diabaikan akibat kurang pahamnya masyarakat akan efek samping yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Bahkan untuk usia di atas 50 tahun, setiap gejala terkait dengan penyakit maag harus dianggap serius karena ada kemungkinan terkait dengan kondisi jantung penderita. Gejala penyakit ini paling mudah ditandai dengan nyeri yang berasal dari lambung dan usus. Dalam beberapa kasus jika tidak segera ditangani nyeri bisa merembet ke kerongkongan akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung tidak segera terobati dan muncul infeksi. Infeksi dari bakteri inilah yang bisa menyebar ke kerongkongan penderita. Untuk antisipasi lebih lanjut dengan penyakit ini, ada baiknya kita mengenal lebih jauh penyebab, gejala, pengobatan dan cara pencegahannya berikut ini: Penyakit Maag, Gejala dan PenyebabnyaPenyakit Maag, Gejala dan Penyebabnya Maag disebabkan oleh luka pada lambung yang tidak segera terobati dan berakibat infeksi bakteri Helicobacter pylori. Luka ini terjadi oleh banyak sebab, yang paling umum adalah pola makan tidak teratur atau sensitif terhadap menu makanan tertentu seperti rasa pedas atau yang lainnya dan ada juga penyebab lain seperti efek samping penggunaan obat antinflamasi nonsteroid (OAINS). Maag bisa mudah kambuh atau terjadi jika dipicu oleh stres, karena stres akan membuat syaraf mengeluarkan hormon berlebih yang mengganggu kinerja lambung secara keseluruhan. Beberapa gejala maag biasanya sudah akrab dengan masyarakat seperti nyeri pada perut bagian atas, sakit terasa panas, perut terasa penuh alias cepat merasa kenyang, mual dan kembung dan sebagainya. Dalam banyak kasus jika tidak diobati atau obatnya tidak cocok terjadi refleks dimana makanan atau cairan akan masuk dari lambung ke kerongkongan yang membuat penderita sering bersenÂdawa dan terasa nyeri ulu hati yang berujung pada muntah. Gejala sakit maag jika lama berlangsung terasa sangat menyiksa karena muncul rasa nyeri yang terasa sampai punggung dan leher. Susahnya lagi nyeri tersebut muncul setelah makan yang membuat tubuh mual dan malas makan lagi. Rasa nyeri dan panas di dada merupakan gejala yang paling umum terjadi. Baca Juga: Kanker Serviks: Penyebab Kanker Serviks, Gejala Kanker Serviks, Ciri-Ciri, Pencegahan dan Pengobatan yang Perlu Diketahui Komplikasi Penyakit Maag yang Perlu DiwaspadaiPenyakit maag bisa berbahaya dan menimbulkan komplikasi jika terlambat dalam penanganan. Beberapa komplikasi dari penyakit maag ini perlu diantisipasi oleh penderita agar tidak fatal nantinya:
Diantara komplikasi penyakit diatas, yang paling fatal adalah jika sampai terjadi kanker kerongkongan karena akan merusak fungsi kerongkongan dan saluran pencernaan secara umum. Waspadai, Tanda Penyakit Maag Sudah Parah Atau Kronis Berikut IniTanda Penyakit Maag Telah Kronis Dengan meilhat resiko komplikasi di atas, maka penderita atau keluarganya harus paham dan bisa mengantisipasi gejala maag yang sudah menjadi kronis berikut ini:
Sensitif terhadap makanan pedas atau berlemak biasanya adalah awal dari gejala maag kronis di atas yang sering diabaikan penderita yang akan hilang setelah makan. Jika sudah muncul gejala seperti di atas apalagi Anda pernah maag sebelumnya maka segera temui dokter. Diagnosa medis lanjutan diperlukan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Diagnosis Sakit Maag yang Biasa dilakukan oleh DokterUntuk memastikan apakah sakit Anda termasuk maag stadium awal atau ada komplikasi maka perlu dilakukan diagnosa medis oleh dokter. Langkah berikut ini biasanya akan dijalani pasien saat berobat ke dokter:
Jika Anda termasuk kondisi rawan komplikasi maka perlu pemeriksaan lebih rinci oleh dokter spesialis, misalnya saja untuk kondisi penderita yang berusia 50 tahun ke atas dengan gejala sering muntah dan sukar menelan, berat badan kurus tanpa gejala yang pasti dan beberapa kondisi muntah darah dan tinja yang keluar terasa nyeri dan bercampur darah berwarna gelap. Pengobatan Maag, Tidak harus ke Dokter Asalkan Anda Paham Cara MengatasinyaPengobatan Penyakit Maag Tanpa ke Dokter Ada banyak obat bebas yang dipasarkan di toko obat untuk meredakan sakit maag ini, dan biasanya penderita banyak yang cocok sehingga sebagian besar sakit maag bisa ditangani tanpa perlu berobat ke dokter. Anda perlu waspada, jika sakit maag tidak kunjung sembuh saat konsumsi obat maag di pasaran apalagi jika sering muntah, tidak bisa menelan, berat badan makin kurus. Butuh pemeriksaan lanjutan dari dokter apalagi jika usia sudah di atas 50 tahun. Obat berikut ini biasanya diresepkan oleh dokter jika kondisi maag Anda masih stadium awal: antasida, antagonis reseptor H2 (H2RA). Akibat beberapa efek samping, kadang kala sakit maag bisa menyebabkan munculnya benjolan di area sekitar lambung sehingga butuh terapi obat yang tepat misalnya saja pemberian obat beberapa jenis pengurang rasa nyeri dan penghambat pompa proton (PPI), alginat, antibiotik, prokinetik, dan obat antidepresan juga banyak diresepkan jika ada keluhan lain yang mengganggu. Jenis Pengobatan Sakit Maag yang Umum Diresepkan oleh Dokter seperti berikut ini:
Obat di atas karena fungsinya sebagai penetral fungsi lambung maka cukup dikonsumsi saat masih ada keluhan dan sebaiknya dihentikan jika sudah sembuh kecuali untuk antibiotik yang harus diminum sampai habis. Baca Juga: Gejala Demam Berdarah (DBD), Penyebab Penyakit DBD, Pertolongan Pertama, dan Pengobatannya Pencegahan Maag agar Tidak Kambuh KembaliSakit maag termasuk jenis penyakit yang mudah kambuh karena lambung biasanya sensitif terhadap pola makan dan juga menu yang dimakan. Untuk mengantisiasi hal ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah sebagai berikut:
Jika ditangani dengan baik sakit maag tidaklah berbahaya, namun penderita harus paham cara mencegahnya dengan gaya hidup sehat mengingat maag termasuk penyakit yang gampang kambuh. Baca Juga: Gejala Diabetes, Ciri-Ciri Diabetes, Penyebab Diabetes, Serta Penanganan Penyakit Diabetes yang Perlu Kamu Tahu |