Apa yang perlu diperbaiki dari sektor maritim Indonesia

Oleh : itsmis | | Source : -

Dari kiri Dr. Ir. Mulyono MT MM, Dr Tubagus Haeru Rahayu, Prof Ir R Syarief Widjaja PhD FRINA, Ir Turitan Indaryo, Ir Triwilaswandio Wuruk Pribadi.

Kampus ITS, ITS News – Sektor perikanan memiliki peran besar untuk mewujudkan visi maritim Indonesia. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut, Indonesia perlu memaksimalkan kekayaan sektor perikanan dan sumber daya hayati lainnya. Hal inilah yang dituturkan oleh Direktur Jendral Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Prof Ir Raden Sjarief Widjaja Ph D F RINA di Gedung Pascasarjana ITS pada Kamis (12/04) saat dialog interaktif.

Menurut Sjarief, sapaanya, poros maritim adalah proses dari dalam keluar. Artinya jika ingin menjadi poros maritim maka Indonesia harus terlebih dahulu memaksimalkan kemaritiman dalam negara sendiri lalu negara luar. Sambungnya, menurut dosen Departemen Teknik Perkapalan ITS ini, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh negara Indoneisa terlebih dahulu, terutama potensi perikanan dan budaya bahari, serta memperjelas teritori dan batas maritim negara.

Menurut pandangan Sjarief, seharusnya di masa mendatang nelayan Indonesia harus mampu menguasai teknologi untuk mempermudah mencari ikan. “Misalnya mengetahui posisi ikan dengan menggunakan GPS (global positioning system) “ terangnya.

Sejalan kekayaan Indonesia di bidang perikanan, tak ayal kondisi nelayan Indonesia kini menjadi sorotan. Pasalnya nelayan dianggap sebagai profesi yang kuno dan tinggal di permukiman kumuh. Oleh karena itu perspektif tentang pemukiman nelayan pun harus diubah. Mengubah cara pandang, bahwa laut Indonesia adalah sumber masa depan, dan profesi nelayan tidak dipandang sebelah mata. ”Kita harus mulai bisnis perikanan yang modern dengan nelayan yang modern juga” ujarnya.

Bisnis perikanan pun harus terintegrasi di seluruh wilayah nusantara sehingga pilar keberlanjutan terkait perikanan tangkap dapat terlaksana. Saat ini KKP sedang membuat 20 titik SKP (Sistem Kelayakan Pengelola) di berbagai daerah untuk mengelola hasil perikanan nusantara. Ke depannya, terang Sjarief, demi memaksimalkan potensi perikanan Indonesia, akan diusahakan pemindahan nelayan dari Jawa ke Merauke agar daerah tangkapan lebih luas sebanyak 78 hektar.

Selain perikanan, Indonesia juga perlu meningkatkan kembali budaya bahari dengan menjaga kebersihan lingkungan perairan, misalnya perihal sampah. Indonesia termasuk pada peringkat kedua dengan jumlah penyumbang sampah plastik laut terbesar di dunia. Tentunya keberadaan sampah ini berpengaruh pada budaya bahari. “Laut kita butuh regenerasi dan dilestarikan, meningkatkan budaya bahari bisa diawali dengan menuntaskan permasalahan sampah di laut terlebih dahulu” pungkasnya (hen/jel)

foto bersama panita dan dosen usai dialog interaktif.

Lihat Foto

Shutterstock

Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com -
Potensi kelautan Indonesia begitu besar. 80 persen dari perdagangan di seluruh dunia bergantung pada pengiriman barang melalui laut. Sementara, 60 persen dari pengiriman melalui laut tersebut melewati perairan Indonesia.

Tidak hanya sebagai jalur strategis, perairan Indonesia juga mengandung kekayaan yang luar biasa. Karena itu, tidak heran jika presiden terpilih Joko Widodo, ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Hanya saja, Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional (KNTI) Riza Damanik menemukan adanya tiga persoalan mendasar dalam dunia maritim Indonesia. Ketiga persoalan tersebut adalah ketimpangan agraria kelautan, kerentanan pencurian ikan, dan ketimpangan infrastruktur.

"70 persen infrastruktur ada di bagian barat Indonesia. Padahal, kekayaan sumber daya laut ada pula di timur Indonesia. Sayangnya, industri berpusat di Pulau Jawa,"ujar Riza di Jakarta, Sabtu (6/9/2014) petang.

Dia mengajukan jalan keluar yang bisa diambil oleh pemerintahan mendatang.

"Saya usulkan, sudah selayaknya pemerintah melakukan moratorium untuk penangkapan 12 mil laut. Harus lebih jauh. Di atas kepala burung di Papua, yang mengambil (ikan) bangsa lain. Kalau kita bisa berkonsentrasi mengurangi pengambilan ikan di 12 mil laut, kita sekaligus akan merestorasi pesisir," ujarnya.

