Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peta dunia oleh Yohanes Kepler

Peta adalah cerminan permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu menempuh sebuah sistem proyeksi. Peta mampu disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta bersumber dari bahasa Yunani mappa yang artiannya taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari sebuah ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta dinamakan kartografi. Jumlah peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa luhur objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Golongan dari beberapa peta dinamakan atlas.

Syarat-syarat

  • conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
  • Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
  • Equivalent, yaitu kawasan atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang benar di lapangan.[1]

tidak jauh dengan......

  • Menyeleksi data
  • Memperlihatkan ukuran
  • Menunjukkan lokasi relatif
  • Memperlihatkan bentuk
  • menunjukan bentuk

Unsur-unsur

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan sebuah informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta inginnya dilengkapi dengan berbagai jenis komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum jumlah ditemukan pada peta misalnya adalah:

Mencerminkan inti sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bidang atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin ditaruh di kanan atas.

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Kedudukannya di tempat yang sesuai jika benar garis lintang dan bujur, koordinat bisa sebagai segala sesuatu yang diajarkan arah.

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi dijadikan 3, yaitu:

  1. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artiannya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
  2. Skala garis. Skala ini diciptakan dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau bertambah untuk mewakili jarak tertentu yang diminta oleh pembuat peta.
  3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang benar permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta selang lain:

  1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
  2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang mengadakan komunikasi dengan jarak
  3. Simbol area, digunakan untuk mewakili sebuah area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
  4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
  5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan sebuah harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
  6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
  7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin luhur simbol bola menunjukkan volume makin luhur dan sebaliknya makin kecil simbol bola artiannya volume makin kecil.

Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi mutu atau kuantitas simbol di peta, dan untuk kebutuhan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

Warna hijau menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

Warna hijau muda menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian selang 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang benar di kawasan ini berupa kawasan yang landai dengan diikuti bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah

Warna kuning menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian selang 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang benar di kawasan ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bidang tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling lapang di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

Warna cokelat muda menunjukkan kawasan yang mempunyai ketinggian selang 1000-1500 m di atas permukaan cairan laut. Bentuk muka bumi yang dominan di kawasan ini berupa pegunungan sedang diikuti gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bidang tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.

Warna cokelat menunjukkan kawasan yang mempunyai ketinggian bertambah dari 1500 m di atas permukaan cairan laut. Bentuk muka bumi di kawasan ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian luhur di bidang tengah dari Jawa Tengah.

Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini dinamakan dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini benar di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan sedang benar beberapa waduk kecil lainnya.

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman selang 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman bertambah dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk dikenali dan tidak mampu diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam bisa berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

Lettering berfungsi untuk mempertebal artian dari simbol-simbol yang benar. Jenis penggunaan letering:

  1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
  2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan kedudukan sebuah tempat atau wilayah yang diwujudkan secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan kedudukan astronomis.

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset selang lain:

  1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan kedudukan kawasan yang belum dikenali
  2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar kawasan yang dianggap penting
  3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung kawasan yang terpotong di peta utama
  • Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara memakai aturan dan berlaku pada peta.
  • Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah rujukan dari mana data peta diperoleh.

  • Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.

Jenis

Peta dikelompokan dijadikan 5 bidang, yaitu:

Berdasarkan Inti Data yang Disajikan

  • Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, sama berat fenomena dunia atau norma budaya. Peta umum dibagi dijadikan 3 jenis, yaitu:
  1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi komplit dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat lapang.
  • Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Peta Berdasarkan Sumber Datanya

  • Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang diciptakan berdasarkan pada acuan peta yang sudah benar, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
  • Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Peta berdasarkan bentuk

  1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang mempunyai bentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
  2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang diciptakan hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
  3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
  4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data dunia dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
  5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat kedetailan

  1. Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000
  2. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
  3. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000

Rujukan

Tautan luar

  • Esensi Peta
  • Lestari, Eny Wiji.(2011).Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII.CV Wilian.ISBN 978-979-080-014-4

edunitas.com


Page 2

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peta dunia oleh Yohanes Kepler

Peta adalah cerminan permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu menempuh sebuah sistem proyeksi. Peta mampu disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta bersumber dari bahasa Yunani mappa yang artiannya taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari sebuah ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta dinamakan kartografi. Jumlah peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa luhur objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Golongan dari beberapa peta dinamakan atlas.

Syarat-syarat

  • conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
  • Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
  • Equivalent, yaitu kawasan atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang benar di lapangan.[1]

tidak jauh dengan......

