Apakah Hiperhidrosis bisa sembuh dengan sendirinya

Tanaman sage biasanya sering digunakan sebagai pengharum pada produk sabun atau kosmetik.

Akan tetapi, ternyata daun sage pun dipercaya bisa menjadi salah satu cara mengatasi telapak tangan yang sering berkeringat.

Anda bisa menambahkan daun ini ke teh atau makanan Anda. Zat yang terkandung di dalam daun sage mampu mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit dan mencegah timbulnya keringat pada telapak tangan.

  • Masukkan segenggam daun sage ke air
  • Rendam tangan Anda ke dalam air tersebut selama 20 menit

Selain merendamkan tangan ke dalam air daun sage, Anda juga bisa meminumnya.

Akan tetapi, sebelum mengonsumsi tanaman herbal seperti daun sage, akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

3. Menjalani terapi iontophoresis

Jika cara-cara rumahan di atas tidak kunjung membuahkan hasil, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

Dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani terapi medis yang disebut dengan iontophoresis. Terapi ini dapat membantu mengurangi produksi keringat berlebih sebanyak 81%.

Biasanya, terapi ini dianjurkan bagi pasien yang sudah mencoba antiperspiran namun tak mengalami perubahan yang signifikan.

Selama terapi ini berlangsung, Anda akan diberikan stimulasi listrik oleh tenaga medis yang sudah ahli sehingga keamanannya terjamin.

Stimulasi listrik tersebut bertujuan agar kelenjar keringat dapat mengurangi produksi keringat berlebih.

4. Melakukan suntik Botox

Selain iontophoresis, penanganan medis lain yang dianjurkan bagi pemilik telapak tangan sering berkeringat adalah suntik Botox.

Anda mungkin sering mendengar suntik Botox untuk kecantikan kulit. Ternyata, prosedur ini juga efektif mengurangi produksi keringat berlebih pada pengidap hiperhidrosis.

Menurut situs International Hyperhidrosis Society, suntik Botox efektif mengurangi produksi keringat berlebih sebanyak 82-87%.

5. Mengonsumsi obat-obatan

Tak hanya dengan penanganan medis di atas, Anda juga mungkin perlu menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter.

Umumnya, kondisi telapak tangan berkeringat dapat diatasi dengan obat antikolinergik.

Obat antikolinergik akan memengaruhi kinerja saraf di kelenjar keringat. Dengan demikian, produksi keringat berlebih akan menurun.

6. Menjalani operasi

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, cara-cara di atas tidak berhasil mengurangi produksi keringat di telapak tangan.

Apabila hal ini terjadi pada Anda, pilihan terakhir adalah prosedur bedah alias operasi.

Operasi dilakukan dengan memotong saraf yang memberikan sinyal produksi keringat di telapak tangan.

Itulah berbagai penyebab serta cara mengatasi telapak tangan yang sering berkeringat.

Jika Anda mengalami kondisi ini, tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai, terutama jika telapak tangan basah sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-hari.

KOMPAS.com - Tubuh kita biasanya berkeringat saat cuaca panas, stres, marah, atau sedang beraktivitas.

Tapi, ada kalanya keringat yang dikeluarkan tubuh cukup banyak dan mengusik kenyamanan.

Keringat berlebih atau hiperhidrosis biasanya mampir di badan, ketiak, atau telapak tangan. 

Kondisi tersebut membuat sebagian orang menjadi tidak percaya diri atau minder. Pasalnya, kerap mengganggu penampilan. Terkadang juga disertai bau tak sedap.

Kendati membuat orang merasa tidak nyaman, hiperhidrosis umumnya normal dan tidak berbahaya.

Namun, ada juga beberapa kondisi keringat berlebih yang perlu diwaspadai karena terkait beberapa penyakit.

Baca juga: Penyakit yang Bisa Sebabkan Keringat Berlebih

Penyebab keringat berlebih

Melansir Medical News Today, keringat berlebih secara umum dibagi menjadi dua, yakni:

1. Keringat berlebih primer (focal hyperhidrosis)

Kondisi ini membuat orang merasakan keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah, dan telapak kaki.

Penyebabnya bisa karena stres, cemas, gugup, atau saat tubuh beraktivitas ekstra.

Studi lain menyebut, hiperhidorsis juga dipengaruhi faktor genetis atau keturunan.

2. Keringat berlebih sekunder (generalized hyperhidrosis)

Keringat berlebih di sebagian besar atau seluruh tubuh saat gerah bisa jadi indikasi kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa penyakit yang terkait dengan keringat berlebih antara lain:

  • Cedera saraf tulang belakang
  • Kegelisahan
  • Diabetes
  • Encok
  • Penyakit jantung
  • Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif)
  • Gula darah rendah (hipoglikemia)

Selain itu, keringat berlebih juga bisa menjadi indikasi penyakit:

  • Kegemukan
  • Penyakit parkinson
  • Kehamilan
  • Beberapa jenis kanker seperti penyakit hodgkin
  • Infeksi seperi HIV, malaria, TB (TBC)
  • Efek pengobatan antidepresan, alzheimer, glaukoma, dan tekanan darah tinggi

Diagnosis

Untuk memastikan keringat berlebih dalam kondisi normal atau tidak, dokter akan merekomedasikan tes darah dan urin.

Selain itu, ada juga tes keringat termoregulasi untuk menakar tingkat keparahan hiperhidrosis.

Tes ini dilakukan dengan membubuhkan bubuk yang sensitif pada kelembaban suhu kamar di kulit pasien.

