Bagaimana cara memanaskan larutan dalam tabung reaksi yang benar

Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi sebagai berikut:

  1. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
  2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas larutan.
  3. Memanaskan dinding tabung reaksi dengan sesekali menjauhkan tabung dari api.
  4. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.

Tuliskan apa saja yang harus dilakukan untuk keselamatan kerja di laboratorium sebagai seorang siswa?

Pembahasan

  • Ketika bekerja di laboratorium selalu gunakan baju laboratorium dengan lengan panjang dan baju wajib dikancingkan untuk melindungi diri.
  • Gunakan sarung tangan ketika mengambil bahan atau larutan berbahaya, untuk menghindari terkena tangan.
  • Dilarang makan dan minum di laboratorium.

Mengapa tabung reaksi tidak mudah pecah?

Tidak Mudah Pecah Satu lagi kelebihan tabung reaksi adalah tidak mudah pecah meskipun dipanaskan dan digunakan untuk mereaksikan bahan kimia. Tentunya ini sangat penting mengingat proses uji coba kerap kali melalui tahapan pemanasan.

Apakah tabung reaksi yang tahan akan panas?

Tabung ini juga tahan akan panas, hal tersebut dikarenakan proses untuk reaksi kimia dengan membutuhkan panas. Biasanya reaksi kimia yang memakai tabung ini adalah reaksi oksidasi atau reaksi oksidasi. Ukuran tabung reaksi sangat bervariasi baik dari segi ukuran maupun dari diameternya atau segi panjangnya.

Apakah tabung reaksi lebih fleksibel untuk percobaan?

Keberagaman fungsi ini menjadikan tabung reaksi lebih fleksibel untuk berbagai macam proses percobaan. Selain itu, ukurannya yang beragam juga memudahkan peneliti untuk menyesuaikan jenis uji coba dengan ukuran tabung reaksi yang hendak digunakan. Ya, tabung reaksi ini tersedia dalam berbagai macam ukuran diameter dan panjang.

Apakah tabung reaksi memiliki bagian atas atau bagian bibir yang melebar?

Sementara untuk bentuknya, tabung reaksi memiliki bagian atas atau bagian bibir yang melebar yang fungsinya untuk memudahkan proses penuangan larutan atau cairan ke dalamnya. Bagian atas ini juga kerap dilengkapi dengan penutup.

Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya. 2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas larutan. 3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata. 4. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai orang lian maupun diri sendiri.

Bagaimana cara memanaskan bahan kimia dalam tabung reaksi agar tidak membahayakan praktikan?

Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :

  1. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.
  2. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
  3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
  4. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak.
  5. mengenai orang lain.

Mengapa ketika memanaskan larutan dalam tabung reaksi posisi mulut tabung reaksi tidak boleh diarahkan ke tubuh orang lain?

Jawaban. Penjelasan: karena setiap larutan yang d panaskan pasti menguap.

Bagaimanakah cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia yang baik dan benar jelaskan?

Bagaimana cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia

  1. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas Kimia tersebut.
  2. Letakkan Batang gelas atau batu didih dalam gelas Kimia untuk mencegah pemanasan mendadak.
  3. Jika gelas Kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air. Maksimum seperampatnya.

Ridwan memanaskan larutan dalam tabung reaksi seperti berikut Menurut anda benarkah cara yang dilakukan Ridwan jelaskan alasannya?

Cara Ridwan memanaskan larutan dalam tabung reaksti di atas adalah salah. Karena Ridwan mengarahkan mulut tabung tersebut ke arah wajahnya seharusnya diarahkan ke tempat yang tidak ada seseorang.

Mengapa pada saat memanaskan larutan tabung reaksi sewaktu waktu perlu digerak gerakan?

Selain itu, tabung reaksi harus digerak–gerakan (kadang di atas api kadang di luar api) sehingga tabung tidak pecah karena kepanasan (Hendayana, 1994). Pengetahuan singkat tersebut diharapkan setiap individu dapat bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium dengan sebaik–baiknya.

Bagaimana cara memindahkan larutan dari botol reagen ke gelas beaker?

Jawaban

  1. Buka tutup botol reagen.
  2. Tuangkan larutan ke dalam gelas kimia terlebih dahulu.
  3. Pastikan untuk memiringkan gelas kimia dan mulai mengalirkan cairan dari dalam wadah secara perlahan.
  4. Begitu pula ketika menuangkan cairan dari gelas kimia ke dalam silinder ukur.

Bagaimana tindakan yang benar jika terkena bahan kimia?

Apa yang harus dilakukan ketika kena luka bakar akibat bahan kimia?

  1. Pertama, jauhkan bahan kimia yang menyebabkan luka bakar.
  2. Bilas bagian yang kena luka bakar di bawah air mengalir selama 10-20 menit (jangan terlalu sebentar).
  3. Lepaskan pakaian atau perhiasan atau kain yang terkontaminasi bahan kimia di tubuh.

