Hamil saat menyusui mungkin terjadi saat bayi berusia di atas 3 bulan. Ciri-ciri hamil saat masih menyusui adalah berat badan berkurang hingga mengalami anemia. Show 12 Feb 2020|Azelia Trifiana Ditinjau olehdr. Reni Utari Hamil saat menyusui saat bayi sudah berusia 3 bulan ke atas kerap terjadiHamil saat menyusui bisa terjadi meski pemberian ASI dianggap sebagai KB alami. Bahkan, hamil saat menyusui sangat mungkin terjadi selama ibu sudah kembali masuk masa subur.Bisa saja, kehamilan membuat sang ibu terpaksa menghentikan “paksa” menyusui bayinya karena memicu kontraksi. Kemungkinan kembali hamil saat menyusuiHamil saat menyusui bisa terjadi jika bayi berusia 3 bulan ke atas Ada banyak jenis-jenis KB. Salah satu yang kerap dianggap sebagai metode penunda kehamilan alami adalah ketika seorang ibu memberikan ASI eksklusif. Istilah lainnya adalah LAM atau Lactational Amenorrhea Method.Biasanya, ciri-ciri dari kondisi ini adalah ketika ibu tidak kunjung mengalami haid hingga berbulan-bulan setelah persalinan.Banyak orang menganggap bahwa menyusui adalah KB alami karena efektivitasnya sekitar 98-99,5% dalam mencegah kehamilan.Pada tiga bulan usia awal bayi, kemungkinan ibu menyusui bisa hamil adalah 0%. Meski demikian, tetap ada kemungkinan ibu menyusui bisa hamil jika bayinya memasuki usia 3-6 bulan.Kemungkinan ibu menyusui bisa hamil pada usia buah hati tersebut pun naik menjadi 2%. Saat bayi 6 bulan ke atas, kemungkinan ibu menyusui bisa hamil lagi meningkat menjadi 6%.Tentunya, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi seperti:
Kembali haid, periode kembalinya masa suburKembali menstruasi adalah tanda kesuburan sehingga hamil kemungkinan saat menyusui meningkat Setiap ibu bisa memiliki periode yang berbeda-beda saat mereka kembali haid setelah persalinan. Sebanyak 7% ibu kembali haid saat buah hati mereka masih berusia 0-6 bulan.Kemudian, prevalensi hamil saat menyusui meningkat menjadi 37% ketika bayi berusia 6-12 bulan.Lebih jauh lagi, saat bayi berusia 1-2 tahun, kemungkinan kembali haid meningkat menjadi 48%. Ini adalah periode dengan prevalensi tertinggi.Sangat langka seorang ibu kembali hamil saat menyusui ketika belum kembali haid. Itulah mengapa, haid pertama setelah persalinan dianggap sebagai warning period kembalinya masa subur.Namun lagi-lagi, semua ini relatif. Ada saja ibu yang bisa hamil saat menyusui, bahkan tanpa ada perubahan pola menyusu dari Si Kecil.Di sisi lain, ada yang perlu benar-benar tuntas menyusu sebelum bisa kembali melihat dua garis merah di test pack.Ciri-ciri hamil saat masih menyusuiSelain berkonsultasi langsung dengan dokter, untuk mengetahui apakah Anda mengalami hamil saat menyusui, kenalilah ciri-ciri hamil saat masih menyusui berikut:Berat badan turun drastis merupakan tanda hamil saat menyusui Berat badan turun drastis ketika ibu hamil saat menyusui. Hal ini terjadi akibat ibu mengalami mual dan muntah saat hamil (morning sickness).Kondisi ini membuat nutrisi ibu menyusui hamil lagi pun berkurang. Oleh karena itu, berat badan pun turun. Terlebih, ibu menyusui pun membutuhkan tambahan energi lebih agar produksi ASI lancar dan berkualitas.Oksitosin saat menyusui sebabkan kontraksi pada hamil saat menyusui Kontraksi dapat terjadi pada ibu menyusui hamil lagi. Sebab, oksitosin yang dibutuhkan saat menyusui berdampak pada kontraksi.Trimester pertama hamil saat menyusui berisiko sebabkan kelelahan Ciri-ciri hamil saat masih menyusui adalah badan terasa kelelahan. Umumnya, tanda ini muncul pada akhir trimester pertama.ASI berkurang merupakan indikator hamil saat menyusui Menyusui dan adanya janin pada hamil saat menyusui sebabkan ibu kehausan Hamil saat menyusui membuat ibu merasa sangat haus. Hal ini dikarenakan bayi juga membutuhkan asupan cairan.Terlebih, saat menyusui, ibu pun perlu mengonsumsi air agar produksi ASI tetap lancar.Hormon kehamilan sebabkan payudara enonjol ketika hamil saat menyusui Hormon kehamilan saat ibu menyusui hamil lagi merupakan pemicu tonjolan pada payudara. Benjolan ini timbul di saluran air susu karena saluran ASI tersumbat. Benjolan ini disebut juga dengan galaktokel.Selain itu, benjolan ini juga merupakan kista dengan cairan dan jaringan yang berserat. Hal ini juga biasa disebut fibroadenoma.Hamil saat menyusui berisiko sebabkan anemia Berdasarkan riset yang diterbitkan Journal of Human Lactation, hamil saat menyusui membuat sel darah merah (hemoglobin) berkurang drastis. Karena hal tersebut, ibu pun berisiko mengalami anemia.Keamanan melanjutkan menyusui saat hamilUntuk mengentikan pemberian ASI ketika hamil saat menyusui, hal ini bergantung pada kondisi ibu Mengingat kemungkinan hamil ketika menyusui itu ada, maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah tetap aman untuk lanjut menyusui jika sudah “kebobolan”? Lagi-lagi, hal ini bergantung pada setiap ibu.Ada juga yang menyebut bahwa menyusui saat hamil berisiko karena bisa memicu kontraksi. Beberapa wanita juga ada yang merasa lebih merasa mual, tidak nyaman, nyeri puting, dan nyeri payudara, tetapi hal ini bergantung pada kondisi setiap ibu. Ada yang merasakan kontraksi cukup dominan, ada pula yang tidak merasakan apa-apa karena jumlah oksitosin yang dilepaskan tidak banyak. Bahkan, tidak terlalu signifikan hingga bisa memancing terjadinya kelahiran prematur.Baca JugaRahim Terbalik Bisa Hamil, Bagaimana Caranya?Abortus Insipiens, Ibu Hamil Wajib Tahu Ciri hingga PenyebabnyaIni Cara Memompa ASI di Kantor untuk Busui yang Sudah Kembali BekerjaPun, hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ibu yang melanjutkan menyusui bayi saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran.Akan tetapi, pada kondisi tertentu, dokter juga bisa melarang ibu hamil untuk lanjut menyusui. Kondisi yang dimaksud adalah apabila Anda:Pada beberapa wanita yang tidak memiliki risiko seperti di atas, menyusui saat hamil juga dapat meningkatkan beberapa efek kehamilan.Untuk mengetahui apabila Anda memiliki risiko berbahaya dari kegiatan menyusui saat hamil atau tidak, konsultasikan hal ini ke dokter.Tak melulu soal fisik dan nutrisi, kesiapan mental ibu, ayah, dan juga bayi yang masih menyusu harus diperhitungkan dengan matang.Baca Juga6 Cara agar Tidak Hamil yang Patut Anda dan Pasangan Pertimbangkan Saat Berhubungan IntimDaftar Makanan Bayi 9 Bulan Ini Bisa Jadi Pilihan BundaPijat Oksitosin, Solusi Ketika ASI SeretPerubahan ASI pada ibu hamil yang menyusuiHamil saat menyusui membuat hormon kehamilan terkandung pada ASI dan sebabkan rasa air susu berubah Salah satu hal yang membuat para ibu hamil khawatir menyusui bayinya adalah soal hormon kehamilan yang disebut akan "mencemari" air susu.Sebenarnya, hormon kehamilan tidak akan semudah itu masuk ke dalam ASI sehingga ASI masih tetap bergizi dan aman untuk dikonsumsi.Hal yang akan berubah dari ASI bukanlah soal khasiatnya, melainkan lebih pada komposisi ASI dan rasanya. Selain itu, produksi ASI juga cenderung menurun seiring dengan perkembangan kehamilan.Ini biasanya terjadi pada pertengahan kehamilan. Saat usia kehamilan masuk 5 bulan, payudara akan mulai memproduksi kolostrum sebagai persiapan kelahiran bayi. Jadi, rasa ASI yang tersimpan di payudara akan berubah.Baca Juga6 Cara Menyusui Bayi Kembar Secara Bersamaan, Dijamin Sukses!Let Down Reflex, Ketika ASI Tiba-Tiba Mengalir DerasRagam Buah untuk Ibu Menyusui yang Mudah Dicari Saat LaktasiIbu tidak perlu heran apabila saat hamil trimester kedua, bayi sudah sudah tidak mau menyusu. Karena tidak semua anak bisa menerima perubahan rasa itu. Lagipula, volume ASI juga biasanya akan mulai berkurang saat fase ini tiba.Beberapa bayi bahkan memutuskan untuk menyapih sendiri saat ibu hamil. Akan tetapi, jika kehamilan Anda sehat dan bayi tidak ingin disapih, maka jangan memaksa untuk berhenti menyusui.Selalu pastikan berat badan bayi bertambah dan tidak kekurangan gizi saat ASI mengalami perubahan.Catatan dari SehatQHamil saat menyusui membuat Anda harus lebih banyak mendapat asupan untuk bahan bakar pertumbuhan janin dan produksi ASI.Anda kira-kira membutuhkan 600-800 kalori ekstra, dan jangan lupa juga untuk minum 8-12 gelas per hari. Mengonsumsi vitamin D dan suplemen asam folat setiap hari juga sangatlah penting.Setelah melahirkan, Anda juga mungkin kebingungan untuk menyusui dua bayi. Namun, jika dokter mengizinkan, Anda dapat menyusui kedua bayi secara bersamaan (tandem nursing).Ibu yang melakukan tandem nursing akan memiliki kemungkinan menderita mastitis lebih kecil daripada ibu menyusui pada umumnya.Jika Anda mengalami hamil saat menyusui, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Anda juga bisa memantau perkembangan kehamilan menggunakan Kalkulator Kehamilan SehatQ GRATIS!Jika Anda ingin melengkapi keperluan ibu menyusui, kunjungi untuk mendapatkan penawaran menarik. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.Baca JugaKenali Cluster Feeding, Kondisi Bayi Lapar Sepanjang Malam, Ini Tips MenghadapinyaSeperti Apa Warna ASI yang Bagus dan Berkualitas?Ukuran Kaki Ibu Hamil Bisa Berubah, Apakah Permanen?hamilmenyusuipenggunaan kbibu menyusuiKelly Mom. https://kellymom.com/ages/older-infant/fertility/ Manfaat kurma untuk ibu hamil berasal dari nutrisi yang terkandung. Beberapa manfaat yang didapat dari makan kurma saat hamil adalah mencegah penyakit anemia, mengatasi atau mencegah sembelit, hingga menjadi induksi alami. Vitamin untuk ibu hamil tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Semua harus sesuai takaran dan seimbang. Sejumlah vitamin kehamilan yang penting untuk dikonsumsi adalah asam folat (vitamin B9), vitamin B1, vitamin B12, Zinc, kalsium, hingga vitamin E. Jika tanda hamil dilihat dari wajah, perubahan yang mungkin terjadi adalah mulai timbul flek hitam, kulit wajah kering, timbul jerawat, atau mungkin wajah tampak cerah. Perubahan wajah saat hamil ini tidak akan membahayakan Anda maupun janin yang tengah dikandung. 24 Jun 2021|Annisa Amalia Ikhsania Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah |