bantu jawab yyaaa :]and thanks buat yang jawab Show
bantu ya kakak nnti sy jadikan jawab anda terbaik Sejak Sd, Udin Sering Menderita Skitzofrenio Atau Psikosis,Bagaimanakan Cara Menyembuhkan Gangguan Mentalnya?..Ini Serius harus dikumpul Besok.. 1.yang tidak termasuk program panca usaha tani adalah?a.varietas unggulb. pestisidac. irigasid pemasaran hasil pertanian2. zat kimia yang dapat diguna … Contoh materi yang termasuk zat tunggal adalah Seorang petani menyilangkan tanaman berbunga merah dengan yang berbunga putih hasil penyilangan menunjukkan semua keturunan berbunga merah sama dengan … Jus jambu biji bisa menaikkan trombosit pada penderitaA. malariaB. influenzaC. diareD. demam berdarah uraikan isi pidato ir soekarno tanggal 1 juni Tolong bantu lg banh :v1. Tuliskan syarat-syarat agar sebuah Benda dapat mengalami: Mengapung, Melayang, dan Tenggelam!jgn toxic atau.... canda :v btw … Toling bantu y :v1. Tuliskan tiga perbedaan antara pembuluh Vena dan pembuluh Arteri! jawabannya jgn toxic yjgn asal-asalanklo ngejawab dipastiin dulu … Bahaya polusi udara terhadap paru-paru bukanlah sesuatu yang dapat dianggap sepele. Paparan polusi udara yang berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru, mulai dari infeksi saluran pernapasan, pneumonia, bronkitis, hingga kanker. Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia. Tak hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit, paparan polusi udara berlebih juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian dini. Data dari WHO menyebutkan bahwa terdapat sekitar 7 juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya akibat paparan polusi udara, baik polusi udara yang berasal dari luar ruangan maupun dalam ruangan. Sementara itu, di Indonesia sendiri, angka kematian akibat polusi udara diperkirakan mencapai lebih dari 60.000 kasus setiap tahunnya. Beberapa Jenis Zat Berbahaya pada Polusi UdaraBerikut ini adalah beberapa jenis zat berbahaya yang terdapat di dalam polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh: 1. Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu jenis gas berbahaya yang biasanya dihasilkan dari proses pembakaran, seperti pembakaran sampah, kebakaran hutan atau kabut asap, dan mesin kendaraan bermotor atau pembangkit listrik. Paparan nitrogen dioksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menurunkan fungsi paru-paru. Gas beracun ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya bronkitis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. 2. Unsur-unsur partikelKomponen partikel di udara terdiri atas sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Paparan kombinasi unsur-unsur partikel tersebut dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, kanker paru-paru, dan penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke. 3. OzonLapisan ozon pada atmosfer memang memiliki peran penting sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Namun, ozon yang berada di permukaan bumi merupakan salah satu gas berbahaya yang terkandung di dalam polusi udara. Paparan ozon dalam waktu lama dapat menyebabkan sesak napas, memicu kambuhnya asma dan emfisema, serta membuat paru-paru lebih rentan terkena infeksi. 4. Sulfur dioksidaSulfur dioksida (SO2) adalah polutan yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan bensin, serta peleburan biji mineral yang mengandung belerang. Ketika terhirup, zat ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai gejala, seperti batuk berdahak dan sesak napas. Selain itu, orang yang sering menghirup sulfur dioksida berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan dan bronkitis, serta kambuhnya gejala asma. 5. BenzenaBenzena adalah cairan kimia yang sangat mudah mengalami penguapan sehingga dapat mencemari udara. Polusi udara yang mengandung benzena biasanya ditemukan pada asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik, serta produk sehari-hari, seperti lem dan detergen. Terpapar benzena dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kanker paru-paru, anemia, dan bahkan kematian. 