Apa yang dimaksud teknik memotivasi pendekatan pekerja

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Kepemimpinan yang efektif adalah yang mengutamakan prioritas. Manajemen yang efektif adalah kedisplinan yang melaksanakan prioritas tersebut. -Stephen Covey

Teknik motivasi yang sukses akan meningkatkan produktivitas dalam pencapaian tujuan. Beberapa teknik motivasi yang telah teruji dapat diterapkan manajemen suatu perusahaan untuk mendorong kinerja dari para karyawannya.

Beberapa manajer bisa saja menggunakan teknik-teknik yang kurang baik yang memicu rasa takut seperti bentakan dan ancaman. Memang ketakutan yang dialami anak buahnya akan memancing respons emosi yang membuat mereka bekerja.

Namun, hasilnya hanya memberikan hasil dalam jangka pendek dan akan merugikan dalam jangka panjang. Ketakutan yang memicu produktivitas akan berubah menjadi kebencian yang tidak produktif. Walaupun begitu, ketegasan tetap menjadi kualitas yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi, daripada menebar ketakutan lebih baik menanamkan rasa hormat dengan kesantunan yang karismatik.

Pemberian motivasi kepada para karyawan lebih efektif jika dilakukan dengan cara-cara yang baik. Meskipun begitu, kebaikan tersebut jangan sampai menjadi kelemahan dalam memimpin karena kurangnya ketegasan. Pemimpin yang baik disegani karena bisa tegas namun tetap santun, bukan malah menciptakan ketegangan dan ketakutan, stres yang tak perlu.

Teknik motivasi yang baik haruslah mengedepankan nilai-nilai yang positif. Perubahan dan perbaikan dilakukan dengan budaya yang saling mendukung. Para manajer dapat menjadi teladan yang menginspirasi dan mengawal budaya kerja yang saling menghargai ini. Bersinergi namun tetap mandiri dan membuka peluang untuk kreativitas.

Selanjutnya, para karyawan mesti diberikan otonomi (meski terbatas) di dalam lingkup pekerjaannya dan kesempatan untuk mengembangkan keahliannya. Ini sesuai dengan teori motivasi intrinsik yang terdiri dari otonomi, penguasaan keahlian, dan mencari makna; yaitu dengan menggali arti dari suatu pekerjaan selain dari sekedar mencari gaji. Mencapai tujuan perusahaan seiring dengan meraih tujuan pribadi dari hati.

Penetapan tujuan ini juga harus sangat diperhatikan oleh para pembuat keputusan di dalam jajaran eksekutif. Sasaran-sasaran yang tidak pas dan tidak jelas tentunya akan memancing reaksi yang mendemotivasi. Target kerja yang terlalu tinggi atau sulit akan sangat membebani dan target yang terlalu mudah akan membawa kebosanan.

Begitu juga jika ukuran-ukuran pencapaian prestasi tidak jelas dan transparan hanya akan memadamkan semangat dari para pekerja. Perusahaan harus bisa secara adil memberikan penghargaan dan imbalan kepada pekerja yang tepat yang terbukti telah berkontribusi. Hal ini dilakukan dengan penilaian kinerja yang menggunakan ukuran-ukuran atau indikator yang jelas.

Selain itu, kerja sama tim yang dibangun lewat rapat-rapat dan acara-acara baik yang formal maupun informal perlu dibangun dengan sinergi yang saling menguatkan. Dan semangat kompetisi bisa dikobarkan dengan menciptakan persaingan yang sehat antar kelompok dan staf. Perselisihan jangan sampai terjadi dengan menjaga keterbukaan dan komunikasi.

Masing-masing karyawan memiliki karakter dan latar belakang yang beragam. Ada kalanya pendekatan individual diperlukan, untuk mencari motivasi intrinsik yang spesifik pada setiap individu. Opini, umpan balik, dan pernyataan dari semua pekerja perlu diserap dari kegiatan wawancara yang rutin dan pertanyaan yang tertutup demi mengetahui faktor pendorong semangat kerja yang berbeda-beda dari para karyawan.

Dalam pertemuan empat mata antara atasan dan bawahan ini, perlu juga dibahas nilai dan makna dari pekerjaan sang karyawan. Betapa berharganya jabatannya dan membangun rasa bangga dalam memiliki tugas dan tanggung jawab pada posisinya. Harapan, optimisme, dan beragam sikap positif lainnya mesti ditanamkan oleh sang pemimpin. Pesan-pesan yang memberikan kesadaran pekerja ini harus diberikan secara berkala untuk mengingatkan kembali komitmen karyawan yang kendor.

Aktivitas diluar prosedur standar yang akan meningkatkan kompetensi seperti pelatihan dan kursus harus direncanakan dengan matang. Peningkatan keahlian dan kemampuan perlu diberikan agar karyawan termotivasi karena potensi kemajuan karirnya terbuka lebar. Dan sesekali, kegiatan di alam bebas bisa juga dijadwalkan sebagai penyegaran dan pembelajaran kekompakan dalam menaklukkan tantangan.

Pemberian insentif keuangan di luar gaji atau upah yang biasa perlu diperhitungkan dengan seksama. Uang bonus atau komisi bisa menjadi senjata makan tuan dan memotivasi karyawan jika tidak dikelola secara fair. Begitu juga dengan promosi, penambahan wewenang, dan segala bentuk peluang positif bagi pekerja yang tersedia di dalam perusahaan harus diatur secara terbuka.

