Apa yang dimaksud dengan penyakit maag

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.

Apa yang dimaksud dengan penyakit maag
Maag

Mikrograf menunjukkan gastritis. H&E stain.

ICD-10R12ICD-9787.1MeSHD006356

Secara garis besar, ada 2 jenis penyakit maag, yakni:

  • Gastritis Akut
    • Penyakit maag akut adalah inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yang ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) akut dari lambung, dan biasanya terbatas hanya pada muklosa. Penyakit maag akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.[1]
  • Gastritits Kronis
    • Lambung penderita penyakit maag kronis mungkin mengalami inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yang ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) kronis dari tipe gangguan tertentu, yang menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik yaitu gastritis kronisa.[1]

Jenis penyakit maag yang dilihat berdasarkan tingkat keparahan, dibedakan menjadi:

  • Maag ringan
    • Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
  • Maag sedang
    • Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
  • Maag kronis
    • Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
  • Kanker lambung
    • Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang merugikan, yaitu Helycobacter pylori.

Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.

  • Sakit saat buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Sering merasa lapar
  • Perut kembung
  • Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada
  • Sering bersendawa

 

Antasida.

Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.

Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.[2]

Obat-obatan yang biasanya digunakan:[2]

  1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)
  2. Pompa Proton pencegah pertumbuhan bakteri(Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
  3. Agen Cytoprotektif (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)
  4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
  5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
  6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
  7. Simetidin (Mengobati dispepsia)

Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:[butuh rujukan]

  1. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopi, anggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
  2. Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica (makanan yang merangsang perut dan dapat merusak dinding lambung).
  3. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.
  4. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
  5. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat, antara lain:
  • Sayur-sayuran tertentu seperti sawi dan kol
  • Buah-buahan tertentu seperti nangka dan pisang ambon
  • Makanan berserat tinggi tertentu seperti kedondong dan buah yang dikeringkan
  • Minuman yang mengandung banyak gas (seperti minuman bersoda).

Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindari, antara lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.

  • Konstipasi
  • Diare

  1. ^ a b Tips Berpuasa Bagi Penderita Maag Diarsipkan 2012-08-14 di Wayback Machine..
  2. ^ a b Pedihnya sakit maag[pranala nonaktif permanen]

  • Lonjakan Asam Lambung Hingga ke Paru
 

Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maag&oldid=18627858"

Pengertian sakit maag lebih banyak dikenal sebagai penyakit akibat sering terlambat makan atau pola makan yang tidak teratur. Penyakit ini sering diabaikan akibat kurang pahamnya masyarakat akan efek samping yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Bahkan untuk usia di atas 50 tahun, setiap gejala terkait dengan penyakit maag harus dianggap serius karena ada kemungkinan terkait dengan kondisi jantung penderita.

Gejala penyakit ini paling mudah ditandai dengan nyeri yang berasal dari lambung dan usus. Dalam beberapa kasus jika tidak segera ditangani nyeri bisa merembet ke kerongkongan akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung tidak segera terobati dan muncul infeksi. Infeksi dari bakteri inilah yang bisa menyebar ke kerongkongan penderita. Untuk antisipasi lebih lanjut dengan penyakit ini, ada baiknya kita mengenal lebih jauh penyebab, gejala, pengobatan dan cara pencegahannya berikut ini:

Penyakit Maag, Gejala dan Penyebabnya

Apa yang dimaksud dengan penyakit maag

Penyakit Maag, Gejala dan Penyebabnya

Maag disebabkan oleh luka pada lambung yang tidak segera terobati dan berakibat infeksi bakteri Helicobacter pylori. Luka ini terjadi oleh banyak sebab, yang paling   umum adalah pola makan tidak teratur atau sensitif terhadap menu makanan tertentu seperti rasa pedas atau yang lainnya dan ada juga penyebab lain seperti efek samping penggunaan obat antinflamasi nonsteroid (OAINS). Maag bisa mudah kambuh atau terjadi jika dipicu oleh stres, karena stres akan membuat syaraf mengeluarkan hormon berlebih yang mengganggu kinerja lambung secara keseluruhan.