6. Karbon monoksidaKarbon monoksida adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran, misalnya pembakaran batu bara, kayu, dan bahan bakar pada kendaraan. Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida (CO), kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan gas CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Penurunan kadar oksigen yang tidak segera diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya jaringan atau organ tubuh dan kematian. 7. HidrokarbonHidrokarbon merupakan senyawa gabungan antara hidrogen dan karbon. Saat terhirup dalam jumlah banyak, gas hidrokarbon dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari batuk, sesak napas, pneumonia, gangguan irama jantung, hingga hipertensi pulmonal. Meski udara yang Anda hirup terlihat bersih, berbagai jenis zat berbahaya mungkin saja masih terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu melindungi diri dari paparan polusi udara penyebab kerusakan paru-paru dan berbagai penyakit lainnya. Untuk melindungi diri dari polusi udara, Anda bisa menggunakan masker saat beraktivitas, menggunakan penyaring udara atau air purifier di rumah, dan memelihara tanaman dalam rumah yang bisa membuat udara menjadi lebih bersih dan segar. Tak hanya itu, kini penggunaan masker juga menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Jika Anda sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu, seperti batuk-batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, dan batuk berdarah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Kualitas udara di kota-kota besar di berbaga negara di dunia termasuk Jakarta beberapa kali terpantau sudah berada di angka yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan, ibu kota tercinta ini sempat dianggap sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia. Hal ini tentu harus diwaspadai, karena dampak pencemaran udara untuk kesehatan sangatlah berbahaya. Tidak hanya gangguan pada paru-paru, gangguan kesehatan seperti penyakit jantung hingga berat badan lahir bayi yang rendah, juga rentan terjadi pada orang-orang yang tinggal di area dengan tingkat polusi yang tinggi. Sumber pencemaran udara sendiri ada beragam. Mulai dari berbagai kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan hingga kebakaran hutan, menyebabkan zat-zat beracun seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida, dan sulfur dioksida terlepas ke udara, menyebabkan efek rumah kaca yang memicu pemanasan global. Dampak pencemaran udara untuk kesehatanSalah satu dampak pencemaran udara yang perlu diwaspadai adalah kambuhnya asmaUntuk bisa hidup, makhluk hidup seperti manusia membutuhkan oksigen. Sayangnya, oksigen yang ada di udara saat ini, sudah bercampur dengan zat-zat berbahaya lain yang terlepas dari asap kendaraan maupun pabrik. Mungkin karena sudah terbiasa, kita merasa baik-baik saja menghirup udara kotor itu setiap harinya. Padahal, jika berbagai zat polusi itu masuk ke tubuh, berbagai penyakit bisa muncul dan membahayakan kesehatan kita. Menurut WHO, saat ini 9 dari 10 orang bernafas di udara yang tercemar. Dampak pencemaran udara juga sudah membunuh sekitar 7 juta orang setiap tahunnya. Meski dampaknya mungkin tidak akan langsung terlihat, namun secara jangka panjang, udara kotor yang terus menerus kita hirup bisa menyebabkan kondisi-kondisi di bawah ini: 1. Membuat asma kambuhPartikel-pertikel polusi udara dan debu bisa membuat tingkat kekambuhan asma meningkat. 2. Bisa menimbulkan kanker paru-paruZat-zat berbahaya yang terdapat di udara kotor, juga disebutkan bisa menimbulkan kanker paru-paru. 3. Meningkatkan risiko sakit jantungZat berbahaya seperti karbon hitam dan nitrogen oksida, yang terdapat pada asap kendaraan, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. 4. Jadi lebih mudah terkena infeksiPolusi udara bisa meningkatkan kejadian infeksi paru-paru, terutama pada anak-anak. 5. Bisa menghambat perkembangan anakPaparan terhadap udara yang berkualitas buruk, bisa menghambat perkembangan paru-paru pada anak. Akibatnya, paru-paru tidak bisa berfungsi dengan optimal saat dewasa. 