Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya

Kloning (pengklonan) merupakan prosedur atau proses untuk menghasilkan individu makhluk hidup yang memiliki struktur anatomi dan genetika yang sama dengan induk klonnya. Melansir britannica.com, proses kloning sebetulnya juga terjadi di alam. 

Salah satu yang dapat menduplikasi sel di alam adalah organisme prokariotik, dimana organisme ini tidak memiliki inti sel, sehingga ia akan menduplikasi dirinya sendiri melalui pembelahan diri. Salah satu contoh yang termasuk dalam organisme ini adalah bakteri. Dalam dunia sains, ternyata ada beberapa hewan yang merupakan hasil kloning, lho. Apa saja ya?

1. Domba yang diberi nama Dolly

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
livescience.com

Dolly merupakan domba hasil kloning, sekaligus juga sebagai mamalia pertama hasil kloning sel dewasa. Seperti diberitakan animalresearch.info, para ilmuwan di Roslin Institute telah mengembangkan cara menduplikasi sel domba dewasa berusia enam tahun. Para ilmuwan tadi menemukan cara supaya sel yang diambil dari domba dewasa dapat tetap hidup dan diprogram ulang agar fungsi-fungsi kehidupannya tidak hilang.

Dan pada akhirnya, ilmuwan genetika telah berhasil meng-kloning seekor domba bernama Dolly. Hasil kloning tersebut sangat mirip secara anatomi maupun genetika dengan domba-domba lainnya. Dilahirkan pada 1996 silam, Dolly memiliki keturunan dengan cara normal, dimana ini membuktikan bahwa kloning dapat bereproduksi dengan normal.

Pada 2003 Dolly mati karena harus di eutanasia karena Dolly menderita tumor paru-paru, sebuah penyakit yang umum dijumpai pada domba dewasa akibat dibesarkan dalam ruangan.

2. Kucing yang diberi nama Garlic

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
theceomagazine.com

Tidak hanya domba, kucing juga bisa dikloning. Melansir jurnal sains yang termuat dalam the-scientist.com, ada kisah haru dibalik proses kloning kucing yang diberi nama Garlic ini. Seorang bernama Huang telah kehilangan kucing kesayangannya karena mati. Terlalu larut dalam kesedihan, Huang mencari jasa perusahaan bioteknologi, Sinogene.

Perusahaan bioteknologi tersebut berhasil mengklon kucing yang telah mati tersebut, dan menghasilkan tiruan yang diberi nama Garlic. Senogene merupakan sebuah perusahaan bioteknologi yang menawarkan layanan jasa kloning hewan sejak 2015 silam.

Kebanyakan dari seluruh permintaan klien mereka, anjing dan kucing adalah hewan yang paling banyak diminta. Dengan anggaran USD 53.000 atau sekitar Rp740 juta, para pemilik hewan sudah bisa memesan satu ekor hewan peliharaan. Hasil klon dijamin mirip secara karakter, anatomi dan genetiknya, karena pada dasarnya kloning merupakan duplikasi.

3. Kuda yang diberi nama Prometea

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
seattletimes.com

Pada 2003 lalu seekor kuda telah berhasil di kloning, dan diberi nama Prometea. Dilansir dari newscientist.com, proses kloning ini cukup unik, yakni mengambil inti sel kulit kuda dewasa dan dimodifikasi yang pada akhirnya dimasukkan pada sel telur yang kosong.

Menurut ilmuwan, mengklon kuda akan membawa dampak positif untuk menghasilkan duplikasi atau "keturunan" yang lebih baik dan lebih tahan terhadap penyakit. Bahkan kedepannya, bisa saja kloning kuda menghasilkan kuda-kuda juara yang dapat bertanding di kejuaraan dunia.

Baca Juga: 9 Foto Kocak Hewan Ketika Salah Pilih Model Potongan Rambut

4. Anjing yang diberi nama Snuppy

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
mengnews.joins.com

Anjing merupakan hewan peliharaan yang dianggap sahabat terbaik manusia. Diberi nama Snuppy, anjing hasil kloning ini lahir pada 2005 silam, dan mati sepuluh tahun kemudian pada 2015. Melansir berita time.com, Snuppy merupakan hasil kloning pertama dari jenisnya.

Dikloning di Korea Selatan, Snuppy hidup layaknya anjing-anjing yang sangat aktif pada umumnya. Saat ini para ilmuwan tengah berusaha mengklon anjing-anjing dari jenis lainnya, dengan harapan dapat menghasilkan klon yang lebih panjang umur dan tahan terhadap penyakit.