Beberapa gejala maag biasanya sudah akrab dengan masyarakat seperti nyeri pada perut bagian atas, sakit terasa panas, perut terasa penuh alias cepat merasa kenyang, mual dan kembung dan sebagainya. Dalam banyak kasus jika tidak diobati atau obatnya tidak cocok terjadi refleks dimana makanan atau cairan akan masuk dari lambung ke kerongkongan yang membuat penderita sering bersen­dawa dan terasa nyeri ulu hati yang berujung pada muntah.

Gejala sakit maag jika lama berlangsung terasa sangat menyiksa karena muncul rasa nyeri yang terasa sampai punggung dan leher. Susahnya lagi nyeri tersebut muncul setelah makan yang membuat tubuh mual dan malas makan lagi. Rasa nyeri dan panas di dada merupakan gejala yang paling umum terjadi.

Baca Juga: Kanker Serviks: Penyebab Kanker Serviks, Gejala Kanker Serviks, Ciri-Ciri, Pencegahan dan Pengobatan yang Perlu Diketahui

Komplikasi Penyakit Maag yang Perlu Diwaspadai

Penyakit maag bisa berbahaya dan menimbulkan komplikasi jika terlambat dalam penanganan. Beberapa komplikasi dari penyakit maag ini perlu diantisipasi oleh penderita agar tidak fatal nantinya:

  • Penyempitan esofagus atau penyempitan saluran kerongkongan yang bisa membuat penderita susah menelan atau bahkan sesak nafas. Gejalanya nyeri dada dan terasa sakit di tenggorokan akibat adanya luka atau infeksi di kerongkongan.
  • Esofagus Barrett atau luka dan infeksi yang terjadi akibat asam lambung di kerongkongan dalam jumlah berlebih. Jika tidak ditangani dengan baik, penumpukan jaringan sel di bagian bawah kerongkongan bisa memicu munculnya sel kanker. Jika sudah menjadi kanker kerongkongan akan makin beresiko fatal bagi penderita.
  • Stenosis pilorus akibat asam lambung berlebih. Di dalam lambung terdapat area pilorus yang bisa terinfeksi akibat maag yang tidak diobati sehingga bisa mempersempit pilorus. Dampaknya proses pencernaan tidak sempurna yang ditAndai dengan gejala muntah-muntah.

Diantara komplikasi penyakit diatas, yang paling fatal adalah jika sampai terjadi kanker kerongkongan karena akan merusak fungsi kerongkongan dan saluran pencernaan secara umum.

Waspadai, Tanda Penyakit Maag Sudah Parah Atau Kronis Berikut Ini

Tanda Penyakit Maag Telah Kronis

Dengan meilhat resiko komplikasi di atas, maka penderita atau keluarganya harus paham dan bisa mengantisipasi gejala maag yang sudah menjadi kronis berikut ini:

  • Rasa mual, mulas di perut dan sering muntah secara terus menerus agak asam akibat dinding lambung mengelupas. Beberapa bekas muntah biasanya juga bercampur darah
  • Nyeri dan pedih yang sangat menyiksa ditAndai dengan perut kembung dan rasa sesak bagian atas perut yang membuat malas makan, pucat pasi, keringat dingin, pusing dan mata berkunang-kunang.
  • Insomnia alias tidak bisa tidur dan kadang banyak sendawa saat terlambat makan yang diikuti rasa nyeri ulu hati.

Sensitif terhadap makanan pedas atau berlemak biasanya adalah awal dari gejala maag kronis di atas yang sering diabaikan penderita yang akan hilang setelah makan. Jika sudah muncul gejala seperti di atas apalagi Anda pernah maag sebelumnya maka segera temui dokter. Diagnosa medis lanjutan diperlukan agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis Sakit Maag yang Biasa dilakukan oleh Dokter

Untuk memastikan apakah sakit Anda termasuk maag stadium awal atau ada komplikasi maka perlu dilakukan diagnosa medis oleh dokter. Langkah berikut ini biasanya akan dijalani pasien saat berobat ke dokter:

  • Cek keluhan, gejala dan riwayat sakit pasien dilanjutkan dengan pemeriksaan lab untuk melihat siklus metabolisme dan gangguan tiroid
  • Lanjutan cek bisa melalui metode endoskopi dan pengambilan sampel jaringan
  • Sampel di atas ditambah sampel tinja digunakan untuk cek kondisi saluran pencernaan bagian atas.
  • Deteksi efek dari infeksi bakteri Helicobacter pylori dengan menggunakan CT scan atau X-ray sekaligus kondisi obstruksi usus apakah terjadi atau tidak.

