Bagaimana jenis kelamin Mempengaruhi frekuensi denyut jantung

This preview shows page 30 - 33 out of 49 pages.

Kecepatan denyut jantung bisa disebabkan oleh begitu banyak hal. Denyut yang terlalu rendah atau tinggi dapat dijadikan sebagai indikator adanya masalah. Adapun faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut jantung :

  1. Kegiatan atau aktivitas tubuh : orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak sumber energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas. Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, jantung harus memompa darah lebih cepat
  2. Jenis kelamin : pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki
  3. Komposisi ion : Berdenyutnya jantung secara normal, tergantung pada keseimbangan komposisi ion di dalam darah

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C. 

Pernahkah kalian memperhatikan denyut jantung kalian? Menurut kalian, berapa frekuensi denyut jantung kalian per menitnya? Lantas, apakah menurut kalian frekuensi denyut jantung pada laki-laki dengan perempuan berbeda?

Ya, jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi denyut jantung. Jadi jelas, frekuensi denyut jantung pada laki-laki serta perempuan itu berbeda.

Selain gender atau jenis kelamin, ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung. Dan berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi frekuenai denyut jantung.

1. Jenis Kelamin

Seperti yang sudah disinggung sekilas di atas, jenis kelamin mempengaruhi frekuensi denyut jantung. Karena secara umum, laki-laki memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perempuan.

Dalam kondisi normal, frekuensi denyut jantung laki-laki berada pada kisaran angka 64-72 denyut per menit. Sementara untuk perempuan, denyut jantung mereka berada pada kisaran 72-80 denyut per menit.

Pada saat kita tengah berolahraga atau melakukan aktivitas berat, normalnya jantung kita akan berdenyut lebih cepat. Hal ini menunjukkan bila kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tubuh kita mempengaruhi frekuensi denyut jantung.

Frekuensi denyut jantung yang meningkat saat kita melakukan aktivitas berat mengindikasikan bila tubuh kita membutuhkan lebih banyak sumber energi. Sumber energi ini sendiri berupa glukosa.

Selain glukosa, tubuh kita juga memerlukan oksigen yang lebih banyak ketika melakukan aktivitas berat. Lantas, dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, jantung kita akan memompa darah lebih cepat agar proses pembentukan energi dapat berlangsung lebih cepat pula. Itulah mengapa frekuensi denyut jantung kita lebih cepat.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung ialah suhu. Di mana kian tinggi suhu tubuh seseorang, maka kian cepat pula frekuensi denyut
jantungnya.

Hal ini berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Di mana proses metabolisme membutuhkan oksigen. Sehingga saat metabolisme meningkat, kebutuhan oksigen akan meningkat pula. Yang artinya jantung harus berkerja lebih cepat, dan menyebabkan frekuensi denyut jantung meningkat.

4. Usia

Tahukah kalian bila frekuensi denyut jantung pada janin yang masih berada dalam kandung lebih tinggi daripada manusia dewasa dalam kondiai normal?

Bila belum, kalian harus tahu bila denyut jantung pada janin dapat menyentuh angka 140-160 denyut per menit. Lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Disebutkan bila hal ini berkaitan dengan kian menurunnya
proporsi kebutuhan energi. Yang artinya semakin tua seseorang, frekuensi denyut jantungnya akan semakin rendah.

5. Komposisi Ion

Untuk yang terakhir, faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung ialah kompososi ion dalam darah. Karena ketidakseimbangan ion dalam darah bisa membahayakan jantung, entah membuat denyutnya lebih cepat atau lebih lambat.

Hakim, L., Nova, K., Santosa, P., & Riyanti, R. [2021]. PENGARUH PERBEDAAN JENIS KELAMIN TERHADAP FREKUENSI NAFAS, DENYUT JANTUNG, SUHU SHANK, DAN SUHU REKTAL AYAM KUB. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan [Journal of Research and Innovation of Animals], 5[2], 94-98. //doi.org/10.23960/jrip.2021.5.2.94-98

6. Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi psikis [Muffichatum, 2006]. a. Usia Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut jantung menetap dan iramanya terratur. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia dewasa, denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia. b. Jenis Kelamin Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit. c. Keadaan Kesehatan

Jantung merupakan salah satu organ yang penting dalam proses peredaran darah dalam tubuh manusia. Dimana, jantung memiliki fungsi utama untuk memompa darah, sehingga dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Oleh karena itu kita perlu memastikan bahwa jantung selalu dalam kondisi baik dan sehat. Nah, salah satu indikator jantung yang sehat bisa dilihat dari frekuensi denyut jantung.

Denyut jantung atau dikenal juga dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau kebugaran seseorang. Adapun frekuensi normal untuk anak usia 10 tahun ke atas dan dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit.

Kendati demikian, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya frekuensi denyut jantung pada tubuh manusia, diantaranya jenis kelamin, usia, kegiatan atau aktivitas tubuh, suhu tubuh, dan komposisi ion.

