Apa yang kamu lakukan untuk membantu sesama ketika daerah tempat tinggalmu terkena bencana?

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sat, 16 Jul 2022 11:59:27 +0700 dengan Kategori PPKn dan Sudah Dilihat ### kali

Mengadakan bantuan peduli bencana alam untuk membantu temanmu yg terkena bencana.contohnya: mengumpulkan makanan/uang untk disalurkan kpd temanmu yg terkena bencana

Baca Juga: Bagaimana kaitan antara sumber daya alam dengan kehidupan masyarakat banyuwangi? Jelaskan ​


uv.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Sat, 16 Jul 2022 11:59:28 +0700 with category PPKn and was viewed by 345 other users

hal yang sebaiknya saya lakukan adalah

  • memberikan sumbangan
  • merawat yang terluka
  • mendukung tetangga tersebut
  • menggalang dana baginya
  • Meminta bantuan dari pemerintah
  • Mendoakan untuk dipulihkan
  • Membantu mengungsikan warga disitu
  • Memberi motivasi untuk melawan trauma akibat bencana alam
  • Menjauhkan warga dari daerah bencana alam

Pembahasan :

   Bencana alam adalah kejadian yang dilakukan alam berupa malapetaka menimbulkan kerugian yang besar bagi manusia. Bencana alam berupa bencana darat, seperti longsor. Bencana lautan seperti tsunami dan bencana udara seperti meteor dan angin topan. Bencana alam bisa berasal dari manusia dan dari alam itu sendiri. Disebut dari manusia karena bencana alam tersebut pelaku utamanya manusia, seperti

  • Banjir akibat luapan sampah
  • Kebakaran hutan akibat pembuangan limpah panas

Disebut bencana dari alam, karena pelaku utamanya adalah alam. Bencana yang berasal dari alam tidak dibuat dan diperkara oleh manusia, contoh

 Untuk mencegah bencana alam, sebagai manusia kita harus menjaga lingkungan kita dan ekosistem tetap terjaga, jangan sampai hewan dan tumbuhan langka menjadi punah agar tidak terganggu sistem ekosistem yang menimbulkan bencana. Sebagai manusia kita harus menjaga lingkungan jangan sampai tercemar, penerapan 3R adalah kuncinya.

  Untuk mencegah alam yang berasal dari alam itu tidak bisa, tetapi manusia bisa meminilasirkan dampaknya, seperti

  1. Pemasangan seismograf
  2. Membuat tembok pada laut

Pelajari lebih lanjut :

Sebutkan cara menanggulangi bencana alam!

#Link#

Bagaimana cara mengatasi banjir?

#Link#

Bagaimana cara menanggulangi kebakaran hutan?

#Link#

Detil jawaban :

Mapel : PPKN

Kelas : 4

Bab : Peduli sesama

Materi : Penanggulangan bencana alam

Kata kunci : Jika tetangga daerah tempat tinggalmu terkena bencana alam, penanggulangan bencana alam

Kode kategorisasi : 4.9.3

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Provinsi Lampung termasuk salah satu daerah rawan bencana alam baik banjir, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, puting beliung dan sebagainya. Oleh karena itu semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat secara bersama sama melakukan upaya baik pada pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana sehingga mampu meninalisir korban baik benda maupun nyawa manusia. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni pada hari Kamis 2 Maret 2017 diruang kerjanya.

Adapun hak dan kewajiban masyarakat, sebagaimana UU No 24 Th 2007 tentang Penanggulangan Bencana yakni masyarakat (setiap orang) berhak untuk (1) Mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya kelompok masyarakat rentan bencana, (2) Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan, (3) Mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan, tentang kebijakan PB, (4) Berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan bantuan, (5) Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya, (6) Melakukan pengawasan, (7) Mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar (khusus kepada yang terkena bencana), dan (8) Memperoleh ganti kerugian karena terkena bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

Sementara itu kewajiban masyarakat adalah (1) Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, (2) Memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, (3) Melakukan kegiatan penanggulangan bencana, dan (4) Memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penaggulangan bencana.