  • Menyeleksi data
  • Memperlihatkan ukuran
  • Menunjukkan lokasi relatif
  • Memperlihatkan bentuk
  • menunjukan bentuk

Unsur-unsur

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan sebuah informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta inginnya dilengkapi dengan berbagai jenis komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum jumlah ditemukan pada peta misalnya adalah:

Mencerminkan inti sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bidang atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin ditaruh di kanan atas.

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Kedudukannya di tempat yang sesuai jika benar garis lintang dan bujur, koordinat bisa sebagai segala sesuatu yang diajarkan arah.

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi dijadikan 3, yaitu:

  1. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artiannya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
  2. Skala garis. Skala ini diciptakan dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau bertambah untuk mewakili jarak tertentu yang diminta oleh pembuat peta.
  3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang benar permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta selang lain:

  1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
  2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang mengadakan komunikasi dengan jarak
  3. Simbol area, digunakan untuk mewakili sebuah area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
  4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
  5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan sebuah harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
  6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
  7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin luhur simbol bola menunjukkan volume makin luhur dan sebaliknya makin kecil simbol bola artiannya volume makin kecil.

Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi mutu atau kuantitas simbol di peta, dan untuk kebutuhan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

Warna hijau menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

Warna hijau muda menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian selang 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang benar di kawasan ini berupa kawasan yang landai dengan diikuti bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah

Warna kuning menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian selang 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang benar di kawasan ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bidang tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling lapang di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

Warna cokelat muda menunjukkan kawasan yang mempunyai ketinggian selang 1000-1500 m di atas permukaan cairan laut. Bentuk muka bumi yang dominan di kawasan ini berupa pegunungan sedang diikuti gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bidang tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.

Warna cokelat menunjukkan kawasan yang mempunyai ketinggian bertambah dari 1500 m di atas permukaan cairan laut. Bentuk muka bumi di kawasan ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian luhur di bidang tengah dari Jawa Tengah.

Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini dinamakan dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini benar di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan sedang benar beberapa waduk kecil lainnya.

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman selang 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman bertambah dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk dikenali dan tidak mampu diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam bisa berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

Lettering berfungsi untuk mempertebal artian dari simbol-simbol yang benar. Jenis penggunaan letering:

  1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
  2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan kedudukan sebuah tempat atau wilayah yang diwujudkan secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan kedudukan astronomis.

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset selang lain:

  1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan kedudukan kawasan yang belum dikenali
  2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar kawasan yang dianggap penting
  3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung kawasan yang terpotong di peta utama
  • Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara memakai aturan dan berlaku pada peta.
  • Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah rujukan dari mana data peta diperoleh.

  • Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.

Jenis

Peta dikelompokan dijadikan 5 bidang, yaitu:

Berdasarkan Inti Data yang Disajikan

  • Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, sama berat fenomena dunia atau norma budaya. Peta umum dibagi dijadikan 3 jenis, yaitu:
  1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi komplit dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat lapang.
  • Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Peta Berdasarkan Sumber Datanya

  • Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang diciptakan berdasarkan pada acuan peta yang sudah benar, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
  • Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Peta berdasarkan bentuk

  1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang mempunyai bentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
  2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang diciptakan hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
  3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
  4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data dunia dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
  5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat kedetailan

  1. Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000
  2. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
  3. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000

Rujukan

Tautan luar

  • Esensi Peta
  • Lestari, Eny Wiji.(2011).Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII.CV Wilian.ISBN 978-979-080-014-4

edunitas.com


Page 3

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peta dunia oleh Yohanes Kepler

Peta adalah cerminan permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu menempuh sebuah sistem proyeksi. Peta mampu disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta bersumber dari bahasa Yunani mappa yang artiannya taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari sebuah ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta dinamakan kartografi. Jumlah peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa luhur objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Golongan dari beberapa peta dinamakan atlas.

Syarat-syarat

  • conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
  • Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
  • Equivalent, yaitu kawasan atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang benar di lapangan.[1]

tidak jauh dengan......

  • Menyeleksi data
  • Memperlihatkan ukuran
  • Menunjukkan lokasi relatif
  • Memperlihatkan bentuk
  • menunjukan bentuk

Unsur-unsur

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan sebuah informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta inginnya dilengkapi dengan berbagai jenis komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum jumlah ditemukan pada peta misalnya adalah:

Mencerminkan inti sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bidang atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin ditaruh di kanan atas.

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Kedudukannya di tempat yang sesuai jika benar garis lintang dan bujur, koordinat bisa sebagai segala sesuatu yang diajarkan arah.

