Apa yang terjadi jika kita lebih banyak menggunakan produk dalam negeri

Apa yang terjadi jika kita lebih banyak membeli barang dari luar negeri,  Apa yang akan terjadi jika kita lebih banyak menggunakan produk Indonesia, pembahasan kunci jawaban tema 4 kelas 6 halaman 119 121 122 123 124 tepatnya pada materi pembelajaran 4 subtema 3 Globalisasi dan Cinta Tanah Air di buku tematik siswa sekolah dasar.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Apa contoh tindakan dari cinta produk Indonesia di buku tematik siswa sekolah dasar.

Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 SD Halaman 121

Ayo Berdiskusi

3. Apa yang terjadi jika kita lebih banyak membeli barang dari luar negeri?

Jawaban : Jika kita lebih banyak membeli barang luar maka kelangsungan produksi barang dalam negeri akan terancam.

4. Apa yang akan terjadi jika kita lebih banyak menggunakan produk Indonesia

Jawaban : Jika kita lebih banyak menggunakan produk Indonesia maka kemandirian bangsa di bidang ekonomi akan terbangun, serta meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.

5. Apa dampak cinta produk Indonesia bagi para pengrajin dalam negeri? 6. Apa dampak cinta produk Indonesia bagi kemajuan perekonomian bangsa Indonesia?

7. Bagaimana dengan kamu, apakah kamu sudah menggunakan produk Indonesia? Ceritakan pengalamanmu

Thea Arnaiz Jumat, 8 Oktober 2021 | 11:47 WIB

Apa yang terjadi jika kita lebih banyak menggunakan produk dalam negeri

Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 4, apa yang terjadi jika kita lebih banyak membeli barang dari luar negeri. (pxhere)

Bobo.id - Saat ini, kita akan mempelajari kenapa kita harus mencintai produk dalam negeri. Materi ini ada dalam pelajaran tematik kelas 6 SD tema 4 subtema 3 halaman 121.

Meskipun saat ini sudah era globalisasi dan menemukan produk luar negeri semakin terjangkau dan mudah, kita tidak boleh melupakan produk dalam negeri.

Produk dalam negeri perlu kita pilih sebagai yang utama untuk meningkatkan perekonomian negara.

Banyak keuntungan dengan kita mencintai dan memakai produk dalam negeri. Apa saja itu? Berikut teman-teman akan menemukan kunci jawaban kenapa kita perlu mendukung produk dalam negeri dari beberapa pertanyaan berikut.

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 4, Bagaimana Menghitung Volume Bangun Gabungan Kubus?

1. Mengapa kita harus cinta produk Indonesia?

Jawaban: Mencintai prosuk Indonesia penting bagi kita karena menunjukkan perasaan bangga dan membantu para perajin lokal agar bisa mengembangkan usaha dan kreativitas. Dengan membeli produk dalam negeri kita juga bisa meningkatkan perekonomian negera.

2. Apa contoh tindakan dari cinta produk Indonesia?

Jawaban:

  • Membeli produk dalam negeri
  • Mengutamakan produk dalam negeri
  • Tidak menghina produk dalam negeri
  • Merekomendasikan produk dalam negeri pada teman dan saudara
  • Bangga dengan produk dalam negeri


Page 2


Page 3

Apa yang terjadi jika kita lebih banyak menggunakan produk dalam negeri

pxhere

Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 4, apa yang terjadi jika kita lebih banyak membeli barang dari luar negeri.

Bobo.id - Saat ini, kita akan mempelajari kenapa kita harus mencintai produk dalam negeri. Materi ini ada dalam pelajaran tematik kelas 6 SD tema 4 subtema 3 halaman 121.

Meskipun saat ini sudah era globalisasi dan menemukan produk luar negeri semakin terjangkau dan mudah, kita tidak boleh melupakan produk dalam negeri.

Produk dalam negeri perlu kita pilih sebagai yang utama untuk meningkatkan perekonomian negara.

Banyak keuntungan dengan kita mencintai dan memakai produk dalam negeri. Apa saja itu? Berikut teman-teman akan menemukan kunci jawaban kenapa kita perlu mendukung produk dalam negeri dari beberapa pertanyaan berikut.

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 4, Bagaimana Menghitung Volume Bangun Gabungan Kubus?

1. Mengapa kita harus cinta produk Indonesia?

Jawaban: Mencintai prosuk Indonesia penting bagi kita karena menunjukkan perasaan bangga dan membantu para perajin lokal agar bisa mengembangkan usaha dan kreativitas. Dengan membeli produk dalam negeri kita juga bisa meningkatkan perekonomian negera.