6. Membuat jaringan di paru-paru meradangDampak pencemaran udara ini bisa menyerang orang yang paru-parunya sehat, maupun individu dengan riwayat asma dan penyakit paru lainnya. 7. Meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada janinPaparan polusi udara pada ibu hamil, bisa meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, hingga kematian bayi. 8. Bisa menimbulkan penyakit paru lainnyaDampak pencemaran udara yang paling umum, seperti batuk dan sesak napas bisa terjadi. Namun, kondisi lain seperti penyakit paru obstruktif kronis juga bisa bertambah parah, dengan adanya udara yang kotor. 9. Bisa mempercepat kematianJika tubuh terpapar udara yang kotor secara terus-menerus dalam jangka panjang, maka angka harapan hidup juga akan semakin pendek. Waspadai dampak pencemaran udara, kenali kualitas udara di area AndaAnda mungkin sudah sering melihat unggahan yang menggambarkan kualitas udara dengan satuan Air Quality Index (AQI). AQI adalah suatu satuan yang menghitung kualitas udara mulai dari angka 0 hingga 500. Semakin tinggi angka AQI, maka kualitas udara semakin buruk. Berikut ini rentang kualitas udara berdasarkan AQI:
Jika area tempat tinggal Anda sudah memiliki AQI di atas 100, sebaiknya segera mulai langkah-langkah lebih serius untuk mengurangi pencemaran udara yang terjadi, sebelum dampaknya merusak kesehatan penduduk, terutama bayi dan anak-anak. Lakukan hal ini untuk hindari dampak pencemaran udaraBerhenti merokok adalah salah satu langkah untuk mengurangi pencemaran udaraMenghilangkan pencemaran udara, tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski demikian, beberapa langkah di bawah ini bisa Anda lakukan, untuk menghindari berbagai dampak pencemaran udara. 1. Hindari merokokKebiasaan merokok adalah hal yang paling banyak menimbulkan polusi udara di dalam ruangan. Karena itu, hentikan kebiasaan merokok, jika Anda tidak ingin terkena dampak dari pencemaran udara dan juga efek berbahaya dari komponen rokok itu sendiri. 2. Pasang air purifier di rumahMeski penelitian tentang efektivitas pemasangan air purifier atau penjernih udara di rumah untuk mengurangi efek polusi udara masih minim, tapi alat ini disebutkan bisa berguna untuk orang yang alergi. Alat ini bisa mengurangi jumlah debu dan asap, yang mungkin tidak disadari, telat masuk dengan mudah ke dalam rumah. 3. Kurangi bepergian ke daerah yang ramai kendaraanPolusi udara di luar ruangan paling bayak ditimbulkan oleh asap kendaraan. Sehingga, agar bisa lebih terlindungi dari pencemaran tersebut, Anda disarankan untuk menghindari jalanan yang penuh dengan kendaraan bermotor. Jika Anda tinggal di area yang dekat dengan jalan raya, tutuplah jendela saat jalanan sedang memasuki jam sibuk. Lalu, buka kembali jendela saat jalanan sudah mulai lengang, misalnya saat malam hari. 4. Gunakan transportasi umumAgar bisa terhindar dari dampak pencemaran udara, Anda juga perlu aktif melakukan usaha untuk menguranginya. Salah satunya, dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Mulailah bepergian menggunakan transportasi umum. 5. Hindari aktivitas di luar ruangan untuk sementara waktuPencemaran udara memang bisa terjadi, baik di luar maupun di dalam ruangan. Namun, kualitas udara di luar ruangan, umumnya lebih buruk jika dibandingkan dengan di dalam ruangan. Hindari berada di luar ruangan saat jam-jam tertentu, ketika kualitas udara sedang buruk, seperti saat jam berangkat dan pulang kantor. Selain lima cara di atas, Anda juga bisa melakukan beberapa cara di bawah ini, untuk mengurangi dampak pencemaran udara di dalam rumah.
Agar udara yang kita hirup kembali bersih, dibutuhkan usaha bersama. Mulailah dari langkah sederhana, seperti menanam lebih banyak pohon, dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Anda juga perlu melindungi diri dari dampak pencemaran udara yang telah terjadi. Dengan menggunakan masker saat sedang berada di jalan raya, Anda sudah mengurangi risiko menghirup polusi yang berbahaya bagi tubuh. |