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi dijadikan 3, yaitu:

  1. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artiannya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
  2. Skala garis. Skala ini diciptakan dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau bertambah untuk mewakili jarak tertentu yang diminta oleh pembuat peta.
  3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang benar permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta selang lain:

  1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
  2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang mengadakan komunikasi dengan jarak
  3. Simbol area, digunakan untuk mewakili sebuah area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
  4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
  5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan sebuah harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
  6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
  7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin luhur simbol bola menunjukkan volume makin luhur dan sebaliknya makin kecil simbol bola artiannya volume makin kecil.

Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi mutu atau kuantitas simbol di peta, dan untuk kebutuhan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

Warna hijau menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

Warna hijau muda menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian selang 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang benar di kawasan ini berupa kawasan yang landai dengan diikuti bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah

Warna kuning menunjukkan sebuah kawasan yang memiliki ketinggian selang 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang benar di kawasan ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bidang tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling lapang di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

Warna cokelat muda menunjukkan kawasan yang mempunyai ketinggian selang 1000-1500 m di atas permukaan cairan laut. Bentuk muka bumi yang dominan di kawasan ini berupa pegunungan sedang diikuti gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bidang tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.

Warna cokelat menunjukkan kawasan yang mempunyai ketinggian bertambah dari 1500 m di atas permukaan cairan laut. Bentuk muka bumi di kawasan ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian luhur di bidang tengah dari Jawa Tengah.

Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini dinamakan dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini benar di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan sedang benar beberapa waduk kecil lainnya.

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman selang 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman bertambah dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk dikenali dan tidak mampu diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam bisa berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

Lettering berfungsi untuk mempertebal artian dari simbol-simbol yang benar. Jenis penggunaan letering:

  1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
  2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan kedudukan sebuah tempat atau wilayah yang diwujudkan secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan kedudukan astronomis.

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset selang lain:

  1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan kedudukan kawasan yang belum dikenali
  2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar kawasan yang dianggap penting
  3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung kawasan yang terpotong di peta utama
  • Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara memakai aturan dan berlaku pada peta.
  • Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah rujukan dari mana data peta diperoleh.

  • Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.

Jenis

Peta dikelompokan dijadikan 5 bidang, yaitu:

Berdasarkan Inti Data yang Disajikan

  • Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, sama berat fenomena dunia atau norma budaya. Peta umum dibagi dijadikan 3 jenis, yaitu:
  1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi komplit dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat lapang.
  • Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Peta Berdasarkan Sumber Datanya

  • Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang diciptakan berdasarkan pada acuan peta yang sudah benar, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
  • Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Peta berdasarkan bentuk

  1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang mempunyai bentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
  2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang diciptakan hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
  3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
  4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data dunia dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
  5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat kedetailan

  1. Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000
  2. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
  3. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000

Rujukan

Tautan luar

  • Esensi Peta
  • Lestari, Eny Wiji.(2011).Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII.CV Wilian.ISBN 978-979-080-014-4

edunitas.com


Page 4

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peternakan domba di kawasan pegunungan.

Peternakan yaitu kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan binatang ternak untuk memperoleh ruang lingkup dan hasil dari kegiatan tersebut.[1]

Pengertian peternakan tak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang diputuskan. Tujuan peternakan yaitu mencari keuntungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.[1]

Kegiatan di bagian peternakan bisa dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan binatang akbar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kumpulan kedua yaitu peternakan binatang kecil seperti ayam, kelinci dan lain-lain.[2].

Sejarah Peternakan

Sistem peternakan dianggarkan telah benar semenjak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.[3] Peternakan makin mengembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam suatu perkampungan.[3] Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol).[3] Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta menggunakan tenaganya untuk membajak tanah.[3]Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dsb-nya.[3]

Ilmu ilmu tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.[3]Para siswa berusaha bisa disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.[3] Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian giat sbg doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.[3]

Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan suatu sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat bisa mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.[3]

Katak mati di pinggir kali.

Macam-Jenis Binatang Ternak

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu[4]. Masing-masing binatang ternak tersebut bisa diambil ruang lingkup dan hasilnya.[4] Hewan-hewan ternak ini bisa menjadi pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang berhasrat dicapai [4]

Tujuan

Suatu usaha agribisnis seperti peternakan mesti mempunyai tujuan, yang berjasa sbg evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar [5] Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sbg cara mendapat keuntungan.[5] Bila tujuan ini yang diputuskan karenanya segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, pemikiran akuntansi dan manajemen mesti diterapkan.[6] Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi ketika luang tujuan utama memang bukan yaitu bidang komersial, namun mesti tetap mengharapkan modal yang ditanamkan bisa kembali.[6]

Ruang lingkup dan hasil Beternak

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing bisa diambil hasil kulitnya, kotorannya bisa dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan.[7] [7] Bahkan jenis-jenis kambing tertentu bisa dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.[7].