Ditambahkan oleh Sumarju peran masyarakat itu terlibat pada pra bencana, saat bencana, dan pascabencana. Pada saat pra bencana peran masyarakat antara lain (1) Berpartisipasi pembuatan analisis risiko bencana, (2) Melakukan penelitian terkait kebencanaan, (3) Melakukan upaya pencegahan bencana, (4) Bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya mitigasi, (5) Mengikuti pendidikan, pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana (6) Bekerjasama mewujudkan Kampung Siaga Bencana (KSB)

Adapun peran masyarakat pada saat bencana antara lain (1) Memberikan informasi kejadian bencana ke BPBD atau iInstansi terkait, (2) Melakukan evakuasi mandiri, (3) Melakukan kaji cepat dampak bencana, dan (4) Berpartisipasi dalam respon tanggap darurat sesuai bidang keahliannya.
Sementara itu peran masyarakat pada saat pascabencana adalah (1) Berpartisipasi dalam pembuatan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi, dan (2) Berpartisipasi dalam upaya pemulihan dan pembangunan sarana dan prasarana umum. Pungkasnya. (Ppid-Dinsos).

Apa yang kamu lakukan untuk membantu sesama ketika daerah tempat tinggalmu terkena bencana?

Apa yang kamu lakukan untuk membantu sesama ketika daerah tempat tinggalmu terkena bencana?
Lihat Foto

KOMPAS.com/M ZAENUDDIN

Sejumlah warga beristirahat usai membersihkan ruko miliknya yang sempat terendam banjir di kawasan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis(2/1/2020). Banjir di kawasan tersebut, merupakan banjir terparah di wilayah Bekasi.

FENOMENA banjir terjadi karena penampung air seperti sungai, tanah, atau bendungan/waduk tidak lagi mampu menampung air yang datang karena naiknya volume air yang biasanya disebabkan oleh fenomena alam seperti hujan lebat dalam durasi waktu yang panjang.

Sebagai akibatnya, dapat terjadi ketidakseimbangan atau perbedaan debit air yang datang dari curahan hujan dan tidak tersalurkan sehingga air meluap dan terjadilah banjir.

Penyebab terjadinya banjir selain curah hujan juga karena budaya menjaga lingkungan belum melekat dalam masyarakat karena masih banyak di antara kita yang kurang peduli terhadap kondisi lingkungan.

Jadi, kita bisa mengatakan penyebab banjir bukan semata-mata alam tetapi budaya kita yang belum peduli terhadap lingkungan dan kebersihan, dengan membuang sampah sembarangan; pembangunan yang mengabaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL); hilangnya resapan air karena ruang terbuka hijau sudah menyusut, penebangan pohon, fungsi sungai yang dipakai tidak semestinya, dan lain-lain.

Banjir awal tahun 2020

Awal tahun 2020 kita disuguhi berbagai berita tentang banjir yang melanda kawasan Jabodetabek, Banten, dan kawasan lain di Indonesia yang cukup memprihatinkan.

Banyak warga terdampak banjir tidak bisa tinggal di rumah karena kondisi tidak memungkinkan dan harus mengungsi ke posko-posko yang disiapkan oleh pemerintah maupun masyarakat.

Sebagai contoh, posko banjir Jakarta saat ini mencatat jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta saja mencapai angka 31.000 orang, yang tersebar di beberapa pengungsian di lima wilayah Jakarta.

Setelah banjir terjadi, dan berada di pengungsian, kita perlu memperhatikan berbagai hal, yang utama adalah lokasi yang dijadikan tempat pengungsian harus disediakan dapur umum yang menyiapkan makanan bayi dan anak sesuai usia, dewasa, dan lansia, pos kesehatan, air bersih, alas tidur, seimut, pakaian, pembalut, toilet umum dan semua kebutuhan dasar lainnya sesuai dengan rentang usia.

Hal lain yang perlu diperhatikan saat berada di pengungsian yaitu, tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, di antaranya dengan mencuci tangan pakai air bersih dan sabun sebelum makan, sebelum mengolah makanan, setelah BAB, setelah menceboki anak, setelah memegang lingkungan yang kotor dan aktivitas lainnya.

Tidak kalah penting, setiap individu wajib menjaga kebersihan diri dengan menggunakan air bersih, mengkonsumsi air yang sudah dimasak, buang air besar di jamban, menyiram dan menjaga kebersihan lingkungannya.