Jenis Kelamin

Biasanya frekuensi denyut jantung seorang wanita cenderung lebih tinggi daripada seorang pria. Pada kondisi normal, seorang wanita memiliki denyut jantung yang berkisar antara 72-80 denyut/menit, sedangkan seorang pria akan memiliki denyut nadi berkisar antara 64-72 denyut/menit.

Baca juga: Peran Jantung dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Usia

Pada janin, denyut jantung dapat mencapai 140-160 denyut/menit. Semakin bertambah usia seseorang, semakin rendah frekuensi denyut jantung. Hal ini sangat erat hubungannya dengan kurangnya proporsi kebutuhan energi dalam tubuh.

Kegiatan atau Aktivitas Tubuh

Ketika manusia sedang melakukan kegiatan, energi sangat dibutuhkan. Dalam hal ini berupa oksigen dan glukosa. Jika dibandingkan dengan manusia yang tidak melakukan kegiatan apapun, seperti duduk atau tidur.

Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, jantung dituntut untuk memompa darah lebih cepat dibandingkan dengan biasanya karena di dalam darah terdapat banyak oksigen yang diperlukan untuk dialirkan saat aktivitas berlebih.

Suhu Tubuh

Frekuensi denyut jantung akan semakin cepat ketika suhu tubuh semakin tinggi. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan metabolisme sehingga sangat diperlukan peningkatan pasokan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

Komposisi Ion

Keseimbangan komposisi ion di dalam darah sangat memengaruhi berdenyutnya nadi/jantung secara normal. Jika terjadi ketidakseimbangan ion maka hal itu akan menyebabkan bahaya bagi kesehatan jantung terutama dalam denyut nadi.

Saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih adalah

Salah satu bentuk interaksi makhluk hidup adalah simbiosis. suatu hubungan interaksi antara dua jenis individu yang memberikan keuntungan pada salah s … atu pihak dan kerugian pihak lain disebut simbiosis

Salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah protein. fungsi utama protein adalah sebagai

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kadar co2 di udara adalah...

tolong dijawab please Jangan ngasal ya Nanti aku follow yang bisa​

Selain sebagai alat ekskresi, paru-paru juga berperan sebagai organ ….

di bantu Jawab dong yang bisa jangan nakal ya nanti yang bisa follow​

cairan yang dihasilkan dari proses filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi adalah.......​

tolong dijawab please yang bisa nanti aku follow jangan ngasal ​

tolong dijawab please Jangan ngasal yang bisa aku follow​

Video yang berhubungan

Ya, jenis kelamin, jenis dan intensitas dalam beraktivitas memengaruhi frekuensi denyut jantung, karena frekuensi denyut jantung ditentukan oleh hormon (yang berbeda antara jenis kelamin) dan kebutuhan oksigen tubuh (yang meningkat saat beraktivitas denga intensitas tinggi seperti saat berolah raga).

Apakah hormon mempengaruhi denyut nadi?

Ketika memasuki aliran darah, hormon adrenalin akan menimbulkan efek pada berbagai organ tubuh, seperti: Jantung berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras, sehingga membuat kewaspadaan meningkat. Pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah menuju otot dan otak meningkat.

Denyut jantung disebabkan oleh kerja otot apa?

Saat otot jantung berkontraksi dan menyebabkan jantung berdetak lebih kencang, sel pacu jantung berperan dalam kejadian tersebut. Begitu juga sebaliknya, yakni saat detak jantung melambat. Kontraksi otot jantung atau sistol terjadi saat jantung memompa darah.

Apakah tekanan kardiovaskular jantung lebih tinggi saat berbaring?

Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tekanan kardiovaskular pada jantung dengan tubuh yang tidak memiliki tingkatan yang sama dengan jantung. Resistansi total perifer dan denyut jantung akan lebih lebih tinggi saat seseorang berdiri daripada saat berbaring. 2.

Bagaimana olahraga fisik mempengaruhi frekuensi denyut jantung?

Olahraga fisik sangat mempengaruhi kondisi sistem kardiovaskuler yang tentunya juga berdampak pada frekuensi denyut jantung. Curah jantung dan denyut jantung dapat meningkat selama aktivitas olahraga secara signifikan.

Siapa faktor yang mempengaruhi denyut jantung?

Apalagi jika perubahan denyut jantung tersebut disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, sering pingsan atau pusing. Denyut jantung seseorang juga bisa dipengaruhi oleh aktivitas dan usianya. Untuk lebih jelanya, berikut ini adalah 5 faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan danyut jantung manusia. 1.

Siapa faktor yang mempengaruhi kecepatan danyut jantung?

Untuk lebih jelanya, berikut ini adalah 5 faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan danyut jantung manusia. 1. Berubah posisi atau Hipotensi postural : Faktor penyebab yang pertama adalah adanya perubahan posisi.