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awal mulanya didatangkan dari Australia yaitu perbuatan yang bergunanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk memainkan penyerbukan tanaman di perkebunannya.[8] Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah yaitu perkebunan apel.[8]

Beternak kelinci juga banyak mempunyai ruang lingkup, diantaranya yaitu daging yang bisa diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci bisa dijual untuk bahan industri, kotoran serta cairan kencingnya bisa kita jual untuk menjadi pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.[9]

Manajemen pemeliharaan ternak

Manajemen pemeliharaan ternak dikenalkan sbg upaya untuk bisa memberikan keuntungan yang optimal untuk pemilik peternakan.[10] Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, sela lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Binatang, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.[10] Pakan yang mempunyai nilai patut atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh patut terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan patut, jumlah ternak yang mati atau sakit akan menjadi kurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan bisa menentukan kualitas ternak. [11] Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berlainan.[12] Ternak yang diberi makanan mempunyai nilai (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai patut, sebaliknya ternak yang makanannya kurang patut juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah. [12]

Pelayanan Kesehatan Binatang dalam Hukum

Undang-undang pokok kesehatan binatang yaitu undang-undang peternakan dan kesehatan binatang no.6/1997[13] dan PP no.15/1978 tentang produksi dan distribusi obat binatang serta beragam instruksi Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan tentang pelayanan kesehatan binatang.[14]. Undang-undang karantina dan PP tentang perkarantinaan juga dimasukkan kedalam usaha pelayanan kesehatan binatang. [14].

Cara Beternak Khas di kawasan Indonesia

Setiap kawasan mempunyai aturan sejak dahulu kala istiadat ternak sendiri, aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya warga yang diteliti sedang mempunyai kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari.[15] Begitu pula di Maluku, bagian peternakan belum menjadi suatu bagian yang ditekuni oleh warga.[16] Yang benar hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa benarnya suatu sistem tertentu.[16] Pada umumnya jenis-jenis binatang ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan lepas berkeliaran tanpa kandang.[16] Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan lepas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.[17]

Pustaka

  1. ^ a b Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ Sayuti A. 2006. Geografi aturan sejak dahulu kala istiadat dalam wilayah pembangunan kawasan Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
  3. ^ a b c d e f g h i Situs Infoternak
  4. ^ a b c Centre for Strategic and International Studies. 1985. Analisis, Jilid 14. Centre for Strategic and International Studies.
  5. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  6. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  7. ^ a b c Sumaprastowo. 1980. Beternak Kambing yang Berhasil. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
  8. ^ a b Suranto A. 2004. Khasiat dan Ruang lingkup Madu Herbal. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
  9. ^ Rochani S. Beternak Kelinci dan Manfaatnya. Jakarta: Ganeca exact.
  10. ^ a b Website Budidaya Binatang Ternak.
  11. ^ Rukmana R. 2005. Budi Daya RUMPUT UNGGUL, Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.
  12. ^ a b Aak. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.
  13. ^ Indonesia. 1967. Undang-undang no. 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan;Seri perundang-undangan. Departemen Penerangan, Republik Indonesia.
  14. ^ a b Sitopoe M. 2008. Corat-coret anak desa berprofesi ganda. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.
  15. ^ Timor Tengah Selatan (Indonesia). 1993. Bingkai aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan: suatu hasil penelitian. Timor Tengah Selatan (N.T.T.): Pemerintah Kawasan Tingkat II.
  16. ^ a b c Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Maluku.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
  17. ^ Anonim.1977. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Lampung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.


edunitas.com


Page 5

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peternakan domba di kawasan pegunungan.

Peternakan yaitu kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan binatang ternak untuk memperoleh ruang lingkup dan hasil dari kegiatan tersebut.[1]

Pengertian peternakan tak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang diputuskan. Tujuan peternakan yaitu mencari keuntungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.[1]

Kegiatan di bagian peternakan bisa dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan binatang akbar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kumpulan kedua yaitu peternakan binatang kecil seperti ayam, kelinci dan lain-lain.[2].