5. Serigala abu-abu yang diberi nama Snuwolf dan Snuwolffy

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
wigreenfire.org

Korea Selatan telah berhasil mengklon serigala abu-abu pada 2005 silam, bukan hanya seekor melainkan dua ekor, diberi nama Snuwolf dan Snuwolffy. Laman nature.com menuliskan bahwa ilmuwan Korea Selatan berhasil memodifikasi sel punca serigala untuk dijadikan "bahan baku" klon.

Sayangnya terdapat perdebatan dalam kasus klon ini, dimana jurnal ilmiah asli hasil laporan prosedur kloning ini terkesan disembunyikan dan ditutup-tutupi oleh pihak ilmuwan yang melakukan kloning serigala tersebut.

Itulah lima hewan yang ternyata hasil kloning buatan manusia. Semoga artikel sains kali ini dapat menambah wawasan kamu, ya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
Lihat Foto

PIXABAY

Ilustrasi kloning

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menonton film tentang kloning? Di mana seseorang memiliki klonnya sendiri yang sangat mirip dari mulai fisik hingga perilakunya.

Atau mungkin kamu menonton film Jurassic Park yang menceritakan DNA dinosaurus yang ditemukan di kloning sehingga menjadi bayi dinosaurus yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi besar.

Lalu apakah yang dimaksud dengan kloning? Dilansir dari National Human Genome Research Institute, kloning adalah suatu proses untuk menghasilkan salinan genetik yang identik dari suatu entitas biologi.

Hal ini berarti suatu makhluk bisa dibuat klonnya dengan cara menyalin susunan DNA yang sama persis dengan makhluk tersebut.

Tahukah kamu bahwa kloning terjadi secara alami dari jaman dahulu hingga sekarang. Kloning yang terjadi secara alami terjadi pada organisme aseksual, misalnya bakteri. Bakteri memperbanyak diri dengan cara membelah diri.

Baca juga: Replikasi DNA: Teori-Teori Cara Duplikasi DNA

Bakteri menyalin susunan materi genetiknya dengan sama persis dan membelahnya sehingga bisa menjadi bakteri baru yang identik. Inilah mengapa bakteri selalu terlihat sama tidak seperti manusia yang berbeda walaupun dari ayah dan ibu yang sama.

Dilansir dari Medline Plus, ada tiga jenis kloning yaitu kloning gen, kloning reproduksi, dan kloning terapeutik. Kloning gen dilakukan untuk menyalin suatu gen untuk mendapatkan sifat unggul tertentu dari suatu spesies.

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya

Apakah yang anda ketahui tentang kloning berikan contohnya
Lihat Foto

shutterstock.com/ John Chadwick

Domba dolly hasil kloning di Roslin Institute

Kloning reproduksi dilakukan untuk menghasilkan klon yang sama persis dengan induknya. Salah satu kloning reproduksi yang paling terkenal adalah kloning domba dolly. Domba dolly berhasil dikloning stelah 276 kali percobaan yang gagal.

Kloning terapeutik adalah proses kloning untuk menghasilkan sel induk embrionik. Kloning terapeutik dilakukan untuk membuat organ donor untuk pasien dengan meminimalkan penolakan organ donor oleh tubuh pasien.

Lalu bagaimanakah kloning pada manusia? Kloning pada manusia hingga saat ini dianggap menyalahi kode etik dan sulit dilakukan secara teknis.

Dilansir dari National Human Genome Research Institute, manusia dan primata lebih sulit di kloning jika dibandingkan dengan mamalia lain.

Hal ini dikarenakan gelendong protein melekat dekat dengan inti sel. Sehingga saat inti sel diangkat, gelendong protein akan ikut hancur dan menganggu proses pembelahan sel.

Proses pembelahan sel yang terganggu atau tidak terjadi akan menyebabkan klon tidak bisa bertahan hidup dan kemudian mati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Pengklonaan, populer dengan istilah kloning (bahasa Inggris: cloning) dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Pengklonaan merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteri, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, pengklonaan merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain dari pengklonaan digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.