Terakhir, komunikasi atasan kepada bawahan dengan metode yang persuasif akan memacu motivasi kerja. Teknik-teknik persuasi yang memanfaatkan reaksi emosi tanpa perlu berpikir panjang bisa memberikan pengertian untuk bekerjasama secara harmonis. Argumentasi yang terlalu logis dan kompleks justru akan membawa arah pembicaraan menjadi berlarut-larut dan menurunkan semangat karyawan dalam berkontribusi.

Misalnya, berbicara dengan mempertimbangkan aspek psikologis, neurologis, dan kondisi emosi sang pekerja justru seringkali menjadi metode berkomunikasi yang paling efektif dan efisien. Pendekatan personal yang dilengkapi dengan teknik-teknik persuasi ini, akan sangat efektif dalam memotivasi karyawan.

Ada banyak teknik persuasi yang bisa digunakan oleh manajemen untuk memotivasi karyawan, contohnya; memanfaatkan hasrat ingin diakui dan berkelompok, mempengaruhi lewat kedekatan dan asosiasi, membangun kepatuhan dengan penguatan otoritas dan konsistensi komitmen, menciptakan perasaan loyal kepada pekerjaan lewat peningkatan nilai pekerjaan, aturan-aturan yang mendorong inovasi, memancing rasa ingin membalas kebaikan perusahaan, dan seterusnya. Teknik-teknik persuasi dan motivasi ini akan saya tuliskan di lain kesempatan. Salam semangat!

Baca juga:
Memotivasi Kepatuhan: Eksperimen Milgram
Tehnik Motivasi Douglas McGregor: Teori X, Y, dan Z
Siasat Motivasi Karyawan: Hawthorne Effect
Kunci Sukses Manajemen dari Steve Jobs

SULUTDAILY || Manado – Setiap orang secara pribadi harus punya alasan untuk melakukan sesuatu demikian juga dalam kelompok organisasi atau suatu perusahaan. Itulah mengapa teknik memotivasi orang lain perlu diketahui selain untuk memotivasi diri sendiri.

Ternyata ada beberapa teknik pengembangan memotivasi orang lain untuk mencapai sasaran atau tujuan secara pribadi ataupun secara umum, yaitu;

1.Cara kekerasan

Cara kekerasan dilakukan dengan memanfaatkan wewenang (pemimpin) yang dimiliki dengan teknik memaksa dan ancaman, perintah apa yang harus dilakukan, tidak pernah bosan mengingatkan aturan, dan sesedikit mungkin memberikan kebebasan pada Peserta . Seringkali teknik ini berhasil, khususnya bila situasi yang dihadapi ambigus atau tidak jelas, atau sistem organisasi belum berjalan stabil. Hanya saja, cara ini memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan.

Cara kekerasan dalam memotivasi sering tidak merangsang orang untuk bekerja lebih baik, melainkan bekerja sekedar menghindari hukuman. Atau, bila berlebihan dapat menimbulkan sikap perlawanan, sabotase dan merusak, atau Peserta membentuk klik (komplotan) untuk melindungi diri, maupun terjadinya frustrasi dikalangan Peserta .

2.Pendekatan sikap baik

Pendekatan sikap baik, dapat dilakukan dengan mangambil sikap kebapakan atau menciptakan iklim kerja yang kondusif. Sikap kebapakan sering berhasil terutama bila ingin menimbulkan semangat dan loyalitas dari Peserta . Sedangkan menciptakan iklim kerja kondusif dapat dilakukan dengan cara memberikan kondisi kerja relatif bebas dan pengawasan yang bersahabat.

Teknik ini biasanya dapat membuat Peserta memiliki kepuasan dan dapat meningkatkan semangat kerja.

3.Pendekatan transakasi,

Pendekatan transakasi melalui kesepakatan antara atasan dan Peserta terhadap hasil kerja yang harus dicapai dengan imbalan yang diberikan oleh atasan.

4.Pendekatan kompetisi,

Pendekatan kompetisi, dengan cara menciptakan persaingan antar anggota/Peserta untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dengan imbalan kenaikan gaji atau promosi kepada mereka yang bekerja sangat baik.

Kelemahannya, tidak semua orang mempunyai ambisi untuk menang; persaingan berlebihan dapat merusak organisasi; banyak jenis pekerjaan tertentu sulit mengukur siapa paling berhasil; persaingan sering dianggap sebagai penekanan; bila berlebihan dapat menimbulkan frustasi.

5.Pendekatan Internalisasi,

Pendekatan Internalisasi, teknik ini dilakukan melalui rekayasa lingkungan agar motivasi muncul dari dalam diri tanpa perasaan tertekan.

Misalnya, melalui perubahan pada situasi pekerjaan itu sendiri dengan memperluas tanggung jawab (job enlargement), atau dengan melakukan rotasi jabatan/pekerjaan. (dit/berbagaisumber)

Cara lain termasuk pendekatan internalisasi adalah dengan mengembangkan suasana kerja yang bersahabat dan rasa kebersamaan, serta gaya kepemimpinan yang adaptif mempertimbangkan tingkat kematangan Peserta dan situasi tugas.

Nah, itu dia 5 teknik pengembangan motivasi yang tentu saja sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, karakter bahkan situasi dan kondisi orang lain atau sekelompok orang yang ingin Anda dorong untuk mencapai tujuan tertentu. Intinya cara baik-baik atau pendekatan dengan sikap baik merupakan pilihan terbaik yang efek positifnya bagi kehidupan sang motivator atau yang dimotivasi bisa menjadi jangka panjang. (yr/berbagaisumber)

Apa yang dimaksud teknik memotivasi pendekatan pekerja