2. Apa contoh tindakan dari cinta produk Indonesia?

Jawaban:

  • Membeli produk dalam negeri
  • Mengutamakan produk dalam negeri
  • Tidak menghina produk dalam negeri
  • Merekomendasikan produk dalam negeri pada teman dan saudara
  • Bangga dengan produk dalam negeri

BATAM - Banyak instansi pemerintah, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD,) cenderung lebih suka menggunakan produk impor ketimbang produk dalam negeri.

Padahal pemerintah sudah banyak mengeluarkan peraturan untuk mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN), terutama untuk belanja yang menggunakan dana APBN.

"Misalnya, soal belanja alat kesehatan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang hanya 5% beli produk dalam negeri, padahal anggarannya mencapai sekitar Rp30 triliun," kata Staf Ahli Menperin Bidang Pemasaran dan P3DN Ferry Yahya pada focus group discussion (FGD) tentang penggunaan produksi dalam negeri di Batam, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu.

Ia memperkirakan, total belanja barang/jasa pemerintah sendiri setiap tahun bisa mencapai lebih dari Rp400 triliun. Itu belum termasuk belanja BUMN/ BUMD, yang diperkirakan bisa mencapai Rp1.000 triliun. "Kami terus berupaya P3DN ini bisa tumbuh, terutama dari belanja pemerintah, agar industri berkembang dan mampu menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Diakui Ferry, tidak semua kebutuhan belanja pemerintah bisa dipenuhi industri nasional. Namun, barang/jasa yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri sepatutnya membeli produk/jasa dalam negeri.

"Target kami setidaknya penggunaan produksi dalam negeri dari belanja pemerintah bisa mencapai 40%, agar industri bisa tumbuh, memberi lapangan pekerjaan yang banyak, dan menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

Yang kerap menjadi alasan pengguna anggaran di instansi pemerintah, BUMN maupun BUMD, tidak membeli barang/jasa dalam negeri adalah harga yang lebih mahal dari impor.

"Tuduhan itu tidak benar. Terbukti, produk dalam negeri bisa diekspor dan bersaing dengan harga produk luar negeri," kata Ketua Asosiasi Produsen Pipa Pemboran Migas Indonesia (Apropipe) Willem Siahaya. Menurut dia, jika dibandingkan dengan produk impor, produk lndonesia lebih memberi kontribusi banyak di dalam negeri, mulai dari investasi, pajak (PPN, Pajak Pendapatan, dan PPh21), hingga konservasi lingkungan dan energi, pemberdayaan sumber daya manusia, serta corporate social responsibility (CSR).

"Kontribusi produk dalam negeri bobotnya bisa mencapai 43% untuk negeri ini, dibandingkan produk impor yang nol persen," kata Willem.

Oleh karena itu, lanjut Willem, harusnya pemerintah mengizinkan preferensi harga hingga 43% untuk produk/jasa dalam negeri yang telah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40% ketika mengikuti tender yang dibiayai negara.

Menanggapi hal itu, Ferry Yahya mengatakan bahwa pihaknya berencana menaikkan preferensi harga tender dari 15% menjadi 20-25% pada Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pemberdayaan Industri dan Pengamanan dan Penyelamatan Industri. "RPP-nya sudah siap, tinggal diharmonisasi antar kementerian," ujarnya.

Bahkan, Ferry mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi program P3DN ini tidak saja keinstansi pemerintah, namun juga ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberi pemahaman keberpihakan penggunaan barang/jasa dalam negeri pada belanja pemerintah.

Jika itu terjadi, maka mau tidak mau untuk pengadaan barang dan jasa yang menggunakan APBN harus membeli karya dari negeri sendiri. "Jangan malu nyatakan kita punya P3DN, karena faktanya hal yang sama juga berlaku dinegara lain, seperti Amerika Serikat yang memiliki buy American Act" ujar Ferry.

Pada 2009 pemerintah menerbitkan Inpres Nomor 2 tentang Penggunaan Produksi Dalam Negeri untuk Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, kemudian berlanjut dengan Perpres Nomor 54/2010 Jo Perpres Nomor 70/2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bahkan, sejak 2011 Kemenperin melalui Permenperin Nomor 16/M-IND/PER/2/2011 telah memberi ketentuan lebih rinci bagaimana menghitung tingkat komponen dalam negeri (TKDN) agar produk/jasa domestik bisa mendapat preferensi harga 15 % yang diverifikasi langsung surveyor untuk mengikuti tender pemerintah. Artinya, produk/jasa dalam negeri bisa memenangi tender pemerintah meskipun harganya 15% lebih mahal dari produk/jasa sejenis yang berasal dari impor. sudarsono