Kata ini berasal dari kata clone dalam bahasa Inggris, yang pertama kali digunakan oleh Herbert J. Webber dan juga diserap dari kata bahasa Yunani, κλών klōn yang bermakna "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.[1][2][3]

Pengklonaan (kloning) merupakan bentuk alami dari pembiakan yang menyebabkan benda hidup dapat menyebar selama ratusan juta tahun. Pengklonaan ini merupakan metode yang digunakan oleh tumbuhan, jamur, dan bakteri, dan koloni-koloni klon berkembang biak dengan sendirinya.[4][5] Contoh dari organisme ini adalah tumbuhan blueberry, pohon hazel, dan pohon Pando.[6][7]

Pengklonaan molekuler mengacu pada proses pembuatan molekul. Pengklonaan ini biasanya digunakan untuk memperkuat fragmen DNA yang mengandung seluruh gen, tetapi juga dapat digunakan untuk memperkuat urutan DNA seperti promotor, sekuens nonkoding, dan DNA yang terfragmentasi secara acak. Metode ini digunakan dalam beragam eksperimen biologi dan penerapan praktis, mulai dari sidik jari genetik hingga produksi protein dalam skala besar. Kadang-kadang, istilah pengklonaan dapat menyesatkan karena digunakan untuk merujuk pada pengenalan lokasi kromosom gen yang terkait dengan fenotipe tertentu yang penting, seperti dalam pengklonaan posisi.

Pengklonaan organisme (atau dikenal pula dengan sebutan "kloning reproduktif") mengacu kepada prosedur menciptakan organisme multiseluler baru, yang secara genetik identik dengan yang lain. Pada dasarnya, pengklonaan ini adalah metode reproduksi aseksual, yang tidak terjadi pembuahan atau kontak antargamet. Reproduksi aseksual merupakan fenomena yang terjadi secara alami pada banyak spesies, termasuk sebagian besar tanaman dan beberapa serangga. Para ilmuwan telah membuat beberapa prestasi besar dengan pengklonaan, termasuk reproduksi aseksual domba dan sapi. Ada banyak perdebatan etis tentang apakah kloning harus digunakan atau tidak. Namun, pengklonaan, atau perbanyakan aseksual,[8] telah menjadi praktik umum di dunia hortikultura selama ratusan tahun.

  • Domba Dolly

  1. ^ de Candolle, A. (1868). Laws of Botanical Nomenclature adopted by the International Botanical Congress held at Paris in August 1867; together with an Historical Introduction and Commentary by Alphonse de Candolle, Translated from the French. translated by H.A. Weddell. London: L. Reeve and Co. :21, 43
  2. ^ "Torrey Botanical Club: Volumes 42–45". Torreya. 42–45: 133. 1942. 
  3. ^ American Association for the Advancement of Science (1903). Science. Moses King. hlm. 502–. Diakses tanggal 8 Oktober 2010. 
  4. ^ "Tasmanian bush could be oldest living organism". Discovery Channel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2006. Diakses tanggal 7 Mei 2008.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ "Ibiza's Monster Marine Plant". Ibiza Spotlight. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Desember 2007. Diakses tanggal 7 Mei 2008.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ DeWoody, J.; Rowe, C.A.; Hipkins, V.D.; Mock, K.E. (2008). ""Pando" Lives: Molecular Genetic Evidence of a Giant Aspen Clone in Central Utah". Western North American Naturalist. 68 (4): 493–497. doi:10.3398/1527-0904-68.4.493. 
  7. ^ Mock, K.E.; Rowe, C.A.; Hooten, M.B.; Dewoody, J.; Hipkins, V.D. (2008). "Blackwell Publishing Ltd Clonal dynamics in western North American aspen (Populus tremuloides)". U.S. Department of Agriculture, Oxford, UK : Blackwell Publishing Ltd. hlm. 17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-11. Diakses tanggal 5 Desember 2013. 
  8. ^ "Asexual Propagation". aggie-horticulture.tamu.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 April 2020. 

  • Guo, Owen. "World's Biggest Animal Cloning Center Set for '16 in a Skeptical China." The New York Times, The New York Times, 26 Nov. 2015
  • Lerner, K. Lee. "Animal cloning." The Gale Encyclopedia of Science, edited by K. Lee Lerner and Brenda Wilmoth Lerner, 5th ed., Gale, 2014. Science in Context, link[pranala nonaktif permanen]
  • Dutchen, Stephanie. "Rise of the Clones." Rise of the Clones | Harvard Medical School, 2018 hms.harvard.edu/news/rise-clones
  • Kloning catatan di Internet Encyclopedia of Philosophy
  • Cloning Fact Sheet dari Human Genome Project Information website.
  • 'Cloning' Freeview video by the Vega Science Trust and the BBC/OU
  • Cloning in Focus, penelitian pengklonaan dari University of Utah's Genetic Science Learning Center
  • Click and Clone, dari University of Utah's Genetic Science Learning Center
  • "Cloning Addendum: A statement on the cloning report issues by the President's Council on Bioethics," Diarsipkan 2009-01-08 di Wayback Machine. The National Review, 15 Juli 2002
 

Artikel bertopik biologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kloning&oldid=20346380"