Sejarah Peternakan

Sistem peternakan dianggarkan telah benar semenjak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.[3] Peternakan makin mengembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam suatu perkampungan.[3] Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol).[3] Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta menggunakan tenaganya untuk membajak tanah.[3]Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dsb-nya.[3]

Ilmu ilmu tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.[3]Para siswa berusaha bisa disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.[3] Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian giat sbg doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.[3]

Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan suatu sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat bisa mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.[3]

Katak mati di pinggir kali.

Macam-Jenis Binatang Ternak

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu[4]. Masing-masing binatang ternak tersebut bisa diambil ruang lingkup dan hasilnya.[4] Hewan-hewan ternak ini bisa menjadi pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang berhasrat dicapai [4]

Tujuan

Suatu usaha agribisnis seperti peternakan mesti mempunyai tujuan, yang berjasa sbg evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar [5] Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sbg cara mendapat keuntungan.[5] Bila tujuan ini yang diputuskan karenanya segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, pemikiran akuntansi dan manajemen mesti diterapkan.[6] Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi ketika luang tujuan utama memang bukan yaitu bidang komersial, namun mesti tetap mengharapkan modal yang ditanamkan bisa kembali.[6]

Ruang lingkup dan hasil Beternak

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing bisa diambil hasil kulitnya, kotorannya bisa dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan.[7] [7] Bahkan jenis-jenis kambing tertentu bisa dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.[7].

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awal mulanya didatangkan dari Australia yaitu perbuatan yang bergunanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk memainkan penyerbukan tanaman di perkebunannya.[8] Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah yaitu perkebunan apel.[8]

Beternak kelinci juga banyak mempunyai ruang lingkup, diantaranya yaitu daging yang bisa diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci bisa dijual untuk bahan industri, kotoran serta cairan kencingnya bisa kita jual untuk menjadi pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.[9]

Manajemen pemeliharaan ternak

Manajemen pemeliharaan ternak dikenalkan sbg upaya untuk bisa memberikan keuntungan yang optimal untuk pemilik peternakan.[10] Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, sela lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Binatang, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.[10] Pakan yang mempunyai nilai patut atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh patut terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan patut, jumlah ternak yang mati atau sakit akan menjadi kurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan bisa menentukan kualitas ternak. [11] Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berlainan.[12] Ternak yang diberi makanan mempunyai nilai (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai patut, sebaliknya ternak yang makanannya kurang patut juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah. [12]

Pelayanan Kesehatan Binatang dalam Hukum

Undang-undang pokok kesehatan binatang yaitu undang-undang peternakan dan kesehatan binatang no.6/1997[13] dan PP no.15/1978 tentang produksi dan distribusi obat binatang serta beragam instruksi Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan tentang pelayanan kesehatan binatang.[14]. Undang-undang karantina dan PP tentang perkarantinaan juga dimasukkan kedalam usaha pelayanan kesehatan binatang. [14].

Cara Beternak Khas di kawasan Indonesia

Setiap kawasan mempunyai aturan sejak dahulu kala istiadat ternak sendiri, aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya warga yang diteliti sedang mempunyai kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari.[15] Begitu pula di Maluku, bagian peternakan belum menjadi suatu bagian yang ditekuni oleh warga.[16] Yang benar hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa benarnya suatu sistem tertentu.[16] Pada umumnya jenis-jenis binatang ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan lepas berkeliaran tanpa kandang.[16] Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan lepas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.[17]

Pustaka

  1. ^ a b Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ Sayuti A. 2006. Geografi aturan sejak dahulu kala istiadat dalam wilayah pembangunan kawasan Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
  3. ^ a b c d e f g h i Situs Infoternak
  4. ^ a b c Centre for Strategic and International Studies. 1985. Analisis, Jilid 14. Centre for Strategic and International Studies.
  5. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  6. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  7. ^ a b c Sumaprastowo. 1980. Beternak Kambing yang Berhasil. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
  8. ^ a b Suranto A. 2004. Khasiat dan Ruang lingkup Madu Herbal. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
  9. ^ Rochani S. Beternak Kelinci dan Manfaatnya. Jakarta: Ganeca exact.
  10. ^ a b Website Budidaya Binatang Ternak.
  11. ^ Rukmana R. 2005. Budi Daya RUMPUT UNGGUL, Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.
  12. ^ a b Aak. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.
  13. ^ Indonesia. 1967. Undang-undang no. 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan;Seri perundang-undangan. Departemen Penerangan, Republik Indonesia.
  14. ^ a b Sitopoe M. 2008. Corat-coret anak desa berprofesi ganda. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.
  15. ^ Timor Tengah Selatan (Indonesia). 1993. Bingkai aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan: suatu hasil penelitian. Timor Tengah Selatan (N.T.T.): Pemerintah Kawasan Tingkat II.
  16. ^ a b c Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Maluku.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
  17. ^ Anonim.1977. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Lampung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.


edunitas.com


Page 6

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peternakan domba di kawasan pegunungan.