Makalah ini disampaikan pada kegiatan “ Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Kimia bagi GuruPengelola Laboratorium IPA SMAMA Kabupaten Bantul” pada tanggal 13 November 2009 di FMIPA UNY Page 3

4. Teknik memindahkan bahan kimia cair

a. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut. b. Tutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkotori c. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak memercik.

5. Teknik memindahkan bahan padat

a. Jangan mengeluarkan bahan kimia berlebihan. b. Pakai alat tertentu sendok untuk mengambil bahan tertentu.

6. Teknik memanaskan larutan dalam tabung reaksi

a. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya. b. Api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas larutan c. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata d. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang amankosong

7. Teknik memanaskan larutan menggunakan gelas kimia

a. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas kimia tersebut. b. Letakkan batang gelas atau batu didih dalam gelas kimia untuk mencegah pemanasan mendadak. c. Jika gelas kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air, maksimum seperempatnya. Selain beberapa hal yang harus diketahui oleh praktikan, asisten, pengampu, dan laboran untuk menciptakan keselamatan dan kemanan kerja di laboratorium di atas, juga perlu diketahui Ssumber bahaya di laboratorium. Makalah ini disampaikan pada kegiatan “ Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Kimia bagi GuruPengelola Laboratorium IPA SMAMA Kabupaten Bantul” pada tanggal 13 November 2009 di FMIPA UNY Page 4 Sumber bahaya di laboratorium meliputi penyimpanan bahan dan peralatan kurang tepat, kecelakan yang melibatkan peralatan gelas, tumpahan bahan kimia, bahaya ledakan, bahaya bahan mikrobiologis, zat radioaktif, radiasi,listrik, tabung gas, api, bahaya mekanis, suarakebisingan, dan gempa bumi. Salah satu cara mencegah terjadi kecelakaan kerja adalah pemakain alat pelidung diri. Beberapa alat pelindung diri yang perlu disdiakan di laboratorium adalah topi pengaman, masker udara, masker debu, alas kaki pengaman, pelindung mata, sarung tangan, setelan pakaian pengaman, dan krem pelindung Khamidinal, 2009. Selain itu perlu juga disediakan peralatan keselamatan kerja yang juga penting seperti peralatan pemadan kebakaran, water shower, kotak P3K, Gambar 1. Peralatan keselamatan kerja Makalah ini disampaikan pada kegiatan “ Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Kimia bagi GuruPengelola Laboratorium IPA SMAMA Kabupaten Bantul” pada tanggal 13 November 2009 di FMIPA UNY Page 5 Gambar 2. Tabung gas pemadam kebakaran Gambar 3. Cara menggunakan tabung gas pemadam kebakaran Gambar 4. Tabung pemadan kebakaran dan water shower. Makalah ini disampaikan pada kegiatan “ Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Kimia bagi GuruPengelola Laboratorium IPA SMAMA Kabupaten Bantul” pada tanggal 13 November 2009 di FMIPA UNY Page 6 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K Pertolongan pertama pada kecelakaan harus dilihat sebagai tindakan untuk mempertahankan hidup. Pertolongan pertama sangat spesifik berdasarkan jenis kecelakaannya. Adapun kecelakaan di laboratorium dapat dirinci sebagai berikut: 1. kecelakaan karena menghirup gas beracun 2. kecelakaan karena menyentuhkontak dengan racun 3. kecelakaan karena mencerna racun 4. kecelakaan dengan luka terbuka 5. kecelakaan dengan patah tulang 6. kecelakaan dengan luka bakar 7. kecelakaan disertai terhentinya pernafasan 8. kecelakaan disertai pingsansyok Peralatan P3K yang perlu dipersiapkan adalah plester, pembalut berperekat, pembalut steril, perban gulung, perban segitiga, kain kasa, pinset, gunting, peniti, obat luka baru, minyak penghangat badan, obat sakit kepala ringan, deocologne. Cara Pertolongan Pertama pada Kecelakaan terhadap korban yang terkena bahan toksik, secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Bila bahan kimia terhirup, maka bawa korban ke lingkungan dengan udara bersih 2. Bila bahan kimia masuk mata, cuci bersih dengan air mengalir terus- menerus selama 5-10 menit 3. Meninumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia dengan cara adsorpsi 4. Meminumkan air untuk pengenceran Makalah ini disampaikan pada kegiatan “ Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Kimia bagi GuruPengelola Laboratorium IPA SMAMA Kabupaten Bantul” pada tanggal 13 November 2009 di FMIPA UNY Page 7 5. Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam, basa kuat, atau fenol 6. Meminukan garam laksansia hanya diperbolehkan dilakukan oleh paramedis 7. Jika keracunan sudah agak lama, korban dibuat muntah untuk mengosongkan lambung, dengan pemberian larutan NaCl hangat. Hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih pingsan, atau keracunan deterjen, bensin, benzene, toluene, xylen, dan karbontetraklorida Achadi Budi Cahyono, 2004. Penganggulangan keadaan darurat apabila terkena bahan kimia dan kebakaran adalah sebagai berikut:

8. Penanggulangan terkena bahan kimia