Masa bercocok tanam lahir melalui proses panjang dari usaha manusia prasejarah dalam menunjang dan mempermudah pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dimana, kehidupan bercocok tanam ini ditandai dengan peningkatan kemampuan untuk menghasilkan alat-alat kebudayaan. Lalu bagaimana kehidupan budaya masa bercocok tanam dan alat apa saja yang digunakan? Kehidupan budaya masa bercocok tanam ditandai perubahan kehidupan manusia yang sangat signifikan, yaitu dari kehidupan semi nomad menjadi menetap secara permanen. Manusia prasejarah tidak lagi berpindah tempat untuk mencari makan, melainkan sudah mampu bercocok tanam. Peralihan dari kehidupan berburu dan meramu menjadi bercocok tanam merupakan lompatan perubahan yang luar biasa. Gejala ini disebut revolusi neolitik atau revolusi agraria pertama. Dimana dalam menunjang kehidupan budaya masa bercocok tanam ini manusia mengandalkan alat-alat yang lebih maju dibanding masa berburu dan meramu. Adapun pelaku kebudayaan pada masa ini adalah proto melayu. Mereka bermigrasi ke Indonesia secara bergelombang sekitar tahun 5000 SM sampai 3000 SM. Kebudayaan yang mereka bawa adalah kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong. Baca juga: Kehidupan Budaya Pada Masa Berburu dan Meramu Ciri umum dari dua kebudayaan ini adalah peralatan batu yang sudah halus buatannya, sudah diasah sampai tajam dan bertangkai. Selain itu, keperluan sehari-hari (rumah tangga dan pertanian), manusia purba juga membuat alat-alat keperluan upacara dan keindahan. Kebudayaan Kapak Persegi
Kebudayaan Kapak Lonjong
Mei 19, 2020 | Soal Sejarah SMA | |
Pernyataan yang tidak sesuai dengan masa bercocok tanam adalah… . A. sesekali berpindah pindah B. mencari wilayah yang subur C. ada atuaran bersama komunitas D. sudah mengenal sistem irigasi E. bercocok tanam tidak dilakukan sepanjang tahun Pembahasan: Karakteristik dari masa bercocok tanam yakni:
Untuk materi lebih lengkap tentang ZAMAN PRA AKSARA DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih Kunci jawaban: Pernyataan yang tidak sesuai dengan masa bercocok tanam adalah… . D. sudah mengenal sistem irigasi Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Lihat Foto KOMPAS.com - Setelah cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui, manusia menginjak suatu periode yang disebut masa bercocok tanam. Masa ini amat penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban masyarakat, karena terdapat sejumlah penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam. Masyarakatnya telah hidup menetap dengan membentuk perkampungan serta mampu mengelola pertanian dan mengembangbiakkan hewan. Meski semua wilayah di dunia mengalami periode ini, tetapi awal mula dan berlangsungnya berbeda-beda di setiap tempat, begitu pula di Kepulauan Indonesia. Lantas, bagaimana kehidupan pada masa bercocok tanam di Indonesia? Ciri-ciri manusia yang berdiam di Indonesia pada masa bercocok tanam tidak diketahui pasti, karena tidak ada temuan rangka yang cukup utuh dari periode ini. Namun, para ahli meyakini bahwa manusia yang hidup pada masa bercocok tanam di Indonesia barat mendapat pengaruh besar dari ras Mongoloid. Hal ini sesuai dengan keadaan di negeri tetangga, yakni Thailand, Vietnam, dan Malaysia, yang pada masa ini populasinya memperlihatkan ciri-ciri ras Mongoloid. Selain itu, rangka manusia Megalitik dari Bali juga menyokong pendapat itu, karena giginya menunjukkan ciri-ciri Mongoloid. Akan tetapi, keadaan di Indonesia timur berlainan, di mana manusia yang hidup di wilayahnya lebih dipengaruhi oleh unsur-unsur Australomelanesid.
Lihat Foto KOMPAS.com - Masa bercocok tanam lahir melalui proses panjang dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidup pada periode-periode sebelumnya. Periode ini amat penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban masyarakat, karena beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam bertambah cepat. Hal ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia prasejarah semakin terasah untuk menjawab tantangan alam. Masa bercocok tanam dimulai sekitar 10.000 tahun lalu, bersamaan dengan Zaman Neolitikum. Kehidupan masyarakat masa bercocok tanam ditandai oleh perubahan tradisi yang semula mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing). Jenis manusia pendukung dari periode ini adalah Proto Melayu, antara lain suku Dayak, Toraja, Sasak, dan Nias. Masa bercocok tanam sering disebut sebagai masa revolusi kebudayaan karena terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat praaksara. Kehidupan pada masa bercocok tanamKehidupan ekonomi pada masa bercocok tanamSecara ekonomi, manusia purba pada periode ini telah berhasil mengolah makanan sendiri (food producing). Masyarakatnya mulai membuka hutan kemudian menanaminya dengan sayur dan buah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Sementara binatang buruan yang mereka tangkap mulai dipelihara dan diternak. |