Apakah bahaya jika bayi berkeringat dingin?

Merdeka.com - Kondisi keringat dingin tak hanya dialami oleh orang dewasa saja. Anak Anda yang masih bayi pun juga dapat mengalami keringat dingin. Anda bisa melihat tandanya ketika si kecil berkeringat namun tubuhnya terasa dingin.

Keringat dingin yang terjadi pada bayi umumnya terjadi karena tubuh dari buah hati Anda belum bisa mengatur suhu tubuhnya dengan baik. Jadi sebenarnya, keringat dingin yang dialami oleh bayi adalah hal yang normal.

Kondisi keringat dingin yang muncul pada tubuh bayi mungkin tampak seperti kondisi yang ringan. Namun, orang tua juga harus waspada karena kondisi ini juga bisa menjadi gejala dari kondisi lain atau suatu penyakit serius yang diderita oleh si bayi. Apalagi jika keringat dingin pada bayi disertai dengan gejala lain seperti lemas, rewel, atau sesak dan pucat, bibir kering, serta tidak mau makan dan minum atau menyusu

Oleh karena itu, orang tua perlu membawa buah hatinya ke dokter segera jika melihat ia mengalami keringat dingin yang disertai gejala lain seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Bayi biasanya mengalami keringat dingin di beberapa bagian tubuh, seperti telapak tangan, ketiak, dan kaki. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas tentang apa saja yang menjadi penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang dilansir dari situs Alodokter.

Tubuh Bayi Kepanasan

Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang pertama adalah karena tubuh si bayi kepanasan. Terkadang, bedong atau selimut yang digunakan si bayi terlalu mengekang tubuhnya dan membuatnya kepanasan. Orang tua harus memperhatikan hal ini, karena ini juga bisa meningkatkan risiko kematian bayi mendadak.

Untuk mencegah bayi tidak banyak berkeringat, Anda bisa mengatur suhu kamar tidurnya sekitar 20–22 derajat Celsius. Pastikan juga si kecil mengenakan pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat. Anda juga perlu memastikan jika bayi Anda mendapat cukup cairan atau ASI untuk mencegahnya mengalami dehidrasi.

Apakah bahaya jika bayi berkeringat dingin?

©Pixabay/blankita_ua

Bayi Mengalami Syok

Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang kedua yaitu karena bayi syok. Syok adalah kondisi ketika tekanan darah menurun sangat drastis. Kondisi ini akan mengganggu fungsi organ tubuh karena tidak menerima asupan oksigen atau darah yang cukup.

Pada bayi, syok juga bisa disebabkan karena dehidrasi atau infeksi berat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memengaruhi dan merusak organ tubuh, hingga dapat mengancam nyawa.

Tubuh yang Kekurangan Oksigen

Apakah bahaya jika bayi berkeringat dingin?
©iStockphoto

Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang ketiga yakni karena buah hati Anda kekurangan oksigen. Munculnya keringat dingin pada bayi merupakan respon tubuh ketika otak kekurangan oksigen.

Kekurangan oksigen, atau hipoksia, yang terjadi pada bayi bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu, misalnya seperti sesak napas, infeksi berat, anemia, dan cedera kepala saat lahir.

Sepsis

Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang keempat adalah karena bayi mengalami sepsis. Sepsis adalah kondisi yang terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi merusak jaringannya sendiri. Sepsis biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus di dalam darah. Kondisi ini akan membuat darah menggumpal dan membuat aliran darah di dalam tubuh menjadi tidak lancar. Akibatnya, organ dan jaringan tubuh kesulitan mendapatkan darah dan oksigen.

Bayi yang mengalami sepsis bisa mengalami keringat dingin dan disertai gejala lain, seperti kejang, demam, lemas, tidak mau menyusu, sesak napas, dan pucat.

Hipoglikemia

Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang kelima yaitu karena bayi mengalami hipoglikemia. Seperti yang kita tahu, gula darah merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Ketika kadar gula darah dalam tubuh menurun, tubuh pun akan kekurangan energi, dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi tubuh yang mengalami gula darah rendah ini disebut sebagai hipoglikemia.

Pada bayi, hipoglikemia bisa disebabkan oleh kelahiran prematur, infeksi berat, berat badan lahir rendah, terlahir dari ibu yang menderita diabetes, kedinginan, dan kelainan kongenital (cacat bawaan lahir), misalnya penyakit jantung bawaan.

Penyakit Jantung Bawaan

Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dingin pada bayi yang berikutnya adalah karena adanya penyakit jantung bawaan yang diderita oleh si bayi. Kelainan jantung atau cacat jantung bawaan yang dimiliki oleh bayi dapat membuat aliran darah dalam tubuh mengalami masalah, sehingga suplai oksigen yang menuju organ dan jaringan tubuh menjadi berkurang.

Bayi yang memiliki penyakit jantung bawaan bisa mengalami keringat dingin ketika sedang makan atau saat menangis. Memiliki kelainan jantung bawaan juga dapat membuat kulit pada bayi tampak pucat dan kebiruan.

Apakah keringat dingin pada bayi berbahaya?

Keringat dingin pada bayi dapat terjadi ketika ia berada di ruangan panas maupun dingin dan ber-AC. Kondisi ini bukanlah sesuatu yang berbahaya dan tidak membuat bayi merasa terganggu.

Keringat dingin pada bayi pertanda apa?

Keringat dingin adalah salah satu kondisi pada bayi yang cukup umum terjadi. Penyebab bayi keringat dingin biasanya karena ia sedang pilek, flu, atau infeksi sinus, yang akan membuat mereka mengalami demam. Saat demam mereda dan penyakitnya hilang, suhu tubuh biasanya masih akan tetap tinggi beberapa derajat.

Apa yang harus dilakukan saat keringat dingin?

Cara Mengatasi Keringat Dingin dengan Benar.
Menjaga Kulit Tetap Bersih dan Kering. Usahakan mandi rutin yakni dua kali sehari menggunakan sabun. ... .
Hindari Memakai Sepatu yang Sama Terus-Menerus. Sebaiknya siapkan setidaknya dua pasang sepatu untuk digunakan sehari-hari. ... .
Gunakan Alas Kaki yang Menyerap Keringat..

Apakah keringat dingin berbahaya?

Komplikasi Keringat Dingin Jika tidak ditangani, penderita yang mengalami keringat dingin berlebih dapat terkena komplikasi berupa infeksi di kulit. Selain infeksi kulit, penderita juga dapat mengalami gangguan sosial dan emosi akibat rasa malu dan tidak percaya diri.