Peternakan yaitu kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan binatang ternak untuk memperoleh ruang lingkup dan hasil dari kegiatan tersebut.[1]

Pengertian peternakan tak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang diputuskan. Tujuan peternakan yaitu mencari keuntungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.[1]

Kegiatan di bagian peternakan bisa dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan binatang akbar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kumpulan kedua yaitu peternakan binatang kecil seperti ayam, kelinci dan lain-lain.[2].

Sejarah Peternakan

Sistem peternakan dianggarkan telah benar semenjak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.[3] Peternakan makin mengembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam suatu perkampungan.[3] Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol).[3] Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta menggunakan tenaganya untuk membajak tanah.[3]Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dsb-nya.[3]

Ilmu ilmu tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.[3]Para siswa berusaha bisa disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.[3] Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian giat sbg doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.[3]

Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan suatu sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat bisa mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.[3]

Katak mati di pinggir kali.

Macam-Jenis Binatang Ternak

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu[4]. Masing-masing binatang ternak tersebut bisa diambil ruang lingkup dan hasilnya.[4] Hewan-hewan ternak ini bisa menjadi pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang berhasrat dicapai [4]

Tujuan

Suatu usaha agribisnis seperti peternakan mesti mempunyai tujuan, yang berjasa sbg evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar [5] Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sbg cara mendapat keuntungan.[5] Bila tujuan ini yang diputuskan karenanya segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, pemikiran akuntansi dan manajemen mesti diterapkan.[6] Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi ketika luang tujuan utama memang bukan yaitu bidang komersial, namun mesti tetap mengharapkan modal yang ditanamkan bisa kembali.[6]

Ruang lingkup dan hasil Beternak

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing bisa diambil hasil kulitnya, kotorannya bisa dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan.[7] [7] Bahkan jenis-jenis kambing tertentu bisa dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.[7].

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awal mulanya didatangkan dari Australia yaitu perbuatan yang bergunanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk memainkan penyerbukan tanaman di perkebunannya.[8] Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah yaitu perkebunan apel.[8]

Beternak kelinci juga banyak mempunyai ruang lingkup, diantaranya yaitu daging yang bisa diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci bisa dijual untuk bahan industri, kotoran serta cairan kencingnya bisa kita jual untuk menjadi pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.[9]

Manajemen pemeliharaan ternak

Manajemen pemeliharaan ternak dikenalkan sbg upaya untuk bisa memberikan keuntungan yang optimal untuk pemilik peternakan.[10] Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, sela lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Binatang, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.[10] Pakan yang mempunyai nilai patut atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh patut terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan patut, jumlah ternak yang mati atau sakit akan menjadi kurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan bisa menentukan kualitas ternak. [11] Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berlainan.[12] Ternak yang diberi makanan mempunyai nilai (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai patut, sebaliknya ternak yang makanannya kurang patut juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah. [12]

Pelayanan Kesehatan Binatang dalam Hukum

Undang-undang pokok kesehatan binatang yaitu undang-undang peternakan dan kesehatan binatang no.6/1997[13] dan PP no.15/1978 tentang produksi dan distribusi obat binatang serta beragam instruksi Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan tentang pelayanan kesehatan binatang.[14]. Undang-undang karantina dan PP tentang perkarantinaan juga dimasukkan kedalam usaha pelayanan kesehatan binatang. [14].

Cara Beternak Khas di kawasan Indonesia

Setiap kawasan mempunyai aturan sejak dahulu kala istiadat ternak sendiri, aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya warga yang diteliti sedang mempunyai kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari.[15] Begitu pula di Maluku, bagian peternakan belum menjadi suatu bagian yang ditekuni oleh warga.[16] Yang benar hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa benarnya suatu sistem tertentu.[16] Pada umumnya jenis-jenis binatang ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan lepas berkeliaran tanpa kandang.[16] Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan lepas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.[17]