Jika Anda termasuk kondisi rawan komplikasi maka perlu pemeriksaan lebih rinci oleh dokter spesialis, misalnya saja untuk kondisi penderita yang berusia 50 tahun ke atas dengan gejala sering muntah dan sukar menelan, berat badan kurus tanpa gejala yang pasti dan beberapa kondisi muntah darah dan tinja yang keluar terasa nyeri dan bercampur darah berwarna gelap.

Pengobatan Maag, Tidak harus ke Dokter Asalkan Anda Paham Cara Mengatasinya

Apa yang dimaksud dengan penyakit maag

Pengobatan Penyakit Maag Tanpa ke Dokter

Ada banyak obat bebas yang dipasarkan di toko obat untuk meredakan sakit maag ini, dan biasanya penderita banyak yang cocok sehingga sebagian besar sakit maag bisa ditangani tanpa perlu berobat ke dokter. Anda perlu waspada, jika sakit maag tidak kunjung sembuh saat konsumsi obat maag di pasaran apalagi jika sering muntah, tidak bisa menelan, berat badan makin kurus. Butuh pemeriksaan lanjutan dari dokter apalagi  jika usia sudah di atas 50 tahun.

Obat berikut ini biasanya diresepkan oleh dokter jika kondisi maag Anda masih stadium awal: antasida, antagonis reseptor H2 (H2RA). Akibat beberapa efek samping, kadang kala sakit maag bisa menyebabkan munculnya benjolan di area sekitar lambung sehingga butuh terapi obat yang tepat misalnya saja pemberian obat beberapa jenis pengurang rasa nyeri dan penghambat pompa proton (PPI), alginat, antibiotik, prokinetik, dan obat antidepresan juga banyak diresepkan jika ada keluhan lain yang mengganggu.

Jenis Pengobatan Sakit Maag yang Umum Diresepkan oleh Dokter seperti berikut ini:

  • Antasida sebagai penetralkan asam lambung agar normal
  • Antagonis reseptor H2 (H2RA) juga berfungsi sebagai penetral asam lambung selain antasida
  • Obat penghambat pompa proton (PPI), jenis alternatif lain untuk meminimalkan produksi kadar asam lambung.
  • Alginat untuk mengurangi rasa nyeri akibat refluks asam lambung.
  • Antibiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori.
  • Prokinetik sebagai pereda nyeri dan menetralkan proses pencernaan
  • Obat antidepresan sebagai pereda rasa nyeri

Obat di atas karena fungsinya sebagai penetral fungsi lambung maka cukup dikonsumsi saat masih ada keluhan dan sebaiknya dihentikan jika sudah sembuh kecuali untuk antibiotik yang harus diminum sampai habis.

Baca Juga: Gejala Demam Berdarah (DBD), Penyebab Penyakit DBD, Pertolongan Pertama, dan Pengobatannya

Pencegahan Maag agar Tidak Kambuh Kembali

Sakit maag termasuk jenis penyakit yang mudah kambuh karena lambung biasanya sensitif terhadap pola makan dan juga menu yang dimakan. Untuk mengantisiasi hal ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah sebagai berikut:

  • Hindari kafein atau alkohol (pahami juga apakah sakit maag disebabkan oleh kedua zat ini atau bukan).
  • Pola makan teratur dan kurangi makanan-makanan yang sensitif terhadap lambung
  • Idealnya makan dalam porsi sedang/kecil namun sering jika sudah pernah sakit maag, bisa empat atau lima kali sehari dengan porsi masing-masing yang lebih sedikit.
  • Hindari rasa was-was dan juga stres. Bantuan psikiater bisa diperlukan jika mendesak atau tidak bisa diatasi dengan relaksasi biasa.

Jika ditangani dengan baik sakit maag tidaklah berbahaya, namun penderita harus paham cara mencegahnya dengan gaya hidup sehat mengingat maag termasuk penyakit yang gampang kambuh.

Baca Juga: Gejala Diabetes, Ciri-Ciri Diabetes, Penyebab Diabetes, Serta Penanganan Penyakit Diabetes yang Perlu Kamu Tahu