Selain itu, Riza juga mengungkapkan bahwa ada cara lain untuk menyelesaikan masalah yang kerap menimpa nelayan. Cara tersebut adalah mendorong sistem informasi sampai ke kampung-kampung pesisir.

Penguasaan nelayan terhadap informasi, misalnya informasi cuaca dan lokasi ikan akan membawa perubahan besar bagi nelayan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Foto: Jabbar/ detikcom

Jakarta - Pemerintah punya wacana agar Indonesia menjadi poros maritim dunia pada tahun 2025. Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit di laut jadi inspirasi untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim."Sriwijaya dan Majapahit bisa menguasai Nusantara karena angkatan lautnya," ucap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Seminar Nasional TNI AL di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (15/12/2015).Menurutnya, orientasi hidup maritim yang menjadi faktor kejayaan tersebut. Potensi panjang pantai, belasan ribu pulau dan kesejarahan maritim Indonesia dapat menjadi modal besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Jika dapat diberdayakan, tidak ada negara lain yang dapat menandingi kekayaan laut Indonesia," tuturnya di seminar yang bertemakan "Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," ucapnya.Pernyataan Gatot tersebut menyiratkan dua hal, Pertama, Indonesia membutuhkan kekuatan di sektor angkatan laut. Kedua, potensi besar hasil laut yang dikandung.Pada seminar ini juga hadir Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang ditunjuk menjadi keynote speaker. Di podium Rizal Ramli menyampaikan misi mengembalikan kejayaan di laut telah tertuang dalam visi, misi dan strategi pemerintah."Presiden Joko Widodo dalam pelantikannya menyerukan agar Indonesia harus berorientasi pada laut. Membangun indo jadi poros maritim dunia," ujarnya.Visi ini disokong oleh 5 sektor prioritas. Pilar pertama adalah komitmen untuk membangun kembali budaya maritim. Karena Indonesia mempunyai sejarah kejayaan maritim.Pilar kedua ialah komitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut. Melalui pengembangan industri perikanan dengan nelayan sebagai pilar utama."Selama ini kita baru menangkap ikan, belum ada indutrialisasi ikan. Agar ada nilai tambah dan banyak pekerjaan yg bisa diciptakan dibutuhkan industrialisasi itu," paparnya.Pilar ketiga ialah komitmen untuk mendorong pengembangan infrastuktur dgn membangun konektifitas laut dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik dan industri perkapalan serta pariwisata maritim.Pilar keempat adalah diplomasi maritim dengan mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama. Selama pemerintahan Jokowi-JK Indonesia telah beberapa kali membicarakan soal maritim. Tercatat ada pembicaraan maritim dengan Amerika Serikat dan Australia.Pilar kelima adalah kekuatan laut. Dengan wilayah laut yang cukup luas, Indonesia membutuhkan kekuatan yang cukup memadai pada TNI AL."Sebagai negara yang jadi titik tumpu 2 samudera, Indonesia wajib untuk membangun kekuatan laut. Saya tadi mendengar bahwa armada laut kita masih belum memadai," ujar Rizal Ramli.

Tapi di tahun depan, Rizal Ramli mengharapkan penguatan alutsista di tubuh TNI AL. Meski begitu, ia bangga karena TNI AL telah beberapa kali mengadakan event internasional yang dihadiri oleh banyak negara lain. (rvk/rvk)

Artikel ini menjelaskan tentang ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia.

--

Apakah kamu suka main ke pantai atau ke laut? Atau kamu justru tinggal di dekat laut? Pasti menyenangkan ya, bermain dan tinggal di daerah laut atau pantai. Psst... tahukah kamu, Indonesia yang merupakan negara kepulauan, punya banyak potensi di bidang maritim atau kelautan, lho! Selain itu, tanah Indonesia yang subur juga memungkinkan untuk melakukan pengembangan di bidang agrikultur. Ternyata Indonesia sangat kaya, ya! Sekarang kita belajar bagaimana mengembangkan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia, yuk! 

Ekonomi Maritim

Ternyata ekonomi maritim dan ekonomi kelautan itu berbeda, lho! Ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. 

Ada beberapa sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim di Indonesia, yaitu sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari. Kita bahas satu persatu, ya! 

Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar, industri pelayaran Indonesia masih memiliki banyak tantangan untuk dihadapi. Kondisi pelayaran di Indonesia belum maksimal dalam meningkatkan perekonomian megara. Selain karena fasilitas kapal angkut yang belum memadai, sistem pelabuhan di Indonesia juga harus terus diperbaiki. Tidak hanya kedua hal tersebut, potensi sumber daya manusia (SDM) di sektor pelayaran juga harus terus ditingkatkan supaya sektor pelayaran bisa terus berkembang dengan baik.

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang cukup berkembang. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga sudah mengadakan gerakan makan ikan, dengan harapan adanya peningkatan yang konsisten di sektor perikanan dan semakin populernya ikan sebagai bahan makanan di Indonesia.

Baca Juga: Tahukah Kamu Mengenai Organisasi Pergerakan Indonesia?

Jika pariwisata bahari di Indonesia dapat dimaksimalkan, maka akan menimbulkan banyak dampak positif seperti terserapnya lapangan pekerjaan, meningkatnya minat investor di bidang pariwisata, dan meningkatkan devisa negara dengan masuknya wisatawan asing. Salah satu contoh pariwisata bahari adalah Raja Ampat, Papua. Akan tetapi, sektor pariwisata bahari juga belum dikembangkan dengan maksimal. Semoga ke depannya akan bisa dikembangkan dengan maksimal, ya! 

Wisata bahari Raja Ampat, Papua (Sumber: diver-the-world.com)

Wah, ternyata masih banyak yang harus dikembangkan, ya. Lalu, strategi dan kebijakan apa saja yang bisa digunakan untuk mengembangkan ekonomi maritim di Indonesia? Lihat pada gambar di bawah, ya! 

Ekonomi Agrikultur

Apakah kalian tahu tentang Ekonomi Agrikultur? Ekonomi Agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi atau untuk mengelola lingkungan hidup. Ekonomi agrikultur meliputi budidaya tanaman, bercocok tanam, atau peternakan dan bisa juga pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk seperti pembuatan keju dan tempe. Waah menarik, ya! 

Potensi dan Peran Agrikultur di Indonesia

Indonesia memiliki wilayah yang subur dan beriklim tropis sehingga sangat baik untuk aktivitas pertanian. Selain itu, Indonesia juga memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan berbagai tanaman lain. Ada beberapa faktor yang mendukung ekonomi agrikultur di Indonesia, lho. Apa saja, ya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Faktor Pendukung Ekonomi Agrikultur

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sepuluh persen dari spesies tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia, 16% reptil dan amfibi serta 17% burung di dunia terdapat di Indonesia. Potensi sumberhayati yang berasal dari tumbuhan terdiri dari 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman rempah. Potensi keberagaman hayati ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sumber pakan ternak, bahan baku farmasi, bahan baku industri dan bahan obat-obatan.

40% dari total daratan di Indonesia berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian. Selain itu, jumlah luasan dan sebaran hutan, sungai, rawa dan danau serta curah hujan cukup tinggi merupakan potensi yang dapat menunjang pertanian. Meskipun demikian, potensi ketersediaan lahan pertanian di Indonesia belum dimanfaarkan secara maksimal.

Saat ini, ada 35 juta tenaga kerja di sektor agrikultur. Sayangnya, pesebarannya belum merata dengan pesebaran lahan sehingga, ada daerah yang kelebihan tenaga kerja dan ada pula yang kekurangan tenaga kerja. Selain itu, jika kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja ditingkatkan maka tingkat produksi juga akan meningkat

Bahan pangan hasil olahan dari sektor agrikultur memiliki potensi untuk dimanfaatkan lebih dari 230 juta orang. Jumlah konsumen bahan pangan yang sangat besar ini merupakan potensi pasar yang besar untuk sektor agrikultur. Oleh karena itu, bahan pangan hasil olahan tersebut harus terus dikembangkan guna memaksimalkan potensi pasar. 

by the way, masuk ke pembahasan selanjutnya, kamu sering punya kesulitan nggak nih saat belajar? Udah coba fokus, tapi susah paham? Mungkin kamu bisa coba cara belajar yang baru lewat fitur ADAPTO di ruangbelajar! Fitur ini bisa menyesuaikan dengan kecepatan belajarmu. Nah, pembahasan materi ini, juga sudah dilengkapi dengan fitur Adapto, lho! Jadi, jangan lupa cobain di aplikasi Ruangguru, ya!

Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia

Supaya potensi ekonomi agrikultur Indonesia semakin meningkat, beberapa strategi harus dilakukan nih. Kira-kira strategi apa saja, ya? Simak pada gambar di bawah ini, ya!

Wah, menarik sekali ya belajar tentang mengembangkan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia! Hayo, siapa yang bercita-cita menjadi ahli di bidang ekonomi agrikultur? Yuk, belajar yang semangat supaya cita-citamu tercapai! Supaya belajarnya makin seru, belajar bersama Tutor favoritmu di ruangbelajar dan buat belajarmu jadi lebih menyenangkan.

Referensi:

Kurnia A. (2017) IPS Terpadu SMP Kelas VIII. Edisi ke-2. Jakarta: Yudhistira

Sumber foto:

Foto 'Wisata bahari Raja Ampat' [Daring]. Tautan: //www.dive-the-world.com/diving-sites-indonesia.php#&gid=1&pid=1 (Diakses: 15 Desember 2020)

Artikel diperbarui pada 15 Desember 2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA