Apabila ion K+ plus membentuk senyawa dengan ion SO4 2min maka rumus kimia yang terbentuk adalah

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak senyawa yang dikenal baik karena kegunaannya maupun karena dampaknya terhadap lingkungan, misalnya garam dapur yang memiliki rumus kimia NaCl dengan nama natrium klorida dan gas hasil pembakaran bahan bakar yang memiliki rumus CO2 dengan nama karbon dioksida. Pemberian nama dari rumus-rumus tersebut mengikuti aturan-aturan. Salah satu aturan pemberian nama senyawa yaitu aturan IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry).


Senyawa kimia dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu senyawa anorganik dan senyawa organik. Kemudian senyawa anorganik dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen. Senyawa ion dan senyawa kovalen memiliki sistem tata nama yang sedikit berbeda. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang tata nama senyawa ion. Namun sebelum masuk ke pembahasan tata nama, tahukan kalian apa itu senyawa ion?

Apa itu Senyawa Ion?

Senyawa ion adalah senyawa kimia yang terbentuk dari ikatan ion. Ikatan ion ini sendiri merupakan ikatan yang terjadi antara dua atom (monoatomik atau poliatomik) yang berikatan dengan cara serah terima elektron. Atom yang menyerahkan elektron akan menjadi ion bermuatan positif (kation) sedangkan atom yang menerima elektron akan menjadi ion bermuatan negatif (anion) sehingga senyawa ion akan bersifat netral.

Kation pada senyawa ion umumnya merupakan ion logam monoatomik seperti Na+, K+, Mg2+ dan sebagainya kecuali amonium yang merupakan kation poliatomik dengan rumus kimia NH4+. Sedangkan anionnya merupakan ion nonlogam monoatomik atau poliatomik seperti F-, Cl-, CN-, OH-, NO2-, SO32- dan sebagainya. Contoh senyawa ion adalah sebagai berikut.

Kalsium oksida (CaO) yang tersusun atas kation monoatom Ca2+ dan anion monoatom O2-.

Barium karbonat (BaCO3) yang tersusun atas kation monoatomik Ba2+ dan anion poliatomik CO32-.

Rumus Kimia Senyawa Ion

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, senyawa ion dibentuk melalui serah-terima elektron menghasilkan kation dan anion. Dalam senyawa ion, jumlah muatan kation harus sama dengan anion agar dihasilkan senyawa netral secara listrik. Tinjau senyawa NaCl. Ion Na+ memiliki muatan 1+ dan ion Cl- memiliki muatan 1 sehingga rumus kimianya NaCl.

Tinjau senyawa Na2SO4. Dalam senyawa ini, ion Na+ bermuatan 1+ sedangkan ion SO42- bermuatan 2. Agar senyawa yang dibentuk netral, maka diperlukan dua ion natrium untuk satu ion sulfat. Jadi rumus kimia dari natrium sulfat adalah Na2SO4. Dalam Al2(SO4)3, ion aluminium bermuatan 3+ (Al3+) dan ion sulfat bermuatan 2 (SO42-). Agar senyawa yang terbentuk netral, maka ion aluminium dikalikan muatan ion sulfat dan sebaliknya sehingga rumus kimianya adalah Al2(SO4)3.

Untuk menentukan rumus kimia senyawa ion dari ion-ion penyusunnya, perhatikan beberapa langkah berikut ini.

1.Tuliskan nama senyawa ionnya.

2.Tuliskan ion-ion yang terlibat.

3.Setarakan muatan positif dan negatif

4.Tuliskan rumus kimia tanpa muatan.

Tabel Muatan Total Ion dalam Senyawa

Ion dan Senyawa

Na+

Na+

CO32-

Na2CO3

Muatan Total

2+

2

0

Ion dan Senyawa

Al3+

Al3+

SO42-

SO42-

SO42-

Al2(SO4)3

Muatan Total

6+

6

0

Tabel Rumus Kimia Senyawa Ion

Nama Senyawa

Ion

Rumus Kimia

Positif

Negatif

Natrium Hidroksida

Na+

OH

NaOH

Kalium nitrat

K+

NO3

KNO3

Amonium sulfat

NH4+

SO42

(NH4)2SO4

Kalsium karbonat

Ca2+

CO32

CaCO3

Kalsium bikarbonat

Ca2+

HCO3

Ca(HCO3)2

Magnesium klorida

Mg2+

Cl

MgCl2

Aturan Penulisan Nama Senyawa Ion

Tata nama senyawa ion tidak terlepas dari nama-nama kation dan anion pembentuk senyawa ion tersebut. Maka dari itu, kalian harus mengenal terlebih dahulu nama-nama katio dan anion yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel Nama-Nama Kation

Kation +1

+2

+3

+4

Nama

Lambang

Nama

Lambang

Nama

Lambang

Nama

Lambang

Litium

Li+

Magnesium

Mg2+

Aluminium

Al3+

Timah(IV)

Sn4+

Natrium

Na+

Kalsium

Ca2+

Kromium

Cr3+

Timbal(IV)

Pb4+

Kalium

K+

Barium

Ba2+

Besi(III)

Fe3+

Sesium

Cs+

Seng

Zn2+

Perak

Ag+

Nikel

Ni2+

Amonium

NH4+

Besi(I)

Fe2+

Tembaga(I)

Cu+

Tembaga(II)

Cu2+

Tabel Nama-Nama Anion

Anion 1

2

3

4

Nama

Lambang

Nama

Lambang

Nama

Lambang

Nama

Lambang

Fluorida

F-

Oksida

O2-

Nitrida

N3-

Karbida

C4-

Klorida

Cl-

Sulfida

S2-

Fosfida

P3-

Bromida

Br-

Sulfat

SO42-

Fosfat

PO43-

Iodida

I-

Sulfit

SO32-

Fosfit

PO33-

Nitrit

NO2-

Karbonat

CO32-

Nitrat

NO3-

Dikromat

Cr2O72-

Sianida

CN-

Kromat

CrO42-

Pemberian nama senyawa yang berikatan ion diawali dengan menuliskan nama ion positif kemudian nama ion negatifnya, misalkan KI memiliki nama kalium iodida karena berasal dari ion K+ dan ion I-. Senyawa ion dapat tersusun atas kation dan anion monoatomik yang disebut senyawa ion biner. Sedangkan senyawa ion yang tersusun atas kation monoatomik dan anion poliatomik disebut senyawa ion poliatomik. Pemberian nama senyawa ion biner dan poliatom berbeda.  Berikut ini akan dijelaskan cara pemberian nama pada senyawa-senyawa tersebut.

Tata Nama Senyawa Ion Biner

Pada senyawa ion yang termasuk biner, senyawa dibentuk dari ion logam (kation) dan nonlogam (anion). Pemberian nama dimulai dari nama logam kemudian nama nonlogam dengan diberi akhiran ida. Perhatikan contoh berikut ini.

Apabila ion K+ plus membentuk senyawa dengan ion SO4 2min maka rumus kimia yang terbentuk adalah

Nama senyawa CaBr2 menjadi kalsium bromida.

Berikut ini contoh pemberian nama beberapa senyawa biner.

NaCl

=

Natrium klorida

CaS

=

Kalsium sulfida

NaBr

=

Natrium bromida

CaO

=

Kalsium oksida

KI

=

Kalium iodida

MgBr2

=

Magnesium bromida

KF

=

Kalium fluorida

BaCl2

=

Barium klorida

Beberapa logam seperti unsur transisi memiliki lebih dari satu macam ion, misalnya Fe2+ dan Fe3+. Senyawanya dengan Cl- membentuk FeCl2 dan FeCl3. Pemberian nama senyawa biner tersebut mengikuti aturan sebagai berikut.

Ion logam yang bermuatan lebih tinggi diberi akhiran i dibelakang nama logam itu dalam bahasa latin, sedangkan yang muatannya lebih rendah diberik akhiran o.

Di belakang nama logam (dalam bahasa indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiranida.

Contoh:

FeCl2 dan FeCl3 diberi nama sebagai berikut.

FeCl2 diberi nama Ferro klorida atau besi(II) klorida

FeCldiberi nama Ferri klorida atau besi(III) klorida

Tata Nama Senyawa Ion Poliatomik

Pada senyawa ion salah satu ion atau kedua ion dapat merupakan ion poliatom. Ion poliatomik biasanya terdiri dari dua unsur yang bergabung dan memiliki muatan, seperti CO32- dan SO42-. Untuk anion sejenis tetapi jumlah oksigennya berbeda, aturan tata namanya yaitu.

Jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran at.

Jika mengandung oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran it.

Contoh:

NO3-

=

Nitrat

NO2-

=

Nitrit

SO42-

=

Sulfat

SO32-

=

Sulfit

PO42-

=

Fosfat

PO32-

=

Fosfit

Pemberian nama senyawa poliatomik diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian nama anionnya.

Contoh:

NaNO2

=

Natrium nitrit

CaSO4

=

Kalsium sulfat

NaNO3

=

Natrium nitrat

MgCO3

=

Magnesium karbonat

K2SO3

=

Kalium sulfit

Ba(NO3)2

=

Barium nitrat

K2SO4

=

Kalium sulfat

Al2(SO4)3

=

Aluminium sulfat

Unsur halogen, misalnya klor dapat membentuk ion yang mengandung oksigen dengan jumlah sampai 4. Cara pemberian namanya yaitu, untuk ion yang mengikat oksigen paling sedikit diberi awalah hipo dan akhiran it. Sedangkan ion yang mengikat oksigen paling banyak diberi awalah per dan akhiran at.

Contoh:

NaClO

=

Natrium hipoklorit

NaClO2

=

Natrium klorit

NaClO3

=

Natrium klorat

NaClO4

=

Natrium perklorat

Contoh Soal dan Pembahasan Tata Nama Senyawa Ion

Agar kalian lebih memahami tentang cara menuliskan rumus kimia dan pemberian nama senyawa ion, perhatikan dua contoh soal dan penyelesaiannya berikut ini.

Contoh Soal #1

Tulislah rumus kimia senyawa di bawah  ini

a)Kalsium sulfida

b)Natrium oksida

c)Zink oksida

d)Alumunium klorida

e)Besi(II) sulfida

f)Raksa(II) klorida

g)Timah(IV) sulfida

h)Timbal(II) bromida

Jawab

a)Kalsium sulfida

Kation = kalsium (Ca2+)

Anion = sulfida (S2-)

Reaksi : Ca2+ + S2-  CaS

Rumus = CaS

b)Natrium oksida

Kation = natrium (Na+)

Anion = oksida (O2-)

Reaksi : Na+ O2-  Na2O

Rumus = Na2O

c)Zink oksida

Kation = zink (Zn2+)

Anion = oksida (O2-)

Reaksi : Zn2+ + O2-  ZnO

Rumus = ZnO

d)Alumunium klorida

Kation = alumunium (Al3+)

Anion = klorida (Cl-)

Reaksi : Al3+ + Cl-  AlCl3

Rumus = AlCl3

e)Besi(II) sulfida

Kation = besi(II) (Fe2+)

Anion = sulfida (S2-)

Reaksi : Fe2+ + S2-  FeS

Rumus = FeS

f)Raksa(II) klorida

Kation = raksa(II) (Hg2+)

Anion = klorida (Cl-)

Reaksi : Hg2+ + Cl HgCl2

Rumus = HgCl2

g)Timah(IV) sulfida

Kation = timah(IV) (Sn4+)

Anion = sulfida (S2-)

Reaksi : Sn4+ + S2-  SnS2

Rumus = SnS2

h)Timbal(II) bromida

Kation = timbal(II) (Pb2+)

Anion = bromida (Br-)

Reaksi : Pb2+ + Br-  PbBr2

Rumus = PbBr2

Contoh Soal #2

Tuliskan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari kation dan anion berikut ini

Kation/Anion

Cl-

O2-

NO3-

SO4-

PO4-

Na+

Cu2+

Hg2+

Fe3+

Al3+

Jawab

Kation/Anion

Cl-

O2-

NO3-

SO4-

PO4-

Na+

NaCl

Na2O

NaNO3

Na2SO4

Na3PO4

Cu2+

CuCl2

CuO

Cu(NO3)2

CuSO4

Cu3(PO4)2

Hg2+

HgCl2

HgO

Hg(NO3)2

HgSO4

Hg3(PO4)2

Fe3+

FeCl3

Fe2O3

Fe(NO3)3

Fe2(SO4)3

FePO4

Al3+

AlCl3

Al2O3

Al(NO3)3

Al2(SO4)3

AlPO4

Demikianlah artikel tentang cara menentukan rumus kimia senyawa ion, aturan penulisan tata nama senyawa ion (biner dan poliatomik) dan contoh soal beserta pembahasannya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda.  Terimakasih atas kunjungannya dan sampai berjumpa di artikel berikutnya.