Ketika ada keringat berlebih pada suhu kamar, bedak tersebut berubah warna.

Baca juga: Kenapa Kita Tidak Bisa Mencium Bau Badan Sendiri?

Cara mengatasi

Keringat berlebih bisa diatasi lewat berbagai cara, baik medis maupun nonmedis.

Melansir berbagai sumber, berikut cara mengatasi keringat berlebih:

1. Gunakan Antiperspiran

Sebagian besar antiperspiran mengandung garap aluminium. Zat aktifnya bekerja mencegah keringat berlebih dengan menghalangi keringat keluar.

Beberapa deodoran antiperspiran gampang ditemui di pasaran. Namun, jika kurang manjur, Anda bisa minta resep antiperspiran dari dokter.

Jangan hanya mengoles atau menyemprotkan antiperspiran pada pagi hari saja. Bila perlu, aplikasikan antiperspiran sebelum tidur. Agar bagian tubuh yang berkeringat tetap kering.

2. Pilih pakaian yang nyaman

Buat kita yang tinggal di negara tropis, jangan gunakan bahan pakaian yang tidak bisa menyerap keringat.

Pilih pakaian yang materialnya bisa membuat kulit bebas bernapas, seperti kain katun.

Jangan lupa bawa kaus atau pakaian ekstra, untuk berjaga saat tubuh tiba-tiba kegerahan.

3. Jaga telapak kaki tetap kering

Gunakan kaus kaki dengan bahan menyerap keringat saat bersepatu. Tujuannya, agar telapak kaki bebas lembab.

Saat memilih bantalan kaki, gunakan juga material yang bebas lembab agar telapak kaki tidak terasa gerah.

4. Mandi tiap hari

Bangun kebiasaan mandi setiap hari menggunakan sabun antibakteri.

Tujuannya, untuk mengontrol keringat berlebih dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan tak sedap.

Setelah mandi, keringkan tubuh sampai benar-benar tuntas. Baru gunakan antiperspiran agar efektif mencegah keringat berlebih.

Baca juga: Cuaca Panas, Waspada Biang Keringat pada Bayi

5. Hindari makanan pedas

Makanan pedas seperti cabai, lada, jahe, sampai minuman panas dapat menyebabkan tubuh berkeringat.

Saat mengonsumsi makanan pedas, tubuh kita merespons seperti tengah mengalami trauma saat stres. Tubuh pun berkeringat.

6. Kurangi asupan kafein

Kafein dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi memengaruhi sistem saraf pusat.

Dampaknya, kelenjar keringat jadi aktif selepas minum kopi, teh, cokelat, dan asupan berkafein lainnya.

6. Tindakan medis

Ketika beberapa cara sederhana di atas tidak mempan, dokter akan merekomendasikan terapi atau pengobatan untuk mengatasi keringat berlebih.

Beberapa alternatifnya lewat suntik botox, pemberian obat antikolinergik, sampai operasi kelenjar keringat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah Hiperhidrosis bisa sembuh dengan sendirinya
Palmar Hyperhidrosis Dapat Disembuhkan

batampos.co.id – Keringat berlebihan (palmar hyperhidrosis) sering terjadi pada telapak tangan dan telapak kaki, hal itu sangat mengganggu psikis penderita.

Kini penyakit itu dapat disembuhkan melalui operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) dengan membuang saraf simpatis (Endoscopi Tharocal Sympatictomy).

Keringat berlebihan yang selama ini menjadi paradigma masyarakat adalah penyakit jantung dan penyakit paru-paru.

Ternyata keringat berlebihan tersebut terjadi akibat dari aktivitas yang berlebihan (hiperaktivitas) yang mana sistem saraf simpatis yang meningkatkan kerja kelenjar keringat mengontrol semuanya sehingga membuat berkeringat keluar.

“Sangat menganggu penderita ketika bersalaman dengan orang jadi nggak enak karena tangan berkeringat,” ujar dr Victor J Nababan ahli Bedah Torak Kardiak dan Vaskulet (BTKV) di RSUD EF di Batuaji.

Victor mengatakan, penyakit palmar hyperhidrosis sebenarnya bukan penyakit yang langka terutama di Asia. Selama ini para penderita (masyarakat) banyak yang belum tahu cara pengobatannya.

Selama ini masyarakat lebih cenderung membiarkan dan berobat dengan cara tradisional. “Kalau di kota lain seperti di Surabaya sudah banyak yang tahu,” kata Victor.

Di RSUD, telah ditemukan satu pasien penderita palmar hyperhidrosis bernama Chintya, 19, warga Kavling Kamboja berhasil dioperasi dengan membuang saraf simpatis yang ada di paru-paru dan kini tidak lagi mengalami keringat berlebihan ditangan yang dideritanya selama ini.

“Kita dapat rujukan pasien dari dokter rumah sakit lain untuk berobat ke RSUD,” ungkap Victor.

Asjuni orangtua Chintya mengatakan, penyakit keringat berlebihan pada anaknya itu sudah dialami sejak kecil hingga dewasa. Setiap hari tangan anaknya selalu mengeluarkan keringat.

“Kadang kalau nulis di atas kertas bisa basah, kalau mau salaman dengan orang harus dilap dulu,” ujar Asjuni.

Lanjut Asjuni, upaya pengobatan sering dilakukan untuk anaknya seperti pengobatan tradisional namun tetap saja tidak ada perubahan. “Sudah puas kita cari obatnya,” ucap Asjuni.

Setelah melewati operasi, kini anaknya tidak lagi menderita palmar hyperhidrosis. (cr14)