Pustaka

  1. ^ a b Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ Sayuti A. 2006. Geografi aturan sejak dahulu kala istiadat dalam wilayah pembangunan kawasan Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
  3. ^ a b c d e f g h i Situs Infoternak
  4. ^ a b c Centre for Strategic and International Studies. 1985. Analisis, Jilid 14. Centre for Strategic and International Studies.
  5. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  6. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  7. ^ a b c Sumaprastowo. 1980. Beternak Kambing yang Berhasil. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
  8. ^ a b Suranto A. 2004. Khasiat dan Ruang lingkup Madu Herbal. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
  9. ^ Rochani S. Beternak Kelinci dan Manfaatnya. Jakarta: Ganeca exact.
  10. ^ a b Website Budidaya Binatang Ternak.
  11. ^ Rukmana R. 2005. Budi Daya RUMPUT UNGGUL, Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.
  12. ^ a b Aak. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.
  13. ^ Indonesia. 1967. Undang-undang no. 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan;Seri perundang-undangan. Departemen Penerangan, Republik Indonesia.
  14. ^ a b Sitopoe M. 2008. Corat-coret anak desa berprofesi ganda. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.
  15. ^ Timor Tengah Selatan (Indonesia). 1993. Bingkai aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan: suatu hasil penelitian. Timor Tengah Selatan (N.T.T.): Pemerintah Kawasan Tingkat II.
  16. ^ a b c Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Maluku.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
  17. ^ Anonim.1977. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Lampung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.


edunitas.com


Page 7

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Peternakan domba di kawasan pegunungan.

Peternakan yaitu kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan binatang ternak untuk memperoleh ruang lingkup dan hasil dari kegiatan tersebut.[1]

Pengertian peternakan tak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang diputuskan. Tujuan peternakan yaitu mencari keuntungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.[1]

Kegiatan di bagian peternakan bisa dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan binatang akbar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kumpulan kedua yaitu peternakan binatang kecil seperti ayam, kelinci dan lain-lain.[2].

Sejarah Peternakan

Sistem peternakan dianggarkan telah benar semenjak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.[3] Peternakan makin mengembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam suatu perkampungan.[3] Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol).[3] Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta menggunakan tenaganya untuk membajak tanah.[3]Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dsb-nya.[3]

Ilmu ilmu tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.[3]Para siswa berusaha bisa disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.[3] Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian giat sbg doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.[3]

Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan suatu sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat bisa mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.[3]

Katak mati di pinggir kali.

Macam-Jenis Binatang Ternak

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu[4]. Masing-masing binatang ternak tersebut bisa diambil ruang lingkup dan hasilnya.[4] Hewan-hewan ternak ini bisa menjadi pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang berhasrat dicapai [4]

Tujuan

Suatu usaha agribisnis seperti peternakan mesti mempunyai tujuan, yang berjasa sbg evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar [5] Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sbg cara mendapat keuntungan.[5] Bila tujuan ini yang diputuskan karenanya segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, pemikiran akuntansi dan manajemen mesti diterapkan.[6] Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi ketika luang tujuan utama memang bukan yaitu bidang komersial, namun mesti tetap mengharapkan modal yang ditanamkan bisa kembali.[6]

Ruang lingkup dan hasil Beternak

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing bisa diambil hasil kulitnya, kotorannya bisa dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan.[7] [7] Bahkan jenis-jenis kambing tertentu bisa dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.[7].

Ruang lingkup yang bisa diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awal mulanya didatangkan dari Australia yaitu perbuatan yang bergunanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk memainkan penyerbukan tanaman di perkebunannya.[8] Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah yaitu perkebunan apel.[8]

Beternak kelinci juga banyak mempunyai ruang lingkup, diantaranya yaitu daging yang bisa diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci bisa dijual untuk bahan industri, kotoran serta cairan kencingnya bisa kita jual untuk menjadi pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.[9]

Manajemen pemeliharaan ternak

Manajemen pemeliharaan ternak dikenalkan sbg upaya untuk bisa memberikan keuntungan yang optimal untuk pemilik peternakan.[10] Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, sela lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Binatang, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.[10] Pakan yang mempunyai nilai patut atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh patut terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan patut, jumlah ternak yang mati atau sakit akan menjadi kurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan bisa menentukan kualitas ternak. [11] Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berlainan.[12] Ternak yang diberi makanan mempunyai nilai (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai patut, sebaliknya ternak yang makanannya kurang patut juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah. [12]

Pelayanan Kesehatan Binatang dalam Hukum

Undang-undang pokok kesehatan binatang yaitu undang-undang peternakan dan kesehatan binatang no.6/1997[13] dan PP no.15/1978 tentang produksi dan distribusi obat binatang serta beragam instruksi Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan tentang pelayanan kesehatan binatang.[14]. Undang-undang karantina dan PP tentang perkarantinaan juga dimasukkan kedalam usaha pelayanan kesehatan binatang. [14].

Cara Beternak Khas di kawasan Indonesia

Setiap kawasan mempunyai aturan sejak dahulu kala istiadat ternak sendiri, aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya warga yang diteliti sedang mempunyai kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari.[15] Begitu pula di Maluku, bagian peternakan belum menjadi suatu bagian yang ditekuni oleh warga.[16] Yang benar hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa benarnya suatu sistem tertentu.[16] Pada umumnya jenis-jenis binatang ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan lepas berkeliaran tanpa kandang.[16] Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan lepas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.[17]

Pustaka

  1. ^ a b Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ Sayuti A. 2006. Geografi aturan sejak dahulu kala istiadat dalam wilayah pembangunan kawasan Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
  3. ^ a b c d e f g h i Situs Infoternak
  4. ^ a b c Centre for Strategic and International Studies. 1985. Analisis, Jilid 14. Centre for Strategic and International Studies.
  5. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  6. ^ a b Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.
  7. ^ a b c Sumaprastowo. 1980. Beternak Kambing yang Berhasil. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
  8. ^ a b Suranto A. 2004. Khasiat dan Ruang lingkup Madu Herbal. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
  9. ^ Rochani S. Beternak Kelinci dan Manfaatnya. Jakarta: Ganeca exact.
  10. ^ a b Website Budidaya Binatang Ternak.
  11. ^ Rukmana R. 2005. Budi Daya RUMPUT UNGGUL, Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.
  12. ^ a b Aak. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.
  13. ^ Indonesia. 1967. Undang-undang no. 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan;Seri perundang-undangan. Departemen Penerangan, Republik Indonesia.
  14. ^ a b Sitopoe M. 2008. Corat-coret anak desa berprofesi ganda. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.
  15. ^ Timor Tengah Selatan (Indonesia). 1993. Bingkai aturan sejak dahulu kala istiadat Timor Tengah Selatan: suatu hasil penelitian. Timor Tengah Selatan (N.T.T.): Pemerintah Kawasan Tingkat II.
  16. ^ a b c Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Maluku.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
  17. ^ Anonim.1977. Aturan sejak dahulu kala istiadat kawasan Lampung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.


edunitas.com


Page 8

D G I L N Q V X 
Cari di Pusat Ilmu Pengetahuan   

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Sepak bolaFormula SatuBulu tangkisTenisOlimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Yang lain


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
AllahMuhammadAl Qur'anRukun IslamRukun ImanMazhabSejarah


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Yesus KristusTritunggalAlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Keliruku : Keliruku | Keliruku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermuda | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 9


Daftar Inti
Ensiklopedia Dunia
Berbicara Indonesia

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
AteismeBuddha
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
HinduIslam & Al Qur'an
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
KristenMitologi
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Yahudi


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
SumateraJabodetabek
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
KalimantanWayang
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Jawa


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Sepak bolaFormula Satu

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Bulu tangkisTenis

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Olimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Yang lain


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
AllahMuhammad
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Al Qur'anRukun Islam
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Rukun ImanMazhab
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Sejarah


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Yesus KristusTritunggal
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
AlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Keliruku : Keliruku | Keliruku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermuda | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 10


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

FootballFormula One

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

BadmintonTennis

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Olympics


Some Countries Portal


Other Portal


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
GodMuhammad
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Qur'anPillars of Islam
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Pillars of FaithSchool
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
History


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Jesus ChristTrinity
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
BibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiKeliruku Islands : Keliruku | North KelirukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermuda | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 11

D G I L N Q V X 
Search in Center of Studies   

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta

FootballFormula OneBadmintonTennisOlympics


Some Countries Portal


Other Portal


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
GodMuhammadQur'anPillars of IslamPillars of FaithSchoolHistory


Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Apa yang dimaksud skala peta dan Inset peta
Jesus ChristTrinityBibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiKeliruku Islands : Keliruku | North KelirukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermuda | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 12

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 13

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 14

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 15

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 16

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, indonesia, sumatera, jabodetabek, kalimantan, wayang, maluku, utara, papua, barat, negara, peru, suriname, uruguay, venezuela, wilayah, lesotho, namibia, swaziland, territorial, islam, jawa, jepang, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia


Page 17

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, utama, agama, astronomi, bahasa, biografi, biologi, budaya, bengkulu, jambi, kepulauan, bangka, belitung, riau, kong, india, indonesia, iran, iraq, israel, jepang, kamboja, tunisia, afrika, barat, benin, burkina, faso, gambia, ghana, asia, ateisme, atheis, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, ensiklopedia


Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 24

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 25

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur